Alat dan Bahan Penelitian Cara Kerja Penelitian

3.9 Alur Penelitian

Pengumpulan bawang dayak Determinasi tanaman Ekstraksi bawang dayak Eleutherine palmifolia Pembiakan bakteri Staphylococcus aureus Kelompok 1 Kontrol - Kelompok 3 konsentrasi ekstrak 20mgml Kelompok 4 konsentrasi ekstrak 40mgml Kelompok 2 konsentrasi ekstrak 10mgml Kelompok 5 Kontrol + Pembuatan stok variable konsentrasi konsentrasi Penanaman pada biakan Inkubasi selama 24 jam Pengukuran zona hambat Menghitung rata-rata setiap kelompok perlakuan Analisis Data Dilakukan dengan 6x pengulangan

3.10 Pengolahan Data

Data hasil penelitian efek ekstrak bawang dayak pada Staphylococcus aureus dianalisis menggunakan program SPSS 18.0. untuk melihat apakah ada perbedaan yang bermakna dari masing-masing cakram uji yang mengandung berbagai konsentrasi ekstrak bawang dayak dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus. Data pada penelitian ini berupa variabel numerik lebih dari 2 kelompok tidak berpasangan. Karena distribusi data dari penelitian ini tidak normal maka uji statistik yang digunakan adalah uji non-parametrik dengan Kruskall-Wallis. Hasil uji dianggap bermakna atau terdapat perbedaan jika nilai p0,05. Selanjutnya dilakukan analisis Post Hoc dengan uji Mann-Whitney untuk menentukan konsentrasi mana yang memiliki kebermaknaan. 20

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

4.1.1. Ekstraksi Bawang Dayak Bawang dayak didapatkan langsung dari Kalimantan. Selanjutnya dilakukan determinasi tanaman di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI Kebun Raya Bogor untuk membuktikan bahwa tanaman merupakan jenis Eleutherine palmifolia L. Merr., suku Iridaceae. Setelah dilakukan determinasi tanaman kemudian 3kg bawang dayak di ekstrak dengan menggunakan pelarut etanol 96 dan menghasilkan hasil ekstrak sebanyak 10,3 ml dengan konsistensi cair, berwarna kuning kecoklatan. Gambar 4.1. Ekstrak Bawang Dayak Eleutherine palmifolia 4.1.2. Efek Ekstrak Bawang Dayak terhadap Staphylococcus aureus Pada hasil pengamatan pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus yang diuji menggunakan disc diffusion, dengan konsentrasi ekstrak bawang dayak 10 mgml, 20 mgml, dan 40 mgml diketahui memiliki aktivitas antibakteri. Hal ini diketahui dengan terbentuknya zona bening di sekeliling kertas cakram uji yang menujukkan hambatan pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus akibat pengaruh ekstrak bawang dayak. Gambar 4.2 Zona Hambat Ekstrak Bawang Dayak terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus Tabel 4.1 Hasil Hambatan Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus Perlakuan Median mm Range Ekstrak Bawang Dayak 10 mgml 9.00 2.00 Ekstrak Bawang Dayak 20 mgml 9.00 4.00 Ekstrak Bawang Dayak 40 mgml 11.50 5.00 Kontrol + 32.50 5.00 Kontrol - 0.00 .00 40mgml 20mgml 10mgml K - K +