Tahap pencatatan Tahap pengikhtisaran

Pengertian Akuntansi menurut Soemarso SR, 2003 ; 3: Akuntansi adalah suatu disiplin yang menyediakan informasi yang penting sehingga memungkinkan adanya pelaksanaan dan penilaian jalannya perusahaan secara efisien. Akuntansi juga dapat didefenisikan sebagai proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Akuntansi juga dianggap sebagai suatu seni. Pengertian Akuntansi, menurut Harahap, 2001 ; 4 “Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran, dengan cara-cara tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi, transaksi dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan dan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya.” Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa akuntansi merupakan alat untuk menghasilkan informasi yang secara akurat, relevan, serta dapat dipercaya oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Tujuan dari proses akuntansi yang biasa dilakukan oleh bagian akuntansi adalah untuk menghasilkan laporan keuangan serta laporan lainnya yang akan membantu berbagai pihak dalam pengambilan keputusan. Prosedur akuntansi dapat dijelaskan dalam dua tahap yaitu :

1. Tahap pencatatan

a. Menganalisa dokumen usaha Tahap pencatatan dimulai dengan menganalisa setiap dokumen yang menunjukkan kegiatan-kegiatan usaha yang terjadi. Dokumen usaha menjadi sumber bagi data yang akan dicatat dalam buku jurnal. Dokumen-dokumen itu seperti tembusan faktur penjualan, faktur Universitas Sumatera Utara pembelian, nota debet dan kredit, potongan lembaran cek dan lain- lain. b. Menjurnal transakasi Setelah dokumen usaha dianalisis, maka transaksi-transaksi akan dicatat secara berurutan dalam buku jurnal yang tepat biasanya peruahaan kecil hanya menggunakan satu jurnal yaitu jurnal umum tetapi untuk memenuhi kebutuhan khusus, dibutuhkan juga jurnal khusus. c. Memposkan transaksi-transaksi perkiraan ke buku besar Informasi yang tercatat di dalam buku jurnal dipindahkan ke perkiraan yang sesuai di buku besar. Buku besar merupakan kumpulan dari semua perkiraan yang digunakan untuk mengikhtisarkan hasil-hasil dari transaksi yang sejenis.

2. Tahap pengikhtisaran

a. Menyusun neraca saldo Neraca saldo merupakan suatu daftar yang berisi semua perkiraan dan saldonya, karena itu saldo akan menunjukkan apakah jumlah total suatu debet sama dengan jumlah total kredit sehingga memberikan suatu pengkoreksian atas keakuratan pencatatan dan penghapusan. Universitas Sumatera Utara b. Menyiapkan ayat jurnal penyesuaian Meskipun semua transaksi yang terjadi selama periode tersebut telah dicatat dalam jurnal yang tepat dan diposkan ke perkiraan buku besar, namun pada akhir periode banyak perkiraan tersebut perlu disesuaikan untuk mencerminkan kondisi terakhir. Data keuangan lainnya yang belum diakui sebelumnya, harus dimasukkan ke perkiraan agar pembukuan sesuai dengan perkembangan yang ada. c. Penyusunan laporan keuangan Data-data untuk menyusun laporan keuangan dapat diperoleh secara langsung dari saldo-saldo perkiraan buku besar yang telah disesuaikan. d. Penggunaan neraca saldo Neraca saldo digunakan untuk memperileh penyusunan ayat jurnal penyesuaian dan laporan keuangan. e. Penutup perkiraan nominal Dalam suatu perusahaan ada dua macam perkiraan yaitu permanent dan nominal. Perkiran permanen adalah perkiraan yang selalu ada dalam perusahaan selama perusahaan ini masih ada. Perkiraan nominal adalah perkiraan yang ada selama periode akuntansi berjalan. Dalam mengikui tahapan akuntansi tersebut maka akan diperoleh suatu laporan keuangan yang digunakan oleh berbagai pihak dalam perusahaan khususnya pihak manajemen dan dalam penyajian laporan keuangan tersebut merupakan informasi yang sangat penting bagi manajemen dalam membantu Universitas Sumatera Utara pelaksanaan tanggung jawab perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan di dalam suatu perusahaan.

2. Pengertian Manajemen