Uji Autokorelasi Pengujian Hipotesis Uji Statistik t

60

b. Uji Autokorelasi

Autokorelasi merupakan korelasi antara anggota observasi yang diurutkan menurut deret waktu time series atau ruang cross section. Uji ini bertujuan untuk menguji model penelitian terdapat korelasi antara disturbance term suatu observasi dengan observasi lainnya Gujarati, 2004:442-469. Untuk mengetahui terjadi autokorelasi atau tidak, dilakukan pendeteksian terlebih dahulu, kemudian jika ditemukan autokorelasi, dilakukan tindakan untuk menghilangkan efek autokorelasi tersebut. Deteksi autokorelasi pada penelitian ini menggunakan Durbin Watson Test. Caranya ialah menentukan terlebih dahulu hipotesis pengujian, yaitu : H : ρ = 0 : tidak terjadi autokorelasi. H a.1 : ρ 0 : tejadi positif autokorelasi. H a.2 : ρ 0 : terjadi negatif autokorelasi. Keputusan ada tidaknya autokolerasi dilakukan dengan menetapkan nilai batas bawah dL dan batas atas dU, kemudian mengikuti ketentuan pengambilan keputusan, yaitu jika nilai DW berada pada : a dU DW 4-dU : H diterima b 0 DW dL : H ditolak dan H a . 1 diterima c 4-dL DW 4 : H ditolak dan H a . 2 diterima d dL DW dU atau 4-dU DW 4-dL : tidak ada keputusan

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji model regresi apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual tiap observasi. Model regresi yang memenuhi persyaratan ialah kesamaan varians dari residual tiap observasi tetap atau disebut homoskedastisitas. Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan pendeteksian terlebih dahulu, kemudian jika heteroskedastisitas terjadi, baru dilakukan tindakan untuk menghilangkan efek 61 heteroskedastisitas. Pada penelitian ini deteksi heteroskedastisitas menggunakan Glejser Test. Caranya menentukan terlebih dahulu hipotesis pengujian, yaitu : H : model regresi terjadi heteroskedastisitas. H a : model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas. Selanjutnya menentukan kriteria pengambilan keputusan yaitu : a Bila p-value ≤ α, H diterima b Bila p-value α, H ditolak.

4.6.5 Analisis Regresi Berganda

Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi berganda. Regresi berganda menurut Gujarati 2004:213 ialah hubungan atau pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen. Pada penelitian ini terdapat dua model regresi yang dianalisis menggunakan regresi berganda, yaitu model satu menganalisis pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, risiko bisnis, struktur aset, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan institusional terhadap struktur modal. Model dua menganalisis pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, risiko bisnis, struktur aset, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan struktur modal terhadap nilai perusahaan. Menurut Gujarati asumsi-asumsi pada model regresi linier berganda adalah sebagai berikut : 1. Model regresinya adalah linier. 2. Nilai rata-rata dari error adalah nol. 3. Variansi dari error adalah konstan homoskedastitas. 4. Tidak terjadi autokorelasi pada error. 5. Tidak terjadi multikolinieritas pada variabel bebas. 6. Error berdistribusi normal. 62 Model regresi yang dikembangkan dalam penelitian ini ditampilkan pada gambar dibawah ini : Gambar 4.1. Model Regresi Berganda Keterangan : PROFT : Profitabilitas SIZE : Ukuran Perusahaan GROWTH : Pertumbuhan Perusahaan BRISK : Risiko Bisnis ASSET : Struktur Aset MOWN : Kepemilikan Manajerial INST : Kepemilikan Institusional DEBT : Struktur Modal VALUE : Nilai Perusahaan DEBT PROFT SIZE GROWT H BRISK ASSET MOWN byx 7 INST byx 6 byx 5 byx 4 byx 3 byx 2 PROFT SIZE GROWTH byx 3 BRISK byx 4 ASSET byx 5 MOWN byx 6 INST byx 7 DEBT byx 8 VALUE byx 2 byx 1 63 Berdasarkan Gambar 4.1, dapat dibentuk persamaan strukturalnya sebagai berikut : Model 1 : Pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaaan, risiko bisnis, struktur aset, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan institusional terhadap struktur modal. DEBT it = b - b 1 PROFT it + b 2 SIZE it + b 3 GROWTH it - b 4 BRISK it + b 5 ASSET it - b 6 MOWN it - b 7 INST it + e it Model 2 : Pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaaan, risiko bisnis, struktur aset, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan struktur modal terhadap nilai perusahaan VALUE it = b + b 1 PROFT it + b 2 SIZE it + b 3 GROWTH it + b 4 BRISK it + b 5 ASSET it + b 6 MOWN it + b 7 INST it + b 8 DEBT it + e it

4.7 Pengujian Hipotesis

Setelah melakukan uji asumsi klasik, dilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengukur ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktualnya, yang dapat diukur dari goodness of fit nya. Secara statistik dapat diukur dari nilai signifikansi parsial t dan koefisien determinasinya Ghozali, 2011: 97.

a. Uji Statistik t

Uji statistik t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individu dalam menerangkan variasi variabel dependen. Variabel independen secara individu dikatakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen apabila p-value lebih kecil atau sama dengan tingkat signifikansi Ghozali, 2011:98. Untuk melakukan uji t dengan cara : 64 1 menentukan hipotesis yang akan diuji, yaitu : H 0.1 : b 1 ≥ 0 : profitabilitas tidak berpengaruh negatif terhadap struktur modal. H a.1 : b 1 0 : profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal. H 0.2 : b 2 ≥ 0 : ukuran perusahaan tidak berpengaruh positif terhadap struktur modal. H a.2 : b 2 0 : ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal. H 0.3 : b 3 ≥ 0 : pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh positif terhadap struktur modal. H a.3 : b 3 0 : pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal. H 0.4 : b 4 ≥ 0 : risiko bisnis tidak berpengaruh negatif terhadap struktur modal. H a.4 : b 4 0 : risiko bisnis berpengaruh negatif terhadap struktur modal. H 0.5 : b 5 ≥ 0 : struktur aset tidak berpengaruh positif terhadap struktur modal. H a.5 : b 5 0 : struktur aset berpengaruh positif terhadap struktur modal. H 0.6 : b 6 ≥ 0 : kepemilikan manajerial tidak berpengaruh negatif terhadap struktur modal. H a.6 : b 6 0 : kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap struktur modal. H 0.7 : b 7 ≥ 0 : kepemilikan institusional tidak berpengaruh negatif terhadap struktur modal. H a.7 : b 7 0 : kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap struktur modal. 65 H 0.8 : b 8 ≥ 0 : profitabilitas tidak berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. H a.8 : b 8 0 : profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. H 0.9 : b 9 ≥ 0 : ukuran perusahaan tidak berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. H a.9 : b 9 0 : ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. H 0.10 : b 10 ≥ 0 : pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. H a.10 : b 10 0 : pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. H 0.11 : b 11 ≥ 0 : risiko bisnis tidak berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. H a.11 : b 11 0 : risiko bisnis berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. H 0.12 : b 12 ≥ 0 : struktur aset tidak berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. H a.12 : b 12 0 : struktur aset berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. H 0.13 : b 13 ≥ 0 : kepemilikan manajerial tidak berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. H a.13 : b 13 0 : kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. H 0.14 : b 14 ≥ 0 : kepemilikan institusional tidak berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. H a.14 : b 14 0 : kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. 66 H 0.15 : b 15 ≥ 0 : struktur modal tidak berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. H a.15 : b 15 0 : struktur modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. 2 menentukan level of significance α pada tingkat tertentu, 3 menentukan kriteria pengambilan keputusan, yaitu : Apabila nilai probabilitas signifikansi ≥ α, H diterima. Apabila nilai probabilitas signifikansi α, H ditolak.

c. Koefisien determinasi R