Hasil Penelitian Pembahasan Uji Tollens untuk Glukosa

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Reaksi hidrogenasi antara glukosa 9,0019 gram; 0,05 mol dengan hidrogen bertekanan 200 psi 13,52 atm yang berlangsung pada suhu 160 C selama 3 jam, dengan adanya Katalis PdC menghasilkan yield sebanyak 57,14 . Dari hasil penelitian diperoleh data analisa FT-IR Gambar 4.2.1 yang menunjukkan adanya pita serapan pada bilangan gelombang: 3628,79 cm -1 ; 2939,50 cm -1 ; 2091,15 cm -1 ; 1411,77 cm -1 dan 1040,18 cm -1 . Sedangkan dari data analisa HPLC sebagai pengujian kuantitatif Gambar 4.2.2 diperoleh puncak kromatogram untuk sorbitol pada waktu retensi 4,573 menit sebesar 90,45. Pengujian kualitatif yang dilakukan dengan menggunakan pereaksi Fehling masih menunjukkan adanya endapan merah bata sedangkan dengan pereaksi Tollens tidak lagi menunjukkan adanya cermin perak.

4.2 Pembahasan

Reaksi hidrogenasi glukosa 9,0019 gram; 0,05 mol dengan gas hidrogen menggunakan katalis PdC dapat menghasilkan sorbitol. Dimana, gugus aldehida dari glukosa akan terhidrogenasi menjadi gugus alkohol. Dengan reaksi sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara O ║ C – H CH 2 OH | | H – C – OH H – C – OH | 160 C | HO – C – H 200psi 13,52atm HO – C – H | PdC | H – C – OH N-heksan kering H – C – OH | | H – C – OH H – C – OH | | CH 2 OH CH 2 OH Glukosa Glusitol sorbitol Reaksi hidrogenasi glukosa menjadi sorbitol telah banyak dilakukan dengan pelarut air tetapi hasil yang diperoleh masih rendah. Hal ini diduga karena gas hidrogen yang bersifat non polar tidak dapat masuk kedalam pelarut air yang bersifat polar. Oleh karena itu perlu dilakukan perubahan terhadap pelarut yang digunakan. Pelarut n-heksan merupakan pelarut non polar sehingga cenderung melarutkan komponen yang bersifat non polar. Interaksi dan absorbsi antara permukaan logam Palladium dan hidrogen terjadi pada suhu kamar. Pada suhu tersebut palladium mampu menyerap molekul hidrogen dalam jumlah besar, karena atom hidrogen mampu menempati sisi stabil di bawah permukaan lapisan palladium Evans. J, 2005. Pertama-tama hidrogen mengalami absorbsi secara kimia. Seiring dengan pertambahan tekanan, hidrogen akan masuk ke dalam kisi-kisi atom logam Palladium yang disebut sebagai pembentukan fase α dan β hidrida. Dan hidrogen yang terserap akan dilepaskan kembali dengan adanya pemanasan Greenwood, N.N dan Earnshaw. A, 1984. Sedangkan molekul reaktan akan diadsorbsi oleh permukaan katalis pada sisi aktif katalis. Sisi aktif merupakan bagian dari permukaan katalis yang memiliki kemampuan menyerap yang sangat baik dan dapat membantu terjadinya reaksi. Interaksi antara molekul reaktan dengan permukaan katalis dapat melemahkan ikatan- ikatan molekul yang saling berdekatan. Pada tahap terjadinya reaksi, kedua molekul reaktan akan menempel pada permukaan katalis. Dan kemudian akan terjadi desorpsi, Universitas Sumatera Utara yaitu molekul produk akan terlepas kembali dari sisi aktif katalis untuk bereaksi dan membentuk produk baru www.chemguide.co.ukphysicalcatalysis.html. Pendukung katalis karbon dapat mempengaruhi struktur permukaan dari fase aktif katalis yang berperan dalam proses katalitik ITS-Master-7346-1407201744- bab1. Selain itu dapat memperpanjang umur katalis, karena tidak dapat terjadi penggumpalan logam aktif, luas permukaan katalis juga dapat bertambah sehingga reaksi lebih efektif http:i-lib.ugm.ac.idjurnaldownload.php?dataId=846.

4.2.1 Spektrum FT-IR Hasil Hidrogenasi Produk Fraksi Filtrat.