yang dipasang dalam setiap kamar, kemudian menentukan “par” yang dibutuhkan untuk setiap jenis linen tersebut. Romekso, 2001 : 165 mengatakan :
“Ada pun pengadaan parstock ini meliputi semua perlengkapan yang diperlukan di floor section maupun food and baverage outlet.
Minimal perlengkapan linen yang harus dimiliki oleh suatu hotel dalam operasinya adalah tiga par dengan asumsi :
1. 1 par terpasang
2. 1 par kotor
3. 1 par siap pakai
Adapun parstock di hotel Danau Toba Internasional Medan hanya memiliki dua par dengan asumsi :
1. 1 par terpasang
2. 1 par kotor
2.3 Jenis-Jenis Linen
Linen adalah kain yang dipergunakan didalam operasional hotel. Linen merupakan persediaan perlengkapan kamar yang berada dibawah tanggung jawab
housekeeper. Adapun jenis-jenis linen, seperti : handuk, sarung bantal, seprei, selimut, taplak meja, dan yang lainnya. Sulastyono, 1999 : 132-133 mengatakan :
adapun jenis-jenis linen tersebut adalah : 1. linen kamar tidur bed linen terdiri dari :
1 Seprei sheet
2 Sarung bantal pillow case
3 Selimut blanket
4 Bed cover penutup tempat tidur
5 Tilam kasur mattress pad
2. linen kamar mandi : 1
Handuk mandi bath towel
Universitas Sumatera Utara
2 Handuk tangan hand towel
3 Handuk muka face towel
4 Alas kaki keset bath mat
3. Linen restoran : 1
Taplak meja table cloth 2
Guest napkin 3
Tray cloth 4
Service napkin, dsb.
2.4 Penyimpanan Linen
Setiap petugas seksi linen harus mengetahui bagaimana cara menyimpan linen dengan baik. Cara penyimpanan linen yang baik akan sangat berpengaruh terhadap
kelancaran tugas mereka. Rumekso, 2001: 162 mengatakan: 1.
Linen yang dicuci dan dihaluskan di laundry harus disimpan di atas rak penyimpanan linen rack , diatur menurut
ukurannya.
2. Lipatan linen harus menghadap keluar agar memudahkan
penghitungan maupun pengambilannya. 3.
Pengambilan linen berdasarkan FIFO First In – First Out , dimana linen yang baru dikirim dari laundry disimpan diatas
rak paling bawah agar digunakan setelah linen yang ada diatasnya terpakai, atau dengan kata lain yang tersimpan
dahulu harus digunakan lebih dulu, yang disimpan belakangan digunakan kemudian. Hal ini dimaksudkan supaya umur linen
tersebut awet dan tidak mudah rusak.
4. Tempat penyimpanan tidak boleh lembab, sirkulasi udara
harus lancar dan tidak berdebu sehingga linen tetap dalam keadaan bersih dan kering.
Tempat penyimpanan linen harus mudah dijangkau untuk memperlancar penukaran linen kotor dengan yang bersih ke
tiap-tiap floor.
Universitas Sumatera Utara
BAB III GAMBARAN UMUM DESKRIPSI PENELITIAN
3.1 Sejarah Berdirinya Hotel
Awalnya ide untuk mendirikan dan menjalankan usaha perhotelan ini bermula dari keluarnya suatu keputusan menetri keuangan dan menteri perhubungan RI
No.101 pada bulan september 1986, dimana keputusan tersebut berisi tentang keputusan untuk mendirikan fasilitas sebesar-besarnya kepada pengusaha-pengusaha
yang berminat dalam usaha bidang perhotelan. Keputusan ini dilakukan dalam mengupayakan kemajuan pariwisata di Indonesia.
Setelah mempelajari dokumen-dokumen dan surat keputusan yang telah dikeluarkan tersebut dan dibantu dengan keterangan-keterangan yang meyakinkan
maka Bpk. T.D. Pardede mengambil keputusan bahwa usaha perhotelan sebagai tambahan dari usaha yang dimiliki sebelumnya. Adapun usaha lain oleh Bapak T.D.
Pardede antara lain : 1.
Pendidikan, perkebunan, ekspor yang bergabung dalam Group Surya Sakti.
2. Tekstil yang bergabung dalam Group Pertekstilan.
3. Perbankan, asuransi yang bergabung dalam Group Holding Company.
Pada bulan juli 1970, dibangun hotel yang memiliki 186 kamar dan diberi nama Hotel Danau Toba Internasional. Hotel tersebut didirikan tepatnya di Jl. Imam
Bonjol No. 17 Medan.
Universitas Sumatera Utara
Hotel mulai beroperasi tanggal 10 juni 1972 yang dipimpin oleh Stanly Alison yang berwarga negara Inggris sebagai General Maneger pertama.
Pada awal operasinya hotel Danau Toba Internasional bekerja sama dengan PT. Aero Pasific Coorporation dengan ketentuan kerja sama, hotel Danau Toba
Internasional harus mampu mencapai rata-rata tingkat hunian diatas 50 setiap bulannya. Pada tahun 1974 kerja sama berakhir karena ketentuan tersebut tidak dapat
terpenuhi oleh hotel Danau Toba Internasional Medan. Seiring meningkatnya investasi hotel Danau Toba Internasional Medan, maka
dilakukan perubahan dengan menambah satu lantai dan setelah itu didirikan apartemen yang disebut Executive Residance yang memiliki 41 kamar. Hotel Danau
Toba Internasional Medan juga membangun beberapa hotel lainnya yang bergabung dalam satu group yaitu Pardede Internasional Hotel dengan unit antara lain :
1. Hotel Danau Toba Internasional Medan
2. Hotel Pardede Internasional Medan
3. New Belawan Internasional Medan
4. Danau Toba Internasional Cottage Medan
5. Danau Toba Internasional Cottage Parapat
6. Retreat Centre Parapat
7. Jhon. S. Pardede Internasional Jakarta
8. Motel Danau Toba Internasional Medan
Sejak 2009 hotel Danau Toba Internasional Medan dipimpin oleh Bpk. Drs. Jambur suhana sebagai G.M hingga 2011 bulan februari dan sekarang posisi
Universitas Sumatera Utara
G.M diduduki oleh Ibu. DR. Indry Pardede. Adapun visi dan misi hotel Danau Toba Internasional Medan ialah sebagai berikut : Visinya adalah memberikan pelayanan
yang terbaik kepada seluruh tamu di kota Medan. Sedangkan misinya memberikan kenang-kenangan indah yang dapat dirasakan oleh tamu.
3.2 Fasilitas yang Dimiliki Hotel Danau Toba Internasional Medan