Rancang bangun Sistem Informasi Nikah (SIKAH) berbasis web: studi kasus KUA Kecamatan Sukmajaya Depok
SKRIPSI
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI NIKAH (SIKAH) BERBASIS WEB
(STUDI KASUS : KUA KECAMATAN SUKMAJAYA DEPOK)
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disusun Oleh: YADI NUR ADIWISESA
108093000090
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
(2)
i
SKRIPSI
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI NIKAH
(SIKAH) BERBASIS
WEB
(STUDI KASUS: KUA KECAMATAN SUKMAJAYA DEPOK)
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Oleh:
Yadi Nur Adiwisesa NIM: 108093000090
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
(3)
(4)
(5)
iv
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, 19 September 2014
(6)
v ABSTRAK
YADI NUR ADIWISESA (108093000090), Rancang Bangun Sistem Informasi
Nikah (SIKAH) Berbasis Web (Studi Kasus: Kantor Urusan Agama Kecamatan
Sukmajaya Depok) dibawah bimbingan SYOPIANSYAH JAYA PUTRA dan
YUNI SUGIARTI.
Kantor Urusan Agama (KUA) merupakan sebuah institusi publik yang dikelola oleh pemerintah yang melaksanakan sebagian tugas Kantor Kementrian Departemen Agama Kabupaten dan Kota dibidang urusan agama islam dalam wilayah Kecamatan. Adapun diantara tugas tersebut yakni pelayanan pencatatan nikah dan rujuk. Selain memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat maka diperlukan pula pendataan pencatatan nikah dan rujuk yang terintegrasi. Didasarkan pada observasi dilapangan, proses pendataan pencatatan nikah dan rujuk dari mulai pendaftaran sampai pengeluaran akta nikah dan rujuk masih menggunakan media kertas sebagai arsip data sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam pencarian data dalam pembuatan laporan. Untuk itu berdasarkan instruksi Dirjen Bimas Islam Nomor DJ.II/369 Tahun 2013 tentang penerapan sistem informasi manajemen nikah pada kantor urusan agama (KUA) Kecamatan
dibuatlah sebuah sistem informasi nikah (SIKAH) berbasis web yang dapat selain
sebagai pengelolaan data pendaftaran nikah dan rujuk serta pembuatan laporan juga mempermudah masyarakat yang akan melakukan pendaftaran nikah ataupun
rujuk secara online. Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam
penelitian ini adalahRAD (Rapid Application Development), dengan tool Unified
Modelling Language (UML). Adapun dalam pengembangan perangkat lunak
sistem menggunakan PHP sebagai bahasa pemrograman dan MySQL sebagai
database server. Sistem informasi nikah (SIKAH) berbasis web yang dibuat dapat membantu pihak KUA dalam proses pencatatan pendaftaran nikah, rujuk dan memberikan informasi jadwal bimbingan pra nikah juga jadwal pelaksanaan akad nikah ataupun rujuk serta memudahkan kepala KUA dalam melihat laporan pelaksanaan akad nikah dan rujuk guna membuat kebijakan institusi.
Kata Kunci: Kantor Urusan Agama, Pendaftaran Nikah dan Rujuk, Sistem
Informasi Nikah (SIKAH), Rapid Application Development,
Unified Modelling Language, PHP dan Mysql.
Bab I-V+ 214 Halaman + xxi Halaman + 75 Gambar + 24 Tabel + Daftar Pustaka + Lampiran
(7)
vi
KATA PENGANTAR
Assalaamu ‘alaikum wr. wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala karunia, rahmat, petunjuk dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya.
Skripsi ini berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Nikah (SIKAH)
Berbasis Web (Studi Kasus: KUA Kecamatan Sukmajaya Depok)” yang disusun
sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Sistem Informasi pada Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan bimbingan dan bantuan dari segi moral maupun materiil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Agus Salim, M.Si selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
2. Bapak Zulfiandri MMSI selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
3. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.SIS selaku Dosen Pembimbing I
yang memberikan ilmu, motivasi dan bimbingan selama proses penyusunan skripsi ini.
(8)
vii
4. Ibu Yuni Sugiarti, M. Kom selaku Dosen Pembimbing II yang
memberikan ilmu, motivasi dan bimbingan selama proses penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Drs. H. Soleh Badruzaman, selaku Kepala KUA Kecamatan
Sukmajaya Depok yang sekaligus bertindak sebagai pembimbing lapangan untuk skripsi ini.
6. Orang Tua tercinta, Ayahanda H. Iis Djaelani (Alm) semoga mendapatkan
tempat yang mulia disisi Allah SWT dan ibunda Hj. Dedeh Ruwaedah
yang tak henti-hentinya memberikan do’a, kasih sayang, semangat, cinta
dan motivasinya. Ucapan terimakasih tidak akan cukup membalas semua jasamu.
7. Ke dua belas saudaraku, Kakak dan Adik-adikku tercinta yang selalu
memberikan semangat dorongan moril dan materil kepada penulis, terima kasih atas segala bantuan dan dukungannya.
8. Bang Coing yang telah membagi ilmunya dari awal masuk kuliah sampai
saat ini, Dio flat yang telah memberikan inspirasi judul skripsi ini, kwen, jabon, adul, nanang, mucle, apiz, neng, belo, nge dan kiki. yang selalu membantu dan mengingatkan untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
9. M. Amin Lubis yang turut dibuat repot oleh skripsi ini dan banyak
meluangkan waktunya untuk membantu dalam penyelesaian skripsi.
10.Seluruh sahabat teman-teman SI 2008 khususnya SIBIS dan SIC.
(9)
viii
Penulis menyadari penyusunan skripsi ini masih terdapat kekurangan, dan jauh dari kata sempurna sehingga saran dan kritik yang berguna bagi pembaca dapat disampaikan melalui yadinuradiwisesa@gmail.com. Akhir kata semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat dan sekaligus menambah ilmu bagi kita
semua. Amin yaa Robbal ‘Alamin.
Jakarta, 19 September 2014
(10)
ix DAFTAR ISI
JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN UJIAN ... iii
HALAMAN PERNYATAAN ... iv
ABSTRAK ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR TABEL ... xx
DAFTAR SIMBOL ... xxii
DAFTAR LAMPIRAN ... xxv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 7
1.3 Batasan Masalah ... 7
1.4 Tujuan Penelitian ... 8
1.5 Manfaat Penelitian ... 9
1.6 Metodologi Penelitian ... 10
1.7 Sistematika Penulisan ... 12
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rancang Bangun ... 14
(11)
x
2.2 Konsep Dasar Sistem ... 14
2.2.1 Pengertian Sistem ... 15
2.2.2 Karakteristik Sistem ... 15
2.2.3 Klasifikasi Sistem ... 16
2.2.4 Model Umum Sistem ... 19
2.3 Konsep Dasar Informasi ... 19
2.3.1 Pengertian Informasi ... 19
2.3.2 Kualitas Informasi ... 20
2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 21
2.4.1 Pengertian Sistem Informasi ... 21
2.4.2 Komponen Sistem Informasi ... 22
2.5 Konsep Sistem Informasi Nikah ... 23
2.6 Model Pengembangan Rapid Application Development System (RAD) ... 26
2.6.1 Pengertian Rapid Application Development System (RAD) ... 26
2.6.2 Unsur-unsur Penting Rapid Application Development System (RAD) ... 27
2.6.3 Tahap-tahap Pengembangan Sistem ... 28
2.6.4 Tujuan Rapid Application Development System (RAD) ... 30
2.6.5 Keuntungan Rapid Application Development System (RAD) ... 31
2.6.6 Perbandingan Model Pengembangan RAD dengan Metode Lainnya ... 31
2.7 KonsepSOP (Standard Operating Procedure)... 36
2.8 Konsep Flowchart ... 36
2.8.1 Flow Direction Symbol (Simbol Penghubung atau Alur) ... 37
(12)
xi
2.8.3 Symbol Input dan Output ... 39
2.9 UML (Unifed Modeling Language) ... 41
2.9.1 Kegunaan UML (Unifed Modeling Language) ... 41
2.9.2 Tujuan UML (Unifed Modeling Language) ... 42
2.9.3 Diagram-diagram dan Notasi UML (Unifed Modeling Language) ... 42
2.10 Database dan DBMS (Database Management System) ... 55
2.10.1 Pengertian Database ... 55
2.10.2 DBMS (Database Management System) ... 59
2.10.3 Keunggulan Dan Kelemahan DBMS (Database Management System) .. 60
2.11 Optimasi Database dengan Mapping ... 60
2.12 Metode Pengumpulan Data ... 63
2.12.1 Observasi ... 63
2.12.2 Wawancara ... 63
2.12.3 Studi Pustaka ... 63
2.12.4 Studi Literatur ... 64
2.13 Nikah ... 64
2.13.1 Pengertian Nikah ... 64
2.13.2 Syarat dan Hukum Nikah Menurut Hukum Islam dan Undang-undang .. 66
2.13.3 Dalil Al-Qur’an Tentang Pernikahan ... 69
2.13.4 Prosedur Pernikahan di KUA Kecamatan ... 71
2.13.4.1 Pemberitahuan Kehendak Nikah ... 73
2.13.4.2 Pemeriksaan Nikah ... 76
(13)
xii
2.13.4.4 Pelaksanaan Akad Nikah ... 77
2.14 Rujuk ... 79
2.14.1 Pengertian Rujuk ... 79
2.14.2 Syarat dan Rukun Rujuk Menurut Hukum Islam ... 79
2.14.3 Dalil Al-Qur’an Tentang Rujuk ... 80
2.14.4 Prosedur Rujuk di KUA Kecamatan ... 81
2.15 BP4 (Badan Pembinaan, Penasihat dan Pelestarian Perkawinan ... 82
2.16 Aplikasi Berbasis Web ... 83
2.17 Internet ... 84
2.18 PHP ... 85
2.19 MySQL ... 86
2.20 XAMPP dan PHP MyAdmin ... 88
2.21 Rich Picture ... 89
2.22 Desain Input/Output ... 90
2.23 Data to Location CRUD Matrix ... 90
2.24 Pengujian (Testing) ... 91
2.24.1 Black Box Tsting ... 91
2.24.2 White Box Tsting ... 92
2.25 Studi Literatur Sejenis ... 93
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Pengumpulan Data ... 96
3.1.1 Observasi ... 96
(14)
xiii
3.1.3 Studi Pustaka ... 97
3.1.4 Studi Literatur ... 97
3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 98
3.2.1 Investigasi Awal ... 99
3.2.2 Analisis Sistem ... 99
3.2.3 Desain Sistem ... 100
3.2.3.1 Proses ... 100
3.2.3.2 Desain Database ... 101
3.2.3.3 Desain Interface ... 101
3.2.4 Pengujian Sistem ... 102
3.3 Kerangka Berfikir... 103
BAB IV PEMBAHASAN 4.1Investigasi Awal ... 104
4.1.1 Gambaran Umum KUA Kecamatan Sukmajaya ... 104
4.1.2 Profil Kecamatan ... 104
4.1.3 Keadaan Geografis ... 105
4.1.4 Visi dan Misi ... 105
4.1.5 Struktur Organisasi ... 106
4.1.6 Tugas dan Tanggung Jawab ... 106
4.2Analisis Sistem ... 111
4.2.1 Analisa Permasalahan (Problem Analysis) ... 111
4.2.1.1 Analisa Sistem Berjalan ... 111
(15)
xiv
4.2.1.3 Requirement Analysis ... 116
4.2.1.3.1 FunctionalRequirement ... 116
4.2.1.3.2 NonfunctionalRequirement ... 117
4.2.2 Analisa Keputusan (Decision Analysis) ... 118
4.2.2.1 Sistem Usulan ... 119
4.2.2.2 Standard Operational Procedure (SOP) ... 121
4.3Perancangan Sistem (Desain) ... 125
4.3.1 Use Case Model Diagram ... 125
4.3.1.1 Identifikasi Actor ... 125
4.3.1.2 Identifikasi Use Case ... 126
4.3.1.3 Perancangan Use Case Diagram ... 130
4.3.2 Use Case Narative ... 131
4.3.3 Activity Diagram ... 143
4.3.4 Sequence Diagram ... 160
4.3.5 Class Diagram ... 181
4.3.5.1 Mapping Class Diagram ... 186
4.3.6 Desain Input Output ... 188
4.3.6.1 Input ... 188
4.3.6.2 Output ... 191
4.3.7 Perancangan Database ... 194
4.3.7.1 Matriks CRUD ... 194
4.3.7.2 Schema Database ... 199
(16)
xv
4.4Struktur Menu ... 209
4.5Perancangan Tatap Muka (Interface) ... 210
4.6Pengujian (Testing) Sistem ... 210
4.6.1 Pemrograman ... 210
4.6.2 Pengujian Sistem ... 210
BAB V PENUTUP 5.1Kesimpulan ... 211
5.2Saran ... 211
DAFTAR PUSTAKA ... 212
(17)
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Umum Sistem ... 19
Gambar 2.2 Komponen Sistem Informasi ... 23
Gambar 2.3 Landasan Strategi Pengembangan Sistem ... 32
Gambar 2.4 Tahapan Model Pengembangan Waterfall ... 34
Gambar 2.5 Tahapan Model Pengembangan Prototype ... 36
Gambar 2.6 Contoh Studi Kasus SOP ... 40
Gambar 2.7 Contoh Use Case Diagram ... 44
Gambar 2.8 Contoh Activity Diagram ... 45
Gambar 2.9 Contoh Sequence Diagram... 50
Gambar 2.10 Contoh ClassDiagram ... 54
Gambar 2.11 Jenjang data dalam Database ... 59
Gambar 2.12 Contoh Mapping dalam Class Diagram ... 62
Gambar 2.13 Contoh Rich Picture ... 89
Gambar 2.14 Skema Pengujian Black Box ... 92
Gambar 3.1 Kerangka Berfikir ... 103
Gambar 4.1 Struktur Organisasi KUA Kecamatan Sukmajaya ... 106
Gambar 4.2 Rich Picture Sistem Berjalan ... 115
Gambar 4.3 Rich Picture Sistem Usulan ... 120
Gambar 4.4 Diagram Alir Pendaftaran Nikah... 121
Gambar 4.5 Diagram Alir Pendaftaran Rujuk... 121
(18)
xvii
Gambar 4.7 Diagram Alir Bimbingan Pra Nikah dan Akad Nikah dan Rujuk ... 123
Gambar 4.8 Diagram Akta Nikah dan Rujuk ... 124
Gambar 4.9 Use Case Diagram SIKAH ... 130
Gambar 4.10 Activity Diagram Registrasi ... 143
Gambar 4.11 Activity Diagram Login ... 144
Gambar 4.12 Activity DiagramInput Form Pendaftaran Nikah ... 145
Gambar 4.13 Activity DiagramDownload Dokumen Persyaratan Nikah ... 146
Gambar 4.14 Activity DiagramUpload Dokumen Persyaratan Nikah ... 147
Gambar 4.15 Activity DiagramInput Form Pendaftaran Rujuk ... 148
Gambar 4.16 Activity DiagramDownload Dokumen Persyaratan Rujuk ... 149
Gambar 4.17 Activity DiagramUpload Dokumen Persyaratan Rujuk ... 150
Gambar 4.18 Activity DiagramView Data Pendaftaran Catin ... 151
Gambar 4.19 Activity Diagram Verifikasi Data dan Dokumen Catin ... 152
Gambar 4.20 Activity DiagramView Data Catin ... 153
Gambar 4.21 Activity DiagramInput Jadwal Bimbingan Pra Nikah ... 154
Gambar 4.22 Activity DiagramView Jadwal Bimbingan Pra Nikah ... 155
Gambar 4.23 Activity DiagramView Jadwal Pelaksanaan Akad ... 155
Gambar 4.24 Activity Diagram Akta Nikah dan Rujuk ... 156
Gambar 4.25 Activity DiagramInput Laporan Pelaksanaan Akad ... 157
Gambar 4.26 Activity Diagram Laporan ... 158
Gambar 4.27 Activity Diagram Master Data ... 159
Gambar 4.28 Activity DiagramLogout ... 160
(19)
xviii
Gambar 4.30 Sequence DiagramLogin ... 162
Gambar 4.31 Sequence DiagramInput Form Pendaftaran Nikah ... 163
Gambar 4.32 Sequence DiagramDownload Dokumen Persyaratan Nikah ... 164
Gambar 4.33 Sequence DiagramUpload Dokumen Persyaratan Nikah ... 165
Gambar 4.34 Sequence DiagramInput Form Pendaftaran Rujuk ... 166
Gambar 4.35 Sequence DiagramDownload Dokumen Persyaratan Rujuk ... 167
Gambar 4.36 Sequence DiagramUpload Dokumen Persyaratan Rujuk ... 168
Gambar 4.37 Sequence DiagramView Data Pendaftaran Catin ... 169
Gambar 4.38 Sequence Diagram Verifikasi Data dan Dokumen Catin... 170
Gambar 4.39 Sequence DiagramView Data Catin ... 171
Gambar 4.40 Sequence DiagramInput Jadwal Bimbingan Pra Nikah ... 172
Gambar 4.41 Sequence DiagramView Jadwal Bimbingan Pra Nikah ... 173
Gambar 4.42 Sequence Diagram View Jadwal Pelaksanaan Akad ... 174
Gambar 4.43 Sequence Diagram Akta Nikah dan Rujuk ... 175
Gambar 4.44 Sequence DiagramInput Laporan Pelaksanaan Akad ... 177
Gambar 4.45 Sequence Diagram Laporan ... 179
Gambar 4.46 Sequence Diagram Logout ... 180
Gambar 4.47 Class Diagram SIMKAH ... 186
Gambar 4.48 Mapping Class Diagram ... 187
Gambar 4.49 Schema Database ... 199
Gambar 4.50 Tabel User ... 200
Gambar 4.51 Tabel Level ... 200
(20)
xix
Gambar 4.53 Tabel Jabatan ... 201
Gambar 4.54 Tabel Catin ... 201
Gambar 4.55 Tabel Jenis Catin ... 202
Gambar 4.56 Tabel Biodata ... 202
Gambar 4.57 Tabel Orang Tua Catin ... 203
Gambar 4.58 Tabel Pendaftaran ... 203
Gambar 4.59 Tabel Nikah ... 203
Gambar 4.60 Tabel Rujuk ... 204
Gambar 4.61 Tabel Saksi ... 204
Gambar 4.62 Tabel Jenis Saksi ... 205
Gambar 4.63 Tabel Wali Nikah ... 205
Gambar 4.64 Tabel Status Wali ... 205
Gambar 4.65 Tabel Hubungan Wali ... 206
Gambar 4.66 Tabel Status Nikah ... 206
Gambar 4.67 Tabel Pendidikan ... 206
Gambar 4.68 Tabel Pekerjaan ... 207
Gambar 4.69 Tabel Warga Negara... 207
Gambar 4.70 Tabel Provinsi ... 207
Gambar 4.71 Tabel Kabupaten ... 208
Gambar 4.72 Tabel Kecamatan ... 208
Gambar 4.73 Tabel Kelurahan ... 208
Gambar 4.74 Tabel Jadwal ... 209
(21)
xx
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Simbol-simbol Penghubung/Alur ... 38
Tabel 2.2 Simbol-simbol Proses ... 38
Tabel 2.3 Simbol-simbol Input-Output ... 39
Tabel 2.4 Simbol-simbol Use Case Diagram ... 43
Tabel 2.5 Simbol-simbol Activity Diagram ... 44
Tabel 2.6 Simbol-simbol Sequence Diagram ... 48
Tabel 2.7 Simbol-simbol Class Diagram... 53
Tabel 2.8 Contoh Kasus Matriks CRUD ... 91
Tabel 2.9 Perbandingan Studi Literatur Sejenis ... 94
Tabel 4.1 Nonfunctional Requirement ... 117
Tabel 4.2 Identifikasi Actor... 126
Tabel 4.3 Identifikasi Use Case ... 126
Tabel 4.4 Use caseNarative Registrasi ... 131
Tabel 4.5 Use caseNarativeLogin ... 132
Tabel 4.6 Use caseNarative Input form pendaftaran nikah ... 132
Tabel 4.7 Use caseNarative Download dokumen persyaratan nikah ... 133
Tabel 4.8 Use caseNarative upload dokumen persyaratan nikah ... 134
Tabel 4.9 Use caseNarative Input form pendaftaran rujuk ... 134
Tabel 4.10 Use caseNarative Download dokumen persyaratan rujuk ... 135
Tabel 4.11 Use caseNarative upload dokumen persyaratan rujuk ... 135
(22)
xxi
Tabel 4.13 Use caseNarative Verifikasi data dan dokumen catin ... 136
Tabel 4.14 Use caseNarative View data catin ... 137
Tabel 4.15 Use caseNarative Input jadwal Bimbingan pra nikah ... 138
Tabel 4.16 Use caseNarative View jadwal Bimbingan pra nikah ... 138
Tabel 4.17 Use caseNarative View jadwal Pelaksanaan Akad ... 139
Tabel 4.18 Use caseNarative Akta nikah dan rujuk ... 139
Tabel 4.19 Use caseNarative Input Laporan Pelaksanaan Akad ... 140
Tabel 4.20 Use caseNarative Laporan ... 141
Tabel 4.21 Use caseNarative Master Data ... 142
Tabel 4.22 Use caseNarative Logout ... 142
Tabel 4.23 Identifikasi Potensial Objek SIMKAH ... 181 Tabel 4.24 Matriks CRUD ... 194
(23)
xxii
DAFTAR SIMBOL
1. Use Case Diagram
Use Case
nama actor
Actor
Association
<<include>>
Include
2. Activity Diagram
Initial State
Activity1
Action Activity
(24)
xxiii
Join
Final State
Swimlane1 Swimlane
3. Sequence Diagram
Nama Simbol
Object Lifeline
Object1
Actor
Actor1
Message Message1
(25)
xxiv Activation
4. Class Diagram
Nama Class +Attribute1 +Attribute2 +Operation1()
Nama, Atribut,
Operasi
Assosiation
(26)
xxv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : HASIL WAWANCARA Lampiran 2 : STRUKTUR MENU
Lampiran 3 : PERANCANGAN INTERFACE
Lampiran 4 : PENGUJIAN SISTEM
Lampiran 5 : SOURCE CODE
(27)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam era globalisasi dan teknologi dewasa ini, penggunaan komputer sebagai salah satu alat teknologi informasi sangat dibutuhkan keberadaannya hampir di setiap aspek kehidupan. Sebagai salah satu hasil dari teknologi saat ini, penggunaan komputer sangat meluas dan memasyarakat tidak hanya terbatas dalam lingkungan kerja tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Dimana dalam hal ini komputer merupakan alat bantu yang mutlak digunakan dalam proses pengolahan data dan informasi maupun penunjang dalam sistem pengambilan keputusan.
Kebutuhan akan teknologi sistem informasi yang baik pun semakin diminati oleh perusahaan, instansi maupun organisasi dalam merancang sistem informasi agar mampu mengoptimalkan kinerjanya sehingga dapat beroperasi lebih efektif, efisien dan terkendali. Maka tidak mengherankan lagi banyak instansi baik pemerintah maupun swasta yang memanfaatkan komputer di dalam meningkatkan kinerjanya.
Salah satu penerapan teknologi informasi dalam perusahaan, instansi
maupun organisasi adalah penggunaan teknologi informasi berbasis web. Dengan
menggunakan teknologi informasi berbasis web, maka sistem tersebut dapat
memberikan kemudahan kepada user yang menggunakan untuk mendapatkan
informasi lebih mudah dan cepat karena dapat diakses kapan dan dimana pun
(28)
2
Sistem informasi yang baik dapat menyampaikan, mengolah dan menyajikan data menjadi informasi yang akurat, cepat, tepat serta lengkap. Penggunaan teknologi Informasi melalui sistem Informasi bukan saja akan meningkatkan kualitas serta kecepatan Informasi yang dihasilkan bagi manajemen, akan tetapi dengan teknologi Informasi yang sesuai, akan dapat menciptakan suatu sistem informasi manajemen yang mampu meningkatkan integrasi di bidang informasi dan operasi diantara berbagai pihak yang ada pada organisasi tersebut baik dalam proses penginputan data maupun pembuatan laporan.
Kantor Urusan Agama (KUA) adalah unit kerja Kementrian Departemen Agama yang melaksanakan sebagian tugas pemerintah di bidang agama islam di wilayah kecamatan (Keputusan Menteri Agama No.517/2001 dan Peraturan Menteri Agama No. 11/2007). Salah satu tugas tersebut yakni pelayanan pencatatan pernikahan dan rujuk, yang mengacu pada ketentuan Undang-Undang
No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan pasal 2 ayat 2 berbunyi : “Tiap-tiap
perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku”. Hal
tersebut bertujuan untuk memperkuat status pasangan suami istri dimasyarakat dan meminimalisir terjadinya permasalahan keluarga dimata hukum, seperti status anak yang dilahirkan, dan juga terhadap harta benda dalam perkawinan. Konsekuensi peran itu, secara otomatis aparat KUA harus mampu mengurus rumah tangga sendiri dengan menyelenggarakan manajemen kearsipan data nikah dan rujuk, administrasi surat-menyurat dan dokumentasi yang mandiri. Selain itu juga, untuk mendukung proses pelaksanaan pernikahan bagi masyarakat di KUA
(29)
3
tersebut, perlu adanya informasi mengenai teknis dan prosedur dari pelayanan pernikahan itu sendiri.
Di Kantor Urusan Agama Kecamatan Sukmajaya saat ini, proses pendaftaran baik nikah ataupun rujuk masih dilakukan secara manual, yaitu calon pengantin harus datang ke KUA untuk mengambil formulir pendaftaran dan datang kembali ke KUA untuk melengkapi dokumen persyaratan yang telah ditentukan, seperti Surat pengantar dari RT/RW, Surat keterangan untuk menikah
model N1 – N7, akta cerai bagi pendaftar rujuk dan pengajuan tanggal
pelaksanaan akad nikah dan rujuk. Dalam melakukan verifikasi kelengkapan dokumen pendaftaran nikah ataupun rujuk, bagian tata usaha harus mengecek satu persatu dokumen lalu diberikan kepada penghulu untuk dicek kembali. Jika belum lengkap dan jadwal pelaksanaan akad tidak sesuai maka penghulu memberitahukan melalui bagian tata usaha kepada calon pengantin untuk melengkapi dokumen dan menentukan kembali jadwal akad yang diinginkan. Setelah semua dokumen lengkap, maka penghulu memberikan Informasi jadwal bimbingan pra nikah kepada calon pengantin yang dilakukan pada layanan BP4 (Badan Pembinaan, Penasihat dan Pelestarian Pernikahan). Setelah itu penghulu menyerahkan data calon pengantin tersebut kepada kepala KUA untuk meminta dikeluarkannya akta nikah atau rujuk yang nantinya diserahkan kepada calon pengantin pada saat setelah proses akad dilangsungkan dan melaporkan kembali kepada kepala KUA. Kemudian dalam proses penyampaian informasi, baik jadwal dan kelengkapan persyaratan lainnya, pihak KUA kurang efektif dalam penyampaiannya. Hal ini membutuhkan waktu yang cukup lama bagi calon
(30)
4
pengantin hanya untuk mendaftar, sehingga proses pelayanan menjadi kurang maksimal karena calon pengantin harus sering datang ke KUA untuk mengetahui perkembangan proses pendaftarannya. Berikut ini Grafik Frekuensi peristiwa nikah dan rujuk yang ada di KUA Kecamatan Sukmajaya :
5 4 2 2 3 2 3 2 1 1
2160 2198 2204 2308 2234 2156 2275
2421
2304 2242
0 500 1000 1500 2000 2500 3000
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Rujuk Nikah
Jumlah
85%
0.5%
Gambar 1.1 Grafik Frekuensi Nikah dan Rujuk di Kecamatan Sukmajaya.
(Sumber : KUA Kecamtan Sukmajaya)
Berdasarkan Grafik 1.1 dapat diketahui frekuensi peristiwa nikah dan rujuk di KUA Kecamatan Sukmajaya bersifat fluktuatif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan perkembangan jumlah peristiwa nikah dan rujuk yang terus berjalan pihak KUA harus bisa meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat agar berjalan dengan baik dan tidak memakan waktu yang lama.
Begitu pula dalam penyimpanan data dan dokumen, pihak KUA belum memiliki sistem manajemen pengolahan data yang baik, yang memungkinkan data tersebut hilang ataupun rusak karena banyaknya model form persyaratan yang menggunakan media kertas sebagai arsip datanya, juga tidak ada media
(31)
5
penyimpanan data dan dokumen secara digital atau softcopy. Sehingga
menyulitkan pihak KUA dalam pencarian data dan pembuatan laporan. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah penggunaan media kertas berupa form yang digunakan dari tahun ketahun di KUA Kecamatan Sukmajaya sebagai berikut :
14112 13825
12838
15638
17759
14161
15925 16947 16128
15449 13532 12698 12473 14756 16721 13984
15327 16285 15875 14729
10231 8653 7542 6893 11245 9231 5429 6932 5739 7374
14272 13756 12823 16459 17623 14097 15892 16890 16034 15277
15321 13756 12823 16459 17623 14097 15892 16890 16034 15277 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 18000 20000
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Form N7 Form N6 Form N5 Form N4 Form N3 Form N2 Form N1
Gambar 1.2 Grafik jumlah penggunaan media kertas berupa form Kecamatan
Sukmajaya. (Sumber : KUA Kecamtan Sukmajaya)
Rasio peningkatan jumlah media kertas berupa form di KUA Kecamatan Sukmajaya terus digunakan secara fluktuatif dari tahun ketahun. Hal tersebut seiring berjalan dengan frekuensi pendaftaran pernikahan yang ada didalamnya. Namun demikian pada teknis pelaksanaannya, pengelolaan data dan dokumen belum berjalan dengan baik. Karena harus membuka kembali arsip data dan dokumen tersebut pada saat dibutuhkan.
KUA Kecamatan Sukmajaya terus meningkatkan pelayanan pencatatan pernikahan, dari mulai pendaftaran nikah ataupun rujuk sampai pada tahap pengeluaran akta nikah dan akta rujuk serta informasi yang berkaitan dengan
(32)
6
teknis pelayanan tersebut. Oleh karena itu, diperlukan sistem yang dapat digunakan oleh pihak KUA Kecamatan Sukmajaya untuk membantu pelayanan pencatatan nikah dan rujuk. Hal tersebut mengacu pada Instruksi Dirjen Bimas Islam Nomor DJ.II/369 Tahun 2013 tentang penerapan sistem informasi manajemen nikah (SIMKAH) pada kantor urusan agama kecamatan. Dan sistem tersebut dapat menjadi alat bantu bagi masyarakat untuk mengakses informasi mengenai teknis dan prosedur pelaksanaan nikah dan rujuk serta memudahkan dalam proses pendaftaran nikah ataupun rujuk (Instruksi Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2004).
Pembahasan yang berkaitan dengan sistem Informasi Manajamen Nikah (SIMKAH) sudah dikupas oleh beberapa jurnal. Sistem informasi pendaftaran nikah pernah dibahas pada KUA Kecamatan Cimahi Tengah, sistem tesebut diperkenalkan untuk meningkatkan cara kerja menjadi lebih efektif dan efisien terkait dengan pendaftaran nikah di KUA (Kristianto, 2010). Manajemen pernikahan yang terkomputerisasi dapat meningkatkan pengorganisasian proses pada prosedur pelaksanaan pernikahan (Diah Nurfitria 2012). Analisis dan
perancangan sistem informasi data pernikahan berbasis web untuk meningkatkan
pelayanan dan kinerja staf KUA (Dian Angga, 2012).
Berdasarkan uraian tersebut diatas, penulis merasa tertarik untuk mengambil bahasan tersebut dalam penelitian ini dengan judul :
“Rancang Bangun Sistem Informasi Nikah (SIKAH) Berbasis Web pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Sukmajaya Depok”
(33)
7
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis mengidentifikasi masalah-masalah yang akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Proses pendaftaran nikah atau rujuk membutuhkan waktu yang cukup
lama.
2. Penggunaan media kertas sebagai arsip data memungkinkan data tersebut
hilang ataupun rusak.
3. Pihak KUA mengalami kesulitan dalam mengelola dan mencari data-data
pendaftaran nikah ataupun rujuk, jadwal bimbingan pra nikah calon pengantin dan jadwal pelaksanaan akad nikah dan rujuk untuk dijadikan laporan pelaksanaan akad nikah dan rujuk.
Berdasarkan identifikasi masalah yang diuraikan, maka penulis menyimpulkan rumusan masalah sebagai berikut:
“Bagaimana rancang bangun sistem informasi nikah berbasis web pada KUA
Kecamatan Sukmajaya?”
1.3 Batasan Masalah
Agar penelitian ini terfokus pada masalah yang dihadapi, maka dibuat batasan masalah sebagai berikut :
1. Studi kasus dilakukan pada Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan
Sukmajaya Depok pada bagian manajemen pernikahan yang dikelola oleh Kepala KUA, Bagian Tata Usaha, Penghulu.
(34)
8
2. Proses pendaftaran nikah dan rujuk, bimbingan pra nikah calon
pengantin pada layanan BP4 (Badan Penasihatan, Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan), informasi jadwal bimbingan dan pelaksanaan akad nikah hingga pengeluaran akta nikah dan akta rujuk serta pembuatan laporan bulanan.
3. Metode pengembangan sistem yang dipakai pada penelitian ini adalah
metode RAD (Rapid Application Development) dari tahap investigasi
awal sampai pengujian sistem.
4. Tools yang digunakan adalah Unified Modelling Language (UML)
diantaranya: Use Case diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram,
Class Diagram untuk memperlihatkan aliran proses dan data dari sistem yang dirancang.
5. Bahasa pemrograman yang digunakan yaitu PHP dengan framework
Codeigneter dan MySQL sebagai database-nya. Sedangkan software
pendukung pembuatan sistem diantaranya: SQL Yog Ultimate, Notepad
++, Apache2.2 dan adobe photoshop CS3.
6. Penelitian ini tidak membahas keamanan data dan pemeliharaan
(maintenance) hanya dilakukan sampai tahap pengkodean dan blackbox testing.
1.4Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini yaitu menghasilkan rancang bangun sistem informasi nikah (SIKAH) pada KUA Kecamatan Sukmajaya sebagai sarana
(35)
9
penunjang proses pendaftaran nikah dan rujuk serta layanan bimbingan pra nikah secara efektif.
Sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah :
1. Merancang bangun sistem informasi nikah sebagai aplikasi berbasis web,
sehingga proses pendaftaran nikah ataupun rujuk dapat dilakukan secara
online.
2. Menghasilkan sistem informasi nikah yang mampu mengelola data
pendaftaran nikah dan rujuk yang terintegrasi serta penyimpanan dokumen
secara digital.
3. Menampilkan informasi jadwal bimbingan pra nikah pada layanan BP4
(Badan Penasihat, Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan), jadwal
pelaksanaan akad nikah dan rujuk yang up to date dan laporan pelaksanaan
akad nikah dan rujuk.
1.5. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Memudahkan calon pengantin untuk mendaftar nikah atau rujuk tanpa
harus datang ke KUA.
2. Memberikan usulan perbaikan untuk mengatasi pengelolaan data dan
dokumen serta media penyimpanan pada kegiatan pendaftaran nikah dan rujuk sampai pengeluaran akta nikah dan rujuk.
(36)
10
3. Memudahkan pihak KUA dalam memberikan informasi jadwal
bimbingan pra nikah, jadwal pelaksanaan akad nikah dan rujuk dan pelaporan pelaksanaan akad nikah dan rujuk.
4. Penelitian ini dapat menjadi bahan referensi bagi penelitian sistem
informasi nikah (SIKAH) berbasis web selanjutnya.
1.6. Metodologi Penelitian
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengumpulan data dan pengembangan sistem.
1. Metode Pengumpulan Data
Metode Pengumpulan data dilakukan dengan empat cara yaitu :
a. Observasi (Jogiyanto, 2008)
b. Wawancara (Jogiyanto, 2008)
c. Studi pustaka (Nazir, 2005)
d. Studi literatur penelitian sejenis (Nazir, 2005)
2. Metode Pengembangan Sistem
Dalam perancangan sistem ini penulis akan menganalisa mulai dari sistem yang berjalan sampai sistem yang akan diusulkan dengan
menggunakan metode RAD (Rapid Application Development) dengan
diagram UML (Unified Model Language) untuk memperlihatkan aliran
proses dan data pada sistem yang akan dirancang. Berikut adalah metode
perancangan RAD yang digunakan penulis dalam pengembangan sistem ini
(37)
11
a. Investigasi awal
Mempelajari tentang organisasi dengan masalah sistemnya, mendefinisikan tujuan, hambatan, risiko, dan ruang lingkup sistem baru, mengevaluasi proyek maupun kelayakan sistem, melakukan sub-divisi sistem menjadi komponen-komponen besar dan mendapatkan umpan balik pengguna.
b. Analysis (Analisis)
Menganalisis persyaratan fungsional pengguna untuk masing-masing modul sistem dengan menggunakan berbagai
macam teknik pengumpulan informasi dan kemudian
mendokumentasikan temuan-temuannya dalam bentuk model-model proses, data, dan objek (Whitten, 2007).
c. Design (Desain)
Merancang komponen dan antarmuka dengan sistem-sistem lain umtuk setiap modul sistem yang baru dan kemudian mendokumentasikan desain dengan menggunakan berbagai jenis teknik pemodelan.
d. Pengujian sistem
Komponen-komponen sistem dipasang, dan dilakukan uji penerimaan pengguna. Adapun pengujian sistem ini menggunakan
pengujian black box. Penerimaan oleh pengguna akan menjadi
(38)
12
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan skripsi Rancang Bangun Sistem Informasi
Nikah (SIKAH) berbasis Web, Studi kasus : KUA (Kantor Urusan Agama)
Kecamatan Sukmajaya Depok meliputi:
BAB I PENDAHULUAN
Pembahasan yang ada pada bab ini diantaranya adalah mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisi mengenai teori-teori, pendapat ahli dan konsep yang mendasari penulisan skripsi ini, seperti : nikah, rujuk, sistem
inforamasi nikah (SIKAH), database, Rapid Application
Development (RAD) dan Unifed Model Language (UML) serta teori pendukung lainnya.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini dijelaskan tentang metodologi yang digunakan dalam menyusun laporan skripsi ini, yang meliputi metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem, serta kerangka berpikir dalam pelaksanaan penelitian.
BAB IV SISTEM INFORMASI NIKAH
Pada bab ini berisi tentang gambaran umum, sejarah dan struktur organisasi KUA. Analisis permasalahan mengenai sistem yang
(39)
13
berjalan saat ini pada KUA Kecamatan Sukmajaya, serta perancangan sistem yang akan dirancang, meliputi perancangan
database dan interface dari sistem ini.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi mengenai garis besar kesimpulan yang dibuat oleh penulis dan saran-saran yang diusulkan untuk dijadikan sebagai acuan pengembangan sistem yang lebih baik.
(40)
14
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Rancang Bangun
Perancangan merupakan serangkaian prosedur untuk menerjemahkan hasil analisa dari sebuah sistem ke dalam bahasa pemrograman untuk mendeskripsikan
dengan detail bagaimana komponen-komponen sistem diimplementasikan.
Pembangunan sistem atau bangunan sistem adalah kegiatan menciptakan sistem baru maupun mengganti atau memperbaiki sistem yang telah ada, baik secara keseluruhan maupun sebagian. (Pressman, 2005). Dengan demikian rancang bangun dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang mendeskripsikan penyusunan komponen-komponen yang ada untuk menghasilkan sesuatu yang baru.
2.2 Konsep Dasar Sistem
Secara umum, sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai suatu kesatuan. Dalam bidang sistem informasi, sistem diartikan sebagai sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama dengan menerima Input serta menghasilkan Input dalam proses
transformasi yang teratur. Apabila suatu komponen tidak memberikan konstribusi terhadap sistem untuk mencapai tujuan, tentu saja komponen tersebut bukan bagian dari sebuah sistem (Mulyanto, 2009).
(41)
15
2.2.1 Pengertian Sistem
Menurut Jayaputra dan Subiyakto (2006) mendefinisikan sistem sebagai sebuah kesatuan dari bagian atau komponen yang saling berhubungan dalam prosedur kerja tertentu untuk mencapai tujuan dalam mengolah masukan untuk menghasilkan keluaran. Sedangkan meurut Jogiyanto (2008) Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
2.2.2 Karakteristik Sistem
Menurut Mulyanto )2009), suatu sistem memiliki beberapa karakteristik atau ciri-ciri tertentu, yaitu :
a. Komponen sistem (Component)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang sering disebut dengan subsistem yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
b. Batas sistem (Boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem memungkinkan suau sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu
(42)
16
c. Lingkungan luar sistem (Environments)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan bagi sistem tersebut.
d. Penghubung sistem (Interface)
Penghubung yang dimaksud adalah media yang dapat menghubungkan antara subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu sistem ke subsistem yang lain.
e. Masukan sistem (Input)
Masukan yaitu energi yang dimasukkan ke dalam sistem, dimana dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal. Masukkan perawatan adalah energi yang diinputkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi, sedang masukan sinyal adalah energ yang diproses untuk mendapatkan keluaran.
f. Keluaran sistem ( Output )
Keluaran yaitu hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
g. Sasaran sistem ( Objective )
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau
suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya.
2.2.3 Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis menuru parameter pengklasifikasiannya (Jayaputra dan Subiyakto, 2006). Parameter tersebut adalah antara lain :
(43)
17
a. Bentuk
Menurut bentuknya, sistem diklasifikasikan menjadi:
Sistem abstrak (abstract system), adalah sistem yang secara fisik tidak
dapat diwujudkan tetapi secara konseptual dapat dijelaskan. Contohnya adalah sistem ketuhanan.
Sistem fisik (physical system), adalah sistem yang secara fisik adapt
diwujudkan bentuknya. Contohnya adalah sistem-sistem di sekitar kita yang dapat kita tunjukkan bentuknya secara nyata.
b. Penciptaan Sistem oleh Manusia
Menurut parameter ini, sistem diklasifikasikan menjadi:
Sistem alamiah (natural system), adalah sistem yang secara alamiah sudah
ada di sekitar kehidupan manusia. Contohnya adalah sistem tata surya,
sistem social masyarakat dan lain sebagainya.
Sistem buatan manusia (human made system), adalah sistem yang secara
langsung terwujud ada keterlibatan manusia sebagai pencipta sistem
tersebut walaupun secara tidak absolute manusia adalah pencipta sistem
tersebut. Contohnya adalah sistem komputer dan lain sebagainya.
c. Tingkat Kepastian
(44)
18
Sistem pasti (deterministic system), adalah sistem yang dapat secara pasti
dapat dinyatakan dalam penentuan komponen–komponennya, khususnya
pada ketentuan prosesnya secara pasti dapat ditentukan hasilnya.
Contohnya adalah sistem perhitungan terhadap bilangan riil.
Sistem probabilistic (probabilistic system), adalah sistem yang tidak secara
pasti dapat dinyatakan dalam penentuan komponen–komponennya,
khususnya pada ketentuan prosesnya yang secara tidak pasti dapat ditentukan hasilnya. Contohnya adalah sistem perhitungan statistik, sistem penunjuang keputusan dan lain sebagainya.
d. Hubungan dengan Lingkungan Luar
Lingkungan luar dalam pembahasan ini diartikan sebagai top sistem. Berdasarkan ada tidaknya hubungan dengan lingkungan luar, sistem diklasifikasikan menjadi:
Sistem tertutup (closed system), adalah sistem yang tidak mempunyai
hubungan dengan lingkungan luar sebagai top sistem dan dalam siklus hidupnya sistem ini tidak melakukan pertukaran masukan atau keluaran dari lingkungannya.
Sistem terbuka (open system), adalah sistem yang bekerja dengan
melakukan pertukaran masukan dan keluaran dari lingkungan luar sistem,
digambarkan sebagai jalur atau garis umpan balik (feedback) pada model
(45)
19
2.2.4 Model Umum Sistem
Secara umum penggambaran sistem sebagai suatu kesatuan dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berhubungan dalam prosedur kerja tertentu untuk mencapai tujuan yaitu mengolah masukan menjadi keluaran (Jayaputra dan Subiyakto, 2006). Penggambaran tersebut dapat dijelaskan sebagai kesatuan yang terdiri dari bagian utama yaitu:
Bagian masukan (input)
Bagian pengolahan (process)
Bagian keluaran (output)
Input (Masukan)
Process (Proses)
Output (Keluaran)
Feedback
Gambar 2.1 Model Umum Sistem (Sumber : Jayaputra dan Subiyakto, 2006)
2.3 Konsep Dasar Informasi 2.3.1 Pengertian Informasi
Informasi yaitu data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang. Definisi lain, informasi yaitu sesuatu yang menunjukkan hasil pengolahan data yang diorganisasi dan berguna kepada orang yang menerimanya (Mulyanto, 2009).
(46)
20
2.3.2 Kualitas Informasi
Kualitas informasi (quality of information) sangat dipengaruhi atau
ditentukan oleh beberapa hal berikut (Mulyanto, 2009).
a. Relevan (relevancy)
Seberapa jauh tingkat relevansi informasi tersebut terhadap kenyataan kejadian masa lalu, kejadian hari ini dan kejadian yang akan datang.
b. Akurat (accuracy)
Suatu informasi dikatakan berkualitas jika seluruh kebutuhan informasi
tersebut telah tersampaikan (Completeness), seluruh pesan telah benar/sesuai
(Correctness), serta pesan yang disampaikan sudah lengkap atau hanya sistem
yang diinginkan oleh user (Security).
c. Tepat Waktu (timeliness)
Berbagai proses dapat diselesaikan dengan tepat waktu, laporan-laporan yang dibutuhkan dapat disampaikan tepat waktu.
d. Ekonomis (economy)
Informasi yang dihasilkan mempunyai daya jual yang tinggi, serta biaya operasional yang minimal, informasi juga mampu memberikan dampak yang luas terhadap laju pertumbuhan ekonomi dan teknologi informasi.
e. Efisien (efficiency)
Informasi yang berkualitas memliki sintaks ataupun kalimat yang sederhana namun mampu memberikan makna dan hasil yang mendalam.
(47)
21
f. Dapat dipercaya (reliability)
Informasi tersebut berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Sumber tersebut juga telah diuji tingkat kejujurannya.
2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.4.1 Pengertian Sistem Informasi
Menurut O’Brian (2005) sistem informasi merupakan kombinasi teratur
dari orang-orang, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software),
jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Sedangkan menurut Mulyanto (2009), sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.
Sistem informasi memuat berbagai informasi penting mengenai orang, tempat dan segala sesuatu yang ada di dalam atau di lingkungan sekitar organisasi. Sistem informasi mengandung tiga aktivitas dasar di dalamnya, yaitu aktivitas
masukan (Input), pemrosesan (processing) dan keluaran (Output). Tiga aktivitas
dasar ini menghasilkan informasi yang dibutuhkan organisasi untuk pengambilan keputusan, pengendalian operasi, analisis permasalahan, dan menciptakan produk atau jasa baru (Soetono, 2007).
(48)
22
2.4.2 Komponen Sistem Informasi
Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti (Kadir, 2003):
a. Perangkat keras (Hardware)
Mencangkup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.
b. Perangkat lunak (software)
Sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.
c. Prosedur (Procedure)
Sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
d. Orang (Brainware)
Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.
e. Basis data (database)
Sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.
f. Jaringan komputer dan komunikasi data
Sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara
(49)
23
Gambar 2.2 Komponen Sistem Informasi (Sumber: Kadir, 2003)
2.5 Konsep Sistem Informasi Nikah
Dalam islam, pernikahan merupakan fitrah dan menjadi salah satu
kebutuhan dasar (basic need) manusia. Allah SWT menciptakan manusia sebagai
makhluk yang berpasang-pasangan agar tercipta suasana tentram dan penuh kasih sayang diantara keduanya. Hal ini sudah tidak asing lagi kita dengar, karena selalu dibacakan dalam setiap prosesi akad nikah, yakni dalam Surat Ar-Ruum: 21 :
Artinya : “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi
(50)
24
Pada dasarnya manusia adalah mahluk “Zoon Politicon” artinya manusia selalu bersama manusia lainnya “”dalam pergaulan hidup dan kemudian bermasyarakat. Hidup bersama dalam masyarakat merupakan suatu gejala yang biasa bagi manusia dan hanya manusia yang memiliki kelainan saja yang ingin hidup mengasingkan diri dari orang lain. Salah satu bentuk hidup bersama yang terkecil adalah keluarga. Keluarga ini terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak yang terbentuk karena perkawinan.
Perkawinan dalam Islam merupakan fitrah manusia agar seorang muslim dapat memikul amanat tanggung jawabnya yang paling besar di dalam dirinya terhadap orang yang paling berhak mendapat pendidikan dan pemeliharaan. Di samping itu perkwinan memiliki manfaat yang paling besar terhadap kepentingan-kepentingan sosial lainnya. Kepentingan sosial itu adalah memelihara kelangsungan jenis manusia, memelihara keturunan, menjaga keselamatan masyarakat dari segala macam penyakit yang dapat membahayakan kehidupan manusia serta menjaga ketentraman jiwa.
Selain memiliki faedah yang besar, perkawinan memiliki tujuan yang sangat mulia yaitu membentuk suatu keluarga yang bahagia, kekal abadi berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Hal ini sesuai dengan rumusan yang terkandung
dalam Undang-Undang No. 1 tahun 1974 pasal 1 bahwa: “Perkawinan merupakan
ikatan lahir dan batin antara seorang wanita dengan seorang pria sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”.
(51)
25
Sesuai dengan rumusan itu, perkawinan tidak cukup dengan ikatan lahir atau batin saja tetapi harus kedua-duanya. Dengan adanya ikatan lahir dan batin inilah perkawinan merupakan satu perbuatan hukum di samping perbuatan keagamaan. Sebagai akibat perbuatan keagamaan karena dalam pelaksanaannya selalu dikaitkan dengan ajaran-ajaran dari masing-masing agama dan kepercayaan yang sejak dahulu sudah memberi aturan-aturan bagaimana perkawinan itu harus dilaksanakan.
Dari segi agama Islam misalnya, syarat sahnya perkawinan penting sekali terutama untuk menentukan sejak kapan sepasang pria dan wanita itu dihalalkan melakukan hubungan intim sehingga terbebas dari dosa perzinaan. Oleh sebab itu dalam agama Islam zina adalah perbuatan dosa besar yang bukan saja menjadi urusan pribadi yang bersangkutan dengan Tuhan belaka tetapi juga termasuk kejahatan (pidana) di mana negara melindungi dan wajib memberi sanksi-sanksi terhadap yang melakukannya. Terlebih lagi di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam maka hukum Islam sangat memengaruhi sikap moral dan kesadaran hukum masyarakatnya.
Sedangkan sebagai perbuatan hukum karena perbutan itu menimbulkan akibat-akibat hukum baik berupa hak atau kewajiban bagi keduanya. Untuk itu dalam hal ini berkaitan dengan ketentuan Undang-Undang No. 1 tahun 1974
tentang perkawinan pasal 2 ayat 2 itu berbunyi: “Tiap-tiap perkawinan dicatat
menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku”.
Berdasarkan hal tersebut jelaslah bahwa sahnya suatu perkawinan itu haruslah didaftarkan dan dicatatkan di kantor pencatat nikah sebagai bentuk
(52)
26
ketentuan hukum dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar akibat-akibat hukum baik berupa hak atau kewajibannya dapat dipertanggung jawabkan.
2.6 Model Pengembangan Sistem Rapid Application Development (RAD) 2.6.1 Pengertian Rapid Application Development (RAD)
Menurut (Whitten, 2004), Rapid Application Development (RAD) adalah
suatu pendekatan desain sistem yang menggunakan teknik terstruktur,
prototyping, dan Joint Application Development (JAD) untuk mengembangkan sistem secara tepat.
RAD adalah sebuah strategi pengembangan sistem yang menekankan kecepatan pengembangan melalui keterlibatan pengguna yang ekstensif dalam
konstruksi, cepat, berulang dan bertambah serangkaian prototype bekerja sebuah
sistem yang pada akhirnya berkembang ke dalam sistem final.
Sebagai respon pada kemajuan ekonomi pada umumnya, Rapid Application
Development (RAD) atau pengembangan aplikasi cepat telah menjadi rute yang populer untuk mengakselerasi pengembangan sistem.
Menurut (Whitten, 2004), model RAD mempunyai beberapa keunggulan sebagai berikut:
1. Mendorong pengguna aktif dan partisipasi manajemen (berkebalikan dengan
reaksi pasar pada model-model sistem yang tidak bekerja). Hal ini meningkatkan antusiasme pengguna akhir proyek.
(53)
27
keterlibatan pengguna yang ekstensif selama proses.
3. Para pengguna dan manajemen melihat solusi-solusi yang berbasis perangkat
lunak dan bekerja lebih cepat dari pada pengembangan model-driven.
4. Error dan penghilangan cenderung untuk dideteksi lebih awal dalam
prototype dari pada model sistem.
5. Pengujian dan pelatihan adalah produk tambahan alami dari pendekatan
prototyping yang mendasar.
6. Pendekatan berulang adalah proses yang lebih “alami” karena perubahan
adalah faktor yang diharapkan selama pengembangan.
2.6.2 Unsur-unsur Penting Rapid Application Development (RAD)
Menurut (McLeod, 2008) RAD membutuhkan empat unsur penting, yaitu:
1. Manajemen, khususnya manajemen puncak, hendaknya menjadi penguji coba
(experimenter) yang suka melakukan hal-hal dengan cara baru atau
pengadaptasi awal (early adapter) yang dengan cepat mempelajari bagaimana
cara menggunakan metodologi-metodologi baru.
2. Orang, dari pada hanya memanfaatkan satu tim untuk melakukan seluruh
aktivitas SDLC, RAD menyadari adanya efisiensi yang dapat dicapai melalui penggunaan tim-tim khusus. Anggota dalam tim ini adalah para ahli dalam metodologi dan alat yang dibutuhkan untuk melakukan tugas-tugas khusus mereka masing-masing.
3. Metodologi, metodologi dasar RAD adalah siklus hidup RAD.
4. Alat-alat, alat-alat RAD terutama terdiri atas bahasa-bahasa generasi keempat
dan alat-alat rekayasa piranti lunak dengan bantuan komputer (computer-aided software engineering-CASE) yang memfasilitasi prototyping dan
(54)
28
penciptaan kode. Alat-alat CASE menggunakan komputer untuk membuat dokumentasi yang dapat diubah menjadi piranti lunak dan basis data operasional.
2.6.3 Tahap-tahap Pengembangan Sistem
Menurut (McLeod, 2008) ada empat tahap penting dalam pengembangan sistem, yaitu:
1. Investigasi Awal
Mempelajari tentang organisasi dengan masalah sistemnya, mendefinisikan tujuan, hambatan, risiko, dan ruang lingkup sistem baru, mengevaluasi proyek maupun kelayakan sistem, melakukan sub-divisi sistem menjadi komponen-komponen besar dan mendapatkan umpan balik pengguna.
2. Analisis
Menganalisis persyaratan fungsional pengguna untuk masing-masing modul sistem dengan menggunakan berbagai macam teknik pengumpulan informasi dan kemudian mendokumentasikan temuan-temuannya dalam bentuk model-model proses, data, dan objek.
Terdapat tiga tahapan analisis sistem pada alur pengembangan sistem RAD menurut (Whitten, 2004), yaitu:
a. Problem Analysis, Analisa masalah merupakan tahap mempelajari sistem yang sudah ada dan menganalisa temuan-temuan agar dapat menemukan pemahaman yang lebih mendalam atas masalah yang memicu adanya proyek ini.
(55)
29
b. Requirement Analysis, Analisa kebutuhan merupakan tahap yang mendefinisikan dan memprioritaskan kebutuhan bisnis. Dengan kata lain memahami pengguna untuk mengetahui apa yang dibutuhkan atau inginkan dari sistem baru, dengan menghindari pembahasan tentang teknologi atau teknis pelaksanaan. Ini mungkin merupakan tahap terpenting pengembangan sistem karena kesalahan dan kelalaian dari hasil analisis ini mengakibatkan ketidakpuasan pengguna dengan sistem final dan modifikasi yang mahal.
Functional requirement adalah deskripsi dari aktivitas dan layanan yang harus disediakan sebuah sistem.
Nonfunctional requirement adalah deskripsi dari fitur, karakteristik dan batasan lain yang menentukan kepuasan sistem.
c. Decision Analysis, Analisa keputusan adalah untuk mengidentifikasi pilihan solusi teknis, menganalisis solusi atas kelayakan dari pilihan tersebut, dan merekomendasikan pilihan sistem yang akan dirancang.
3. Desain
Merancang komponen dan antarmuka dengan sistem-sistem lain umtuk setiap modul sistem yang baru dan kemudian mendokumentasikan desain dengan menggunakan berbagai jenis teknik pemodelan.
Terdapat empat tahapan desain pada alur pengembangan sistem RAD menurut (Mc Leod, 2008)
a. Proses, pada tahapan ini menggambarkan alur proses sistem yang di
bangun dengan bantuan notasi Diagram UML seperti Use Case Diagram,
(56)
30
b. Desain Input/Output, pada tahapan ini menggambarkan proses input output
yang ada pada sistem yang dibangun.
c. Desain Database, tahapan ini mendefinisikan dan merancang kebutuhan
database pada sistem yang di bangun.
d. Desain Interface, menghasilkan dan merancang tatap muka sistem yang
akan di bangun.
4. Pengujian Sistem
Komponen-komponen sistem dipasang, dan dilakukan uji penerimaan pengguna. Penerimaan oleh pengguna akan menjadi tanda persetujuan untuk melanjutkan ke tahap serah terima.
2.6.4 Tujuan Rapid Application Development (RAD)
Dengan menggunakan RAD, terdapat beberapa tujuan berikut ini yang tidak akan dapat dicapai secara bersama-sama yaitu (Agustinus, 2002):
a. Kemungkinan terjadi kesalahan yang kecil, karena pihak pengembang tidak
mempunyai hak untuk mengubah komponen-komponen yang digunakan dalam mengembangkan suatu sistem.
b. Tingkat kepuasan konsumen yang tertinggi, karena kebutuhan-kebutuhan
sekunder dari konsumen harus dikorbankan supaya suatu sistem dapat diselesaikan sesuai jadwal.
c. Biaya pengembangan yang termurah, karena dengan menggunakan
komponen yang sudah ada dapat menyebabkan biaya yang lebih besar apabila dibandingkan dengan mengembangkan komponen sendiri.
(57)
31
2.6.5 Keuntungan Rapid Application Development (RAD)
Beberapa keuntungan dalam menggunakan metode RAD adalah sebagai berikut (Agustinus, 2002):
a. Membeli sistem yang baru memungkinkan untuk lebih menghemat biaya
ketimbang mengembangkan sendiri.
b. Proses pengiriman menjadi lebih mudah, hal ini dikarenakan proses
pembuatan lebih banyak menggunakan potongan-potongan script.
c. Mudah untuk diamati karena menggunakan model prototype, sehingga user
lebih mengerti akan sistem yang dikembangkan.
d. Lebih fleksibel karena pengembang dapat melakukan proses desain ulang
pada saat yang bersamaan.
e. Bisa mengurangi penulisan kode yang kompleks karena menggunakan
wizard.
f. Keterlibatan user semakin meningkat karena merupakan bagian dari tim
secara keseluruhan.
g. Mampu meminimalkan kesalahan-kesalahan dengan menggunakan alat-alat
bantuan (CASE Tools).
2.6.6 Perbandingan Model Pengembangan RAD dengan Metode Lainnya
Dalam pengembangan perangkat lunak membutuhkan suatu proses pengorganisasian kumpulan metode dan konvensi notasi yang telah didefinisikan, yang secara prinsip bertujuan untuk membantu menghasilkan perangkat lunak yang berkualitas (Jaidan Jauhari, 2010). Berikut ini adalah landasan yang menopang strategi pengembangan sistem dalam rekayasa perangkat lunak :
(58)
32
Gambar 2.3 Landasan Strategi Pengembangan Sistem (Sumber : Rogers S. Pressman, 2002)
Dari gambar tersebut diatas dapat dijelaskan bahwasanya dalam mengembangkan suatu sistem dibutuhkan suatu metode yang mampu menunjang dalam pembuatan sistem itu sendiri. Untuk itu dalam hal ini akan diuraikan beberapa perbandingan antara model pengembangan RAD (Rapid Application Development System) yang penulis gunakan dengan model pengembangan lainya.
1. Model Waterfall
Model ini sering juga disebut dengan classic life cycle. Dalam metode ini
membutuhkan pendekatan sistematis dan sequencial dalam pengembangan
perangkat lunak, dimulai dari tingkat sistem dan kemajuan melalui analisis,
desain, coding, testig dan pemeliharaan. pemodelan ini mengikuti beberapa
aktivitas berikut :
a) Rekayasa dan Pemodelan Sistem/Informasi (System/Information
Engineering and Modeling). Tahap ini sering disebut juga dengan Project Definition.
Fokus kualitas Proses Metode
(59)
33
b) Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak (Software Requirements Analysis).
Proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan ke perangkat lunak.
Hasilnya harus didokumentasikan dan di-review ke pelanggan.
c) Desain (Design). Proses desain mengubah kebutuhan-kebutuhan menjadi
bentuk karakteristik yang dimengerti perangkat lunak sebelum dimulai penulisan program.
d) Penulisan Program (Coding). Desain tadi harus diubah menjadi bentuk
yang dimengerti mesin (komputer). Maka dilakukan langkah penulisan program.
e) Testing. Setelah kode program selesai dibuat, dan program dapat berjalan,
testing dapat dimulai. Testing difokuskan pada logika internal dari
perangkat lunak, fungsi eksternal, dan mencari segala kemungkinan kesalahan.
f) Support/Maintenance. Perangkat lunak setelah diberikan pada pelanggan, mungkin dapat ditemui error ketika dijalankan dilingkungan pelanggan. Pemeliharaan ini dapat berpengaruh pada semua langkah yang dilakukan sebelumnya.
Metode ini masih lebih baik digunakan walaupun sudah tergolong klasik. Selain itu, metode ini juga masuk akal jika kebutuhan sudah diketahui dengan baik.
Kekurangan dari metode Waterfall :
a) Pada kenyataannya, jarang mengikuti urutan sekuensial seperti pada teori.
(60)
34
b) Sulit bagi pelanggan untuk menentukan semua kebutuhan secara eksplisit.
c) Pelanggan harus sabar, karena pembuatan perangkat lunak akan dimulai
ketika tahap desain sudah selesai. Sedangkan pada tahap sebelum desain bisa memakan waktu yang lama.
d) Kesalahan di awal tahap berakibat sangat fatal pada tahap berikutnya.
Gambar 2.4 Tahapan Model Pengembangan Waterfall 2. Model Prototype
Model ini dimulai dengan pengumpulan kebutuhan. Pendekatan prototyping
model digunakan jika pemakai hanya mendefenisikan objektif umum dari
perangkat lunak tanpa merinci kebutuhan input, pemrosesan dan output-nya,
sementara pengembang tidak begitu yakin akan efisiensi algoritma, adaptasi sistem operasi, atau bentuk antarmuka manusia-mesin yang harus diambil.
Cakupan aktivitas dari prototyping model terdiri dari :
a) Mendefinisikan objektif secara keseluruhan dan mengidentifikasi
kebutuhan yang sudah diketahui.
b) Melakukan perancangan secara cepat sebagai dasar untuk membuat
(61)
35
c) Menguji coba dan mengevaluasi prototype dan kemudian melakukan
penambahan dan perbaikan-perbaikan terhadap prototype yang sudah
dibuat.
Berikut adalah keunggulan dan kelemahan dari metode prototyping menurut Jayaputran dan Subiyakto (2006).
a. Keunggulan prototyping
Secara umum keunggulan prototyping adalah menghemat biaya dan meningkatkan kepuasan pemakai dengan sistem yang dihasilkan.
a) Komunikasi antara analis dan pemakai membaik.
b) Analisis dapat langsung mengerti kebutuhan pemakai.
c) Melibatkan peran aktif pemakai.
d) Spesialis informasi dan pemakai menggunakan sedikit waktu dalam
mengembangkan sistem.
e) Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang
diharapkan.
b. Kekurangan Prototyping
a) Ketergesaan membuat prototype dapat menghasilkan jalan pintas dalam
mendefinisikan masalah, sehingga kurang lengkap/detail.
b) Pemakai menjadi lebih tertarik pada tampilan prototype sehingga kurang
memperhatikan realitas kebutuhan sistem operasional.
c) Prototyping jenis I tidak efisien dalam pemrograman.
d) Hubungan komputer manusia yang disediakan oleh peralatan prototype
(62)
36
Tentukan Kebutuhan
Membangun
Prototype
Evaluasi
Prototype
Diterima Tidak
Menggunakan
Prototype
Gambar 2.5 Tahapan Model Pengembangan Prototype (Sumber: Jayaputra dan Subiyakto, 2006)
2.7 Konsep SOP (Standard Operating Procedure)
SOP atau Standard Operating Procedure adalah segala aturan atau prosedur
tertulis yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas di suatu perusahaan, dimana semua aturan atau prosedur tersebut bersifat standar atau baku sehingga bersifat mengikat atau harus dipatuhi. Sehingga pelaksanaan tugas (operasionalisasi) dapat berjalan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
2.8 Konsep Flowchart
Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang
menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart
merupakan cara penyajian dari suatu algoritma. Ada dua macam flowchart yang menggambarkan proses dengan komputer, yaitu (Ladjamudin, 2006):
(63)
37
1. System Flowchart
Bagian yang memperlihatkan urutan proses dalam sistem dengan
menunjukkan alat media input, output serta jenis media penyimpanan
proses pengolahan data. 2. Program Flowchart
Bagan yang memperlihatkan urutan instruksi yang digambarkan dengan
symbol tertentu untuk memecahkan masalah dalam suatu program.
Flowchart disusun dengan simbol, Simbol ini dipakai sebagai alat bantu menggambarkan proses di dalam program. Simbol-simbol yang digunakan dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu (Ladjamudin, 2006):
1. Flow Direction Symbols (Simbol penghubung/alur) 2. Processing Symbols (Simbol proses)
3. Input-output Symbols (Simbol input-output)
2.8.1 Flow Direction Symbols (Simbol penghubung atau alur)
Simbol yang digunakan untuk menghubungkan antara simbol yang satu
dengan simbol yang lain. Simbol ini disebut juga connecting line, simbol-simbol
tersebut adalah:
Tabel 2.1 Simbol-simbol penghubung/alur
Simbol Deskripsi
Simbol arus (flow) untuk menyatakan jalannya arus suatu
(64)
38
Simbol connector (on-page connector)Untuk menyatakan
sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman yang sama.
Simbol Offline Connector untuk menyatakan sambungan dari
satu proses ke proses yang lain dalam halaman/lembar yang berbeda.
2.8.2 Processing Symbol (Simbol Proses)
Operasi pengolahan dalam suatu proses/prosedur, simbol-simbol tersebut adalah:
Tabel 2.2 Simbol-simbol proses
Simbol Deskripsi
Simbol proses untuk proses pengolahan data
Simbol manual operation untuk menyatakan suatu tindakan
(proses) yang tidak dilakukan oleh komputer (manual)
Simbol decision/logika untuk menyatakan suatu kondisi
tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan jawaban, ya/tidak.
Simbol preparation, proses inisialisasi/ pemberian harga
awal.
Simbol Terminator untuk menyatakan permulaan atau akhir
suatu program.
Simbol manual input untuk memasukan data secara dengan
(65)
39
Simbol Predefined process untuk menyatakan permulaan sub
program/proses menjalankan sub program.
2.8.3 Symbol Input dan Output
Simbol yang menunjukan jenis peralatan yang digunakan sebagai media
input atau ouput, simbol-simbol tersebut adalah:
Tabel 2.3 Simbol-simbol input-output
Dalam penelitian ini menggunakan flowchart dengan format SOP, contoh
penggunaan flowchart pada SOP adalah sebagai berikut :
Simbol Deskripsi
simbol input-output untuk menyatakan proses input
dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya.
Simbol punched card untuk menyatakan input
berasal dari kartu output ditulis ke kartu.
Stored data untuk menyatakan input berasal dari disk
atau output disimpan ke disk.
Document untuk mencetak laporan ke printer.
Display untuk menyatakan peralatan output yang
digunakan berupa layar (video, komputer).
Direct data untuk menyatakan data disimpan dalam
(66)
40
Diagram Alir Sistem Usulan Sistem Informasi Manajemen Nikah (SIMKAH) Berbasis Web Kecamatan Sukmajaya Depok
1
2
3
4
5
Calon Pengantin (Catin)
Jadwal bimbingan pra nikah dan jadwal akad nikah Penghulu
Tata Usaha Kepala KUA Admin Keterangan Deskripsi Proses Calon pengantin nikah ataupun rujuk Melakukan Registrasi dan login
Catin nikah dan -rujuk - Registrasi - Login
- Catin nikah - Pendaftaran nikah - form pendaftaran nikah Input form registrasi Proses registrasi mulai Akun? Pendaftaran N Y Input form pendaftara n nikah 1 Proses pendaftaran nikah oleh calon
pengantin. menginput form pendaftaran nikah. Kelengkapan dokumen? Y N 2 4
Cek email verifikasi, download dan upload persyaratan, print bukti pendaftaran 3 Stop Calon pengantin nikah ataupun rujuk melakukan input form registrasi
- Catin nikah dan rujuk - form Registrasi - Login Download dokumen persyaratan nikah. Upload dokumen persyaratan nikah
Informasi jadwal bimbingan pra nikah beserta jadwal pelaksanaan
akad nikah
- Catin nikah - Tata usaha - - dokumen persyaratan nikah - verifikasi data dan dokumen
- Catin nikah - Tata usaha - Pendaftaran nikah - tabel jadwal
Gambar 2.6 Contoh Studi Kasus SOP
Gambar tersebut diatas merupakan salah satu contoh dari SOP pendaftaran, yang dalam hal ini adalah pendaftaran nikah pada sistem informasi
nikah (SIKAH), dimana aktor terlebih dahulu harus melakukan login untuk input
data pendaftaran nikah. Jika data yang dimasukan sudah sesuai maka data tersebut diproses dan dapat mencetak bukti pendaftaran. selanjutnya ke proses download dokumen persyaratan yang harus dilengkapi untuk keperluan pendaftaran. Jika data belum lengkap maka akan kembali lagi kepada input data pendaftaran namun jika sudah diisi dengan lengkap maka proses download dapat dilakukan dan tinggal menunggu bimbingan pelaksanaan akad.
(67)
41
2.9 UML (Unified Modeling Language)
UML adalah salah satu alat bantu yang sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek. Hal ini di sebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah di mengerti, serta di lengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain (Munawar, 2005).
UML merupakan kesatuan dari bahasa pemodelan yang di kembangkan oleh Booch, Object Modeling Technique (OMT) dan Object Oriented Software Engineering (OOSE). Metode Booch dari Grady Booch sangat terkenal dengan nama metode Design Object Oriented. Metode ini menjadikan proses analisis dan
design ke dalam 4 (empat) tahapan iterative (berulang-ulang) yaitu: identifikasi kelas-kelas dan obyek-obyek, identifikasi semantik dari hubungan obyek dan kelas tersebut, perincian interface dan implementasi. Keunggulan metode Booch adalah pada detil dan kayanya dengan notasi dan elemen. Pemodelan OMT yang di kembangkan oleh Rumbaugh di dasarkan pada analisis terstruktur dan pemodelan entity-relationship(Munawar, 2005).
2.9.1 Kegunaan UML (Unified Modelling Language)
UML (Unified Modeling Language) dapat didefinisikan sebagai sebuah
bahasa yang berdasarkan gambar untuk memvisualisasi (visualizing),
menspesifikasi (specifying), mengkonstruksi (constructing), dan mendokumentasi
(68)
42
dikombinasikan dari beberapa metode yang telah berkembang sebelumnya. Hal ini ditujukan untuk mempermudah desain, dan dapat digunakan untuk model dengan skala besar sekalipun dengan jumlah kompleksitas, jumlah tim, dan distribusi komponen yang sangat besar. Tujuan akhir dari UML adalah untuk menjadi sesederhana mungkin selama masih memenuhi kebutuhan untuk
melakukan modeling pada sistem yang akan dibangun.
2.9.2 Tujuan UML (Unified Modelling Language)
Menurut (Didik, 2007) bahwa tujuan utama UML adalah:
a. Memberikan model yang siap pakai, bahwa permodelan visual yang ekspresif
untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.
b. Memberikan bahasa permodelan yang bebas dari berbagai bahasa
pemrograman dan proses rekayasa.
c. Menyediakan produk-produk yang terdapat dalam permodelan.
2.9.3 Diagram-diagram dan Notasi UML (Unified Modelling Language)
Notasi adalah bahasa textual dan graphical untuk menggambar sebuah
sistem dan konteksnya yang diformalisasikan secara terpisah untuk menyederhanakan komunikasi dan dokumentasi. Sehingga dengan adanya notasi dapat mendeskripsikan skenario atau rumusan arsitektur dengan baik. Berikut ini beberapa diagram UML dan notasinya yang umum digunakan :
1. Use Case Diagram
Menurut (Munawar, 2005) use case diagram digunakan dalam menggambarkan
(69)
43
yang diperbuat oleh sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case
merepresantikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case merupakan
sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, meng-create sebuah daftar
belanja dan sebagainya. Seorang actor adalah sebuah entitas manusia atau mesin
yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.
Use case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun requirement
(kebutuhan) sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan
merancang test case untuk semua feature yang ada pada sistem. Use case diagram
menunjukkan aktor-aktor yang berinteraksi dengan sebuah sistem dan use case yang menjelaskan cara-cara seperti bagaimana interaksi mengambil tempat.
Aktor-aktor dihubungkan dengan use case di mana mereka dihubungkan dengan
sebuah asosiasi.
Berikut ini adalah daftar simbol-simbol yang digunakan dalam membuat
use case diagram :
Tabel 2.4 Simbol-simbol Use Case Diagram Sumber : (Munawar, 2005)
Simbol Keterangan Pengertian
Actor1
Actor Sebuah peran yang bias dimainkan oleh pengguna dalam interaksinya
UseCase1 Use case Deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif penggunanya
* *
Association menghubungkan link antar element
«extends»
Extends Digunakan untuk membuat use
case baru dengan menambahkan
langkah-langkah pada use case
yang sudah ada.
«uses»
Uses (includes) Menunjukkan bahwa sebuah
usecase adalah bagian dari use
(70)
44
System System Boundary Menggambarkan jangkauan
system anda (scope of of your
system).
Penghulu
View data catin
Kepala KUA Login
<<include>>
Input Jadwal Bimbingan Pra Nikah
View Jadwal Bimbingan pra nikah
Gambar 2.7 Contoh Kasus dalam Use Case Diagram
Gambar tersebut diatas merupakan contoh kasus dalam use case diagram
dalam sistem informasi nikah (SIKAH) dimana dalam gambar tersebut terdapat
use case login dengan include logout yang menunjukan bahwa pada tahap login
pasti akan melalui proses logout dimana setiap aktor memiliki relasi tersebut
sedangkan untuk use case lainnya tergantung dari proses bisnis setiap aktor yang
bersangkutan.
2. Activity Diagram
Menurut Munawar (2005) Activity diagram secara grafis digunakan untuk
menggambarkan rangkaian aliran aktifitas baik proses bisnis atau use case.
Adapun simbol-simbol dari activity diagram adalah sebagai berikut:
Tabel 2.5 Simbol-simbol Activity Diagram Sumber: (Munawar, 2005)
Nama Simbol Contoh
State
Menunjukan aktifitas yang dilakukan di dalam
activity
Control Flow Urutan perpindahan suatu
aktifitas
(71)
45
Initial state Sebagai awal dari aktifitas
modul system aplikasi
Final state Menunjukan akhir dari
aktifitas
Transition (Fork) Kegiatan yang di lakukan
secara parallel
Decision Menggambarkan cabang
suatu keputusan
Transition (Join) Menunjukan kegiatan
yang di gabungkan
(1)
$rand = rand(); $file_upload =
UPLOAD_PATH_ALBUM.'/'.$rand."-{$_FILES['path_image']['name']}"; ///penamaan file yang diupload
move_uploaded_file($tmp_name, $file_upload );
$data['path_image'] = $file_upload; $no++; } else { $error++; } $this->db->insert('t_pelamar', $data); $id = $this->db->insert_id();
//$tgl_lahir = tanggal::fieldDate($data['tgl_lahir']); //$substr = substr($tgl_lahir, 0,2); //print_r($substr);die; // Insert tabel user //
$data2 = array();
// username and password default //
$nip = tanggal::implodeDate($data['tgl_lahir'])."-".$id; $pass = 123456;
$data2['username'] = $nip; $data2['password'] = $pass; $data2['id_level'] = 4;
$this->db->insert('t_user', $data2); //id_user untuk update ke t_pelamar// $id_user = $this->db->insert_id();
$this->db->query("update t_pelamar set id_user='$id_user' where id_pelamar='$id'");
$this->prosesLogin($nip,$pass);
$form = 'Proses register berhasil dilakukan'; $this->confirm($form);
(2)
public function confirm($form) {
$data = array(); $data['form'] = $form;
$this->load->view('admin/confirmSuccess',$data); }
public function logout() {
$this->session->sess_destroy(); redirect('main'); }
(3)
(4)
(5)
(6)