Adapun faktor atau kondisi yang dapat mempengaruhi hasil keputusan yaitu :
1. Kepastian certainty
Biasanya manajer tahu tujuan mana yang hendak mereka capai, namun informasi tentang alternatif dan peristiwa di masa depan tidak
lengkap. 2.
Ketidakpastian uncertainty Artinya seluruh informasi yang dibutuhkan oleh pengambil
keputusan telah tersedia. 3.
Risiko risk Artinya bahwa keputusan memiliki tujuan yang jelas dan informasi
yang tersedia dengan baik, namun hasil di masa depan yang dihubungkan dengan setiap alternatif ditentukan oleh peluang
masing-masing. 4.
Ambiguitas ambiguity Artinya manajer tahu tujuan mana yang hendak mereka capai, namun
informasi tentang alternatif dan peristiwa di masa depan tidak lengkap.
E. Model Pengambilan Keputusan
Sebelum manajer mengambil keputusan, manajer harus terlebih dahulu melakukan pendekatan. Ada tiga model pendekatan yang harus dilakukan manajer
dalam mengambil keputusan yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Model Klasik Classical Model
Model klasik adalah model pengambilan keputusan yang didasarkan pada asumsi bahwa manajer seharusnya membuat keputusan yang
logis yang sesuai dengan kepentingan ekonomi. 2.
Model Administratif Administrative Model Model administratif adalah model keputusan yang menggambarkan
bagaimana sesungguhnya manajer membuat keputusan tidak terprogram dan tidak pasti dengan keahlian yang mencakup intuisi
3. Model Politis Policy Model
Model politis adalah model keputusan yang berkaitan dengan membuat keputusan terprogram, ketika kondisi tidak pasti, informasi
terbatas, dan bermakna ganda, dan terdapat konflik diantara manajer tentang tujuan yang harus dicapai atau arah tindakan mana yang
harus diambil. Proses pengambilan keputusan diambil dari penyediaan sampai
perancangan dan pemilihan. Nantinya semua keputusan harus dikelola dengan cara-cara yang efektif, yaitu dengan menetapkan prioritas, mendapatkan informasi
yang relevan, serta menetapkan metode yang tepat.
F. Proses Pengambilan Keputusan
Keputusan merupakan proses yang ditempuh manajemen untuk mencapai keadaan yang diinginkan. Dalam mengambil keputusan manajemen
membutuhkan pemikiran dan pertimbangan yang mendalam. Langkah-langkah dalam pengambilan keputusan adalah sebagai berkut :
Universitas Sumatera Utara
1. Pengenalan Persyaratan Keputusan
Manajer menghadapi persyaratan sebuah keputusan dalam bentuk permasalah atau peluang. Permasalahan problem timbul ketika
pencapaian organisasi kurang dari yang telah ditetapkan sejumlah aspek kinerja tidak memuaskan. Peluang opportunity timbul ketika manajer
melihat pencapaian organisasi yang melalui tujuan yang ditetapkan saat ini. Manajer melihat kemungkinan kinerja melebihi tingkat yang ada saat
ini. 2.
Diagnosis dan Analisis Penyebab Diagnosis adalah langkah dalam proses pengambilan keputusan
di mana manajer menganalis faktor penyebab mendasar yang dikaitkan dengan situasi keputusan. Manajer membuat kesalahan disini jika
mereka langsung lompat ke langkah pengambilan aternatif tanpa mengeksplorasi terlebih dahulu penyebab permasalahan lebih dalam.
Disini manajer harus menanyakan sejumlah pertanyaan untuk mengelompokkan faktor penyebab yang mendasar seperti menanyakan
kondisi ketidakseimbangan apakah yang mempengaruhi kita? , kapan hal itu muncul ? , dan lain-lain.
3. Pengembangan Alternatif
Setelah permasalahan atau peluang dikenali dan dianalisis, pengambil keputusan mulai mempertimbangkan untuk melakukan
tindakan. Tahap berikutnya adalah mengumpulkan solusi alternatif yang memungkinkan, yang akan merespons kebutuhan situasi dan mengoreksi
penyebab dasar. Untuk keputusan terprogram, alternatif memungkinkan
Universitas Sumatera Utara
cukup mudah untuk diidentifikasi dan biasanya sudah tersedia dalam peraturan dan prosedur organisai. Namun, keputusan tidak terprogram
membutuhkan pengembangan arah tindakan yang akan memenuhi kebutuhan perusahaan. Untuk keputusan yang dibuat dalam
ketidakpastian yang tinggi, manajer dapat mengembangkan hanya satu atau dua solusi yang disesuaikan dengan pemenuhan dalam hal
mengatasi permasalahan. 4.
Pemilihan Alternatif yang Baik Didasarkan pada informasi yang didapat dan perpaduan antara
kebijakan-kebijakan para manajer untuk bekerja sama antara berbagai faktor yang menjadi pertimbangan.
5. Implementasi Keputusan
Manajer membuat rencana-rencana untuk mengatasi masalah yang lain yang timbul dalam penerapan keputusan.
6. Evaluasi dan Umpan Balik
Pada tahap evaluasi dalam proses pengambilan keputusan, pengambil keputusan mengumpulkan informasi yang memberi tahu
mereka bahwa keputusan diimplementasikan dan apakah hal itu efektif dilakukan untuk mencapai keputusan.
Umpan Balik sangat penting karena pengambilan keputusan
merupakan proses yang berkelanjutan dan tidak berujung. Pengambilan keputusan tidak lengkap jika seorang eksekutif atau anggota Dewan
Direksi mengambil suara ya atau tidak. Umpan balik menyediakan informasi bagi para pengambil keputusan yang dapat mempercepat siklus
Universitas Sumatera Utara
keputusan baru. Keputusan itu dapat gagal, dan menghasilkan analisis baru tentang permasalahan, evaluasi alternatif, dan pemilihan alternatif baru.
Banyak permasalahan besar diselesaikan dengan mencoba sejumlah alternatif secara berurutan, setiap urutan memberikan peningkatan berarti.
Umpan balik adalah bagian dari pengawasan yang menilai apakah suatu keputusan perlu dibuat.
G. Peranan Akuntansi bagi Manajemen dalam Proses Pengambilan