Pengetahuan Mahasiswi FK USU Angkatan 2005 Terhadap Pemeriksaan Payudara Sendiri SADARI

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa tindakan responden yang baik terhadap SADARI memiliki persentase yang cukup tinggi, yaitu 58,6 dan sikap responden yang kurang terhadap SADARI memiliki persentase sebesar 8,6.

5.1.2.5 Distribusi Perilaku Responden terhadap SADARI

Tabel 5.5 Distribusi Perilaku Responden terhadap SADARI Perilaku Frekuensi Persentase Baik 40 57,1 Sedang Kurang 30 42,9 Total 70 100 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa sebagian besar perilaku responden terhadap SADARI berada pada kategori baik 57,1, dan tidak ada responden yang memiliki perilaku yang termasuk kategori kurang terhadap SADARI 0.

5.2 Pembahasan

5.2.1 Pengetahuan Mahasiswi FK USU Angkatan 2005 Terhadap Pemeriksaan Payudara Sendiri SADARI

Pengetahuan merupakan hasil tahu seseorang yang didapatkan dari hasil penginderaan orang tersebut terhadap suatu objek melalui indera yang ia miliki. Penginderaan yang dimiliki manusia berupa indera penglihatan, penciuman, pengecapan, pendengaran, rasa dan rabaan. Penginderaan yang paling banyak berperan dalam proses pengetahuan adalah penglihatan dan pendengaran Notoatmodjo, 2005. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan, yaitu pengalaman, tingkat pendidikan, keyakinan, fasilitas, penghasilan, serta sosial budaya seseorang. Universitas Sumatera Utara Dari hasil penelitian diketahui bahwa tingkat pengetahuan Mahasiswi FK USU Angkatan 2005 terhadap SADARI sebagian besar termasuk dalam kategori sedang, yaitu sebesar 51,4. Sedangkan selebihnya termasuk dalam kategori baik, yaitu sebesar 48,6 dan tidak ada responden yang memiliki pengetahuan yang termasuk kategori kurang. Dari 10 pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui pengetahuan responden terhadap SADARI didapati hasil yang cukup baik. Sebanyak 65 responden 92,9 mengetahui sejak kapan SADARI disarankan untuk dilakukan. Sebanyak 63 responden 90 mengetahui cara untuk mendeteksi kanker payudara dan kapan sebaiknya SADARI dilakukan. Sebanyak 59 responden 84,3 mengetahui langkah-langkah melakukan SADARI dengan benar. Sebanyak 56 responden mengetahui kelainan apa saja yang dapat ditemukan saat melakukan SADARI. Sebanyak 50 responden 71,4 mengetahui Gold standard untuk pemeriksaan kanker payudara. Sebanyak 47 responden 67,1 mengetahui jari yang digunakan untuk melakukan SADARI. Sebanyak 37 responden 52,3 mengetahui faktor resiko kanker payudara. sebanyak 32 responden 45,7 mengetahui pemeriksaan payudara yang efektif dilakukan oleh wanita 40 tahun. Hal ini mungkin dikarenakan adanya pengaruh dari beberapa faktor, yaitu pendidikan, lingkungan, dan pengalaman mereka. Kemungkinan mereka belum mendapatkan informasi yang cukup baik tentang SADARI, karena selama ini dalam perkuliahan lebih ditekankan mengenai kanker payudara, sedangkan mengenai SADARI tidak dibahas secara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ternyata mahasiswi Fakultas Kedokteran USU masih memiliki pengetahuan yang belum cukup baik. Hal ini dapat dijadikan patokan untuk menilai pengetahuan masyarakat awam yang jauh dari lingkungan kedokteran. Dimana jika pengetahuan mahasiswi Fakutas Kedokteran sendiri belum cukup baik, maka kemungkinan pengetahuan masyarakat awam juga masih belum baik. Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang didapatkan oleh Dahliana Manulang 2008, dimana hasil penelitiannya menyatakan bahwa tingkat pengetahuan Universitas Sumatera Utara mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat USU memiliki tingkat pengetahuan yang tergolong sedang. Namun hal ini tentu masih wajar karena responden pada penelitian tersebut belum mendapat pelajaran mengenai SADARI dalam perkuliahan mereka. Hasil penelitian Erniati dan Suci Serniatika 2004 menyatakan bahwa tingkat pengetahuan ibu-ibu di daerah perkotaan dan pedesaan terhadap SADARI masih tergolong kurang. Hasil penelitian ini sama dengan penelitian Nina Munawaroh Damanik 2009 yang menyatakan bahwa tingkat pengetahuan wanita usia20-40 tahun di kelurahan Polonia terhadap SADARI masih tergolong kurang. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian ini, dimana responden yang merupakan mahasiswi Fakultas Kedokteran yang masih dekat dengan dunia kedokteran saja masih memiliki pengetahuan yang tergolong sedang, jadi wajar saja jika pengetahuan masyarakat awam yang tidak begitu dekat dengan dunia kedokteran juga masih rendah.

5.2.2 Sikap Mahasiswi FK USU Angkatan 2005 Terhadap Pemeriksaan Payudara Sendiri SADARI