Tinjauan Tentang Pendistribusian Linen Pada Departemen Housekeeping Di Hotel Danau Toba Internasional Medan

(1)

TINJAUAN TENTANG PENDISTRIBUSIAN LINEN

PADA DEPARTEMEN HOUSEKEEPING

DI HOTEL DANAU TOBA INTERNASIOAL MEDAN

TUGAS AKHIR

Oleh :

ARIS RICARDO MUNTHE

082204036

PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

TINJAUAN TENTANG PENDISTRIBUSIAN LINEN

PADA DEPARTEMEN HOUSEKEEPING

DI HOTEL DANAU TOBA INTERNASIOAL MEDAN

KERTAS KARYA

Oleh :

ARIS RICARDO MUNTHE

082204036

Dosen Pembimbing,

Hasrun Tanjung, S.E.

Dosen Pembaca,

Drs. Jhonson Pardosi, M.si.

NIP. 19660420 199203 1 003


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Kertas Karya : TINJAUANTENTANG PENDISTRIBUSIAN

LINEN PADA DEPARTEMEN

HOUSEKEEPING DI HOTEL DANAU

TOBA INTERNASIOAL MEDAN

Oleh

:

Aris Ricardo Munthe

NIM

:

082204036

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dekan,

Dr. Syahron Lubis, MA

NIP. 19511013 197603 1 001

PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA

Ketua,

Arwina Sufika, SE., M.Si

NIP. 19640821 199802 2 001


(4)

ABSTRAK

TINJAUAN TENTANG PENDISTRIBUSIAN LINEN PADA

DEPARTEMEN

HOUSEKEEPING DI HOTEL DANAU TOBA

INTERNASIONAL MEDAN

Hotel Danau Toba Internasional merupakan salah satu hotel berbintang lima (*****) di kota Medan. Hotel ini mempunyai departemen housekeeping yang memegang tanggungjawab penuh dalam pendistribusian linen. Proses pendistribusian linen masih ditemukan beberapa kekurangan yaitu kurang melaksanakan standar operasional prosedur, sering mengalami keterlambatan dalam tiap shiftnya, mengalami kekurangan tenaga kerja, dan kekurangan parstock dalam memenuhi kebutuhan linnen, dan kurang mengetahui cara mengatasi keterlambatan dalam melakukan pendistribusian linnen. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi dengan studi pustaka.

Keywords : Pendistribusian Linnen, Housekeeping, Hotel Danau Toba


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih-Nya yang begitu besar, sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini yang berjudul “Tinjauan Tentang Pendistribusian Linen Pada Departemen

Housekeeping di Hotel Danau Toba Internasioal Medan”. Kertas karya ini disusun

sebagai salah satu syarat akademis untuk menyelesaikan studi Diploma III pada Program Studi Pariwisata bidang keahlian perhotelan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Penulisan kertas karya ini diperoleh berdasarkan pengetahuan dan pengalaman penulis selama masa perkuliahan dan penelitian di Hotel Danau Toba Internasional Medan. Penulis berharap agar kertas karya ini dapat berguna bagi pembaca. Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam penyusunan dan penyelesaian kertas karya ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan doa, semangat, saran maupun bantuan-bantuan yang lain yang berguna bagi penulis karena tanpa bantuannya kertas karya ini tidak dapat terwujud.


(6)

Pada kesempatan ini penulis mengucapakan terima kasih kepada :

1. Dr. Syahron Lubis M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Arwina Sufika, SE, MSi., selaku Ketua Program Studi Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Hasrun Tanjung, S.E, selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan arahan, bimbingan dan masukan dalam menyelesaikan kertas karya ini dengan baik.

4. Drs. Jhonson Pardosi, M.si selaku dosen pembaca yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan dalam menyelesaikan kertas karya ini dengan baik

5. Staf pengajar pada Program Studi Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara

6. Pimpinan, Staf dan Karyawan Hotel Danau Toba Internasional Medan yang telah membantu penulis selama penelitian.

7. Teristimewa buat kedua orang tua M. Munthe dan B. Pardosi, yang menjadi motivasi terbesar bagi penulis dari awal hingga akhir perkuliahan dalam menyelesaikan kertas karya ini yang telah banyak memberikan dukungan moril maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini.

8. Tidak lupa kepada seluruh keluaraga penulis yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang memotivasi dan mendoakan penulis.


(7)

9. Buat sahabat seperjuangan Rian, Muamallah, Dedi, Hendro dan Yofie, terima kasih buat senyum, semangat, canda dan tawanya, dan terimakasih buat dukungannya.

10.Tidak lupa kepada kakanda saya bang Yakop, terimakasih banyak atas dukungan, saran dan bimbingan nya dalam mennyelesaikan kertas karya ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam kertas karya ini. Untuk itu mengharapkan segala kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan kertas karya ini. Besar harapan penulis, kertas karya ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.

Medan, Juni 2011 Penulis,


(8)

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 4

1.3Tujuan Penelitian ... 4

1.4Manfaat Penulisan ... 4

1.5Metode Penelitian ... 5

1.6Sistematika Penulisan ... 5

BAB II : URAIAN TERORITIS 2.1 Uraian Teoritis ... 7

2.1.1 Pengertian Housekkeping ... 7

2.1.2 Pengertian Linnen ... 8

2.1.3 Pengertian Pendistribusian ... 8

2.1.4 Ruang Lingkup Housekeeping ... 9

2.2 Parstock Seksi Linnen di Housekeeping ... 11

2.3 Jenis – jenis Linnen ... 12

2.4 Penyimpanan Linen ... 13

BABIII : GAMBARAN UMUM / DESKRIPSI PENELITIAN 3.1 Sejarah Berdirinya Hotel ... 14

3.2 Fasilitas yang Dimiliki Hotel ... 16

3.3 Struktur Organisasi Housekeeping Departemen ... 18

3.4 Tugas dan Tanggung Jawab Housekeeping Departemen ... 20

BAB IV : TINJAUAN TENTANG PENDISTRIBUSIAN LINEN PADA DEPARTEMEN HOUSEKEEPING DI HOTEL DANAU TOBA INTERNASIONAL MEDAN 4.1 Standar Prosedur Pendistribusian Linnen ... 27


(9)

4.2 Proses Pendistribusian Linnen ... 29 4.3 Pelaksanaan Kerja Seksi Linnen dalam Melakukan

Pendistribusian Linnen ... 31 4.4 Hambatan yang Sering Dihadapi d0kalam Melakukan

Pendistribusian Linnen ... 32 4.5 Cara Mengatasi Keterlambatan Pendistribusian

Linnen ... 33

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 35 5.2 Saran ... 35


(10)

ABSTRAK

TINJAUAN TENTANG PENDISTRIBUSIAN LINEN PADA

DEPARTEMEN

HOUSEKEEPING DI HOTEL DANAU TOBA

INTERNASIONAL MEDAN

Hotel Danau Toba Internasional merupakan salah satu hotel berbintang lima (*****) di kota Medan. Hotel ini mempunyai departemen housekeeping yang memegang tanggungjawab penuh dalam pendistribusian linen. Proses pendistribusian linen masih ditemukan beberapa kekurangan yaitu kurang melaksanakan standar operasional prosedur, sering mengalami keterlambatan dalam tiap shiftnya, mengalami kekurangan tenaga kerja, dan kekurangan parstock dalam memenuhi kebutuhan linnen, dan kurang mengetahui cara mengatasi keterlambatan dalam melakukan pendistribusian linnen. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi dengan studi pustaka.

Keywords : Pendistribusian Linnen, Housekeeping, Hotel Danau Toba


(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Hotel adalah suatu akomodasi yang menyediakan jasa pelayanan kamar, makanan dan minuman serta berbagai fasilitas lainnya serta hotel juga merupakan unsur pendukung pariwisata yang harus dipenuhi, karena hotel memiliki banyak fasilitas yang tersedia. Linen merupakan salah satu departemen yang menangani persediaan linen yang dibutuhkan oleh tamu didalam menunjang kenyamanan tamu didalam sebuah hotel.

Seksi linen yang merawat dan menjaga seluruh linen yang diperlukan dikamar yang tiap saatnya harus didistribusikan kepada pihak pramukamar yang bertugas di

floor section masing-masing. Oleh sebab itu, maka pimpinan linen harus senantiasa

dapat memperhatikan para pihak linen didalam hotel. Agar tidak terbentur dalam melakukan pendistribusian linen maka diperlukan ketelitian dalam bekerja dan team work yang baik dalam melakukan pendistribusian linen tersebut. Demikian juga halnya, diperlukan juga pengetahuan dan pengertian didalam melakukan prosedur pendistribusian linen yang telah ditentukan dihotel tersebut. Serta ketaatan dan kesadaran dalam bekerja dan disiplin kerja yang kokoh.

Proses pendistribusian linen haruslah memiliki parstock dalam departemen linen tersebut, agar proses pendistribusian linen dapat berjalan dengan baik dan lancar serta para pihak pramukamar dapat dengan cepat menyelesaikan tugas pembersihan


(12)

kamar di floor section masing-masing. Disamping itu, para pihak departemen linen harus wajib menyediakan minimalnya tiga parstock dalam kelancaran hotel tersebut, yaitu : satu untuk departemen linen, satu untuk keperluan kamar, satu untuk departemen laundry. Demikian hal nya yang dapat membuat proses pendistribusian linen dapat berjalan dengan lancar dan baik.

Demikian juga hal nya bagaimana cara untuk melakukan pendistribusian linen agar dapat berjalan dengan cepat dan baik, yaitu dengan cara para pihak seksi linen haruslah segera menyalurkan linen yang telah dibersihkan tersebut berdasarkan banyaknya tamu yang menginap dan kamar yang terjual. Dalam proses pengambilan linen-linen kotor dari kamar yang telah diambil tersebut dihitung kembali berdasarkan yang telah dinaikkan sebelumnya untuk menyesuaikan perhitungan linen yang keluar atau masuk kepada pihak departemen laundry dan departemen linen.

Setelah pihak laundry menyelesaikan proses pembersihan dan pencucian linen yang kotor tersebut, maka pihak departemen laundry mengembalikan kembali linen-linen yang telah dibersihkan tersebut kepada pihak departemen linen-linen untuk melakukan pendistribusian linen kepada pihak pramukamar yang bertugas di floor

section dalam hotel. Sebelum pendistribusian linen dilakasanakan, wajiblah pihak

departemen laundry melakukan perhitungan kembali linen-linen yang telah dibersihkan tersebut, agar tidak adanya kesalahpahaman antara pihak seksi laundry

dan seksi linen atas linen-linen yang telah dilakukan proses pembersihan dan pengambilan linen tersebut.


(13)

Adapun kebijakan-kebijakan yang diberikan pihak hotel terhadap terlambatnya pendistribusian linen tersebut ialah, dengan melakukan proses pencucian kering linen dari pihak departemen laundry yang bertugas, agar tidak terlambat proses pembersihan kamar (make-up room) yang dilakukan oleh pihak pramukamar serta kebijakan yang lain diberikan hotel ialah, menggunakan linen yang seadanya atau yang masih layak dipakai untuk didistribusikan kepada pihak pramukamar bila terlambat linen yang akan diperlukan tersebut agar proses pembersihan kamar dapat berjalan dengan baik dan cepat.

Disamping hal itu, para petugas seksi linen haruslah wajib menggunakan tenaga yang semaksimal mungkin dalam melakukan pendistribusian dan mengambil linen-linen yang kotor dari pihak pramukamar yang bertugas di floor section hotel tersebut dan dengan ketelitian dalam melakukan proses penghitungan linen yang dilakukan setelah pengambilan dan pendistribusian harus sesuai dengan jumlahnya.

Maka dari itu, berdasarkan uraian diatas penulis merasa tertarik untuk menulis dan membahas yang berhubungan dengan kurangnya hal dalam melakukan pendistribusian linen pada departemen housekeeping di hotel Danau Toba Internasional Medan yaitu, dengan judul :

“TINJAUAN TENTANG PENDISTRIBUSIAN LINEN PADA

DEPARTEMEN HOUSEKEEPING DI HOTEL DANAU TOBA


(14)

1.2 Batasan Masalah

Agar penulisan kertas karya ini tidak keluar dari jalur yang sebenarnya, maka penulis membatasinya dalam ruang lingkup permasalahan. Dan masalah yang dituangkan hanya sebatas bagaimana proses pendistribusian linen pada hotel Danau Toba Internasional ?

Dengan memberikan batasan masalah tersebut, diharapkan pembaca dapat mengerti dan memahami dari hal yang dijabarkan dalam penulisan agar tercapai maksud dan tujuan penulis.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulisan kertas karya ini adalah untuk mengetahui proses pendistribusian linen pada hotel Danau Toba Internasional.

1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat penulisan kertas karya ini adalah :

1. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Diploma III Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Sebagai bahan untuk membandingkan teori-teori yang telah diperoleh selama perkuliahan dengan yang di lakukan di industri.

3. Menambah wawasan dan menerapkan ilmu yang penulis dapatkan selama perkuliahan.

4. Mengembangkan pengetahuan penulis untuk menganalisa dan mengklasifikasikan suatu masalah untuk dicari solusinya.


(15)

1.5 Metode Penelitian

1.Tehnik Pengumpulan Data

1. Observasi adalah suatu kegiatan untuk mendapatkan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti guna mendapatkan gambaran permasalahan.

2. Studi Pustaka

Mengumpulkan data-data sebagai data pendukung yang diperoleh dari kepustakaan berupa : Buku, Koran, dan Internet.

2.Lokasi Penelitian

Penulis mengambil lokasi penelitian di hotel Danau Toba Internasional yang terletak di Jalan Imam Bonjol No 17 Medan, indonesia. No Telp (061) 4517000, No Fax (061) 4530553, Telex 51167 HDTI MD IA.

1.6 Sistematika Penelitian

Dalam penyusunan laporan ini, dibagi dalam beberapa bab. Masing-masing bab membawa permasalahan materi secara terpisah dan terperinci tetapi masih saling berkaitan dan saling melengkapi. Yaitu :

BAB I : PENDAHULUAN

Penulis akan membahas Latar Belakang Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, Sistematika Penelitian.


(16)

BAB II : URAIAN TEORITIS TENTANG HOTEL DANAU TOBA INTERNASIONAL MEDAN

Penulis menjelaskan mengenai uraian teoritis: Pengertian Housekeeping, Pengertian Linen, Pengertian Pendistribusian, dan Ruang Lingkup

Housekeeping, Parstock Seksi Linen di Housekeeping, Jenis-Jenis Linen

serta Penyimpanan Linen.

BAB III : GAMBARAN UMUM / DESKRIPSI PENELITIAN

Dalam bab ini, dijelaskan mengenai Sejarah Berdirinya Hotel, Fasilitas yang Dimiliki Hotel, Struktur Organisasi Housekeeping Departemen, serta Tugas dan Tanggung Jawab Housekeeping Departemen.

BAB IV : ANALISA PERMASALAHAN PENELITIAN

Dalam bab ini, pokok bahasannya adalah: Standar Prosedur dalam Pendistribusian Linen, Proses Pendistribusian Linen, Pelaksanaan Kerja Seksi Linen dalam Melakukan Pendistribusian Linen, Hambatan yang Sering Dihadapi dalam Melakukan Pendistribusian Linen dan Cara Mengatasi Keterlambatan Pendistribusian Linen.

BAB V : PENUTUP

Penulis menguraikan Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian serta Saran yang diharapkan dari penelitian ini.


(17)

BAB II

URAIAN TEROITIS

2.1 Pengertian Dan Ruang Lingkup

2.1.1 Pengertian Housekeeping

Housekeeping atau tata graha adalah bagian dari departemen yang mengatur

atau menata peralatan, menjaga kebersihan, melaporkan kerusakan dan memberi dekorasi dengan tujuan agar hotel tersebut tampak rapi, bersih, menarik dan menyenangkan bagi para tamunya. Romekso, (2001 : 5) menyatakan:

housekeeping berasal dari kata house yang berarti rumah dan

keeping ( to keep ) yang berarti memelihara, merawat, atau

menjaga. Housekeeper adalah orang yang bertugas menjaga, merawat, serta memelihara “rumah” yang dalam hal ini adalah hotel.”

Housekeeping departemen memiliki peranan yang sangat penting di dalam

sebuah hotel. Departemen ini bertugas dalam menjaga kebersihan, dan kenyamanan di sekitar hotel baik di dalam maupun di luar. Romekso, (2001 : 1) menyatakan :

housekeeping departemen merupakan bagian yang sangat penting

kedudukannya didalam suatu hotel sebab housekeepingdepartment

adalah bagian yang bertugas dan bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan, kerapian, keindahan dan kenyamanan di seluruh areal hotel, baik di luar gedung maupun di dalam gedung, termasuk kamar-kamar ataupun ruangan-ruangan yang disewa oleh para tamu, restoran, office, serta toilet.”

Melihat dari arti housekeeping tersebut, dapat disimpulkan bahwa


(18)

menjaga kebersihan dari pada suatu hotel yang mencakup banyak bagian-bagian departemen lainnya juga, seperti : seksi linen, dan seksi laundry.

2.1.2 Pengertian Linen

Linen merupakan salah satu perlengkapan kamar tamu hotel yang terbuat dari kain yang dibutuhkan untuk memperindah ruangan di hotel. Di bawah ini diuraikan mengenai pengertian linen yang dikemukakan oleh beberapa ahli :

Sihite, (2003 : 135) mengatakan: ”...linen adalah bahan-bahan yang terbuat dari kain yang digunakan untuk membungkus atau penutup atau merapikan hiasan ruang di suatu hotel.” Bagyono dan Orbany, (2003 : 91) mengatakan: “... linen adalah segala macam perlengkapan dari bahan cotton, wol, silk yang disediakan untuk perlengkapan kamar atau disebut room supplies yang dibutuhkan oleh departemen tata graha.”

Dari kedua pendapat diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa pengertian linen adalah bahan kain yang disediakan oleh hotel yang digunakan sebagai pelengkap pada fasilitas kamar hotel sehingga terlihat rapi dan indah.

2.1.3 Pengertian Pendistribusian

Pendistribusian berasal dari kata distribusi yang berarti menyalurkan. Pendistribusian adalah suatu hal yang berhubungan dengan penyaluran dan pengambilan suatu barang atau jasa. Pendistribusian juga merupakan suatu hal yang bersifat secara langsung dari per-orangan dalam penyaluran jenis barang atau jasa


(19)

tersebut. Didalam melakukan pendistribusian barang, kita harus melakukan proses permintaan barang kepada pihak penyalur (distributor).

Philip Kotler, (1997:140) mengemukakan bahwa : “... Distribusi adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung dan terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu barang atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi.“

Di dalam hotel, pendistribusian linen dilakukan oleh valet yang terlebih dahulu diminta dari pihak laundry sebelum diletakkan di room boy stasion. Jadi, valet

merupakan distributor linen di hotel. Dengan kata lain, pendistribusian yang dalam hal ini adalah linen, merupakan proses penyaluran linen dari bagian laundry ke bagain room boy yang dilakukan oleh valet.

2.1.4 Ruang Lingkup Housekeeping

Dalam operasional hotel, hal-hal mengenai kebersihan dilakukan dan dilaksanakan oleh departemen housekeeping, yang kegiatannya dipimpin oleh

Housekeeping Manager atau Executive Housekeeper. Secara umum, departemen

housekeeping memiliki tanggungjawab area yang sangat besar, maka wajar kalau

housekeeping mempunyai jumlah karyawan lebih banyak dari depertemen lainnya.

Oleh sebab itu, pelaksanaan pemeliharan dan pembersihan area hotel diberbagai pola ruang diatur menurut seksi-seksi sebagai berikut :

1. Public Area, seksi yang mempunyai tugas dan tanggungjawab untuk


(20)

yang ada di luar gedung maupun di dalam gedung hotel, antara lain lobby area,

restaurant, meeting room dan fasilitas untuk karyawan hotel.

Rumekso, (2001 : 14) mengatakan: “... Public Area Section : Tugas pokok dari pada seksi ini adalah menjaga kebersihan, kerapian, keindahan dan kenyamanan seluruh areal hotel, baik yang ada di luar gedung maupun yang ada di dalam gedung kecuali kamar tamu.”

2. Room, seksi yang mempunyai tanggung jawab untuk mempersiapkan dan menjaga kebersihan, kerapihan dan kelengkapan kamar tamu. Rumekso, (2001 : 7) mengatakan: “... Floor section sering juga disebut sebagai roomsection. Tugas pokok dari bagian ini adalah menjaga kebersihan, kerapian, keindahan, kenyamanan dan kelengkapan kamar-kamar tamu. Tugas tersebut dikerjakan langsung oleh seorang

room boy ( pramugraha ).”

3. Laundry, seksi yang mempunyai tanggung jawab untuk menyediakan

linen-linen yang bersih untuk keperluaan kamar, restauran dan meeting room. Darsono, (1999 : 89) mengatakan :

“ Tanggung jawab bagian laundry sangat besar karena mendukung operasional pelayanan hotel kepada tamu. Pelayanan ini meliputi hal-hal berikut :

1)Pencucian linen yang dipergunakan di food & baverage, yaitu

table cloth, napkin, dan table mad.

2)Pencucian linen yang dipergunakan di kamar-kamar, yaitu

sheet, pillow case, blanket, towel, dan bed cover.

3)Pencucian seragam semua karyawan yang meliputi jas, kameja, celana, baju, cook appron, dan lainnya.

4)Cucian tamu hotel (guest laundry), yaitu pakaian-pakaian tamu yang menginap di hotel. Pelayanan ini meliputi :

1. Dry cleaning


(21)

3. Pressing.

5)One side laundry counter, yaitu pelayanan pencucian pakaian,

linen dan lainnya yang berasal dari luar hotel.”

4. Linen dan Uniform, seksi yang bertanggung jawab untuk mengelola sirkulasi dan penyediaan seluruh linen dan uniform bagi karyawan. Bagyono dan Orbany, (2003 : 90) mengatakan :

“ Linen dan uniform section adalah salah satu bagian di hotel yang bertanggung jawab atas pengadaan serta penggantian linen dan seragam karyawan untuk keperluan hotel. Baik itu yang berada di bagian housekeeping, food baverage service, maupun bagian outlet lain yang ada di hotel.”

5. Gardener, Seksi yang bertanggung jawab untuk memelihara tanaman baik

di dalam maupun di luar hotel. Bagyono, (2006 : 97) mengatakan bahwa tugas dan tanggung jawab gardener adalah: “... 1. Bertanggung jawab terhadap pemeliharaan tanaman yang ada di hotel, 2. Melaporkan pekerjaan kepada garden supervisior atau

public area supervisior (di hotel sedang, garden dibawah public area section).”

2.2 Parstock Linen Section di Housekeeping

Kata parstock juga digunakan dalam menentukan jumlah persediaan linnen di kamar hotel. Kata “parstock” merupakan kelipatan jumlah linen seperti : sprei, handuk, sarung bantal, selimut, dan lain-lain yang diperlukan untuk seluruh kamar. Dengan demikian, bila ingin menghitung berapa jumlah setiap jenis linen yang harus tersedia dalam peredaran, maka terlebih dahulu ditentukan jumlah setiap jenis linen


(22)

yang dipasang dalam setiap kamar, kemudian menentukan “par” yang dibutuhkan untuk setiap jenis linen tersebut. Romekso, (2001 : 165) mengatakan :

“Ada pun pengadaan parstock ini meliputi semua perlengkapan yang diperlukan di floorsection maupun food and baverage outlet. Minimal perlengkapan linen yang harus dimiliki oleh suatu hotel dalam operasinya adalah tiga par dengan asumsi :

1. 1 par terpasang 2. 1 par kotor 3. 1 par siap pakai

Adapun parstock di hotel Danau Toba Internasional Medan hanya memiliki dua par dengan asumsi :

1. 1 par terpasang 2. 1 par kotor

2.3 Jenis-Jenis Linen

Linen adalah kain yang dipergunakan didalam operasional hotel. Linen merupakan persediaan perlengkapan kamar yang berada dibawah tanggung jawab

housekeeper. Adapun jenis-jenis linen, seperti : handuk, sarung bantal, seprei,

selimut, taplak meja, dan yang lainnya. Sulastyono, (1999 : 132-133) mengatakan : adapun jenis-jenis linen tersebut adalah :

1. linen kamar tidur (bed linen) terdiri dari : 1) Seprei (sheet)

2) Sarung bantal (pillow case) 3) Selimut (blanket)

4) Bed cover (penutup tempat tidur)

5) Tilam kasur (mattress pad) 2. linen kamar mandi :


(23)

2) Handuk tangan (hand towel) 3) Handuk muka (face towel) 4) Alas kaki / keset (bath mat) 3. Linen restoran :

1) Taplak meja (table cloth)

2) Guest napkin

3) Tray cloth

4) Service napkin, dsb.

2.4 Penyimpanan Linen

Setiap petugas seksi linen harus mengetahui bagaimana cara menyimpan linen dengan baik. Cara penyimpanan linen yang baik akan sangat berpengaruh terhadap kelancaran tugas mereka. Rumekso, ( 2001: 162 ) mengatakan:

1. Linen yang dicuci dan dihaluskan di laundry harus disimpan di atas rak penyimpanan ( linen rack ), diatur menurut ukurannya.

2. Lipatan linen harus menghadap keluar agar memudahkan penghitungan maupun pengambilannya.

3. Pengambilan linen berdasarkan FIFO ( First In – First Out ), dimana linen yang baru dikirim dari laundry disimpan diatas rak paling bawah agar digunakan setelah linen yang ada diatasnya terpakai, atau dengan kata lain yang tersimpan dahulu harus digunakan lebih dulu, yang disimpan belakangan digunakan kemudian. Hal ini dimaksudkan supaya umur linen tersebut awet dan tidak mudah rusak.

4. Tempat penyimpanan tidak boleh lembab, sirkulasi udara harus lancar dan tidak berdebu sehingga linen tetap dalam keadaan bersih dan kering.

Tempat penyimpanan linen harus mudah dijangkau untuk memperlancar penukaran linen kotor dengan yang bersih ke tiap-tiap floor.


(24)

BAB III

GAMBARAN UMUM / DESKRIPSI PENELITIAN

3.1 Sejarah Berdirinya Hotel

Awalnya ide untuk mendirikan dan menjalankan usaha perhotelan ini bermula dari keluarnya suatu keputusan menetri keuangan dan menteri perhubungan RI No.101 pada bulan september 1986, dimana keputusan tersebut berisi tentang keputusan untuk mendirikan fasilitas sebesar-besarnya kepada pengusaha-pengusaha yang berminat dalam usaha bidang perhotelan. Keputusan ini dilakukan dalam mengupayakan kemajuan pariwisata di Indonesia.

Setelah mempelajari dokumen-dokumen dan surat keputusan yang telah dikeluarkan tersebut dan dibantu dengan keterangan-keterangan yang meyakinkan maka Bpk. T.D. Pardede mengambil keputusan bahwa usaha perhotelan sebagai tambahan dari usaha yang dimiliki sebelumnya. Adapun usaha lain oleh Bapak T.D. Pardede antara lain :

1. Pendidikan, perkebunan, ekspor yang bergabung dalam Group Surya Sakti.

2. Tekstil yang bergabung dalam Group Pertekstilan.

3. Perbankan, asuransi yang bergabung dalam Group Holding Company. Pada bulan juli 1970, dibangun hotel yang memiliki 186 kamar dan diberi nama Hotel Danau Toba Internasional. Hotel tersebut didirikan tepatnya di Jl. Imam Bonjol No. 17 Medan.


(25)

Hotel mulai beroperasi tanggal 10 juni 1972 yang dipimpin oleh Stanly Alison yang berwarga negara Inggris sebagai General Maneger pertama.

Pada awal operasinya hotel Danau Toba Internasional bekerja sama dengan PT. Aero Pasific Coorporation dengan ketentuan kerja sama, hotel Danau Toba Internasional harus mampu mencapai rata-rata tingkat hunian diatas 50 % setiap bulannya. Pada tahun 1974 kerja sama berakhir karena ketentuan tersebut tidak dapat terpenuhi oleh hotel Danau Toba Internasional Medan.

Seiring meningkatnya investasi hotel Danau Toba Internasional Medan, maka dilakukan perubahan dengan menambah satu lantai dan setelah itu didirikan apartemen yang disebut Executive Residance yang memiliki 41 kamar. Hotel Danau Toba Internasional Medan juga membangun beberapa hotel lainnya yang bergabung dalam satu group yaitu Pardede Internasional Hotel dengan unit antara lain :

1. Hotel Danau Toba Internasional Medan 2. Hotel Pardede Internasional Medan 3. New Belawan Internasional Medan 4. Danau Toba Internasional Cottage Medan 5. Danau Toba Internasional Cottage Parapat 6. Retreat Centre Parapat

7. Jhon. S. Pardede Internasional Jakarta 8. Motel Danau Toba Internasional Medan

Sejak 2009 hotel Danau Toba Internasional Medan dipimpin oleh Bpk. Drs. Jambur suhana sebagai G.M hingga 2011 bulan februari dan sekarang posisi


(26)

G.M diduduki oleh Ibu. DR. Indry Pardede. Adapun visi dan misi hotel Danau Toba Internasional Medan ialah sebagai berikut : Visinya adalah memberikan pelayanan yang terbaik kepada seluruh tamu di kota Medan. Sedangkan misinya memberikan kenang-kenangan indah yang dapat dirasakan oleh tamu.

3.2 Fasilitas yang Dimiliki Hotel Danau Toba Internasional Medan

Hotel Danau Toba Internasional Medan yang terdiri atas 8 ( delapan ) lantai mempunyai 271 kamar seperti yang terlihat pada tabel 2.1 berikut :

Tabel I

Jenis, Jumlah dan Harga Kamar Pada Danau Toba Internasional Hotel Medan No Jenis kamar Jumlah kamar Harga kamar

(rupiah) 1 2 3 4 5 6 7 Presidential Room Executive Room Deluxe Suite Junior Suite Deluxe Superior Standart 2 2 1 2 53 206 3 9.000.000,++ 1.400.000,++ 1.000.000,++ 900.000,++ 600.000,++ 500.000,++ 400.000,++

Total 271 -

Sumber : Departement housekeeping 2011

Dalam menunjang pelaksanaan operasional kerja, maka hotel Danau Toba Internasional Medan memiliki berbagai fasilitas yang terdiri dari :


(27)

1) Cafe Terrace, menyediakan berbagai menu masakan dari beberapa negara seperti Eropa, Indonesia, dan Jepang. Restoran ini menyediakan 178 tempat duduk dan beroperasi 24 jam.

2) T.D. Pardede, Lounge and Executive berlokasi di daerah kolam renang yang menyediakan makanan dan minuman yang beralkohol.

3) Tobasa Club, fasilitas ini menyediakan Live Music khas Batak yang buka

setiap hari mulai pukul 20.00 wib – 02.00 wib dan menyediakan sebanyak 100 tempat duduk.

4) Rock Cafe, cafe ini menyediakan makanan dan minuman yang beralkohol

maupun tidak beralkohol yang disertai dengan Live Music. Rock cafe ini buka mulai 17.00 wib – 23.00 wib pada hari senin – jumat dan mulai 17.00 – 02.00 wib pada hari sabtu dan minggu.

5) The Tavern Pub, pub ini menyediakan makanan, minuman, serta Live

Music dan buka setiap hari pada pukul 22.00 – 03.00 wib.

6) Riung Lembur Jawa Sunda, restoran yang menyajikan nuansa dan menu

khas Jawa dan Sunda. Menyediakan 144 tempat duduk setiap harinya dan beroperasi pukul 07.00 – 23.00 wib.

2. Shopping Arcade, toko yang menjual souvenir yang berlokasi di daerah lobby

hotel.

3. Fitness Centre, menyediakan fasilitas seperti penyediaan alat-alat olahraga,


(28)

4. Beauty and Barber Shop, tempat untuk merawat kecantikan, dan menjual alat-alat kosemetik wanita yang berlokasi di dekat area lobby.

5. Car Rental, fasilitas menyewakan kendaraan kepada tamu yang ingin

mengendarai mobil secara pribadi yang beroperasional 24 jam yang berada di pintu masuk hotel.

6. Taxi Service, menyediakan jasa transportasi bagi tamu yang ingin diantar ke

berbagai tempat seperti tempat shopping atau ke bandara.

7. Swimming Poll, fasilitas kolam renang yang disediakan untuk tamu hotel

ataupun umum.

8. Laundry and Dry Cleaning Service, menyediakan jasa pencucian hingga

penyetrikaan semua linen hotel demi kelancara operasional hotel hingga linen tamu untuk membantu para tamu dalam pemenuhan pakaian bersih dan rapi.

3.3 Struktur Organisasi Housekeeping Departemen

Setiap perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa ataupun bukan jasa memerlukan struktur organisasi demi kelancaran operasionalnya. Struktur organisasi merupakan gambaran aktivitas kerja yang disusun untuk menjelaskan tingkatan tugas dan tanggung jawab setiap bagian dalam suatu perusahaan.

Hotel sebagai perusahaan jasa yang didalamnya terdapat departemen Tata Graha yang bertujuan untuk menyediakan kebersihan, kerapian, dan penataan ruang yang baik bagi tamu, membutuhkan struktur organisasi untuk mencapai tujuan tersebut.


(29)

Dengan demikian, sebuah struktur organisasi disediakan untuk memberikan gamabaran yang jelas tentang rentang kekuasaan dan alur komunikasi di departemen yang ada di hotel. Pada struktur organisasi tergambar posisi kerja, pembagian kerja, jenis kerja yang dilakukan, hubungan atasan dengan bawahan, kelompok, komponen atau bagian, tingkat manajemen dan komunikasi.

Berikut adalah struktur organisasi departemen housekeeping yang ada di hotel Danau Toba Internasional Hotel.

GAMBAR 1

STRUKTUR ORGANISASI HOUSEKEEPING DEPARTEMEN HOTEL

DANAU TOBA INTERNASIONAL MEDAN Executive Housekeeper Asst. Executive Housekeeper Room Attendant Floor Supervisior Toilet Attendant Public Area Supervisior Houseman Order Taker Gardener Chief Gardener Linen Attendant Uniform Attendant Linen / Uniform Supervisor Tailor


(30)

Adapun jumlah karyawan departemen housekeeping pada hotel Danau Toba Internasional Medan dapat dilihat dari tabel dibawah ini :

Table II

Jumlah Karyawan di Departemen Housekeeping Pada Hotel Danau Toba

Internasional Medan

No Jabatan Jumlah 1 Housekeeper 1 2 Assistent housekeeper 1 3 Floor supervisior 4 4 Public area supervisior 3 5 Order taker 1 6 Chief gardener 1 7 Linen / uniform attendant 1 8 Room attendant 36

9 Houseman 12

10 Toilet attendant 12

11 Gardener 7

12 Tailor 1

13 Linen attendant 2 14 Uniform attendant 2

Jumlah 84

Sumber : Departement housekeeping hotel Danau Toba Internasional Medan, 2011

3.4 Tugas dan Tanggung Jawab Housekeeping Departemen

Adapun pekerjaan spesifikasinya di hotel Danau Toba Internasional Medan adalah sebagai berikut :


(31)

Report to : General Manager

Bertanggung jawab terhadap operasional housekeeping baik di room, public area, linen, maupun garden sesuai dengan standar hotel. Tugas executive

housekeeper adalah melaksanakan :

1) Planning

Menggunakan sumber daya yang tersedia dan terbatas untuk mencapai tujuan hotel yang mencakup inventasi wilayah, jadwal, standar kerja dan produksi.

2) Organizing

Kegiatan mengatur staff departemen dan membagi tugas sehingga setiap orang memperoleh tugas secara adil dan semua pekerjaan selesai tepat waktu.

3) Coordinating

Kegiatan melaksanakan hasil dari kegiatan planning dan organizing dalam kesegaran.

4) Staffing

Penetapan karyawan meliputi kegiatan rekrutmen karyawan, mengisi posisi yang kosong dan menjadwal karyawan untuk bekerja.

5) Directing

Pengarahan meliputi kegiatan supervisi, memotivasi, dan medisiplinkan karyawan di departemen.


(32)

Kegiatan melaksanakan prosedur untuk melindungi asset hotel seperti mengamankan kunci, linen, dan barang-barang yang lain.

7) Evaluating

Kegiatan mengevaluasi sejauh mana tujuan-tujuan yang telah direncanakan dapat tercapai.

2. Assistant executive housekeeper

Report to : Executive Housekeeper

Assistant executive housekeeper bertanggung jawab terhadap kebersihan,

keindahan, dan kenyamanan seluruh area hotel, menjaga seluruh investasi yang berada di bawah pengawasan housekeeping departemen, dan melaksanakan administrasi housekeeping departemen..

Adapun tugas seorang assistant executive housekeeper adalah sebagai berikut :

1. Operation guidelines

1) Menganjurkan mengganti kebijakan, metode, peralatan, dan menambah staff sesuai kebutuhan departemen.

2) Mewakili apabila Executive Housekeeper berhalangan.

3) Membantu dalam persiapan operasional dan pengeluaran kamar-kamar.

4) Mengkoordinasi perbaikan dan jadwal pemeliharaan kamar-kamar. 5) Memastikan hygene dan sanitasi semua area sesuai dengan standar


(33)

2. Staff on training

1) Membuat program training secara reguler. 2) Bersifat menuntun.

3. Shared values of hotel Danau Toba goals

1) Memimpin dimana penuh standart etika, intelektual, finansial, dan moral.

2) Memimpin dimana membangun dan memelihara kerja sama, dengan kepercayaan yang saling timbal balik.

3) Memimpin dimana setiap waktu usaha perlindungan seperti keamanan, keselamatan, kesehatan, dan lingkungan pelanggan, karyawan, dan aset – aset perusahaan.

4) Membina kerja sama yang baik dengan departemen yang lain.

3. Senior supervisior and supervisiorhousekeeping

Report to : asst. Housekeeper.

Housekeeping supervisior merupakan perwakilan dari executive housekeeper

yang bertanggung jawab mengawasi seluruh pekerja housekeeping di daerah kerja yang terlah ditentukan, misalnya : front ofiice, laundry, dan room service.

Adapun tugas senior supervisior adalah sebagai berikut :

1. System or operations

1) Mempersiapkan jadwal staff atau tugas harian.


(34)

3) Membuat catatan kamar yang terisi meskipun tidak tidur di kamar. 4) Bertanggung jawab terhadap linen tamu hotel dan juga cleaning supplies.

5) Memeriksa seragam dan penampilan karyawan.

6) Menjawab pertanyaan tamu jika room attendant tidak mengerti.

7) Mencatat dengan benar setiap hand over dengan semua pekerjaan sebelum pulang tugas.

8) Mengeluarkan inspection report of room setiap hari dan diberikan kepada room division manager.

2. Staff of training

1) Menggunakan system appraisal untuk meriview performance bawahan dan menentukan kebutuhan perkembangan mereka.

2) Melatih room attendant untuk barang – barang yang ditemukan dan mengantarkannya ke housekeepingoffice sesekali waktu.

3. Shared values of hotel Danau Toba goals

1) Memimpin dimana penuh standar etika, intelektual, finansial, dan moral. 2) Memimpin dimana membangun dan memelihara kerja sama, dengan

kepercayaan yang saling timbal balik.

3) Memimpin dimana, pertama kepada pelanggan, kedua kepada perusahaan dan ketiga kepada diri sendiri.

4) Memimpin dimana setiap waktu usaha perlindungan seperti keamanan, keselamatan, kesehatan, dan lingkungan pelanggan, karyawan dan aset – aset perusahaan.


(35)

4. Room attendant

Report to : supervisior housekeeping

Room attendant bertanggung jawab terhadap kebersihan kamar tamu, pantry, dan

koridor. Tugas dari seorang room attendant adalah :

1. Master key issuing

1) Melaksanakan master key log book di housekeepingoffice.

2) Menulis kode master key, tanggal, jam, nama, posisi, dan seksi lantai.

2. Room attendant trolley set-up

1) Membersihkan trolley sebelum di set-up. 2) Mempersiapkan linen supplies.

3) Mempersiapkan cleaning supplies and guest supplies. 4) Mempersiapkan guest amenities and guest stationery.

3. Checking room status

1) Memeriksa status kamar secara sekuensi.

2) Gunakan room attendant report untuk status kamar yang aktual.

3) Telepon housekeeping office untuk meng-update status kamar dan yang

discrepancy.

4. Cleaning the guest room

1) Membersihkan dan menata kamar yang kosong dan yang berisi. 2) Membersihkan kamar kedatangan yang very importan person.


(36)

4) Mencatat kerusakan yang ada di kamar agar dilaporkan kebagian

engineering.

5. Checking mini bar

1) Memeriksa mini bar di kamar tamu sesuai status kamar nya.

2) Membuat mini bar bill sesuai dengan item yang di minum atau yang di makan.

3) Mengisi mini bar sesuai dengan standar yang ditetapkan hotel. 4) Membuat laporan mini bar yang late charge.

5) Membuat catatan di akhir shift kerja.

6. Cleaning pantry, corridor, dan guest lift.

Room atttendant bertanggung jawab terhadap kebersihan pantry, corridor dan

lift tamu.

7. Lost and found

Jika ada barang berharga tamu yang tertinggal harus dicatat dan dilaporkan ke


(37)

BAB IV

TINJAUAN TENTANG PENDISTRIBUSIAN LINEN PADA DEPARTEMEN

HOUSEKEEPING DI HOTEL DANAU TOBA INTERNASIAONAL MEDAN

4.1 Standar Prosedur Pendistribusian Linen.

Linen room section adalah seksi yang bertanggung jawab terhadap pengadaan

dan pergantian linen untuk keperluan kamar tamu, restoran, ruang pertemuan, dan

outlet lainnya. Kelancaran pendistribusian linen menentukan kelancaran operasional

setiap outlet, oleh sebab, itu proses pencucian hingga distribusi ke outlet harus di pastikan sesuai dengan standar yang ditentukan.

Kegiatan pendistribusian linen, kelancaran pengiriman linen yang kotor ke

laundry ke linen room sangat menentukan cepat

lambatnya distribusi linen ke setiap outlet. Oleh sebab itu, cara penyimpanan linen yang baik dan parstock linen yang cukup dapat memperlancar proses distribusi linen. Adapun pendistribusian dasar dari proses pencucian linen adalah :

1. Pengumpulan linen kotor, room attendant mengumpulkan linen-linen kotor pada kantong trolley setelah

room attendant membersihkan kamar maka semakin banyak linen yang kotor

dikumpulkan pada kantong trolley. Setelah kantong penuh maka linen kotor tersebut dikirim ke laundry melalui valet.

2. Pemisahan linen kotor, dilakukan berdasarkan jenis dan tingkat kekotoran linen. Pemisahan ini bertujuan untuk efesiensi dan efektifitas proses


(38)

pencucian untuk hasil yang lebih baik, selain itu juga mempermudah penyesuaian formula progam mesin laundry, formula program merupakan pengatur penggunaan chemical dari dispenser ke mesin laundry secara otomatis menurut jenis linen dan tingkat kekotoran yang diprogramkan.

3. Proses Pencucian, setelah linen-linen dipisahkan, maka proses selanjutnya adalah memasukkan linen itu ke mesin untuk proses pencucian. Operasi mesin cuci harus optimal dengan cara menyeimbangkan berat yang dicuci sama dengan kapasitas mesin. Jika berat yang dicuci lebih kecil dari kapasitas mesin maka biaya pencucian menjadi lebih besar, bila sebaliknya maka dapat merusak mesin terutama pada motor mesin. Pengaturan program yang benar juga harus disesuaikan dengan jenis linen yang dicuci.

4. Finishing, proses finishing termasuk drying, ironing dan folding. Proses

drying ini dilakukan pada towels sedangkan linen lainnya langsung di setrika

melalui mesin ironing kemudian dilipat berdasrkan jenis dan ukuran masing-masing linen.

5. Storing, linen-linen yang sudah melalui proses folding akan diserahkan ke

linen store untuk disimpan sementara sebelum linen itu didistribusikan kembali ke area (floor pantry). Proses serah terima ini harus dicatat dengan benar, karena pencatatan itu dapat dijadikan sebagai data pendukung saat melakukan inventori bulanan bagi administrasi laundry maupun linen store.

6. Transfer linen ke area, untuk kebutuhan linen bersih di kamar tamu, linen


(39)

dan pantry oleh valet sesuai dengan jumlah yang ditentukan. Distribusi linen ini disesuaikan dengan jumlah permintaan pada linen requisition form yang ditulis oleh floor supervisor.

4.2 Proses Pendistribusian Linen

Selama proses penelitian di hotel Danau Toba Internasional Medan, banyak ketimpangan dalam pendistribusian linen, yaitu kekurangan linen di setiap departemen dalam hotel. Ketimpangan-ketimpangan yang terjadi sangat berpengaruh dan memperlambat proses kerja karyawan, serta sulit mencapai target dan tujuan yang ditetapkan.

Permasalahan yang terjadi di dalam seksi linen adalah ketidaktepatan jalur sistem pendistribusian linen di dalam hotel yaitu prosedur pendistribusian linen tidak sepenuhnya dilakukan oleh seksi linen. Padahal, apabila setiap departemen atau karyawan mengikuti prosedur pendistribusian linen akan meningkatkan hasil kerja yang optimal. Adapun prosedur pendistribusian linen yang dilakukan di hotel Danau Toba Internasional Medan adalah :

1. Pada pagi hari petugas linen section menyusun linen ke dalam trolley

lalu dihitung sesuai dengan kamar yang terisi pada setiap floor.

2. Setelah semuanya disusun ke dalam trolley petugas valet mengantarkan linen ke setiap floor.


(40)

3. Setelah petugas seksi linen selesai mengantar linen ke setiap floor

kemudian valet mengambil linen kotor, lalu dibawa ke laundry untuk dilakukan proses pencucian.

4. Selanjutnya petugas seksi linen tinggal menunggu apabila pramukamar kekurangan linen dan petugas valet segera mengantar linen yang dibutuhkan.

Prosedur pendistribusian linen adalah setiap linen yang dibutuhkan oleh room

department food and baverage dan karyawan hotel dilakukan sepenuhnya melalui

seksi linen. Hal ini dilakukan agar dapat diketahui jumlah linen yang dibutuhkan oleh departemen tersebut dan karyawan hotel, baik pada saat pembagian linen bersih maupun pada saat pengambilan linen kotor. Jumlahnya pun harus sesuai dengan jumlah yang tertera didalam buku linen report. Dengan demikian, dapat dilakukan pengontrolan linen dengan baik dan pendistribusiannya pun dapat terarah.

Kejanggalan yang terjadi dalam hal pendistribusian linen, yaitu seksi linen tidak sepenuhnya melakukan tugasnya sebagai distributor kepada departemen-departemen yang membutuhkan linen-linen tersebut, melainkan room boy yang bertanggung jawab dalam pendistribusian linen ke setiap floor.

Pada hotel Danau Toba Internasional Medan, pendistribusian linen ke setiap departemen room section dan food and baverage outlet, tidak sepenuhnya ditangani oleh seksi linen. Tugas linen section hanya menangani pembagian uniform karyawan dan pembagian linen yang dibutuhkan oleh food and baverage outlet. Sedangkan


(41)

room section yaitu room boy / maid berhubungan langsung dengan laundry section

dalam pengambilan linen yang dibutuhkan.

Pendistribusian linen pada hotel Danau Toba Internasional Medan masih kurang efektif, sehingga memperlambat proses kerja karyawan. Hal itu disebabkan kurangnya tenaga kerja di dalam seksi linen.

4.3 Pelaksanaan Kerja Seksi Linen dalam Melakukan Pendistribusian Linen.

Kelancaran akan pelaksanaan pendistribusian linen didukung oleh kerjasama dan ketelitian kerja tiap seksi. Pelaksanaan pendistribusian yang dilakukan pada hotel Danau Toba Internasional Medan adalah sebagai berikut :

1. Linen attendant mendistribusikan linen pada pagi hari kepada pramukamar berdasarkan job description pramu kamar.

2. Kemudian petugas linen attendant mengambil linen kotor yang ada di trolley

pramukamar lalu dipindahkan ke trolley linen attendant pada setiap lantai. 3. Setelah semua linen kotor terkumpul pada linen trolley lah kemudian linen

tersebut dibawa ke laundry untuk dilakukan proses pencucian.

4. Setelah proses pencucian selesai, linen yang bersih dihitung dan di susun ke

trolley lalu dikirim ke seksi linen.

5. Kemudian di linen room, linen tersebut diletakkan di atas rak yang tersedia dan disusun berdasarkan jenis dan ukuran tiap-tiap linen.


(42)

6. Siang hari linen attendant menyiapkan linen untuk memenuhi kekurangan linen di tiap-tiap floor sesuai kebutuhan atau permintaan dari setiap room boy, dilengkapi linen exchange report yang mencatat penukaran linen yang kotor dengan linen yang bersih.

7. Sore hari linen attendant menyiapkan linen yang berupa towel (baik bath

towel, hand towel, face towel, maupun bath math) yang akan digunakan room

boy evening shift untuk menggantikan towel kotor dari setiap kamar pada turn

down service atau open bed.

Kemudian dari seksi linen, linen attendant akan lebih mudah mengambilnya untuk disalurkan ke kamar-kamar sesuai dengan kebutuhan tamu. Dalam pelaksanaan pendistribusian linen sering mengalami keterlambatan, sehingga mengakibatkan cara kerja room boy / maid tidak berjalan lancar, dimana sering terjadinya keterlambatan pengiriman linen bersih dan laundry.

4.4 Hambatan yang Sering Dihadapi Dalam Melakukan Pendistribusian Linen.

Pada hotel Danau Toba Internasional Medan sering mengalami hambatan dalam pendistribusian linen, sehingga pelaksanaan kerja tidak berjalan secara baik dan efektif. Hambatan yang sering dihadapi tiap hotel dalam melakukan pendistribusian linen, ialah :


(43)

Pendistribusian linen sangat membutuhkan tenaga kerja yang mampu mempercepat waktu kerja dan setiap pelaksanaan kerja pun akan lebih mudah. Jadi faktor tenaga kerja sangatlah menghambat kelancaran pendistribusian.

Sesuai dengan pengamatan yang dilakukan penulis bahwa hotel Danau Toba Internasional Medan pada bagian seksi linen mempunyai karyawan yang sedikit, sehingga setiap karyawan harus melakukan pekerjaan dengan rangkap yang satu dengan yang lain. Dengan demikian, setiap pramukamar harus memakai sheet yang kedua, jika sheet tersebut masih terlihat bersih dan layak dipakai.

2. Faktor parstock

Sesuai dengan kelasnya seperti halnya hotel Danau Toba Internasional Medan yang berbintang lima, menurut persediaan linen yang ideal menggunakan tiga par unit, yaitu :

1. Par terpasang

2. Par di laundry

3. Par di linen room

Namun apabila parstock tidak sesuai dengan asumsi di atas, maka pendistribusian linen akan terhambat sehingga proses kerjanya tidak akan berjalan lancar. Sementara dalam sirkulasi peredaran linen yang dikeluarkan harus sama dengan banyaknya linen yang diterima. Parstock linen harus sesuai dengan banyaknya kamar ditambah tingkat hunian kamar yang cukup, sehingga parstock


(44)

4.5 Cara Mengatasi Keterlambatan Pendistribusian Linen.

Banyaknya masalah yang sering timbul dalam pendistribusian linen akan mengakibatkan proses kerja tidak lancar. Cara mengatasi masalah tersebut, perlu adanya suatu ketelitian dan persiapan yang matang sebelum proses kerja dilakukan. Adapun masalah yang datang tiba-tiba sebelumnya, hotel telah mempersiapkan bagaimana upaya mengatasinya.

Salah satu yang sering terjadi adalah terlambatnya pendistribusian linen ke

floor yang mengakibatkan kerja pramukamar terhambat. Secara umum upaya yang

dilakukan pramukamar untuk mengatasi masalah yang terjadi adalah dengan menukar

sheet yang pertama ke sheet yang ketiga. Begitu juga sebaliknya, jika pillow case nya

masih bersih maka tidak diganti. Sebaliknya, pillow case nya kotor maka pramukamar akan mencarinya ke floor lain. Ketika pramukamar membersihkan kamar mandi. Adapun cara untuk mengatasinya ialah :

1. Menghubungi pihak departemen laundry agar proses pembersihan linen dapat segera dengan cepat.

2. Memberi linen-linen yang masih layak pakai untuk dipergunakan oleh pihak roomsection dalam melakukan proses pembersihan kamar.

3. Mencuci kering linen-linen yang masih basah atau yang belum siap dikerjakan para pihak departemen laundry.


(45)

5. Menghubungi pihak management store keeper agar dilakukannya pembelian peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan dalam linen.


(46)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya, maka penulis mengambil kesimpulan, sebagai berikut :

1. Pendistribusian linen di hotel Danau Toba Internasional Medan tidak sesuai dengan Standart Operasional Procedure (SOP), karena seksi linen tidak sepenuhnya melakukan tugasnya sebagai distributor.

2. Kurangnya tenaga kerja pada seksi linen di hotel Danau Toba Internasional Medan, sehingga banyak karyawan yang melakukan pekerjaan rangkap. 3. Parstock linen tidak sesuai dengan banyaknya jumlah kamar dan tingkat

hunian kamar di hotel Danau Toba Internasional Medan.

4. Linen attendant di hotel Danau Toba Internasional Medan masih kurang mengetahui cara mengatasi keterlambatan dalam melakukan pendistribusian linen.

5.2 Saran

Adapun saran-saran yang bisa penulis jabarkan adalah :

1. Sebaiknya keseluruhan pihak manajemen housekeeping departemen melaksanakan standart procedure dalam melakukan pendistribusian linen.


(47)

2. Pihak manajemen housekeeping departemen diharapkan lebih memahami cara kerja dalam melakukan pendistribusian linen agar tidak sering terlambat.

3. Pihak hotel sebaiknya menambah jumlah petugas seksi linen dan menambah parstock sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.

4. Petugas seksi linen dapat lebih mengetahui cara mengatasi keterlambatan dalam melakukan pendistribusian linen.


(48)

DAFTAR PUSTAKA

Bagyono. 2006. Manajemen Housekeeping Hotel. Penerbit Alfabeta Bandung. Darsono, Agustinus. 1995. Tata Graha Hotel ( Housekeeping ).

Penerbit PT Andi Yogyakarta.

Ngafenan, Mohammad. 1996. Kamus Pariwisata. Penerbit Dahara Prize. Bagyono dan Orbany. 2003. Dasar-Dasar Housekeeping dan Laundry Hotel.

Penerbit Adi Cita Karya Nusa Yogyakarta.

Romekso. 2001. Housekeeping Hotel. Penerbit Andi Yogyakarta.

S. S. Daryanto. 1997. Kamus Bahasa Indonesia. Penerbit Apollo Surabaya. Sihite, Richard. 2000. Sanitation & Hygene. Penerbit SIC.

Sulastiyono, Agus. 1999. Manajemen Penyelenggaraan Hotel. Penerbit Alfabeta Bandung.


(1)

Pendistribusian linen sangat membutuhkan tenaga kerja yang mampu mempercepat waktu kerja dan setiap pelaksanaan kerja pun akan lebih mudah. Jadi faktor tenaga kerja sangatlah menghambat kelancaran pendistribusian.

Sesuai dengan pengamatan yang dilakukan penulis bahwa hotel Danau Toba Internasional Medan pada bagian seksi linen mempunyai karyawan yang sedikit, sehingga setiap karyawan harus melakukan pekerjaan dengan rangkap yang satu dengan yang lain. Dengan demikian, setiap pramukamar harus memakai sheet yang kedua, jika sheet tersebut masih terlihat bersih dan layak dipakai.

2. Faktor parstock

Sesuai dengan kelasnya seperti halnya hotel Danau Toba Internasional Medan yang berbintang lima, menurut persediaan linen yang ideal menggunakan tiga par unit, yaitu :

1. Par terpasang 2. Par di laundry 3. Par di linen room

Namun apabila parstock tidak sesuai dengan asumsi di atas, maka pendistribusian linen akan terhambat sehingga proses kerjanya tidak akan berjalan lancar. Sementara dalam sirkulasi peredaran linen yang dikeluarkan harus sama dengan banyaknya linen yang diterima. Parstock linen harus sesuai dengan banyaknya kamar ditambah tingkat hunian kamar yang cukup, sehingga parstock linen yang dimiliki akan menghambat kelancaran pendistribusian linen.


(2)

4.5 Cara Mengatasi Keterlambatan Pendistribusian Linen.

Banyaknya masalah yang sering timbul dalam pendistribusian linen akan mengakibatkan proses kerja tidak lancar. Cara mengatasi masalah tersebut, perlu adanya suatu ketelitian dan persiapan yang matang sebelum proses kerja dilakukan. Adapun masalah yang datang tiba-tiba sebelumnya, hotel telah mempersiapkan bagaimana upaya mengatasinya.

Salah satu yang sering terjadi adalah terlambatnya pendistribusian linen ke floor yang mengakibatkan kerja pramukamar terhambat. Secara umum upaya yang dilakukan pramukamar untuk mengatasi masalah yang terjadi adalah dengan menukar sheet yang pertama ke sheet yang ketiga. Begitu juga sebaliknya, jika pillow case nya masih bersih maka tidak diganti. Sebaliknya, pillow case nya kotor maka pramukamar akan mencarinya ke floor lain. Ketika pramukamar membersihkan kamar mandi. Adapun cara untuk mengatasinya ialah :

1. Menghubungi pihak departemen laundry agar proses pembersihan linen dapat segera dengan cepat.

2. Memberi linen-linen yang masih layak pakai untuk dipergunakan oleh pihak room section dalam melakukan proses pembersihan kamar.

3. Mencuci kering linen-linen yang masih basah atau yang belum siap dikerjakan para pihak departemen laundry.


(3)

5. Menghubungi pihak management store keeper agar dilakukannya pembelian peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan dalam linen.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya, maka penulis mengambil kesimpulan, sebagai berikut :

1. Pendistribusian linen di hotel Danau Toba Internasional Medan tidak sesuai dengan Standart Operasional Procedure (SOP), karena seksi linen tidak sepenuhnya melakukan tugasnya sebagai distributor.

2. Kurangnya tenaga kerja pada seksi linen di hotel Danau Toba Internasional Medan, sehingga banyak karyawan yang melakukan pekerjaan rangkap. 3. Parstock linen tidak sesuai dengan banyaknya jumlah kamar dan tingkat

hunian kamar di hotel Danau Toba Internasional Medan.

4. Linen attendant di hotel Danau Toba Internasional Medan masih kurang mengetahui cara mengatasi keterlambatan dalam melakukan pendistribusian linen.

5.2 Saran

Adapun saran-saran yang bisa penulis jabarkan adalah :

1. Sebaiknya keseluruhan pihak manajemen housekeeping departemen melaksanakan standart procedure dalam melakukan pendistribusian linen.


(5)

2. Pihak manajemen housekeeping departemen diharapkan lebih memahami cara kerja dalam melakukan pendistribusian linen agar tidak sering terlambat.

3. Pihak hotel sebaiknya menambah jumlah petugas seksi linen dan menambah parstock sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.

4. Petugas seksi linen dapat lebih mengetahui cara mengatasi keterlambatan dalam melakukan pendistribusian linen.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Bagyono. 2006. Manajemen Housekeeping Hotel. Penerbit Alfabeta Bandung. Darsono, Agustinus. 1995. Tata Graha Hotel ( Housekeeping ).

Penerbit PT Andi Yogyakarta.

Ngafenan, Mohammad. 1996. Kamus Pariwisata. Penerbit Dahara Prize. Bagyono dan Orbany. 2003. Dasar-Dasar Housekeeping dan Laundry Hotel.

Penerbit Adi Cita Karya Nusa Yogyakarta.

Romekso. 2001. Housekeeping Hotel. Penerbit Andi Yogyakarta.

S. S. Daryanto. 1997. Kamus Bahasa Indonesia. Penerbit Apollo Surabaya. Sihite, Richard. 2000. Sanitation & Hygene. Penerbit SIC.

Sulastiyono, Agus. 1999. Manajemen Penyelenggaraan Hotel. Penerbit Alfabeta Bandung.