yaitu Ahmad Fadzli Beg tentara Mesir yang diasingkan ke Tokyo karena anti kegiatan orang Barat. Seorang lagi adalah Mouvli Barakatullah imigran India.
85
B. Dalam Bidang Ilmu Pengetahuan
Politik luar negeri Jepang dalam melakukan invansi ke wilayah yang berdekatan dengan Negaranya dan wilayah Asia Tenggara mempunyai peranan
penting dalam bidang ilmu pengetahuan ini. Akibat dari pengiriman orang Jepang ke wilayah Timur Tengah dan Asia untuk mempelajari Islam dan dikirimnya
guru-guru dari Timur Tengah dan Asia ke Jepang untuk membekali tentara Jepang tentang Islam, membuat banyaknya buku-buku tentang Islam dalam bahasa
Jepang dan adanya penerjemahan Al Qur’an ke dalam bahasa Jepang. Diantara badan intel Jepang yang ditugaskan di perusahaan perkretaapian Manshu untuk
mengontrol wilayah yang di invansi Jepang di timur laut Cina adalah Umar Mita
86
. Setelah ia memeluk Islam, iapun melakukan penerjemahan Al Qur’an ke dalam bahasa Jepang sesuai dengan perfektip Muslim.
87
Penerjemahan Al Qur’an ke dalam bahasa Jepang mempunyai sejarah panjang, yaitu dimulai dari tahun 1920 sampai 1970. Menurut Abu Bakar
Morimoto dalam bukunya yang berjudul “Islam in Japan: Its Past, Present and Future”, terjemahan Al Qur’an pertama diterbitkan pada tahun 1920 dalam dua
jilid yang dilakukan oleh Keuiche Sakamoto, seorang sarjana non-Muslim dari
85
Selcuk Esenbel, “Japan’s Global Claim to Asia and the World of Islam: Transnational Nationalism
and World
Power, 1900-1945”,
artikel ini
diakses dari
http:www.historycooperative.orgjournalsahr109.4esenbel.html.
86
Sebelum Masuk Islam, Umar Mita memiliki nama Ryochi Mita.
87
“Islam in Japan: Its past, present and future”, Islamic Center Japan, artikel ini diakses pada 30 Desember 2005 dari http:members.tripod.comworldupdatesislamintheworldid28.htm.
Universitas Tokyo. Selain menerjemahkan Al Qur’an, ia membuat buku biografi nabi Muhammad SAW dengan Judul “Muhammad”.
88
Pada tahun 1957, Al Qur’an diterjemahkan secara langsung dari bahasa Arab oleh Toshihiki Izutsu, seorang sarjana keislaman yang fasih berbahasa Arab
baik dengan lisan maupun tulisan. Selain menerjemahkan Al Qur’an Izutsu juga banyak menulis karya-karya yang berkenaan dengan isu keislaman, seperti God
and Man in the Qur’an: Semantics os Qur’anics Weltanschauung, Ethico Religious Concept of Belief in Islamic Theology.
Ketiga buku ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh penerbit Tiara Wacana. Sarjana
lain yang cemerlang adalah Sachiko Murata yang menulis The Tao of Islam: A Sourcebook on Gender Relationship in Islamic Thought.
Buku ini menguraikan pemikiran Islam tentang hakikat hubungan Tuhan dan alam semesta, alam
semesta dan manusia, serta manusia dan Tuhan.
89
C. Dalam Bidang Kesehatan