3. Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada Perusahaan
Adapun sumber-sumber penerimaan kas pada PT. Pos Indonesia Persero Medan adalah sebagai berikut : penerimaan-penerimaan yang berasal dari
pendapatan pengiriman surat, penjualan perangko, penjualan materai, pengiriman wesel, pengiriman paket. Penerimaan tabungan, penerimaan setoran gaji dan pajak
penghasilan, penerimaan setoran Pajak Bumi dan Bangunan, dan penerimaan lainnya. Adapun penerimaan kas yang lainmisalnya dalan hal adanya kelebihan
pembayaran giro. Kelebihan pembayaran giro merupakan pengeluaran kas yang akan ditagih kemudian. Maka yang menjadi penerimaan kas bagi PT. Pos
Indonesia Persero Medan adalah penyelesaian kelebihan pembayaran giro tersebut.
Pengeluaran kas yang dilakukan oleh PT. Pos Indonesia Persero Medan antara lain : potongan yang diberikan terhadap biaya pengiriman surat,
pembayaran gaji pegawai, pembayaran tunjangan pegawai, pembayaran upah lembur, pembayaran kembali tabungan. Pembayaran pensiun, pembayaran wesel,
pembayaran rekening telepon, pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan, dan pembayaran lainnya. Dan ada juga biaya-biaya yang harus dikeluarkan pada saat
tertentu saja, misalnya uang panjar untuk pembelian peralatan kantor dan pemeliharaan sarana, biaya perawatan pegawai dan sebagainya.
Prosedur Penerimaan Kas
a. Bagian loket menyetorkan sejumlah uang tunai dan bukti pembayaran yang
diperoleh dari semua setoran-setoran yaitu : setoran pajak, SOPP, setoran kiriman uang paket, setoran kiriman kilat khusus, setoran PM perangko dan
Universitas Sumatera Utara
materai, setoran penerimaan Wesel Pos dan Giro Gold. Dan semua bukti pembayaran untuk setiap transaksi dan dipertaruhkan di Neraca Loket N1 Kp
Cabang. b.
Kemudian diserahkan ke kasir internal. c.
Selanjutnya kasir intrnal mengentri data transaksi penerimaan tersebut ke dalam menu ”penerimaan” dan secara otomatis tercatat di modul akuntansi.
d. Setelah melakukan pencatatan, kasir internal mengarsip N-1 dan menyerahkan
kembali Neraca Loket ke SPV Akuntansi UPL untuk diteruskan ke petugas loket sebagai dasar pencatatan transaksi loket.
e. Pada akhir dinas SPV AkuntasiUPL melakukan Vertifikasi Neraca Loket N2.
Prosedur Pengeluaran Kas
Untuk semua pengeluaran kas yang ada di PT. Pos Indonesia Persero Medan, prosedur pengeluaran kas yang terjadi adalah sebagai berikut :
a. Bagian terkait yang membutuhkan dana mengajukan permintaan dana ke
Kepala Kantor kemudian dibuat Kuitansi rangkap 3. b.
Berdasarkan permintaan dan kuitansi yang telah di setujui oleh Kepala kantor, SPV Akuntansi melakukan Pencocokkan dan menerbitkan Surat Perintah
Bayar SPB melalui menu ”Akuntansi” Keuangan – Jurnal Harian – SPB – Penerbitan SPB – Biaya.
c. Proses penerbitan SPB oleh SPV Akuntansi ini secara otomatis tercatat pada
modul akuntansi. d.
Kuitansi beserta SPB diajukan ke Kepala Kantor untuk di flat disetujui.
Universitas Sumatera Utara
e. SPV Akuntansi kemudian menyerahkan kuitansi dan SPB tersebut ke bagian
terkait untuk diserahkan kepada SPV Keuangan dan diuangkan di Kasir Internal.
f. Kasir Internal menerima surat permintaan, kuitansi dan SPB, kemudian
mencocokkan data SPB di menu ”Pengeluaran Pembayaran SPB” apabila data SPB cocok, Kasir Internal akan membayar sejumlah sesuai dengan nilai SPB
dan secara otomatis tercatat pada modul akuntansi. g.
Kasir Internal mengarsip SPB lbr-1 sebagai bukti pertanggung jawaban sedangkan lbr-2 dan surat permohonan lbr-3 diserahkan ke bagian akuntansi.
Sedangkan kuitansi diproses sebagai berikut : 1.
Lembar – 1 dikirim ke Wilpos sebagai Lampiran Fa Eksploitasi Investasi. 2.
Lembar – 2 dikirim Arsip ke bagian akuntansi. 3.
Lembar – 3 Arsip di bagian terkait.
4. Proses Komputerisasi Penerimaan dan Pengeluaran Kas