Rancangan Penelitian Defenisi Operasional Pengolahan dan Analisis data

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Eksperimental Laboratorium dengan rancangan penelitian yang digunakan yaitu Analytic Experimental Pretest and Posttest Design. 21 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di : 1. Laboratorium Biologi Oral FKG USU 2. Laboratorium Kimia Fisika Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara.

4.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dalam jangka waktu satu bulan yaitu April 2010. 4.3 Populasi dan Sampel 4.3.1 Populasi Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah Mahasiswa FKG USU Angkatan 2006-2007.

4.3.2 Sampel

Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling . 20 Besar sampel dapat ditentukan dengan formula : t-1 n- 1 ≥ 15 2-1 n- 1 ≥ 15 Universitas Sumatera Utara n- 1 ≥ 15 n ≥ 16 Dimana : n : besar sampel t : banyaknya perlakuan dari hasil perhitungan besar sampel adalah 16 orang. Dalam penelitian ini sampel yang diambil sebanyak 32 orang yang diambil secara random, dimana setiap sampel akan dibagi ke dalam dua kelompok yaitu 16 orang mengunyah buah apel dan 16 orang minum jus apel.

4.3.3 Kriteria inklusi

a. Mahasiswa FKG USU ANGKATAN 20062007 b. Sampel bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini c. Status kesehatan umum baik d. Tidak dalam keadaan mengkonsumsi obat-obatan e. Tidak ada karies dan kalkulus f. Tidak sedang dalam perawatan orthodonti

4.3.4 Kriteria eksklusi

a. Sampel menolak berpartisipasi dalam penelitian b. Sampel sedang dalam perawatan orthodonti c. Sampel ada karies dan kalkulus d. Sampel dalam keadaan mengkonsumsi obat-obatan Universitas Sumatera Utara

4.4 Variabel Penelitian Variabel Terkendali

 Mahasiswa FKG USU Angkatan 2006- 2007  Alat ukur viskositas viskometer Oswald, neraca analitik dan piknometer  Teknik pengumpulan saliva  Keterampilan operator  Volume jus  Berat buah apel yang akan dikunyah oleh sampel  Volume saliva  Oral hygiene  Keadaan umum sampel  Diet  Umur Variabel bebas  Buah apel  Jus apel Variabel Tergantung Viskositas Saliva Variabel tak terkendali Temperatur ruangan Universitas Sumatera Utara

4.4.1 Variabel Bebas

Yang termasuk kedalam variabel bebas dalam penelitian ini adalah :  Buah apel  Jus apel

4.4.2 Variabel Tergantung

Yang termasuk kedalam variabel tergantung dalam penelitian ini adalah viskositas saliva

4.4.3 Variabel Terkendali

Variabel terkendali pada penelitian ini adalah :  Mahasiswa FKG USU Angkatan 2006-2007  Alat ukur viskositas Viskometer Oswald, Neraca Analitik dan Piknometer  Teknik pengumpulan saliva  Keterampilan operator  Volume jus  Berat buah apel yang akan dikunyah oleh sampel  Volume saliva  Oral hygiene  Keadaan umum sampel  Diet  Umur Universitas Sumatera Utara

4.4.4 Variabel tak Terkendali

Yang termasuk dalam variabel tak terkendali pada penelitian ini adalah temperatur ruangan.

4.5 Defenisi Operasional

a Buah apel adalah buah yang banyak mengandung serat dan umumnya memiliki rasa asam, dikonsumsi dengan cara dikunyah. Buah apel yang akan dikunyah oleh sampel ± 14 gram. b Jus apel adalah buah apel yang diambil sarinya sehingga dikonsumsi dalam bentuk cairan. Jus diperoleh dengan cara memasukkan 1 buah apel kedalam juicer kemudian diambil sarinya. Volume jus yang akan diminum oleh sampel 70 ml. c Viskositas saliva adalah ukuran yang menyatakan kekentalan dari saliva. d Pengunyahan adalah proses untuk melumatkan makanan yang terjadi dirongga mulut dengan bantuan saliva. e Pengecapan adalah proses untuk mendeteksi rasa dari makanan yaitu manis, asam, asin dan pahit. f Volume saliva adalah jumlah saliva yang diperoleh akibat rangsangan pengunyahan atau pengecapan. Volume saliva hingga 5 ml, sehingga memenuhi untuk dilakukan pengukuran viskositas. g Viskometer oswald adalah alat yang digunakan untuk menentukan waktu alir saliva. h Piknometer adalah alat yang digunakan untuk menentukan densitas saliva. Universitas Sumatera Utara

4.6 Bahan dan Alat Penelitian

Bahan dan alat penelitian yang digunakan pada penelitian ini meliputi :

4.6.1 Bahan Penelitian

Bahan-bahan yang dipakai pada penelitian ini adalah : 1 Buah apel hijau merk Gee Whiz Gambar 1. Buah Apel Hijau 2 Aquadest

4.6.2 Alat Penelitian

Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1 Skeler elektrik merk DTE D5 ® . Gambar 2. Skeler elektrik DTE D5 ® Universitas Sumatera Utara 2 Neraca analitik Gambar 3. Neraca analitik 3 Viskometer oswald Gambar 4. Viskometer oswald 4 Bola karet 5 Statif dan klem 6 Piknometer Gambar 5. Piknometer Universitas Sumatera Utara 7 Gelas ukur 8 Pisau 9 Stopwatch 10 Juicer buah merk Philips Gambar 6. Juicer buah Philips 11 Masker dan sarung tangan Universitas Sumatera Utara Gambar 7. Masker dan sarung tangan 12 Tissue 13 Kertas label 14 Sampel cup Gambar 8. Sampel cup

4.7 Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data

Tahap-tahap dalam pengambilan dan pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1 Sampel mengisi lembar persetujuan yang berisi keikutsertaannya dalam penelitian. 2 Seluruh elemen gigi sampel diskeling terlebih dahulu dengan menggunakan skeler elektrik DTE D5 ® . Universitas Sumatera Utara Gambar 9. Penskelingan gigi sampel

4.7.1 Pengambilan sampel saliva sebelum dan setelah mengunyah buah apel.

 Setelah enam puluh menit selesai diskeling masing-masing sampel diberikan sampel cup untuk menampung salivanya. Dibutuhkan waktu 30-60 menit untuk kembali ke pH normal. 22  Kemudian sampel diinstruksikan duduk di dental unit dengan keadaan rileks dimana posisi kepala sedikit tunduk dan miring dengan keadaan rongga mulut yang terbuka.  Sampel diinstruksikan untuk membiarkan saliva mengalir ke dalam sampel cup hingga terkumpul 5 ml. Gambar 10. Sampel menampung saliva Universitas Sumatera Utara  Sampel diinstruksikan untuk mengunyah satu buah apel dengan berat ± 14 gram kemudian diminta untuk menampung salivanya ke dalam sampel cup hingga 5 ml.

4.7.2 Pengukuran viskositas saliva sebelum dan setelah mengunyah buah apel.

 Pengukuran dengan menggunakan Viskometer Oswald untuk menentukan waktu alir. Gambar 11. Pengukuran laju alir Tahap-tahap pengukuran dengan viskometer oswald a. Setiap pengukuran dilakukan sebanyak tiga kali. b. Viskometer dijepit dengan klem pada statif. c. Masukkan aquadest ke dalam viskometer, kemudian isap aquadest dengan bola karet melalui pipa kapiler sampai melewati garis a. d. Pada saat permukaan aquadest tepat sejajar dengan garis a hidupkan stopwatch. Biarkan aquadest mengalir. Catat waktu yang diperlukan untuk mencapai garis b, ulangi hingga 3x Universitas Sumatera Utara e. Keluarkan aquadest. f. Masukkan sampel saliva ke dalam viskometer. Gambar 12. Memasukkan saliva ke dalam viskometer g. Kemudian isap saliva dengan menggunakan bola karet melalui pipa kapiler sampai melewati garis a. h. Saliva dibiarkan mengalir ke bawah dan waktu yang diperlukan untuk mengalir dari a ke b dicatat dengan menggunakan stopwatch. Pengukuran densitas saliva dengan piknometer Tahap-tahap pengukuran dengan piknometer. a. Timbang piknometer kosong dan tutupnya pada neraca analitik. b. Aquadest dimasukkan ke dalam piknometer sampai penuh, lalu piknometer ditutup, perhatikan jangan ada gelembung-gelembung udara yang terperangkap didalam piknometer. c. Piknometer berisi aquadest ditimbang ke dalam neraca analitik. d. Sampel saliva dimasukkan ke dalam piknometer sampai penuh, lalu piknometer ditutup, perhatikan jangan ada gelembung-gelembung udara yang terperangkap didalam piknometer. Universitas Sumatera Utara Gambar 13. Memasukkan saliva ke dalam piknometer Gambar 14. Piknometer ditutup e. Piknometer berisi sampel saliva ditimbang ke dalam neraca analitik. Gambar 15. Piknometer ditimbang pada neraca analitik Universitas Sumatera Utara f. Densitas ditentukan dengan rumus 16 : = � � � � − � � � � � Perhitungan viskositas saliva dengan rumus 16 : = . . . Keterangan : n x = viskositas saliva d x = densitas saliva t x = waktu alir saliva d a = densitas aquadest t a = waktu alir aquadest n a = viskositas aquadest = 0.8007 10 -2

4.7.3 Pengambilan sampel saliva sebelum dan setelah minum jus apel

 Seluruh elemen gigi diskeling terlebih dahulu dengan menggunakan skeler elektrik.  Setelah enam puluh menit selesai diskeling, masing-masing sampel diberikan sampel cup untuk menampung salivanya.  Kemudian sampel diinstruksikan duduk di dental unit dengan keadaan rileks dimana posisi kepala sedikit tunduk dan miring dengan keadaan rongga mulut yang terbuka. Universitas Sumatera Utara  Sampel diinstruksikan untuk membiarkan saliva mengalir ke dalam sampel cup hingga terkumpul 5 ml.  Sampel diinstruksikan untuk minum jus apel dari gelas kemudian sampel diminta menampung salivanya ke dalam sampel cup hingga 5 ml.  Diukur waktu alir saliva dengan viskometer oswald dan densitas saliva dengan piknometer.  Dihitung viskositas saliva sebelum dan setelah meminum jus apel.  Membandingkan viskositas saliva antara mengunyah buah apel dan minum jus apel.

4.8 Pengolahan dan Analisis data

Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan SPSS 14. Pengolahan dan analisa data pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Data diolah dengan sistem tabulasi manual. 2. Seluruh data terlebih dahulu ditest dengan Uji Statistik Kolmogorof-smirnov Test untuk melihat apakah data terdistribusi secara normal. 3. Dihitung nilai mean dari masing-masing viskositas saliva dengan Uji Statistik One-samples t-Test. 4. Dihitung nilai mean viskositas saliva sebelum dan setelah mengunyah buah apel dengan Uji Statistik Paired-samples t-Test. 5. Dihitung nilai mean viskositas saliva sebelum dan setelah minum jus apel dengan Uji Statistik Paired-samples t-Test. Universitas Sumatera Utara 6. Dihitung perbedaan selisih viskositas saliva sebelum dan setelah mengunyah buah apel dan minum jus apel dengan memakai Uji Statistik Paired-samples t-Test. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 HASIL PENELITIAN

Sampel terlebih dahulu diskeling kemudian dilakukan pengumpulan saliva sebelum mengunyah buah apel dan minum jus apel. Setelah itu sampel diinstruksikan untuk mengunyah buah apel atau minum jus apel kemudian dilakukan pengambilan sampel saliva setelah mengunyah buah apel dan minum jus apel. Masing-masing sampel diberikan satu kali perlakuan. Hasil pengukuran viskositas saliva sebelum dan setelah mengunyah buah apel dan minum jus apel yang dilakukan pada 32 sampel diperoleh adanya penurunan viskositas saliva.

5.1. Hasil Pengukuran Viskositas Saliva Sebelum dan Setelah Mengunyah

Buah Apel dan Minum Jus Apel Hasil pengukuran viskositas saliva setelah mengunyah buah apel menunjukkan penurunan viskositas saliva dibandingkan dengan sebelum perlakuan dan hasil pengukuran viskositas saliva setelah minum jus apel juga menunjukkan penurunan viskositas saliva dimana setelah minum jus apel lebih rendah dibandingkan viskositas saliva setelah mengunyah buah apel dan viskositas saliva kontrol. Universitas Sumatera Utara