Cina, yang sebenarnya turut mengontrol wilayah yang diinvasi Jepang yang berada di sebuah propinsi yang terletak di timur laut Cina. Dia masuk
Islam karena seringnya melakukan interaksi dengan Muslim Peking-Cina.
Di kisahkan pula saat tentara Jepang pergi ke Malaysia, sang pilot meginstruksikan anak buahnya untuk mengucapkan kalimat tauhid “Laa
Ilaaha illallaahu”. Dan ketika mereka ditembak jatuh oleh tentara musuh di wilayah Malaysia, mereka melontarkan kalimat tauhid agar di beri
perlakuan yang baik oleh penduduk setempat. Dan memang mereka diberi perlakuan yang layak. Para tentara yang menetap di Malaysia ini akhirnya
tetap menjaga kalimat tauhid. Mereka disebut generasi tua seperti halnya Umar Mita.
2. Periode kedua adalah masa “economic booming” Jepang pada tahun 1970-an.
Setelah Jepang memperoleh kemampuan teknologi yang tinggi, Jepang menjadi raksasa ekonomi baru. Pertumbuhan ekonomi Jepang pada tahun
tersebut merupakan suatu hal yang luar biasa. Walaupun demikian, ketika negara-negara yang memproduksi minyak mulai melakukan embargo
minyak mereka terhadap Jepang dan Amerika, ekonomi Jepang mengalami derita berat. Hal tersebut menyebabkan timbulnya minat akan
mempelajari Islam dan Timur Tengah di Jepang, dengan tujuan Jepang dapat mendekati negara-negara tersebut yang menghasilkan minyak.
Orang Jepang Pertama yang memeluk Islam
Adapun orang yang pertama masuk Islam adalah seorang pemuda yang bernama Yoshi Imaizuma, ia adalah seorang insinyur mesin lulusan Universitas
Nihon di Tokyo. Ia memeluk agama Islam pada waktu berusia 24 tahun, tepatnya pada tahun 1926. Setelah memeluk agama Islam ia memakai nama Sadiq Yoshio
Imaizuma.
52
Ia memeluk agama Islam atas bimbingan Imam Abdurrashid Ibrahim Bey, seorang pejuang Turkestan yang datang pertama kali ke Jepang pada tahun
1908 untuk meminta bantuan guna mendukung perjuangan kemerdekaan bagi daerah-daerah Islam yang diduduki Soviet Rusia. Namun sebelum Imaizuma ada
tiga orang yang telah memeluk agama Islam Mereka itu adalah
53
:
1. Mitsutaro Takaoka
Mitsutaro Takaoka telah masuk Islam pada tahun 1909. Ia mengganti namanya menjadi Omar Yamaoka setelah menunaikan ibadah haji ke
Mekkah.
2. Bunpachiro Ariga
Ketika Bunpachiro Ariga pergi berdagang ke India, ia berinteraksi dengan warga setempat yang beragama Islam, setelah beberapa lama berinteraksi
kemudian ia memeluk Islam dan menggantikan namanya menjadi Ahmad Ariga.
3. Torajiro Yamada
Torajiro Yamada telah mengunjungi negara Turki beberapa kali. Pertama kali ia mengunjungi negara tersebut dengan maksud menyerahkan dana
bantuan yang diberikan oleh Menteri Luar Negeri Jepang kepada Menteri Angkatan Laut Turki. Untuk kedua kalinya ia pergi ke Turki atas
52
Lukman Harun, Potret Dunia Islam Jakarta: Pustaka Panji Mas, 1985, h. 451.
53
“Pengenalan Islam
di Negara
Jepang”, artikel
ini diakses
dari http:tkimia.21.forumer.comviewtopic.php?t=79.
undangan Kemal Attaturk, pada waktu kunjungan kali ini ia memeluk agama Islam dan menggantikan namanya menjadi Abdul Khalil. Dan
untuk terakhir kalinya ia pergi ke Turki untuk memperkuat hubungan antara kedua negara tersebut.
B. Perkembangan Islam di Jepang