BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tumbuhan Duku Lansium domesticum L.
2.1.1. Pengenalan Morfologi Tumbuhan Duku
Duku Lansium domesticum L. merupakan tanaman berupa pohon yang berasal dari Indonesia.Tanaman ini dapat tumbuh baik di dataran rendah sampai pada ketinggian
500 m dpl. Dengan tipe iklim basah sampai agak basah dengan curah hujan antara 1500-2500mm pertahun dan merata sepanjang tahun. pH tanaman yang baik adalah 6-
7 dan tanaman ini relatif lebih toleran terhadap keadaan tanah. Setiawan.I.A., 2001
2.1.2. Sifat dan Khasiat Tumbuhan Duku Lansium domestikum L.
Tanaman duku selain buahnya dapat dimakan, masyarakat juga menggunakan biji duku sebagai obat tradisional misalnya sebagai obat cacing dan demam yaitu dengan
cara menumbuknya dan mencampurnya dengan air,kulit kayunya dapat digunakan sebagai obat disentri dan malaria.
2.1.3. Sistematika Tumbuhan Duku
Sistematika tumbuhan Duku adalah sebagai berikut : Kingdom
: Plantae Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotylledoneac
Ordo : Rutales
Familia : Meliaceae Genus
: Lansium Spesies :Lansium domesticum L.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Senyawa Terpenoida
Senyawa terpenoida berasal dari molekul isoprene CH
2
=CCH
3
-CH=CH
2
dan kerangka karbonnya dibangun oleh penyambungan dua atau lebih satuan C
5
ini. Kedua senyawa – senyawa itu dibagi – bagi menjadi beberapa golongan berdasarkan
jumlah satuan yang terdapat di dalam senyawa tersebut; dua C
10
, tiga C
15
, empat C
20
, enam C
30
, atau delapan C
40
satuan. Terpenoida terdiri atas beberapa macam senyawa, mulai dari komponen minyak atsiri, yaitu monoterpenoida dan
seskuiterpenoida yang mudah menguap C
10
dan C
15
, diterpena yang lebih sukar menguap C
20
, sampai senyawa yang tidak menguap, yaitu triterpenoida dan sterol C
30
, serta pigmen karotenoida C
40
Harborne,J.B.1987.
Senyawa terpenoida dikaitkan terhadap bentuk strukturnya.Komposisi senyawa terpenoida C
10
, C
15
, C
20
, C
30
, dan sebagainya dapat dipandang merupakan kelipatan satuan lima atom dan satuan tersebut mempunyai kerangka karbon isopentil
Sastrohamidjojo,H.1996.
Unit-unit isoprena ganda dalam suatu terpen berfungsi untuk klasifikasi:C
10
monoterpen, C
15
seskuiiterpen, C
20
diterpena, C
30
Triterpena yang berkaitan erat dengan steroida,C
25
sesterpena adlah suatu hal yang mengherankan untuk diperhatikan bahwa aturan isoprena yang sangat berguna tidak saja untuk
mengungkapakan struktur,memiliki landasan yang tidak alami.Meskipun demikian banyak terpena yang memiliki struktur yang tidak dapat dikategorikan sebagai satuan
lima karbon dengan kerangka isoprena.Sekarang diketahui bahwa senyawa terpenoida tidak diturunkan dari isoprena sendiri, dan isoprena sendiri merupakan senyawa yang
tidak terdapat dialam Herbert,B dan Richard., 1995.
Universitas Sumatera Utara
2.2.1. Klasifikasi Senyawa Terpenoida