Hal ini karena pendidikan mempunyai peran yang sangat penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan suatu bangsa yang
bersangkutan. Oleh sebab itu, pembukaan UUD 1945 menegaskan bahwa mencerdeskan kehidupan bangsa merupakan salah satu tujuan Indonesia merdeka.
Kehidupan bangsa yang cerdas hanya dapat diwujudkan melalui pendidikan, karena pencerdasan adalah fungsi pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan yang
berkelanjutan dibutuhkan oleh para pekerja anak, terutama pendidikan formal bagi para pekerja anak yang latar belakangnya berasal dari keluarga tidak mampu.
Masalah pendidikan non formal yang sangat dibutuhkan pekerja merupakan masalah yang memprihatinkan. Hal inilah merupakan salah satu yang mendasari
Yayasan Pemerhati Sosial Indonesia sebagai salah satu lembaga yang memiliki fokus pada program sekolah bagi pekerja anak adalah perlindungan hak anak di
bidang pendidikan, yaitu Program Literacy Class yang merupakan program anak dampingan para pekerja anak.
Untuk membahas lebih lanjut mengenai program literacy class di Yayasan Pemerhati Sosial Indonesia, penulis membahas dan menuangkannya dalam skripsi
yang berjudul “Perlindungan Hak Bagi Pekerja Anak Melalui Program Pendidikan Literacy Class di Yayasan Pemerhati Sosial Indonesia”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
a. Pelayanan pendidikan bagi pekerja anak melalui program literacy class b.Usaha perlindungan pekerja anak yang dilakukan oleh Yayasan Pemerhati
Sosial Indonesia 2. Perumusan Masalah
Dalam penelitian ini penulis merumuskan masalah sebagai berikut: a. Bagaimana pelayanan pendidikan bagi pekerja anak melalui program
literacy class ?
b. Bagaimana usaha perlindungan pekerja anak yang dilakukan Yayasan Pemerhati Sosial Indonesia?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui pelayanan pendidikan bagi pekerja anak melalui program
literacy class
b. Untuk mengetahui usaha perlindungan hak pekerja anak yang dilakukan
Yayasan Pemerhati Sosial Indonesia
2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis
1 Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan bagi lembaga
yang bergerak di bidang perlindungan hak bagi pekerja anak. 2
Bagi Yayasan Pemerhati Sosial Indonesia dari penelitian ini bisa memberikan kontribusi terhadap perkembangan kemajuan dari proses
perlindungan hak bagi pekerja anak. b. Manfaat Praktis
1. Penelitian ini dapat menambah wawasan penulis, berkaitan konsep maupun metodologinya.
2. Diharapkan bisa menambah pengetahuan dan informasi kepada pekerja anak agar mereka memperoleh haknya.
D. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang penulis gunakan adalah
pendekatan kualitatif. Menurut Nawawi
5
, Pendekatan Kualiatif dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan proses menjaring informasi, dari kondisi sewajarnya
dalam kehidupan suatu objek dihubungkan dengan pemecahan suatu masalah baik
2
3 4
5 6 7
88 . 8
dari sudut pandang teoritis maupun praktis. Penelitan Kualitatif dimulai dengan mengumpulkan informasi dalam situasi sewajarnya, untuk dirumuskan menjadi
suatu generalisasi yang dapat diterima oleh akal sehat manusia. Sedangkan menurut Bogdan and Tailor definisi metodologi kualitatif
adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang dapat diamati.
6
Menurut mereka pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu secara holistik utuh
jadi dalam hal ini diarahkan pada latar dan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu
keutuhan. Peneliti melakukan penelitian dengan menguraikan fakta-fakta yang
terjadi secara alamiah dengan menggambarkannya secara rinci semua kegiatan yang dilakukan. Selain itu penulis menggunakan penelitian lapangan yang
diperlukan untuk mendapatkan data-data pada Yayasan Pemerhati Sosial Indonesia. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu masyarakat atau kelompok organisasi
9
: ; 6
6 =
5 .
tertentu atau gambaran tentang suatu gejala atau fenomena atau hubungan antar dua gejala atau fenomena tersebut.
7
2. Lokasi dan Waktu
Penelitian ini dilakukan dengan sengaja purposive dengan mengambil lokasi daerah dampingan Yayasan Pemerhati Sosial Indonesia di RW 04 Desa
Kedaung Wetan Kecamatan Neglasari Kabupaten Tangerang. Waktu penelitian dilakukan dari November 2008 sampai dengan Februari 2009.
3. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah koordinator lapangan 1 orang dan 2
orang ibu kader sedangkan untuk objek dalam penelitian ini adalah program literacy class
dalam melakukan perlindungan hak bagi pekerja anak. Penulis sebagai peneliti berupaya melakukan penelitian ini dengan menggunakan sudut
pandang orang yang menjadi sumber data primer penelitian ini. Adapun mengenai pihak-pihak lain anak dampingan sebagai peserta
program serta orang tua, peneliti ambil hanya sebagai informan pemerkuat dalam hal melengkapi data dan informasi lainnya.
1
, =
5 -. 2
Tabel 1 Subjek Penelitian
No. Nama Posisi
1 Pak Ian
Koordinator Lapangan 2
Ibu Aryati Kader
3 Ibu Endah
Kader
4. Sumber Data a. Data Primer yaitu berupa data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian
yaitu koordinator lapangan dan para kader baik melalui wawancara atau observasi.
b. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari catatan-catatan atau dokumen yang berkaitan dengan penelitian dari sumber yang terkait. Catatan atau
dokumen yang diambil dari berbagai literatur, buku-buku, koran dan internet yang berhubungan dengan masalah skripsi ini.
5. Teknik Pencatatan Data a.
Observasi Observasi merupakan teknik pencatatan data dengan pengamatan
langsung terhadap subjek penelitian dan kegiatan maupun program yang menjadi objek penelitian.
b. Wawancara
Wawancara adalah teknik pencatatan data dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada pihak yang terkait dengan penelitian. Jawaban
pertanyaan penelitian direkam dengan alat perekam tape recorder dan ditulis ulang untuk mendapatkan hasil wawancara yang tertulis dalam
transkrip wawancara dengan bahasa apa adanya. c. Catatan Lapangan
Catatan lapangan dilakukan setiap kali setelah melakukan pengamatan atau wawancara, tidak boleh dilalaikan karena akan tercampur dengan
informasi lain dan ingatan seseorang itu sifatnya terbatas. Catatan lapangan menurut Bogdan dan Biklen, adalah catatan tertulis tentang apa yang
didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif.
8
6. Teknik Analisa Data Analisa data merupakan bagian yang penting dalam metode ilmiah,
karena dengan analisis data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian.
9
Setelah data terkumpul dan informasi yang dibutuhkan sesuai dengan permasalahan penelitian, maka
selanjutnya penulis melakukan analisis terhadap data dan informasi tersebut. Penulis menggunakan analisa deskriptif yaitu mendeskripsikan hasil
temuan penelitian secara sistematis, faktual dan akurat yang disertai dengan petikan hasil wawancara, data yang terkumpul selanjutnya dianalisis secara
deskriptif. Data-data kualitatif dari hasil wawancara mendalam yang berupa kalimat-kalimat atau pertanyaan pendapat atau sikap tersebut dianalisa dan
diinterpretasikan untuk mengetahui makna yang terkandung di dalamnya untuk memahami permasalahan yang diteliti.
Data kualitatif dari hasil wawancara, observasi langsung dan dokumentasi tentang perlindungan hak bagi pekerja anak melalui program
: ; 6
5 2.
8
8
6 3 ,
88. - 2
literacy class di Yayasan Pemerhati Sosial Indonesia selanjutnya disusun
dalam catatan lapangan kemudian data tersebut diringkas, dirangkum dam dipilih hal-hal yang penting dan pokok, dikategorikan dan disusun secara
sistematis dengan mengacu pada perumusan masalah dan tinjauan teoritis yang berkait dengan penelitian.
7. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Kredibilitas derajat kepercayaan dengan menggunakan teknik
triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yan memanfaatkan
sesuatu yang lain, hal itu dapat dicapai dengan jalan: a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara, b. Membandingkan hasil
wawancara dengan hasil dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diajukan.
8. Instrumen dan Alat Bantu Pada penelitian kualitatif, kegiatan pencatatan data lebih banyak
tergantung pada diri peneliti sendiri. Dengan menjadi instrumen penelitian, peneliti dapat senantiasa menilai keadaan dan mengambil keputusan.
Pedoman wawancara merupakan format wawancara terstruktur dengan terlebih dahulu menyusun pertanyaan yang sesuai dengan masalah penelitian.
Jawaban dari setiap pertanyaan dalam pedoman wawancara, terekam dengan menggunakan alat bantu tape recorder. Penggunaan tape recorder untuk
merekam hasil wawancara memerlukan persetujuan dari subjek penelitian yang diwawancara. Catatan lapangan merupakan alat bantu yang penting
dalam penelitian kualitatif. Peneliti membuat catatan lapangan untuk membantu mencatat pengamatan lapangan dan membantu peneliti ketika
menganalisa data, catatan lapangan dibuat secara lengkap.
10
E. Tinjauan Pustaka