Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Umat Islam adalah umat yang terbaik yang dipilih Allah SWT, untuk mengemban risalah agar m1ereka menjadi saksi atas semua umat yang ada dimuka bumi ini. Salah satu risalah yang harus diemban yaitu mewujudkan kehidupan yang adil, makmur, tenteram, sejahtera dimanapun mereka berada. Melihat realita yang ada masih banyaknya umat Islam yang saat ini jauh dari kondisi ideal. Ini lebih dikarenakan mereka belum menyadari sepenuhnya apa yang telah dikaruniakan Allah SWT atas mereka. Mereka belum mengoptimalkan potensi-potensi yang Allah SWT berikan atau paling tidak mereka belum mengasahnya. Potensi-potensi yang Allah SWT, berikan begitu besar bagi umat manusia khususnya umat islam baik berupa aspek intelektual maupun sumber daya Alam. Namun sayangnya masih banyak yang belum tersentuh karena keterbatasan sarana maupun prasarana, akibatnya masih banyak umat Islam yang hidup dibawah garis kemiskinan. Terlebih lagi ditengah kondisi yang serba sulit dewasa ini, banyak dari mereka yang tidak mampu lagi membeli barang-barang kebutuhan pokok yang disebabkan melambungnya harga-harga dipasaran apalagi pasca naiknya harga BBM. Selain itu dengan menyempitnya lapangan pekerjaan membuat posisi mereka kian terpuruk, tak heran jika jumlah rakyat miskin bertambah tiap hari. xv Soal ekonomi telah menjadi gejala kehidupan yang membuat orang mencurahkan tenaga dan pikiran serta perasaan, bahkan bisa melahirkan persaingan, pertikaian dan peperangan. Bangkitnya etos kerja karena desakan ekonomi itu hal yang sangat wajar. Namun terjadinya suatu pertikaian dan peperangan sebagai masalah yang bertentangan dengan prikemanusiaan dan prikemasyarakatan itu merupakan kondisi yang jauh dari harapan. Adapun terjadinya persaingan dalam memacu ekonomi, itu dianggap hal yang kurang baik namun sulit dibantah eksistensinya. 1 Melihat realitas yang berkembang saat ini maka tidak dapat dipungkiri geliat ekonomi global sudah semakin terasa, oleh karena itu perlu disiapkan, dibangun dan dimaksimalkanya sumber daya manusia yang berkompeten sehingga siap bersaing. Karena itu kegiatan pelatihan tidak dapat diabaikan begitu saja. Terutama dalam memasuki era persaingan yang semakin kompetitif tersebut. Maka diharapkan pelatihan merupakan wahana untuk membangun Sumber Daya Manusia SDM menuju era globalisasi yang penuh tantangan . Pesantren adalah sebuah lembaga yang unik dan mengagumkan. Berbagai pihak menaruh harapan kepada dunia pesantren sebagai gerbang penarik perwujudan masyarakat madani. Pondok pesantren adalah Institusi pendidikan yang mampu berperan dalam menyongsong masyarakat madani dan yang paling penting pondok pesantren merupakan institusi pendidikan yang mempunyai unsur perpaduan antara nilai keislaman, keindonesiaan, dan keilmuan. 2 Senada dengan ungkapan Sayid Agil Siraj, Pesantren adalah sebagai suatu tipologi yang unik dari sebuah institusi pendidikan, telah berusia ratusan tahun, 1 Junaedi B sm, Islam dan Entrepreneurialisme, Jakarta: Kalam Mulia, 1993 h.5 2 Yasmadi, Modernisasi Pesantren Kritik Nurholis Majid dalam Pendidikan Islam Tradisional, Jakarta: Ciputat Press, 2002 h.140 xvi sekitar tiga abad silam memasuki era globalisasi dan militer, lembaga yang sering disebut-sebut tradisional sampai sekarang tetap eksis bahkan semakin mendapatkan simpati dari berbagai lembaga diluar lembaga Islam. 3 Dalam menjalani kehidupan diperlukan keseimbangan hidup dalam upaya mencari bekal untuk kehidupan dunia dan bekal untuk kehidupan akhirat, maka hal tersebut perlu disiapkan sejak dini ketika kita mulai mengenal alat tulis belajar terlebih di pesantren harus dipersiapkan manusia yang berjiwa dakwah dan jiwa wirausaha agar tercipta suatu keseimbangan antara penunaian kewajiban dan pemenuhan kebutuhan hidup. Sebagai contoh keteladanan nabi Muhammad saw meliputi berbagai bidang selain sebagai rasul Pembawa risalahda’I beliau juga seorang wirausaha yang tangguh, jujur, dan profesional. Kewirausahaan selalu menekankan pengembangan sumber daya dari dalam untuk memicu bisnis yang sukses. Wirausaha tidak sekedar keterampilan untuk urusan jual beli barang atau jasa, melainkan berupaya menciptakan kemakmuran dan proses penambahan nilai melalui pengembangan gagasan dan usaha yang selalu mencari tantangan baru, mengutamakan standar keunggulan yang terus membaik. Namun tak lepas dari semua itu jiwa kewirausahaan yang ada pada manusia tidak muncul begitu saja tanpa ada stimulan disekitar, maka sikap tersebut akan muncul dengan adanya pembiasaan diri atau pelatihan yang maksimal serta terus menerus. Wahana pelatihan kewirausahaan yang diadakan 3 Saifullah Maksum, Dinamika Pesantren, Jakarta: Lihat hamidiah dan Yahya Juhri, 1998 cet ke 1 h.43 xvii sebuah pondok pesantren merupakan solusi yang terbaik untuk menyiapkan insan yang beriman, berilmu dan beramal shaleh. Untuk menunjang semua itu dibutuhkan sebuah sistem yang kuat dan tangguh guna mencari solusi atau jalan keluar yang selalu terbaik untuk pelaksanaan pelatihan agar hasil diperoleh bisa maksimal. Pondok pesantren Darunnajah yang terletak di Cipining kabupaten Bogor adalah salah satu pesantren yang mempunyai program pelatihan tersebut yang mempersiapkan santri untuk berjiwa dakwah, sosial dan berjiwa wirausaha. Dengan mengacu pada latar belakang diatas serta melihat fenomena- fenomena yang ada maka penulis mengambil judul “SISTEM PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN DI PONDOK PESANTREN DARUNNAJAH CIPINING-BOGOR DALAM MENUMBUHKAN ENTREPRENEURSHIP SANTRI”

B. Tinjauan Pustaka

Dokumen yang terkait

Pemberdayaan kewirausahaan terhadap santri di pondok pesantren: Studi kasus Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman Parung, Bogor

13 96 96

Aplikasi sistem pendidikan dan pengajaran pondok pesantren modern dalam membentuk santri yang berkualitas di pondok pesantren Darunajah cipayung

1 4 95

Aktivitas Dakwah Di Pondok Pesantren Al-UM Bogor Dalam Rehabilitasi Santri Narkoba

0 24 110

STRATEGI COPING SANTRI DALAM MENGHADAPI STANDAR KELULUSAN DI PONDOK PESANTREN Strategi Coping Santri Dalam Menghadapi Standar Kelulusan Di Pondok Pesantren.

0 3 30

STRATEGI PONDOK PESANTREN SUNAN DRAJAT DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN BRANDING SEBAGAI PONDOK KEWIRAUSAHAAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP JIWA KEWIRAUSAHAAN SANTRI.

3 40 156

MENUMBUHKAN JIWA ENTREPRENEURSHIP SANTRI MELALUI PENGEMBANGAN BUDAYA KEWIRAUSAHAAN BERBASIS SYARIAH PADA PONDOK PESANTREN MAMBAUL HIKAM (MMH) JOMBANG.

3 9 73

Pelatihan Jurnalistik Santri Pondok Pesantren AL Amin Pabuaran Purwokerto

0 0 25

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian - BIMBINGAN KYAI DALAM MENUMBUHKAN KEMANDIRIAN SANTRI DENGAN KEGIATAN ENTREPRENEURSHIP DI PONDOK PESANTREN AL-MAWADDAH HONGGOSOCO JEKULO KUDUS - STAIN Kudus Repository

0 0 9

BIMBINGAN KYAI DALAM MENUMBUHKAN KEMANDIRIAN SANTRI DENGAN KEGIATAN ENTREPRENEURSHIP DI PONDOK PESANTREN AL-MAWADDAH HONGGOSOCO JEKULO KUDUS - STAIN Kudus Repository

0 0 33

PENGARUH KREATIVITAS DAN EFEKTIVITAS PRAKTIK KEWIRAUSAHAAN BERBASIS SYARIAH TERHADAP JIWA ENTREPRENEURSHIP SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL BAROKAH MANGUNSUMAN SIMAN PONOROGO

1 4 97