mengetahui batas masa iddah isteri dan aturan-aturan tentang rujuk yang sudah diatur dalam Undang-undang perkawinan dan kompilasi Hukum Islam.
8
Dari bukti empiris diatas dapat penulis simpulkan bahwa pemahaman masyarakat muslim Kecamatan Sukmajaya kota Depok memiliki pengetahuan konsep
rujuk yang baik walaupun dalam tataran praktisnya masih terdapat beberapa kekurangan.
C. Fenomena Praktek Rujuk ‘Talak Raj’i’ Warga Kecamatan Sukmajaya
Pada hampir setiap bidang kehidupan sekarang
ini kita
jumpai peraturan-peraturan hukum melalui penormaan terhadap tingkah laku manusia ini
hukum menjelajahi hampir semua bidang kehidupan manusia.
9
Campur tangan hukum yang semakin meluas kedalam bidang-bidang kehidupan masyarakat
menyebabkan bahwa perkaitannya dengan masalah-masalah sosial juga menjadi semakin intensif. Keadaan ini menyebabkan, bahwa studi terhadap hukum harus
memperhatikan pula hubungan antara tertib hukum dengan tertib sosial yang lebih luas. Penetrasi yang semakin meluas ini juga mengandung timbulnya pertanyaan
mengenai efektifitas pengaturan oleh hukum itu serta efek-efek yang ditimbulkan oleh tingkah laku manusia terhadap masyarakat.
10
8
Hasil Wawancara dengan Bapak H. M. Asmat. S.Ag, Kepala Kantor Urusan Agama kecamatan Sukmajaya kota Depok di KUA pada tanggal 8 Desember 2009.
9
Satjipto Rahardjo, Hukum Dan Masyarakat, Bandung, Angkasa, 1980 h. 15
10
Satjipto Rahardjo, Hukum Dan Masyarakat, h. 15
Pelaksanaan rujuk merupakan niat baik bagi para keluarga yang hendak membenarkan tali temali bahtera rumah tangga yang hancur berantakan. Beberpa
faktor yang menyebabkan suami isteri hendak melakukan rujuk yaitu: 1.
Karena faktor anak yang sangat berpengaruh terhadap kedua orangtua yang telah bercerai. Anak yang masih kecil paling besar menerima dampak
gangguan psikologis terhadapanya. 2.
Seorang isteri yang sendiri tanpa didampingi suami lagi ‘single parent’ ternyata mengalami kesulitan dalam memberikan nafkah terhadap
anak-anaknya yang masih kecil terutama isteri-isteri yang tidak memiliki pekerjaan
3. Peran keluarga keduabelah pihak yang ingin menyambung kembali
silaturrahmi yang sudah terputrus demi kebaikan hubungan kedua keluarga tersebut ditengah-tengah masyarakat
Pelaksanaan praktek rujuk talak raj’i di wilayah masyarakat muslim Kecamatan Sukmajaya banyak megalami kejanggalan. Hal ini terbukti dengan hasil wawancara
penulis terhadap para responden yang memberikan jawaban dalam melaksanakan praktek rujuk talak raj’i yang telah kembali kepada isterinya pada masa iddah isteri
habis akan tetapi yang seharusnya adalah nikah baru menurut ajaran Syariat Islam tetapi prakteknya mereka hanya melakukan rujuk tanpa akad nikah baru.
11
Hal ini
11
Kesimpulan awal ini penulis ambil dari hasil wawancara penulius terehadap para responden pada tanggal 17 September-13 Desember 2009.
terbukti dengan beberapa hasil wawancara penulis terhadap responden. Seperti bapak Lesmana dan Ibu Neni
Menurut Bapak Budi lesmana bukan nama sebenarnya
menuturkan
“saya cerai dengan isteri saya tidak melalui Pengadilan Agama. Dan saya cerai sudah ada 7 bulan
selama itu saya ada di Bogor sama orang tua, dan isteri saya di Depok bersama keluarganya, lalu saya kembali kepada isteri pada masa iddah isteri habis karena
sudah tujuh bulan tetapi dengan proses rujuk . karena kalau kami rujuk di KUA pasti rujuk kami tidak diterima secara hukum Negara, sebab saya cerai tidak melalui
Pengadilan Agama dan sebab saya cerai karena waktu itu saya di PHK dan nganggur selama 6 bulan kami sering ribut mulut setelah saya di PHK dan saya juga sering
megucap kata-kata cerai kepada isteri dan kami mempuyai dua anak. Dan kami pisah tidak mungkin karma akta nikah masih kami pegang dan dengan jalan rujuk sangat
sederhana tidak ada embel-embel cukup ucapan hendak rujuk dan dua orang saksi. Lalu yang terpenting disini ada wali dari perempuan yang mempuyai hak atas setuju
atau tidak kami rujuk ternyata wali perempuan setuju. ”
12
Hal senada pula diucapkan oleh Uyong bukan nama sebenarnya yang
menuturkan “saya bercerai dengan isteri saya sudah 5 bulan kemudian saya ingin kembali dengan isteri disebabkan faktor anak dan mempunyai keinginan untuk hidup
jadi lebah baik. Ketika saya ingin kembali dengan isteri, saya hanya melakukan proses rujuk tanpa nikah baru sebab saya tidak mengetahui secara pasti apakah masa
iddah isteri saya sudah habis atau belum dan alasan kedua akta nikah masih kami
12
Hasil wawancara penulis dengan Bapak Budi Lesmana pada tanggal 3 Oktober 2009
pegang walaupun secara Agama kami resmi cerai dari isteri saya tetapi saya ikut aturan Negara saja, yang dimana suami isteri belum resmi berpisah kalau belum
mendapat surat cerai dari Pengadilan Agama walaupun pada faktanya saya dan isteri saya orang sini sudah ada yang mengetahui bahwa kami sudah cerai dan kami sudah
rujuk tetapi setelah kami rujuk orang sini menganggap kepada kami positif terutama orang tua”
Dari bukti empiris diatas dapat penulis simpulkan bahwa praktek rujuk talak raj’i yang telah dilakukan oleh pasangan suami isteri di wilayah Kecamatan
Sukmajaya kota Depok sangat berbeda dengan konsep rujuk talak raj’i yang diatur dalam literature kitab-kitab fikih klasik
D. Praktek Rujuk yang Tidak Sesuai Fiqih Analisis Yuridis, Sosiologis dan