Pengambilan sampel saliva sebelum dan setelah mengunyah buah apel. Pengukuran viskositas saliva sebelum dan setelah mengunyah buah apel.

Gambar 9. Penskelingan gigi sampel

4.7.1 Pengambilan sampel saliva sebelum dan setelah mengunyah buah apel.

 Setelah enam puluh menit selesai diskeling masing-masing sampel diberikan sampel cup untuk menampung salivanya. Dibutuhkan waktu 30-60 menit untuk kembali ke pH normal. 22  Kemudian sampel diinstruksikan duduk di dental unit dengan keadaan rileks dimana posisi kepala sedikit tunduk dan miring dengan keadaan rongga mulut yang terbuka.  Sampel diinstruksikan untuk membiarkan saliva mengalir ke dalam sampel cup hingga terkumpul 5 ml. Gambar 10. Sampel menampung saliva Universitas Sumatera Utara  Sampel diinstruksikan untuk mengunyah satu buah apel dengan berat ± 14 gram kemudian diminta untuk menampung salivanya ke dalam sampel cup hingga 5 ml.

4.7.2 Pengukuran viskositas saliva sebelum dan setelah mengunyah buah apel.

 Pengukuran dengan menggunakan Viskometer Oswald untuk menentukan waktu alir. Gambar 11. Pengukuran laju alir Tahap-tahap pengukuran dengan viskometer oswald a. Setiap pengukuran dilakukan sebanyak tiga kali. b. Viskometer dijepit dengan klem pada statif. c. Masukkan aquadest ke dalam viskometer, kemudian isap aquadest dengan bola karet melalui pipa kapiler sampai melewati garis a. d. Pada saat permukaan aquadest tepat sejajar dengan garis a hidupkan stopwatch. Biarkan aquadest mengalir. Catat waktu yang diperlukan untuk mencapai garis b, ulangi hingga 3x Universitas Sumatera Utara e. Keluarkan aquadest. f. Masukkan sampel saliva ke dalam viskometer. Gambar 12. Memasukkan saliva ke dalam viskometer g. Kemudian isap saliva dengan menggunakan bola karet melalui pipa kapiler sampai melewati garis a. h. Saliva dibiarkan mengalir ke bawah dan waktu yang diperlukan untuk mengalir dari a ke b dicatat dengan menggunakan stopwatch. Pengukuran densitas saliva dengan piknometer Tahap-tahap pengukuran dengan piknometer. a. Timbang piknometer kosong dan tutupnya pada neraca analitik. b. Aquadest dimasukkan ke dalam piknometer sampai penuh, lalu piknometer ditutup, perhatikan jangan ada gelembung-gelembung udara yang terperangkap didalam piknometer. c. Piknometer berisi aquadest ditimbang ke dalam neraca analitik. d. Sampel saliva dimasukkan ke dalam piknometer sampai penuh, lalu piknometer ditutup, perhatikan jangan ada gelembung-gelembung udara yang terperangkap didalam piknometer. Universitas Sumatera Utara Gambar 13. Memasukkan saliva ke dalam piknometer Gambar 14. Piknometer ditutup e. Piknometer berisi sampel saliva ditimbang ke dalam neraca analitik. Gambar 15. Piknometer ditimbang pada neraca analitik Universitas Sumatera Utara f. Densitas ditentukan dengan rumus 16 : = � � � � − � � � � � Perhitungan viskositas saliva dengan rumus 16 : = . . . Keterangan : n x = viskositas saliva d x = densitas saliva t x = waktu alir saliva d a = densitas aquadest t a = waktu alir aquadest n a = viskositas aquadest = 0.8007 10 -2

4.7.3 Pengambilan sampel saliva sebelum dan setelah minum jus apel