temporomandibularis, dan gigi. Pola dari proses pengunyahan beragam mengikuti perbedaan keras atau lunaknya makanan. Di dalam mulut makanan akan digigit,
dikunyah atau mengalami proses mastikasi yang mempunyai peranan memperluas permukaan sehingga mempermudah aksi pencernaan dan merangsang keluarnya
saliva. Di dalam mulut akan bercampur dengan saliva yang mengandung enzim ptialin.
11
Proses pengunyahan akan meningkatkan sekresi saliva yang tampak dalam kecepatan aliran saliva. Sekresi saliva dalam jumlah yang tinggi menyebabkan saliva
menjadi lebih encer viskositas saliva lebih rendah
5,7
Otot-otot pengunyah terdiri dari muskulus masseter, muskulus temporalis, muskulus pterygoideus lateralis dan medialis. Muskulus masseter adalah salah satu
otot yang paling kuat dilihat dari ukurannya pada tubuh. Terdapat pada bagian lateral arcus zigomaticus dan memasuki angulus mandibula. Fungsi muskulus masseter
adalah mengangkat mandibula untuk merapatkan bibir waktu mengunyah. Muskulus temporalis memiliki fungsi mengangkat mandibula dan mengembalikan posisi
mendibula Muskulus pterygoideus lateralis memiliki fungsi menarik collum mandibula ke depan. Muskulus pterygoideus medialis berfungsi mengangkat
mandibula.
19
2.5 Pengecapan Rasa
Taste buds
merupakan badan-badan ovoid yang berukuran 50-70 µm. Tiap- tiap
taste buds
terbentuk oleh 4 jenis sel yaitu sel basal, sel tipe 1 dan 2, yang merupakan sel sustentakularis dan sel tipe 3 yang merupakan sel reseptor pengecap
Universitas Sumatera Utara
gustatorik yang membuat hubungan sinaps dengan saraf sensorik. Pada manusia
taste buds
terletak pada sekitar pinggir lidah, dorsum lidah dengan pengecualian pada daerah
central
, dasar lidah dekat kelenjar sublingual, palatum molle,
pharynk, larynk
, epiglotis dan 13 permukaan inisial esofagus. Terdapat hampir 5
taste buds
tiap papila fungiformis dan
taste buds
tersebut biasa terdapat di puncak papilla. Papila valata yang lebih besar masing-masing mengandung sampai 100
taste buds
biasanya terletak di sisi papilla. Papilla filiformis yang kecil, berbentuk kerucut dan menutupi bagian
dorsum lidah biasanya tidak mengandung kuntum pengecap. Keseluruhan terdapat 10.000
taste buds
.
12
Flow rate
dan komposisi saliva dipengaruhi oleh jenis rangsangan suatu rasa. Dalam mendeteksi rasa, pada lidah ditemukan adanya molekul yang dapat
mengeliminasi suatu rasa, sel reseptor pengecapan, lingkungan yang berair yang diperoleh dari saliva. Rongga mulut senantiasa basah oleh saliva yang dihasilkan oleh
kelenjar saliva mayor dan minor. Saliva membantu melarutkan dan membawa molekul makanan. Rasa asam diperoleh dari asam lemah, dan derajat keasaman yang
terutama disebabkan oleh konsentrasi proton. Asam lemah sangat efektif untuk menstimulasi saliva, dari semua rasa dasar, rasa asam menginduksi volume terbesar
sekresi saliva. Individu dengan
flow rate
saliva yang tinggi memiliki batas ambang rasa asam yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan individu dengan
flow rate
yang rendah.
6
Saliva yang dibentuk di dalam asinus awalnya adalah isotonik terhadap plasma. Namun, karena berjalan melalui saluran, jaringan menjadi hipotonik. Saliva
hipotonik tingkat rendah glukosa, natrium, klorida, dan urea dan memiliki kapasitas
Universitas Sumatera Utara
untuk melarutan substansi menyebabkan tunas
gustatory
merasakan rasa yang berbeda.
9
2.6 Apel