gula pengganti pada penderita diabetes melitus. Sorbitol yang dicampur dengan kalium nitrat dapat digunakan untuk bahan bakar roket amatir. Dengan proses reduksi,
sorbitol dapat dijadikan bahan bakar biomassa http:en.wikipedia.orgwikisorbitol. Katalis PdC telah banyak digunakan dalam reaksi kimia, antara lain: reaksi
oksidasi etanol menjadi asam asetat Gunawan, M. L., 1989, reaksi hidrogenasi fenol secara endotermis membentuk sikloheksanol Dianita, D., 2009.
Katalis PdC mempunyai aktifitas spesifik yang tinggi, namun memiliki tingkat volatilitas besar, mudah teroksidasi dan mudah rusak pada suhu 500-900
C.. Selain itu, logam paladium tersebut mempunyai kelimpahan yang rendah dan harga
yang cukup mahal. Katalis PdC efektif sebagai katalis oksidasi dan reduksi. Dianita, D., 2009.
Hidrogenasi glukosa pernah dilakukan dengan menggunakan pelarut polar yaitu air, maka dalam hal ini berdasarkan latar belakang diatas penulis ingin
melakukan hidrogenasi glukosa menjadi sorbitol dengan menggunakan pelarut non- polar yaitu pelarut N-heksan kering dengan menggunakan katalis heterogen PdC.
1.2 Pemasalahan
Dalam reaksi hidrogenasi glukosa menjadi sorbitol yang telah dilakukan dengan pelarut air masih diperoleh hasil yang rendah dan data untuk mendukung perolehan
hasil tersebut masih kurang. Hal ini diduga karena gas hidrogen yang bersifat non polar tidak dapat masuk kedalam pelarut air yang bersifat polar. Maka dalam hal ini
dilakukan perubahan terhadap pelarut yang digunakan. Apakah reaksi hidrogenasi glukosa menjadi sorbitol dapat dilakukan dengan menggunakan katalis PdC dalam
pelarut N-heksan kering.
Universitas Sumatera Utara
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk menghidrogenasi glukosa menjadi Sorbitol dengan memanfaatkan katalis PdC dalam pelarut N-heksan kering.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah terhadap perkembangan ilmu kimia anorganik serta meningkatkan daya guna katalis PdC
dalam industri kimia pada proses hidrogenasi glukosa menjadi sorbitol.
1.5 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di laboratorium Kimia Anorganik FMIPA-USU Medan. Karakterisasi analisa spekstroskopi FT-IR dilakukan di laboratorium Bea Cukai
Belawan-Medan dan analisa HPLC dilakukan di laboratorium Bea Cukai Jakarta.
1.6 Metodologi Penelitian
Penelitian ini merupakan hasil eksplorasi yang dilakukan di dalam laboratorium. Bahan-bahan yang digunakan adalah glukosa, katalis PdC yang merupakan produk
dari EāMerck, gas hidrogen dari PT.Aneka gas dan pelarut N-heksan kering. Reaksi dilakukan didalam alat autoclave dengan mereaksikan glukosa dan hidrogen
menggunakan katalis PdC dalam N-heksan kering, produk yang diperoleh dikarakterisasi dengan analisis spektroskopi FT-IR dan analisa HPLC.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Karbohidrat
Karbohidrat adalah senyawa yang mengandung unsur-unsur: C, H dan O, terutama terdapat didalam tumbuh-tumbuhan yaitu kira-kira 75. Dinamakan karbohidrat
karena senyawa-senyawa ini sebagai hidrat dari karbon; dalam senyawa tersebut perbandingan antara H dan O sering 2 berbanding 1 seperti air. Jadi C
6
H
12
O
6
dapat ditulis C
6
H
2
O
6
, C
12
H
22
O
11
sebagai C
12
H
2
O
11
dan seterusnya, dan perumusan empiris ditulis sebagai C
n
H
2n
O
n
atau C
n
H
2
O
n
Sastrohamidjojo, H., 2005.
2.1.1 Klasifikasi Karbohidrat dan Penamaan