xlix pembukaan ini antara lain pimpinan pondok modern Gontor, pengurus yayasan
Darunnajah, dan tokok-tokoh masyarakat sebagai undangan. Adapun yang melatar belakangi berdirinya pondok pesantren Darunnajah
Cipining-Bogor ialah: 1. Rasa ingin berbuat banyak oleh pendiri pesantren Ulujami Jakarta
Selatan KH. Abdul Manaf Mukhayar dalam mendidik putra-putri kaum muslimin.
2. Membantu program pemerintah mencerdaskan kehidupan bangsa dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya.
3. Banyak calon pelajar yang tidak tertampung lagi di di pondok pesantren Darunnajah 1 Ulujami sejak tahun 1985, telah mendorong untuk segera
diwujudkannya pesantren baru yang luas arealnya, tenang lingkungannya, dan jauh dari pengaruh luar yang negatif.
56
B. Visi - Misi
1. Visi a Membentuk dan mempersiapkan kader ulama yang amilin dan
shalihin agar mampu menyampaikan dakwah Islamiyah kepada seluruh lapisan masyarakat.
b Mempersiapkan guru-guru agama Islam c Mempersiapkan pemimpin muslim yang luas pengetahuannya.
2. Misi a Mendalami pengetahuan tentang ilmu-ilmu agama IslamTafaqquh
fi ad dien
56
Ibid, 1992
l b Melatih Mu’amalah ma’a al kholiq dan mu’alamah ma’annas
c Melatih kepemimpinan yang tangguh dan bertanggung jawab d Menyelenggarakan latihan-latihan mengajar dan dakwah Islamiyah,
baik dengan pidato khutbahbi Lisan al- maqul tulisan maupun dengan system dan media yang lain.
C. Status dan Struktur Organisasi
Status Pesantren
57
1. Nama Pesantren : Pondok Pesantren Darunnazah 2 Cipining
2. Tanggal Berdiri : 18 Juli 1988
3. Pendiri penyelenggara : Yayasan Darunnajah Jakarta
4. Akte Pendirian : No. 88, tanggal 22 September 1986
5. Notaris : Ny. Yetty Taher, SH. Jakarta
6. Pimpinan Yayasan : H. Saefuddin Arief, SH. MH
7. Pimpinan Pesantren : KH. Jamhari Abdul Jalal, Lc
8. Lokasi Pesantren : Kp. Cipining Ds. Argapura Kec. Cigudeg
Kab. Bogor 9. Tanah
: Status : Wakaf
SK Guberbur Jawa Barat :No. 593SK259.S225-87, Tanggal
24 Februari 1987 Luas : 70 hektare
Pancajangka, Panca Jiwa Dan Motto Pesantren
Panca Jangka Pesantren
58
57
Data Pondok Pesantren Darunnajah Cipining-Bogor, Tahun 2007. h.1
58
Ibid. h. 8
li Di dalam mengemban tugas, mengurus dan mengembangkan
Pesantren Darunnajah 2 Cipining-Bogor diambil kebijaksanaan strategi sistematis dan berrencana yang tertuang di dalam Panca Jangka Pesantren, yaitu
: 1. Peningkatan mutu pendidikan dan pengajaran
2. Pembangunan sarana fisik yang memadai 3. Penggalian sumber dana
4. Penyiapan dan pemanfaatan kader 5. Pemenuhan kebutuhan umatmasyarakat sesuai kemampuan Pesantren
Panca Jiwa Pesantren 1. Keihklasan
2. Kesederhanaan 3. Ukhuwah Islamiyah
4. Berdikari 5. Kebebasan
Motto Pesantren 1. Berbudi Tinggi
2. Berbadan Sehat 3. Berpengetahuan Luas
4. Berfikir Bebas 5. Kreatif
Sarana Dan Prasarana Serta Aset Pesantren Adapun sarana dan prasana yang terdapat di Pondok Pesantren Darunnajah
Cipining-Bogor adalah sebagai berikut:
lii 1. Masjid
2. Gedung Asrama Santri dan Guru 3. Gedung Sekolah ruang belajar
4. Sarana MCK, Toilet dan Instalasi air bersih 5. Sarana air minum ultraviolet
6. Perumahan Guru keluarga 7. Laboraturium Komputer 42 Unit Pentium IV
8. Aula Gedung pertemuan 9. Perpustakaan Pesantren dan Sekolah
10. Lapangan Olahraga Sepak Bola, Basket, Volly, Badminton, Takraw, dll 11. Balai kesehatan
12. Koperasi Warseda dan kantin 13. Wartel
14. Alat Musik gitar, rebana, drum band 15. Lahan pertanian, Peternakan, Perkebunan dan perikanan
16. Telephone dan Faxemilie 17. Dapur Umum
18. Listrik PLN 33.000 watt 19. Rumah Pimpinan pesantren
20. Kendaraanmobil 2 buah, motor 1 buah 21. Diesel Listrik dan Pompa air
22. Gudang penyimpanan 23. Kantor TUKepala sekolah, keuangan, Sekretariat Pesantren dan Organisasi
Pelajar.
liii Pimpinan Pondok Pesantren
KH. Jamhari Abd. Jalal.Lc
Biro Pendidikan Muhammad mufti
Biro Dakwah Humas Katena S.Ag
Biro Pengkaderan Atijan Yani,
A.Md
Biro Usaha Trimo, S.Ag
Biro Keuangan Isma
il Amin
Biro Rumah Tangga Mustajab Anwar, S.Pd.I
Biro pengasuhan Ahmad Rosikhin
Sekretaris Anton Septiono S.Pd.
I
24. Danau seluas + 5000 m
2 59
Struktur Organisasi
Sejak berdirinya pada tahun 1988, pesantren Darunnajah-Cipining- Bogor telah berusaha menerapkan model kepemimpinan dan pola manajemen
modern. Pimpinan pesantren dibantu oleh biro pendidikan, biro pengasuhan, biro pembangunan, biro keuangan, dan sekretaris. Saat ini bentuk organisasi
dan personil pengurusnya masih sederhana dan masih merangkap jabatan. Pembenahan dan penyempurnaan manajemen dan kepengurusan
Darunnajah Cipining kemudian menemukan momentum yang tepat seiring dengan revitalisasi pengurus yayasan Darunnajah dan deklarasi wakaf, 7
oktober 1994. Semenjak itu Darunnajah memiliki 7 biro, sebagai wujud pendelagasian
tugas dan wewenang dari pimpinan pesantren, yaitu: biro pendidikan, biro pengasuhan, biro Dakwah dan hubungan masyarakat, biro pengkaderan, biro
usaha, biro keuangan, dan rumah tangga. Berikut ini Struktur keorganisasianya:
Gambar 3.1 Struktur Organisasi
59
Ibid. h..9
liv Sumber: Data Pondok Pesantren Darunnajah-Cipining-Bogor
Secara singkat dapat dijelaskan pembagian tugas dan wewenang para pengurus pengurus pesantren tersebut sebagai berikut:
60
1. Pimpinan pesantren bertanggung jawab terhadap kesuksesan program pendidikan dan kepesantrenan secara menyeluruh sebagai kordinator dan
motivator kerja Biro 2. Sekretariat Pesantren bertugas mendokumentasikan arsip dan data pesantren,
dan membuka hubungan kerja sama dengan lembagainstansi lain melalui websidee-mail, surat menyurat dan cara-cara lain.
3. Biro Pendidikan berkonsentrasi mensukseskan program pendidikan formal di tingkat RA, MI, MTS, SMP, dan MA, serta tarbiyatul muallimin muallimat
Islamiyah TMI, baik yang berasrama maupun non asrama. 4. Biro Pengasuhan khusus menangani program kerja pengasuhan santri,
meliputi aktifitas ekstrakurikuler, pembiasaan ibadah, dan kegiatan rutinitas di asrama. Biro inilah yang bertanggung jawab terhadap kegiatan santri pasca
mengikuti KBM di Madrasah sekolah. 5. Biro Dakwah dan hubungan masyarakat berkewajiban menyiarkan ajaran
agama Islam di dalam pesantren dan sekitarnya, mengorganisasikan
60
Redaksi, Warta Darunnajah Cipining, Vol.XVIII, No. 25, Juni 2006, h.15
lv kegiatan-kegiatan pesantren yang berhubungan dengan masyarakat, serta
menjalin ukhuwah dengan masyarakat luas. 6. Biro Pengkaderan berfungsi sebagai Pembina kader-kader pesantren, baik
yang masih menjadi santri maupun yang sudah tamat. 7. Biro Usaha adalah biro yang bertugas menggali dana, antara lain dengan
mengorganisasikan kegiatan ekonomi: Peternakan, pertanian, Waserda, wartel, dan lain-lainya.
8. Biro Keuangan pesantren sebagai penanggung jawab sirkulasi keuangan pesantren, mengatur anggaran penerimaan dan pengeluaran tiap biro.
9. Biro Rumah Tangga adalah biro yang bertanggung jawab terhadap pembangunan, pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pesantren.
D. Sistem Pengajaran