Batasan Penelitian Jenis Data dan Prosedur Pengambilan Data Uji Multikolinieritas

55 tetapi tidak termasuk kedalam golongan kepemilikan insider manajerial. Agrawal dan Knouber 1996 menggunakan kepemilikan blockholder untuk mengukur kepemilikan institusional. Skala yang digunakan yaitu skala rasio.

4.4 Batasan Penelitian

Batasan penelitian bertujuan untuk memfokuskan penelitian agar sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai, yaitu : 1. Penelitian ini berfokus pada faktor-faktor yang memengaruhi struktur modal dan nilai perusahaan, serta difokuskan pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2008-2014. 2. Analisis masalah pada penelitian ini dibatasi pada pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, risiko bisnis, struktur aset, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan institusional terhadap struktur modal dan serta pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, risiko bisnis, struktur aset, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan struktur modal terhadap nilai perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2008-2014.

4.5 Jenis Data dan Prosedur Pengambilan Data

Data yang digunakan merupakan data sekunder yang berupa laba sebelum bunga dan pajak, total aset, total penjualan, total hutang jangka panjang, harga saham, laba bersih, jumlah saham beredar dan persentase kepemilikan institusional. Data-data tersebut bersumber dari laporan tahunan serta laporan keuangan yang telah diaudit dan dipublikasikan di BEI selama tahun 2008-2014. Pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode dokumentasi. Metode dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data keuangan yang berasal dari laporan tahunan atau laporan keuangan yang telah diaudit dan dipublikasikan yang sesuai dengan tujuan penelitian. 56

4.6 Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan disesuaikan dengan tujuan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, risiko bisnis, struktur aset, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan institusional terhadap struktur modal dan menganalisis pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, risiko bisnis, struktur aset, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional serta struktur modal nilai perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2008-2014.

4.6.1 Penentuan Nilai Variabel

Formulasi yang digunakan untuk menghitung variabel penelitian yaitu : a Profitabilitas menggunakan proksi return on asset ROA. ROA dihitung dari perbandingan laba sebelum bunga dan pajak terhadap total aset perusahaan selama satu tahun. Return On Asset ROA = b Ukuran perusahaan menggunakan proksi logaritma natural dari total aset. Total aset dinyatakan dalam bentuk milyaran rupiah yang kemudian dihitung nilai logaritma naturalnya. Firm Size = Natural Logarithma Ln of Total Asset c Pertumbuhan perusahaan menggunakan proksi pertumbuhan penjualan. Pertumbuhan penjualan dihitung dari selisih penjualan periode saat ini t dan periode sebelumnya t-1 terhadap penjualan periode sebelumnya t-1. Sales Growth = 57 d Risiko laba menggunakan proksi volatilitas pendapatan. Volatilitas pendapatan dihitung menggunakan deviasi standar dari nilai Return On Asset ROA yang diukur selama 7 tahun terakhir. Earning Volatility = standart deviation of ROA e Struktur aset dihitung dari perbandingan aset tetap terhadap total aset perusahaan selama satu tahun. Asset Structure = f Kepemilikan manajerial menggunakan variabel dummy, yaitu : D =1 untuk perusahaan yang memiliki kepemilikan manajerial D = 0 untuk perusahaan yang tidak memiliki kepemilikan manajerial g Kepemilikan institusional dihitung dari total saham institusi dan saham blockholders saham individu yang melebihi 5 selama satu tahun, terhadap jumlah saham yang beredar, dinyatakan dalam bentuk persentase. Institutional ownership = h Struktur modal menggunakan proksi debt to asset ratio DAR. DAR dihitung dari perbandingan jumlah utang jangka panjang terhadap total aset perusahaan selama satu tahun. Debt to Asset Ratio DAR = 58 i Nilai Perusahaan menggunakan proksi price earning ratio PER. Nilai PER dihitung dari perbandingan harga saham penutupan akhir tahun terhadap earning per share EPS. EPS merupakan perbandingan laba bersih selama satu tahun terhadap jumlah saham yang beredar. Price Earning Ratio PER =

4.6.2 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi data yang dilihat dari nilai rata-rata, deviasi standar, varian, maksimum, minimum, sum, range , kurtosis dan skewness kemencengan distribusi. Selain itu statistik deskriptif juga dapat menjelaskan bagaimana kondisi internal perusahaan berdasarkan pencapaian maksimum dan minimum dari aktivitas operasional perusahaan Ghozali, 2007:19.

4.6.3 Uji Normalitas Data

Sebelum melakukan uji hipotesis, perlu dilakukan pengujian normalitas data. Ghozali 2011:29-32 menjelaskan uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model penelitian yang baik memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Deteksi normalitas pada penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Caranya dengan menentukan terlebih dahulu hipotesis pengujian, yaitu : H : data tidak berdistribusi normal. H a : data berdistribusi normal. Selanjutnya menentukan kriteria pengambilan keputusan, yaitu : a Jika p-value ≤ 5, H diterima. b Jika p-value 5, H ditolak. 59

4.6.4 Uji Asumsi Klasik

Uji penyimpangan asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui penyimpangan yang terjadi pada data penelitian. Uji asumsi klasik dilakukan agar model regresi bersifat BLUE Best Linear Unbiased Estimated. Uji asumsi klasik yang digunakan pada penelitian ini yaitu uji multikolinearitas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas yang secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas merupakan adanya hubungan linier diantara beberapa atau semua variabel independen pada model penelitian. Uji ini menentukan apakah pada model penelitian ditemukan hubungan linier antar variabel independen atau tidak. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas pada model dilakukan pendeteksian terlebih dahulu, kemudian jika multikolinearitas terjadi, barulah dilakukan tindakan untuk menghilangkan efek dari multikolinearitas Gujarati, 2004:342-363. Pada penelitian ini deteksi multikolineritas menggunakan nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih dan tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance ≤ 10 atau nilai VIF ≥ 10 Ghozali, 2011:105-106. Caranya dengan menentukan hipotesis pengujian terlebih dahulu : H : terjadi multikolinearitas antar variabel independen. H a : tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independen. Selanjutnya menentukan kriteria pengambilan keputusan, yaitu : a Jika nilai VIF ≥ 10 atau nilai Tolerance ≤ 0,10, H diterima. b Jika nilai VIF 10 atau nilai Tolerance 0,10, H ditolak. 60

b. Uji Autokorelasi