Hubungan Jepang dengan Dunia Islam

Jumlah Muslim pendatang diperkirakan 80 sampai 90 dari keseluruhan populasi Muslim di Jepang. Jumlah yang paling besar dari populasi ini adalah dari Indonesia, yang diikuti oleh Pakistani, Bangladesh dan Iran. Imigran Muslim di Jepang dapat dibagi menjadi lima kategori berdasar pada kategori yang sah dari tempat kediaman mereka di Jepang, kategori tersebut adalah pengunjung temporer, pejabat, diplomatik, pekerja, pelajar dan penduduk jangka panjang.

C. Hubungan Jepang dengan Dunia Islam

Pembahasan tentang Jepang dan Dunia Islam akan memperkenalkan riset baru yang dilaksanakan dalam berbagai aspek dari hubungan sebelum perang dunia kedua. Pembahasan ini mengenai hubungan sejarah antara Jepang dan negara-negara dengan populasi Muslim seperti Kerajaan Turki dan Timur Tengah serta yang lainnya. Hubungan antara Jepang dan Dunia Arab meluas sepanjang akhir abad 19. Rasa persahabatan Jepang di negara-negara Arab bangkit sebagai hasil kemenangan Jepang di peperangan antara Rusia dan Jepang pada tahun 1904- 1905 dengan suatu perasaan nasionalisme sebagai anggota Dunia Timur. Kei kutsertaan Perang Dunia II, hubungan Jepang dengan negara-negara Arab berkembang secara berangsur-angsur bersama dengan kesembuhan ekonomi Jepang. Peperangan Timur Tengah yang keempat dan krisis minyak di tahun 1970, Perang Iran-Iraq di tahun 1980 dan perang Teluk di tahun 1990 adalah faktor di belakang bertumbuhnya minat Jepang akan Timur Tengah, dan hubungan antara Jepang dan negara-negara Arab semakin kuat, terutama sekali dalam hubungan diplomatik dan ekonomi. 71 Hubungan Jepang dengan Turki Kontak langsung antara Jepang dan Kerajaan Turki dimulai setelah Restorasi Meiji pada tahun 1868 yaitu ketika para pemimpin muda yang baru merobohkan rejim Tokugawa dan membuat perubahan radikal. Sebagai bagian dari visi radikal yang baru untuk memodernisasi Jepang sedemikian rupa sehingga akan menjadi suatu kekuatan seperti halnya Barat, pemerintah Meiji yang baru mengirim misi Iwakura pada tahun 1871 - 1873 untuk menyelidiki dunia dan dengan penuh harapan merundingkan untuk meninjau kembali perjanjian yang telah ditandatangani Shogun Tokugawa pada tahun 1858. Selama kunjungan Pangeran Iwakura ke Eropa di tahun 1871, sekretaris misi Fukuchi Genichiro mengunjungi Istanbul untuk belajar kondisi-kondisi Kerajaan Turki. Setelah kunjungan awal sekretaris, para pelancong Jepang, para diplomat dan para penyelidik mulai bergerak dengan bebas ke kerajaan dunia Balkan dan Timur tengah. Dari perspektif Jepang, hubungan dengan Orang Turki di mulai saat pertemuan Jepang dengan dunia Islam, seperti halnya multikultural lingkungan pergaulan Mediterania Ketimuran. Sejumlah diplomat, seperti Nakai Hiroshi yang menulis Manyu kiko di tahun 1877, Yoshida Masaharu yang mengunjungi Turki di tahun 1880 dan laporan penyelidik militer seperti Furukawa 71 “Japan-Arab Relations : Opening Door to a New Era Ministry of Foreign Affairs”, Japan. November 2007. Nobuyasi dan Kolonel yang terkenal Fukushima Yasumasa yang mengunjungi Istanbul selama 1892 - 1893 sebagai bagian dari suatu perjalanan besar sampai Siberia, mencerminkan minat Jepang akan Turki. Sebagai hasilnya, era Meiji menunjukkan banyak artikel dan ilustrasi tentang dunia Turki. Bahkan penulis yang populer tentang novel-novel politis di masa Meiji, Shiba Shiro 1852- 1922, seorang pelaku utama pemuda yang menghadirkan revolusioner muda Asia bertemu dengan para intelektual Turki di Istanbul. 72 Terdapat sedikit keraguan bahwa hubungan Jepang dengan Turki adalah hubungan dua belah pihak yang paling dalam dan yang paling kuat. Walaupun minyak telah membuat Teluk Persia lebih penting untuk Jepang secara strategis, masih ada suatu kedangkalan tertentu dalam hubungan itu, yang kaitannya dengan kepercayaan. Mesir dengan piramida dan spinxnya, memelihara suatu pegangan pada imajinasi Jepang, seperti yang dikerjakan oleh semua orang di seluruh bumi. Bagaimanapun, untuk Jepang, Turki adalah sesuatu yang lebih spesial. Turki dan Persia mendominasi daerah Asia Barat di akhir abad ke 19 dan awal abad 20. Orang-orang Arab masih tunduk kepada orang-orang Turki, orang- orang Britania, Perancis dan setelah tahun 1911 kepada orang-orang Italia. Para pelancong Jepang melintasi Britania - Mesir dalam perjalanan ke Eropa sebelum Terusan Suez yang diselesaikan pada tahun 1869. Pada tahun 1870 dan 1880, Jepang berkeinginan untuk mulai mengunjungi Istanbul setiap tahun, dan di sana Jepang menyatakan untuk menetapkan langsung hubungan diplomatik juga. 72 “Contact”, artikel ini diambil dari http:www.turkjapan2003.orgrelcontact.htm. Bagaimanapun juga, Bencana Ertugrul benar-benar memperkuat persahabatan itu. Di musim panas 1890, suatu kapal tua Turki yang dikenal dengan nama Ertugrul tiba di teluk Tokyo dalam suatu misi diplomatik. Sultan Turki telah mengirim suatu medali untuk menghormati Kaisar Meiji sebagai penukar dari penerimaannya dari mengunjungi Pangeran Akihito Komatsu di tahun 1887. Pemimpin Misi Turki ini, Laksamana Muda Osman Pasha, senang terhadap pemimpin Tokyo dengan tatakramanya yang lembut. Ketika kapal mulai kembali ke Turki, kapal itu telah disapu oleh suatu taufan. Ratusan orang meninggal dunia dan hanya 69 orang yang selamat. Sebagai tanda persahabatan, para orang yang selamat telah dilayani dengan royal dan mengirimnya kembali ke Istanbul dengan dua fregat Jepang, yaitu Hiei dan Kongo.mp Di tahun 1890, tanda persahabatan antara Kaisar Meiji dan Sultan Turki, dan warganegara pribadi seperti Shotaro Noda dan Torajiro Yamada mencoba untuk memelihara persahabatan yang nasional tetap hidup dan penting. Walaupun Jepang dan Turki telah ditetapkan untuk menjadi sisi yang berlawanan dari dua Perang Dunia pada awal abad 20, tidak pernah ada kebencian antara mereka, tetapi hanya kalkulasi dari kepentingan nasional dan persekutuan Eropa. Beberapa perencana Britania ingin Jepang untuk mengirimkan pasukan ke Mesopotamia Iraq untuk melawan Jerman dan Pasukan Turki di tahun 1917, tetapi proyek telah musnah dalam kaitannya dengan perhatian akan keinginan Jepang tentang pembagian wilayah setelah perang. Perihal Perang Dunia yang kedua, Jepang tidak ikut andil sampai tahun 1945, dan peran militer tidak begitu serius. Sepanjang tahun 1920 dan 1930, dan kemudian mulai lagi di tahun 1950 sampai hari ini, Jepang dan Turki merawat hubungan kuat. Perdagangan bilateral tidak pernah rumit dalam kaitannya dengan batasan ekonomi dan geografis, lain halnya dalam lingkaran diplomatik tetapi persahabatan yang dalam telah diakui. Banyak orang Wisatawan Jepang pergi ke Turki dan Jepang menjaga suatu pandangan yang positif antar kebanyakan Orang Turki. Hal itu telah dicatat juga bahwa bahasa Jepang dan bahasa Turki mungkin sangat jauh berhubungan, dan itu disebabkan karena sejak dahulu Jepang dan Orang Turki adalah sama-sama orang yang tinggal di suatu tempat dekat Mongolia masa kini. Jepang menyediakan bantuan ekonomi kepada Turki. Salah satu dari jembatan di atas Bosphorus telah dibangun dengan bantuan Jepang. Proyek- proyek infrastruktur lainnya telah dibangun juga, dan beberapa hubungan kota- kota besar dirawat juga dengan baik. Perdana Menteri Koizumi Junichiro mengunjungi Turki di awal Januari tahun 2006, dalam kunjungannya itu ia menegaskan lagi sejarah persahabatan yang sudah berjalan lama antara kedua negara. Persahabatan antara Jepang dan Turki adalah sesuatu hal yang dapat diterima. Hubungan dari dua belah pihak mungkin membawa sejumlah besar pengembangan positif untuk kedua negara. Pada waktu yang sama, ada hal lain yang hampir tidak pernah dicatat bahwa tidak semua efek persahabatan adalah hal positif dan bersifat membangun. 73 Hubungan Jepang dengan Timur Tengah Kebijakan asing Jepang terhadap Timur Tengah menunjukkan suatu yang lambat tetapi kenaikan dalam kebijakan asing Jepang bertukar beberapa tahun ini, 73 Michael Penn. “The light and Shadow of Japan – Turkey Friendship”, artikel ini diakses pada 20 Januari 2006 dari http:www.shingetsuinstitute.comnewletterjanuaryjanuary2006n166.html. dengan pergeseran politik yang paling penting, yang mengikuti Operasi Badai Padang pasir pada tahun 1991. Walaupun perubahan kebijakan pada umumnya dihubungkan dengan peristiwa-peristiwa atau keadaan-keadaan baru, pendekatan baru Jepang terhadap Timur Tengah harus dihormati sebagai lanjutan beberapa fakta di dalam kerangka politik internal dan eksternal yang baru. Ketergantungan Jepang yang dilanjutkan pada Timur Tengah untuk masukan minyaknya dan saling ketergantungan antara pasarnya dan hubungan mereka dari Timur Tengah, dikombinasikan dengan keadaan-keadaan internal tertentu perubahan-perubahan politik Jepang dan eksternal perubahan–perubahan sistem struktural menuju suatu pendekatan baru dalam kebijakan asing Jepang. Pendekatan baru terhadap Timur Tengah dinyatakan sebagian besar di dalam keikutsertaan Jepang dalam proses perdamaian. 74 Suatu kebijakan untuk mempromosikan stabilitas regional dengan jelas tidak sama halnya dengan kebijakan berbagi kebaikan dengan semua, atau kebanyakan yang menyangkut negara daerah itu. Terdapat banyak konflik antara negara-negara Timur Tengah, terlepas dari konflik Arab-Israel. Sebagai contoh, beberapa peninjau percaya bahwa ancaman itu sekarang muncul ketika tantangan yang terbesar di Timur Tengah adalah perkembangbiakan senjata pembinasaan massa, dan ini adalah suatu area di mana Amerika Serikat, Jepang dan kekuatan-kekuatan lain di luar mereka berdua harus bekerja sama dan mengambil suatu prakarsa yang jauh lebih aktif. Yang lainnya menunjukkan bahwa berbagai permasalahan yang mengancam stabilitas Timur Tengah dan dengan perluasan aliran minyak adalah sesuatu yang terus meningkatkan 74 “Training and education in international affairs : Japan, Palestina and the Middle East 1999”, artikel ini diambil dari http:www.passia.orgseminars99Japanjpolicy.htm. permasalahan dari ketidakstabilan internal dibanding dengan konflik-konflik antar negara bagian, dan ini perlu merencanakan suatu kebijakan jangka panjang yang berpusat di sekitar demokratisasi dan pengembangan area di mana Jepang dapat membuat suatu kontribusi besar. 75 Jepang dan negara-negara Arab sudah membangun kuat hubungan dalam bidang energi atau yang terkait dengannya. Sebagai contoh, Jepang mengimpor 90 akan minyak mentahnya, yang bertindak sebagai suatu kunci sumber energi utama, dari Timur Tengah. Sebagai tambahan, Jepang adalah suatu mitra berdagang yang penting untuk banyak negara-negara Arab, serta ekonomi luas dan hubungan perdagangan telah dikembangkan dalam banyak bidang selain dari energi. Jepang dan negara-negara Arab sedang memperkuat persahabatan yang diharapkan untuk menunjuk berbagai isu yang dihadapi negara-negara Timur Tengah dan untuk mencapai stabilitas di daerah itu. Sebagai contoh, kooperasi dalam sektor medis oleh Jepang dan Mesir sebagai bagian dari program kooperasi untuk mendukung rekonstruksi di Iraq kooperasi tiga pihak dan konsep Koridor untuk Damai Dan Kemakmuran, yang mempromosikan pengembangan Lembah Jordan untuk hubungan keberadaan dan kemakmuran masa depan antara Israel dan Palestina, sedang dengan aktif dipromosikan. Di tahun terakhir, hubungan antara Jepang dan negara-negara Arab tidak terbatas pada bidang ekonomi dan sudah berkembang ke dalam hubungan multi lapisan. Banyaknya kunjungan wisatawan antara Jepang dan negara-negara Arab yang sedang meningkat dengan cepat dan banyak program pertukaran budaya 75 Alan Dowty. “Japan and Middle East: Signs of Change?”, artikel ini diambil dari http:meria.idc.ac.iljournal200issue4jv4n4a7.html. mengarah kepada berkembangnya kepercayaan melalui kultur dan seni yang telah diterapkan. Banyak negara-negara Arab baru-baru ini menyatakan minat kuat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi Jepang seperti halnya sistem bidang pendidikannya. 76 Hubungan Jepang dengan Indonesia Hubungan Indonesia dengan Jepang diawali dengan kolonialisme. Propaganda Jepang untuk menjadi “Pelindung Asia” dalam berbagai hal memiliki dua makna yang berlainan. Di satu sisi, propaganda Jepang tersebut membantu Indonesia yang sedang dijajah Belanda untuk melawan kolonialisme. Tetapi disisi lain, propaganda tersebut memberikan akses yang mudah untuk melaksanakan kolonialisme yang baru di Indonesia. Untuk memantapkan posisinya, Jepang memanfaatkan isu agama, dalam hal ini Islam yaitu dengan maksud mendapatkan dukungan di Indonesia. Jepang kemudian mendekati kyai yang mempunyai pengaruh sangat luas dan mendalam di daerah-daerah pedesaan. Selama pendudukan Belanda, kyai tidak mendapatkan perhatian bahkan menjadi musuh utama Belanda, maka Jepang mengangkat kyai sebagai basis dukungan masa. Kajian keislaman yang dilakukan oleh Jepang di Asia Tenggara, khususnya Indonesia merupakan suatu tindakan untuk mengumpulkan informasi. Walaupun demikian, hal tersebut memiliki makna tersendiri bagi Indonesia, karena dengan tindakan Jepang tersebut lahirlah Masyumi, Shumubu dan Shumuka cikal bakal kementrian agama dan Hizbullah. Masyumi menjadi cikal 76 “Japan-Arab Relations : Opening Door to a New Era Ministry of Foreign Affairs”, Japan. November 2007. bakal dari partai modern umat Islam di Indonesia. Shumubu dan Shumuka menjadi kementrian agama dan berubah menjadi Departemen Agama. Hizbullah akhirnya melebur ke TNI. 77 Hubungan Jepang dengan Indonesia memang diawali dengan kolonialisme namun kemudian diadakan perjanjian damai yang menuntut kedua negara dan warga negaranya selalu berada dalam keadaan aman secara nyata dan kekal serta hubungan baik untuk selamanya. Kedua negara mengharapkan kerja sama ekonomi yang lebih erat selaras dengan semangat perjanjian Asia Afrika di Bandung pada tanggal 18 - 24 April 1995. Pemerintah Jepang telah melakukan berbagai upaya untuk membangun saling pengertian dan kerja sama melalui bantuan bagi kegiatan-kegiatan keislaman. Antara lain melakukan kunjungan ke sejumlah pondok pesantren dan mengundang para cendikiawan Islam serta calon-calon pemimpin Muslim masa depan untuk kunjungan kerja ke Jepang. Juga upaya-upaya penguatan sains dan teknologi di pesantren-pesantren daerah. Dalam bidang politik, pemerintah Jepang juga melakukan pendekatan kepada partai politik - partai politik Islam, khususnya PKS Partai Keadilan Sejahtera sebagai partai Islam yang fenomenal. Sebagai timbal balik, PKS menempatkan kadernya di Pusat Informasi dan Pelayanan PKS PIP PKS di Jepang. PIP Pusat Informasi dan Pelayanan PKS Jepang ini sebagai wadah kader dan simpatisan PKS yang memberikan informasi kiprah PKS kepada konstituen di luar negeri, melakukan komunikasi sosial dan diplomasi politik dengan 77 Dr. Jamhari Makruf, The Indonesian Moslem Perspective on Japan, The Japan Foundation Lecture Series, Jakarta 2005. masyarakat Jepang, Partai Politik ParPol dan Lembaga Swadaya Masyarakat LSM dan lembaga-lembaga resmi di Jepang. 78

BAB IV Peranan Islam di Jepang

Dengan adanya Konstitusi Jepang pasal 20, yang menjamin kebebasan hidup beragama di Jepang, Islam muncul sebagai agama “baru” bagi masyarakat Jepang sejak awal Restorasi Meiji, yang tentunya tanpa mendapatkan hambatan dari pemerintah. Walaupun demikian perkembangan penyebaran Islam di Jepang begitu lamban. Hal ini dikarenakan orang Jepang masuk Islam dengan alasan mengikuti agama suami atau istri tutur Kosei Morimoto, Ph. D, Direktur Jendral Institut of Developing Economic. 79 Perkembangan penyebaran Islam di Jepang memang begitu lamban, namun Islam memiliki peranan dalam perjalan sejarah Jepang, khususnya ketika