4. Karakteristik data dalam pasar modal Indonesia yang digunakan dalam penelitian
umumnya memiliki data yang sulit diprediksi.
E. Impikasi Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan secara statistik, maka untuk memperoleh gambaran yang lebih komprehensif, hasil penelitian ini akan ditelaah lebih
lanjut sesuai dengan aspek-aspek finansial yang mendasarinya.
1. Pengaruh Struktur Modal terhadap Rentabilitas Modal Sendiri
Dalam penelitian ini, struktur modal perusahaan dihitung dengan Debt to Equity Ratio DER. Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajibannya dengan ekuitas. Sebuah perusahaan menerapkan kebijaksanaan yang berbeda dalam menentukan struktur modalnya dengan tujuan meningkatkan laba.
Struktur modal perusahaan haruslah dapat memaksimumkan laba bagi kepentingan modal sendiri atau ekuitas yang tercermin dari ROE. Berdasarkan teori Modigliani
Miller yang dikenal dengan proporsi II dikatakan bahwa laba yang diharapkan oleh pemegang saham akan meningkat dengan adanya penggunaan hutang dalam struktur
modal perusahaan Brealey, 2003. Hal ini berarti perusahaan yang lebih banyak menggunakan hutang memiliki rentabilitas modal sendiri yang lebih besar daripada
perusahaan yang lebih banyak menggunakan modal sendiri. Perbandingan modal pinjaman dan modal sendiri harus tepat karena perbandingan tersebut akan
mempunyai akibat langsung terhadap posisi keuangan perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur modal yang diukur dengan Debt
to Equity Ratio secara parsial tidak berpengaruh terhadap rentabilitas modal sendiri. Hal ini mengindikasikan bahwa perubahan yang ditunjukkan oleh debt to equity ratio
tidak diikuti oleh peningkatan atau penurunan rentabilitas modal sendiri seperti yang
Universitas Sumatera Utara
telah dijelaskan dalam teori sebelumnya. Keadaan ini dapat dilihat dari hasil regresi yang menunjukkan bahwa nilai t
hitung
debt to equity ratio sebesar 0,946 dengan nilai signifikansi sebesar 0,350 tidak signifikan yang berarti secara parsial variabel debt
to equity ratio tidak berpengaruh terhadap rentabilitas modal sendiri.
2. Pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Rentabilitas Modal Sendiri
Menurut Munawir 2004, “Perputaran modal kerja adalah rasio yang menunjukkan hubungan antara modal kerja dengan penjualan dan menunjukkan
banyaknya penjualan yang dapat diperoleh perusahaan jumlah rupiah untuk tiap rupiah modal kerja”. Semakin tinggi tingkat perputaran modal kerja berarti
semakin pendek periode perputaran modal kerja tersebut. Penambahan hutang akan meningkatkan modal kerja dan dapat meningkatkan
penjualan. Jika penjualan perusahaan meningkat, maka perputaran modal kerja pun akan meningkat. Dengan meningkatnya perputaran modal kerja, maka modal kerja
akan segera kembali dalam perusahaan yang disertai dengan peningkatan laba atau keuntungan perusahaan. Hal ini berarti akan meningkatkan rentabilitas modal sendiri
perusahaan Munawir, 2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Working Capital Turnover atau perputaran
modal kerja secara parsial tidak berpengaruh terhadap rentabilitas modal sendiri. Hal ini mengindikasikan bahwa perubahan yang ditunjukkan oleh working capital
turnover tidak diikuti oleh peningkatan atau penurunan rentabilitas modal sendiri seperti yang dijelaskan dalam teori sebelumnya. Keadaan ini dapat dilihat dari hasil
regresi yang menunjukkan bahwa nilai t
hitung
working capital turnover sebesar 1,930 dengan nilai signifikansi sebesar 0,06 tidak signifikan yang berarti secara parsial
variabel working capital turnover ratio tidak berpengaruh terhadap rentabilitas modal sendiri.
Universitas Sumatera Utara
3. Pengaruh Struktur Modal dan Perputaran Modal Kerja terhadap Rentabilitas Modal Sendiri
Hasil pengujian statistik menunjukkan pengaruh struktur modal dan perputaran modal kerja terhadap rentabilitas modal sendiri sebesar 9,5 sedangkan sisanya
sebesar 90,5 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Seperti yang kita ketahui, DER yang tinggi menunjukkan perusahaan lebih banyak
menggunakan modal asing atau hutang. Dengan meningkatnya penjualan yang akan meningkatkan laba, maka secara langsung ROE atau rentabilitas modal sendiri
perusahaan pun akan meningkat. ROE merupakan perbandingan laba setelah pajak dengan modal sendiri. Jika perusahaan memiliki perputaran modal kerja yang tinggi
atau jumlah modal kerja yang sedikit dan membiayai dengan modal asing jangka pendek, maka rentabilitas yang dihasilkan pun akan meningkat walaupun memiliki
risiko. Jika rentabilitas meningkat, maka otomatis akan berpengaruh terhadap laba setelah pajak perusahaan, sehingga ROE atau rentabilitas modal sendiri akan
meningkat dan sebaliknya.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan