Pembatasan dan Perumusan Masalah Tujuan Dan Manfaat Penelitian Metode Penelitian

fakta mengizinkan pemohon berpoligami meskipun tidak sesuai dengan ketentuan alasan perundang-undangan diatas. Melihat kenyataan diatas, melalui pengamatan sementara penulis bahwa adanya indikasi ketidakkonsistenan hakim di Pengadilan Agama Jakarta Selatan dalam memberikan izin poligami melalui putusan-putusan yang ada. Karena kondisi obyektif putusan perkara di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, terdapat putusan yang diantaranya tidak disertakan alasan yang jelas sehingga perlu diteliti dengan akurat. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang izin poligami yang ada di Pengadilan Agama. Dalam hal ini penyusun beri judul: “ANALISIS YURIDIS IZIN POLIGAMI DALAM PUTUSAN PENGADILAN AGAMA JAKARTA SELATAN”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah Berdasarkan uraian diatas, melihat adanya putusan yang tidak disertai alasan yang tepat pada putusan hakim dengan nomor perkara 851Pdt.G2004PAJS, Sehingga timbul persepsi ketidakkonsistenan hakim dalam memberikan izin poligami, maka penelitian ini terbatas pada alasan-alasan apa yang menjadi pertimbangan majelis hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan dalam mengabulkan izin poligami. 2. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: a. Bagaimanakah pengaturan poligami dalam hukum Islam? b. Bagaimana undang-undang mengatur poligami? c. Apakah hasil keputusan Pengadilan Agama telah konsisten dengan hukum Islam dan peraturan perundang-undangan?

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian a. Untuk memberikan gambaran yang utuh tentang pengaturan poligami dalam Islam dan hukum perkawinan di Indonesia. b. Untuk memberikan gambaran yang utuh dalam menganalisa putusan izin poligami. 2. Manfaat Penelitian a. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi Hakim untuk meninjau lagi alasan- alasan pemberian izin poligami. b. Menjadi bahan kajian pemerintah agar meninjau kembali undang-undang perkawinan yang dianggap kurang tegas dalam memberikan acuan izin poligami.

D. Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian normatif. yaitu, penelitian tehadap asas- asas hukum yang tercantum dalam undang-undang dengan pendekatan case approach . Hal ini karena pendekatan kajiannya adalah perundang-undangan. Kemudian metode yang digunakan adalah metode deskriptif-analisis dimana peneliti akan mendeskripsikan masalah, setelah itu menganalisanya. 1. Data Penelitian Data dalam penelitian ini terbagi ke dalam dua jenis. Yaitu: a. Data Primer. Yaitu didapat dari putusan Pengadilan Agama Jakarta Selatan dan wawancara dengan juru bicara Hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan b. Data Sekunder. Yaitu data-data kepustakaan atau dokumen-dokumen yang berhubungan dengan masalah yang diajukan. Dokumen-dokumen yang dimaksud antara lain: Al Qur’an, Al Hadits, buku-buku karangan ilmiah, perundang- undangan, dan peraturan pemerintah yang lainnya yang erat kaitannya dengan masalah yang diajukan. 3. Tehnik Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tehnik analisis kualitatif. Ini karena mempergunakan analisis isi berupa data dokumen, naskah, dan literatur lainnya. Adapun tehnik penulisan skripsi ini mengacu pada buku Pedoman Penulisan karya ilmiah skripsi, tesis, dan disertasi yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah Dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta cet. I, Januari 2007.

E. Sistematika Pembahasan