Instrumen Peneltian Metode Analisis Data

hari sampai sore hari dan tidak dilakukan pada malam hari karena menurut Babarto 2000 dalam Dreisbach 2005, frekuensi mengedip meningkat saat malam hari. Aktivitas mengedip sampel direkam dengan menggunakan kamera perekam Nikon Coolpix P4VR selama 2 menit 20 detik. Perhitungan jumlah mengedip dilakukan dengan menggunakan program Windows Media Player Classic. Penilaian tidak dilakukan pada 20 detik pertama dengan tujuan adaptasi dan mengurangi canggung didepan video perekam. Penilaian frekuensi mengedip hanya dilakukan pada 2 menit terakhir dan jumlah kedipan dirata-ratakan dalam 1 menit.

4.5. Instrumen Peneltian

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Jam tangan b. Peralatan tulis dan kertas c. Kamera Nikon Coolpix P4 VR d. Komputer

4.6. Metode Analisis Data

Data yang diperoleh dari setiap sampel dimasukkan ke dalam komputer oleh peneliti. Data yang diperoleh berupa jumlah dan frekuensi keluhan yang dirasakan dan frekuensi mengedip akan dianalisis dengan menggunakan program Statistic Package for Social Science SPSS for Windows 17.0. Untuk jumlah dan frekuensi keluhan yang dirasakan pada mata akan dianalisis dengan menggunakan uji statistik Chi Square. Untuk frekuensi mengedip, perbandingan antara grup perokok dan bukan perokok dianalisis dengan uji statistik Mann Whitney U dan antar subgrup perokok dilakukan dengan uji statistik Kruskal Wallis. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Kesawan merupakan salah satu dari 6 kelurahan di Kecamatan Medan Barat selain Glugur Kota, Karang Berombak, Pulo Brayan Kota, Sei Agul dan Silalas. Kelurahan ini memiliki luas 10,05 Ha dan berbatasan dengan kelurahan Silalas kecamatan Medan Barat utara, kelurahan Aur kecamatan Medan Maimun selatan, kelurahan Gang Buntu kecamatan Medan Timur timur dan kelurahan Petisah Tengah kecamatan Medan Petisah barat. Tujuh ribu delapan ratus enam puluh dua penduduk pada kelurahan ini terdiri dari 48 3800 penduduk penduduk pria dan sisanya 4062 penduduk adalah perempuan. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Kesawan tepatnya di daerah perbelanjaan suku cadang dan reparasi sepeda motor. Tempat tersebut umumnya ramai dikunjungi oleh pria sepanjang hari sehingga sesuai untuk dijadikan sebagai lokasi penelitian. Aktivitas perbelanjaan dan reparasi sepeda motor biasanya melibatkan konsumen harus menunggu agar suku cadang dipasang atau reparasi selesai. Keadaan ini dimanfaatkan peneliti dengan mengajak partisipasi subjek peneliti dalam penelitian ini.

5.2 Karakteristik Individu

Berikut adalah deskripsi umur sampel yang digolongkan menjadi perokok dan non-perokok. Tabel 5.1. Deskripsi Umur Sampel Kelompok Umur Mean ± SD tahun Rentang tahun Non-Perokok 25,75 ± 5,009 20 – 37 Perokok 29,56 ± 6,052 20 – 40 Perokok Ringan 1-9 batanghari 26,28 ± 5,188 20 – 37 Perokok Sedang 10-19 batanghari 28,94 ± 5,45 20 – 40 Perokok Berat 20 batang atau lebihhari 33,44 ± 5,458 25 – 40 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Gambaran Paparan Asap Rokok Selama Kehamilan dan Berat Badan Bayi yang dilahirkan pada Ibu yang Melahirkan di Beberapa Rumah Sakit dan Klinik Bersalin di Medan

7 69 113

Pengaruh Paparan Asap Rokok Elektrik Terhadap Motilitas, Jumlah Sel Sperma Dan Kadar MDA Testis Mencit Jantan (Mus musculus, L.)

10 92 71

HUBUNGAN PAPARAN ASAP ROKOK KRONIS TERHADAP DERAJAT KELUHAN DRY EYE SYNDROME PADA PASIEN PRIA YANG PERIKSA DI POLI MATA RSU dr.SAIFUL ANWAR MALANG PERIODE 2012-2013

3 35 23

FAKTOR RISIKO USIA, PEKERJAAN DAN PAPARAN ASAP ROKOK PADA IBU DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI Faktor Risiko Usia, Pekerjaan Dan Paparan Asap Rokok Pada Ibu Dengan Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah Di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali.

0 4 19

FAKTOR RISIKO USIA, PEKERJAAN DAN PAPARAN ASAP ROKOK PADA IBU DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI Faktor Risiko Usia, Pekerjaan Dan Paparan Asap Rokok Pada Ibu Dengan Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah Di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali.

0 3 16

DAFTAR PUSTAKA Perbedaan Kadar Sgot Dan SGPT Pada Tikus (Rattus Norvegicus) Yang Diberi Paparan Asap Rokok Herbal Dan Asap Rokok Konvensional.

0 1 5

Hubungan antara paparan asap rokok dengan frekuensi kejadian ispa pada balita di Puskesmas Gambirsari Surakarta AWAL

0 0 13

Jurnal Hubungan Antara Paparan Asap Rokok dengan Frekuensi Kejadian ISPA pada Balita di Pusk

0 1 9

PENGARUH PAPARAN ASAP ROKOK TEHADAP KEJA

0 0 7

RISIKO PAPARAN ASAP ROKOK TERHADAP KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL

0 0 13