Sekilas Poligami Di Negara Muslim

☺ ⌧ ☺ ⌧ ⌧ ⌧ ☺ Artinya: “ Hai nabi, Sesungguhnya kami Telah menghalalkan bagimu isteri- isterimu yang Telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, dan demikian pula anak-anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada nabi kalau nabi mau mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mukmin. Sesungguhnya kami Telah mengetahui apa yang kami wajibkan kepada mereka tentang isteri-isteri mereka dan hamba sahaya yang mereka miliki supaya tidak menjadi kesempitan bagimu. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Al Azhab: 50.

c. Sekilas Poligami Di Negara Muslim

Salah satu fenomena abad ke-20 didunia Muslim adalah adanya usaha pembaharuan hukum keluarga perkawinan, perceraian dan warisan. Sampai tahun 1996 di negara Timur Tengah misalnya hanya tinggal lima negara yang belum memperbaharui hukum keluarga, bahkan negara-negara ini pun sedang dalam proses pembuatan draft, yakni Emirat Arab,Saudi Arabia,Qatar, Bahrai, dan Oman 36 Di dunia Islam pada umumnya kecenderungannya adalah sama yaitu membatasi terjadinya poligami dan pembatasan itu bervariasi bentuknya dari cara yang paling lunak sampai paling tegas. Di Libanon, berdasarkan hukum keluarga yang diberlakukan kerajaan Turki Usmani pada tahun 1917, poligami tidak dilarang tetapi diharapkan menerapkan prinsip keadilan kepada para isteri. Di Maroko, berdasarkan UU Status Pribadi tahun1958 juga demikian halnya. 37 Cara lain bagi pembatasan poligami ialah dengan pembuatan perjanjian. Isteri diberi hak untuk meminta suami ketika melangsungkan perkawinan agar membuat perjanjian bahwa jika ia ternyata nanti nikah lagi dengan wanita lain maka si isteri dapat langsung meminta cerai kepada pengadilan atau dengan sendirinya jatuh talak satu apabila yang melanggar itu pihak isteri. Hal ini disebutkan misalnya dalam pasal 19 Hukum Keluarga Yordania No. 61 tahun 1976 yang diubah dengan UU 31 Status Pribadi Maroko tahun 1958. 38 Di Pakistan Poligami hanya boleh dilakukan setelah mendapat izin dari isteri pertama dan Dewan Hakam arbitrasi yang dibentuk untuk menyelidiki hal itu. Bagi 36 Dowound El Alami dan Doreen Hinchcliffe, Islamic Merrige and Divorce Laws of The Arab World London. the Hague, Boston: Kluwer Law International, 1996, h. 4 37 Atho Muzdhar, Khairuddin Nasution Editor,Hukum Keluarga Di Dunia Islam Modern Studi Perbandingan Dan Keberanjakan UU Modern Dari Kitab-Kitab Fiqh, Ciputat Press 2003, h. 214 38 Ibid, h. 215 pelanggarnya, atas pengaduan, dapat dihukum penjara maksimal satu tahun atau denda 5000 Rupis atau kedua-duanya. 39 Di Turki modern, berdasarkan UU Sipil tahun 1926, poligami sama sekali dilarang dan apabila terjadi maka perkawinan itu dinyatakan tidak sah. Di Tunisia, berdasarkan UU tahun 1956 yang telah diubah dengan UU tentang Status pribadi tahun 1981, larangan poligami itu lebih tegas lagi. Pasal 18 UU itu menyatakan bahwa laki-laki yang melakukan poligami dihukum kurungan selama setahun dan denda sebesar 240.000 Frank. Tunisia berpendapat bahwa poligami tidak dikehendaki oleh Al-Qur`an sendiri. Semua aturan pembatasan dan pelarangan poligami yang tidak dikenal dalam kitab-kitab fikih itu diberlakukan untuk melindungi hak-hak wanita. 40 39 Atho Muzdhar, Khairuddin Nasution Editor,Hukum Keluarga Di Dunia Islam Modern Studi Perbandingan Dan Keberanjakan UU Modern Dari Kitab-Kitab Fiqh, h. 216 40 Ibid, h. 216

BAB III MASALAH POLIGAMI DALAM UNDANG-UNDANG PERKAWINAN DI