Aplikasi Sistem Pelatihan Kewirausahaan di Pondok Pesantren

lxi

BAB IV SISTEM PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN DI PONDOK

PESANTREN DARUNNAJAH CIPINING-BOGOR DALAM MENUMBUHKAN ENTREPRENEURSHIP SANTRI

A. Aplikasi Sistem Pelatihan Kewirausahaan di Pondok Pesantren

Darunnajah Cipining-Bogor 1. Identifikasi kebutuhan Pelatihan Kewirausahaan Kehadiran pondok pesantren Darunnajah Cipining-Bogor yang memadukan pendidikan agama Islam dengan pendidikan umum termasuk pendidikan keterampilan dengan berbagai jenis pelatihan kewirausahaan telah ikut menjawab tantangan jaman termasuk dalam memasuki era globalisasi yang penuh dengan persaingan. Unsur unsur pokok yang terdapat pada pondok pesantren Darunnajah ini adalah Kiai, ustadz, santri, pondok, dan masjid, madrasah TMI MTs dan MA, rumah kiyai, rumah asatidz, asrama santri putra, asrama santri putri, waserda, wartel dan lain-lain. 63 Secara sosiokultural lembaga pondok pesantren ini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat dan terus memberikan corak serta nilai kehidupan kepada masyarakat yang senantiasa tumbuh dan berkembang. Figur kiyai, ustadz, santri dan perangkat fisiknya biasanya menunjukan iklim yang senantiasa dikelilingi oleh kultur yang bersifat religius keislaman. Proses keterpaduan dalam pesantren ini antara kegiatan belajar, ibadah, olah 63 Wawancara Pribadi dengan Ust. Trimo Ketua Biro Usaha Pondok Pesantren Darunnajah Cipining. Cipining-Bogor, 15 Agustus 2007. lxii ragaseni, dan keterampilan teknis baik melalui pelatihan dalam bentuk bekerja langsung pada waserda, wartel, pelayanan tabungan santri, dan perdagangan lainya, merupakan proses keterpaduan dalam melaksanakan hakekat hidup manusia modern yang sudah dan sedang diamalkan oleh santri. Jika masyarakat yang senantiasa mengikuti dinamika pesantren pernah mendengar bahwa “Gontor” populer sebagai pesantren modern, maka pondok pesantren Darunnajah Cipining-Bogor sebagai pilarnya dalam usia yang ke -19 juga mampu menjawab tantangan jaman. Pesantren ini tidak mewah, akan tetapi para santri yang berjumlah + 1200 orang terbiasa hanya berkomunikasi dalam bahasa Inggris dan Arab, serta terbiasa hidup disiplin, sehingga hampir tidak sedikitpun waktu yang terbuang sia-sia tanpa dimanfaatkan untuk belajar dan berkarya. Landasan pengembangan mengacu pada pada panca jiwa pesantren, yaitu: keihklasan, kesederhanaan, ukhuwah Islamiyah, berdikari, dan kebebasan. Disadari bahwa kecenderungan untuk mengembangkan pengetahuan non agama di pesantren merupakan kebutuhan nyata yang harus dihadapi para lulusan pesantren di masa depan. Justru tantangan untuk berlomba menguasai pengetahuan non-agama merupakan salah satu tugas yang harus dilaksanakan oleh pondok pesantren. Dengan demikian tujuan pengembangan pesantren adalah mengintegrasikan pengetahuan agama dan non-agama, sehingga lulusannya memiliki kepribadian yang utuh dan komprehensip. Akhirnya diharapkan lulusannya adalah manusia yang mampu memandang jauh ke depan sekaligus memiliki keterampilan praktis. lxiii Sebagai konsekwensinya, maka pengelola pondok pesantren memodernisir sistem pendidikan dan manajemen sesuai dengan arah pergerakan masyarakat modern dengan harapan dapat memenuhi dan menyeimbangkan kebutuhan hidup para santri dan alumninya dengan berbagai macam pelatihan-pelatihan diantaranya adalah pelatihan kewirausahaan dalam upaya menumbuhkan jiwa dan sikap kewirausahaan santri. 2. Penetapan Sasaran Pelatihan Kewirausahaan Adapun yang menjadi sasaran utama pada setiap pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan oleh Pondok Pesantren Darunnajah Biro Usaha adalah santri-santri terpilih yang di dalamnya termasuk santri senior dan para asatidz berjumlah +-54 orang. 64 Di samping itu pula pihak pelaksana juga merekrut orang-orang yang ada di sekitar pesantren diantaranya : - Para pemuda yang tidak melanjutkan sekolah berasal dari keluarga tidak mampu, baik yang sudah menikah maupun belum, dengan latar belakang pendidikan SD, SLTP, dan SLTA usia minimal 15 sampai dengan maksimal 35 tahun. - Alumni Pesantren berasal dari desa sekitar yang tidak mampu dan masih pengangguran. - Para karyawan yang ingin mengembangkan dan membuka usaha baru - Anak Asuh Pesantren yang di dalamnya termasuk mitra usaha Dari pihak Pesantren 64 Wawancara Pribadi dengan Ust. Trimo Ketua Biro Usaha Pondok Pesantren Darunnajah Cipining. Cipining-Bogor, 15 Agustus 2007. lxiv 3. Merancang Program Pelatihan Kewirausahaan Merancang sebuah program pelatihan kewirausahaan merupakan sebuah kegiatan yang harus dilakukan. Berikut ini rancangan program pelatihan kewirausahaan di pondok pesantren Darunnajah Cipining-Bogor. Pertama: penyelenggara, Dalam hal ini yang menjadi penyelenggara dalam melakukan pelatihan-pelatihan adalah Koperasi pondok pesantren KOPONTREN Darun Najah Cipining-Bogor dengan identitas: 65 adapun susunannya terlampir. Adapun pelatih atau pemberi materi pihak pondok pesantren Darunnajah Cipining-Bogor mengundang dari luar sesuai dengan kebutuhan pelatihan yang dilaksanakan. Kedua: tujuan, Adapun yang menjadi tujuan dari pelaksanaan Pelatihan kewirausahaan antara lain sebagai berikut : a. Tujuan Umum Terwujudnya kemandirian santri, pemuda, dan alumni serta anak asuh pesantren peserta pelatihan dalam berwirausaha. b. Tujuan Khusus 1. Meningkatkan keterampilan, pengetahuan dan sikap yang dapat dimanfaatkan untuk berwirausaha guna meningkatkan penghasilan yang layak untuk kehidupan peserta pelatihan Santri, Pemuda, Alumni, Warga sekitar, anak asuh pesantren dimasa sekarang dan masa yang akan datang. 65 Data KOPONTREN Darunnajah Cipining-Bogor, tahun 2007 lxv 2. Meningkatkan motivasi dan etos kerja yang tinggi serta dapat menghasilkan karya-karya yang layak jual dan mampu bersaing. 3. Meningkatkan kesadaran yang tinggi untuk terus belajar dan berprestasi agar hidup sejahtera untuk dirinya sendirianggota, keluarga, dan masyarakatnya. 4. Meningkatkan peran lembaga kepemudaan dalam penanggulangan pengangguran 5. Mendorong terbentuknya kelompok usaha yang dikelola pemuda dan sesuai dengan potensi sumber daya lokal, berorientasi bisnis. 6. Mendorong munculnya kegiatan usaha atau bisnis yang dapat dijadikan tempat belajarmagang bagi peserta. 7. Menumbuhkan jiwa kewirausahaan terhadap peserta pelatihan khususnya santri dan menggali potensi wirausaha. Ketiga, Materi, dalam hal ini materi yang diberikan secara umum adalah disesuaikan dengan jenis pelatihan yang dilaksanakan. Keempat, metode, adapun metode yang diterapkan dalam melaksanakan pelatihan kewirausahaan apabila dipersentasikan adalah 30 berbentuk teori dan 70 berbentuk praktek yang kemudian hampir keseluruhan pihak trainerpelatih menjadi mitra usaha pondok pesantren Darunnajah Cipining-Bogor. 4. Pelaksanaan Program Pelatihan Kewirausahaan Pelaksanaan program pelatihan kewirausahaan di pondok pesantren Darunnajah dalam mengadakan pelatihan-pelatihan kewirausahaan yaitu tidak terlepas dari rencana-rencana yang telah disusun, diantaranya dalam lxvi bentuk work shop, seminar dan lain-lain akan tetapi metode yang lebih menjadi acuan bagi pihak pondok pesantren lebih cenderung menggunakan metode learning by doing. belajar sambil bekerja. 66 Berikut ini adalah jenis-jenis pelatihan kewirausahaan yang telah dilaksanakan oleh Pondok pesantren Darunnajah Cipining-Bogor: 67 Tabel 4.1 Jenis Pelatihan kewirausahaan No Kegiatan pelatihan Pelatih dan sekaligus mitra usaha 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Konservasi Produktif Pertanian Terpadu DIFS SPAKU Sentra Produksi Agrobisnis komoditi unggul Program ternak kambing Budidaya ayam potong, telur dan kampung Budidaya mengkudu Ternak domba Eco Farming Budidaya Pisang abaca Budidaya cabe keriting Pelatihan air bersih Yayasan kehati Jakarta BPP teknologi, Jakarta APP Akademi Penyuluh Pertanian Bogor Departemen pertanian, Bogor Pemda Bogor, Pokpan, BPP teknologi Jakarta Yayasan masa dan indononi Baznas Jakarta BPP Teknologi Jakarta Yayasan aisyiyah, Bogor Hj. Sofiah Hs HSF Hands Seadel Foundation Jerman, BPP Teknologi, Jakarta. 66 Wawancara Pribadi dengan Ust. Trimo Ketua Biro Usaha Pondok Pesantren Darunnajah Cipining . Cipining-Bogor, 15 Agustus 2007. 67 Data KOPONTREN Darunnajah Cipining-Bogor, tahun 2007 lxvii Sumber: Data Kopontren Darunnajah-Cipining-Bogor Disamping itu beberapa unit usaha yang ada di pondok pesantren dan menjadi saranatempat praktek usaha Santri TPUS dalam pelatihan kewirausahaan santri adalah : 6. Kantin Pelajar Kampus I 68 Kantin pelajar adalah semacam warung yang menyediakan aneka ragam kue basah yang disuplai langsung oleh guru, keluarga dan sebagian karyawan Anshar Al-Ma’had. 7. Kantin Pelajar Kampus II Kantin pelajar kampus 2 melayani siswa-siswi TMI Non asrama, SMP dan madrasah. Sistem pembelian makanan dan minuman dari supplier yang digunakan di dalamnya adalah konsinasi. Dengan demikian dapat terjalin hubungan timbal balik bagi Hasil antara supplier dengan pihak pesantren dari besarnya omzet tadi. Ini berlaku untuk kampus I dan II. Santri yang ditempatkan 3-4 orang santri peserta pelatihan. 8. Waserda Santri Putra Waserda ini di sebut juga toko pelajar. Unit ini menyediakan berbagai macam barang kebutuhan para santri, seperti peralatan sekolah, peralatan mandi, makanan dan lain-lain. 9. Waserda Santri Putri 10. Wartel 68 Redaksi, Warta Darunnajah Cipining, Vol.XVIII, No.25, Juni 2006, h.15 lxviii Warung telekomunikasi wartel merupakan fasilitas penting untuk komunikasi para santri dengan orang tua ataupun sanal famili di kampung halaman. Dengan berfasilitaskan dua KBU wartel ini melayani panggilan telepon local dan interlokal SLJJ 11. Warung Bakso Salah satu unit usaha yang paling eksis dan diminati oleh segenap warga pesantren adalah warung bakso. Menu yang disediakan adalah mie rebus plus telor setengah matang, mie goreng, martabak mie telor, bakso goreng, telor dadar. Disediakan juga kopi dan susu. 12. Usaha perdagangan toko kelontong 13. Jasa keuangan simpan pinjam 69 Dari jenis usaha yang ada, peserta pelatihan santri dilibatkan sebagai pelaksanapenjaga di tempat tersebut. Dengan cara perputaran job Rolling setiap satu bulan sekali. Dengan tujuan guna menemukan bakat yang sebenarnya yang dimiliki santri peserta Pelatihan. Jumlah santri peserta pelatihan yang di tugaskan pada masing-masing unit usaha berjumlah 3-4 orang. 70 Dan beberapa sektor usaha lain yang dimiliki oleh pondok pesantren Darunnajah yang dijadikan sebagai salah satu sumber dana pesantren : 1.Peternakan 69 Data KOPONTREN Darunnajah Cipining-Bogor, tahun 2007 70 Wawancara Pribadi dengan Ust. Trimo Ketua Biro Usaha Pondok Pesantren Darunnajah Cipining. Cipining-Bogor, 27 Agustus 2007. lxix a. Budidaya ternak kerbau Sektor usaha riil yang berkembang di bidang peternakan, saat ini Darunnajah memelihara 35 ekor kerbau, 22 di antaranya dipelahara di lokasi lahan wakap. Memperkerjakan 2 orang karyawan. Sedangkan 13 ekor lainya dipelihara di kampung Cibunian, Leuwiliang Bogor oleh beberapa penduduk kampung tersebut. b. Kambing Hal serupa juga berlangsung pada peternakan kambing. Sekarang ini kambing peranakan betina yang dipelihara pesantren berjumlah 63 ekor, sedangkan 104 lainnya di pelihara di kampung Cibunian leuwi liang Bogor. Adapun kambing untuk penggemukan berjumlah 100 ekor dipelihara pesantren dan 50 ekor lagi berada di Cibunian. Hal ini dilakukan demi meningkatkan hasil sekaligus memperluas jaringan relasi wirausaha pesantren.dan yang lainnya adalah peternakan sapi, ayam Broiler, bebek dan lain-lain. 2. Perikanan Bendungan seluas +5.000 m2 yang terletak di kampus 2 itu diisi bibit ikan tembakang dan ikan nila. Mitra usaha perikanan ini adalah salah seorang wali santri yang berdomisili di Bogor. Disamping itu pula pesantren juga mengembangbiakan ikan lele, ikan Mas, dan ikan bawal. 3. Perkebunan lxx Pondok pesantren Darunnajah juga tidak ketinggalan dalam bidang perkebunanpertanian diantaranya: penanaman padi, singkong, palawija, jamur, kecapi, pohon mahoni, akasia, jenjing, nangka, rambutan jagung, jambu, durian dan lain-lain. 5. Evaluasi Pelatihan Kewirausahaan Evaluasi pelatihan kewirausahaan dilakukan pada setiap satu bulan sekali terhadap santri peserta pada masing-masing unit usaha. Setelah itu lalu kemudian dilakukan rolling perputaran sampai ditemukan bakat yang cocok pada santri peserta pelatihan. Adapun masalah keuangan atau omzet pada usaha yang dijalankan oleh santri pihak pondok pesantren lebih menanamkan kejujuran keimanan pada santri peserta pelatihan . Karena dalam hal ini yang mengawasi keuangan yang masuk pada unit usaha yang dijaga oleh santri peserta pelatihan pada setiap harinya tidak ada, melainkan melalui waskat pengawasan malaikat. Dan. Pelatihan ini dilakukan dalam jangka waktu selama satu tahun. 71 Sebagai acuan, berikut ini penulis lampirkan pola pelatihan kewirausahaan yang dilaksanakan oleh Pondok Pesantren Darunnajah Cipining-Bogor dalam usaha jasa “simpan-pinjam” untuk budidaya ternak kambing domba. 72 - Pengelola Program 71 Wawancara Pribadi dengan Ust. Trimo Ketua Biro Usaha Pondok Pesantren Darunnajah Cipining. Cipining-Bogor, 15 Agustus 2007. 72 Data KOPONTREN Darunnajah Cipining-Bogor, tahun 2007 lxxi Pengelola program pelatihan ini adalah koperasi pondok pesantren Darunnajah Cipining-Bogoryang dilaksanakan oleh: pengurus proyek life skills terlampir. - Rancangan Program Pelatihan Peserta diberikan pelatihan- pelatihan baik personal, social, vocational skill, melalui AMT Achevment Motivation Training dari yayasan Nurul Fikri, yang bergerak di bidang pelatihan motivasi diri. Pelatihan budidaya ternak domba dari APP Akademi Penyuluh Pertanian dan dinas peternak kabupaten Bogor. Di samping itu selain santri yang mengikuti program pelatihan kewirausahaan dalam bentuk budidaya ternak kambing pihak pesantren juga melibatkan pemudawarga masyarakat sekitar yang selanjutnya warga masyarakat tersebut diberi modal untuk pengembangan budi daya ternak kambing dengan bantuan dana bergulir.adapun pola pelatihannya terlampir. - Kelayakan Usaha 1. Visi Memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya dan ikut serta membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan pancasila dan Undang-undang Dasar tahun 1945. 2. Misi lxxii a. Megembangkan usaha-usaha produktif melalui lembaga kepemudaan . b. Meningkatkan kreatifitas anggota c. Memberikan pembinaan dan praktik usaha langsung kepada anggota d. Menciptakan suasana dan lingkungan kondusif untuk bekerja secara kompetitif, edukatif dan sportif. e. Mendayagunakan lahan sebagai Agrobisnis f. Organisasi dan manajemen Dalam program ini kopontren berfungsi sebagai wadah penyalur, pendamping dan pembinaan program Life skills. DBK di salurkan kepada anggota dengan cara pinjaman non bunga yang akan diwujudkan dalam bentuk ternak kambing diharapkan dengan sistem ini para anggota lebih berdisiplin dan bertanggung jawab. - Alokasi Anggaran 1. Biaya Pelatihan Biaya pelatihan Sebesar 15 DBK Rp.75.000.000 = Rp.11.250.000. biaya pelatihan yang dialokasikan untuk pelatihan AMT dan teknis beternak kambing domba. Adapun rincian biaya pelatihan terlampir. 2. Manajemen Kegiatan lxxiii Manajemen kegiatan sebesar 10 DBK Rp. 75.000.000= Rp. 7.500.000 Komponen pembiayaannya : a. Ketua Pelaksana Program 175.000 x 12 Bulan = 2.100.000 b. Sekretaris dan bendahara 150.000 x 12 Bulan = 1.800.000 c. Jasa kesehatan = 1.700.000 d. Pembinaan dan monitoring = 1.900.000 - EvaluasiTolak Ukur keberhasilan 1. Dana dapat tersalurkan secara utuh oleh pihak kopontren Darunnnajah kepada para peserta pelatihan yang selanjutnya peserta mampu mengembangkan dana pinjaman tersebut. 2. Pada semester pertama ternak telah berkembang pada setiap anggota dari 5 ekor kambing menjadi minimal 10 ekor kambing. Sehingga pada semester kedua diharapkan sudah mampu mencicil pengembalian dana perguliran.

B. Faktor Pendukung dan Penghambat

Dokumen yang terkait

Pemberdayaan kewirausahaan terhadap santri di pondok pesantren: Studi kasus Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman Parung, Bogor

13 96 96

Aplikasi sistem pendidikan dan pengajaran pondok pesantren modern dalam membentuk santri yang berkualitas di pondok pesantren Darunajah cipayung

1 4 95

Aktivitas Dakwah Di Pondok Pesantren Al-UM Bogor Dalam Rehabilitasi Santri Narkoba

0 24 110

STRATEGI COPING SANTRI DALAM MENGHADAPI STANDAR KELULUSAN DI PONDOK PESANTREN Strategi Coping Santri Dalam Menghadapi Standar Kelulusan Di Pondok Pesantren.

0 3 30

STRATEGI PONDOK PESANTREN SUNAN DRAJAT DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN BRANDING SEBAGAI PONDOK KEWIRAUSAHAAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP JIWA KEWIRAUSAHAAN SANTRI.

3 40 156

MENUMBUHKAN JIWA ENTREPRENEURSHIP SANTRI MELALUI PENGEMBANGAN BUDAYA KEWIRAUSAHAAN BERBASIS SYARIAH PADA PONDOK PESANTREN MAMBAUL HIKAM (MMH) JOMBANG.

3 9 73

Pelatihan Jurnalistik Santri Pondok Pesantren AL Amin Pabuaran Purwokerto

0 0 25

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian - BIMBINGAN KYAI DALAM MENUMBUHKAN KEMANDIRIAN SANTRI DENGAN KEGIATAN ENTREPRENEURSHIP DI PONDOK PESANTREN AL-MAWADDAH HONGGOSOCO JEKULO KUDUS - STAIN Kudus Repository

0 0 9

BIMBINGAN KYAI DALAM MENUMBUHKAN KEMANDIRIAN SANTRI DENGAN KEGIATAN ENTREPRENEURSHIP DI PONDOK PESANTREN AL-MAWADDAH HONGGOSOCO JEKULO KUDUS - STAIN Kudus Repository

0 0 33

PENGARUH KREATIVITAS DAN EFEKTIVITAS PRAKTIK KEWIRAUSAHAAN BERBASIS SYARIAH TERHADAP JIWA ENTREPRENEURSHIP SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL BAROKAH MANGUNSUMAN SIMAN PONOROGO

1 4 97