beralihnya fungsi telekomunikasi dari utilitas menjadi komoditi bergesernya fungsi pemerintah dari memiliki, membangun dan peningkatan peran swasta sebagai investor prasarana dan penyelenggara transformasi struktur pasar telekomunikasi dari monopoli ke pe

telekomunikasi dan informatika yang berlangsung sangat dinamis, telah mendorong lahirnya lingkungan telekomunikasi yang jauh berbeda dengan keadaan yang telah berlaku begitu lama sebelumnya. Perubahan yang amat mendasar ini menimbulkan realita baru pada penyelenggaraan telekomunikasi di seluruh dunia. Dalam garis besar, wujud perubahan dan realita baru ini berupa :

1. beralihnya fungsi telekomunikasi dari utilitas menjadi komoditi

perdagangan;

2. bergesernya fungsi pemerintah dari memiliki, membangun dan

menyelenggarakan telekomunikasi ke menentukan kebijakan, mengatur, mengawasi dan mengendalikannya;

3. peningkatan peran swasta sebagai investor prasarana dan penyelenggara

jasa telekomunikasi;

4. transformasi struktur pasar telekomunikasi dari monopoli ke persaingan,

dan

5. diakuinya secara umum bahwa di era informasi, telekomunikasi berperan

sebagai salah satu faktor penting dan strategis dalam menunjang dan meningkatkan daya saing ekonomi suatu bangsa. Dalam lingkungan nasional, telekomunikasi telah terbukti sebagai sarana vital Indonesia untuk memperlancar kegiatan pemerintahan, meningkatkan hubungan antar bangsa, serta memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam rangka Wawasan Nusantara. Ada tiga hal yang menjadi determinan penting dalam perumusan kebijakan reformasi telekomunikasi, yaitu : Universitas Sumatera Utara i haluan negara yang baru ditetapkan MPR dalam Sidang Istimewa November 1998; ii kehendak untuk mengadakan perbaikan dan pembaharuan di segala bidang, termasuk di bidang telekomunikasi.

2.6.1 Undang – Undang Tentang Telekomunikasi

Undang-Undang No. 3 tahun 1989 tentang telekomunikasi menyatakan antara lain bahwa: Penyelenggaraan telekomunikasi dilaksanakan oleh Pemerintah, yang selanjutnya untuk penyelenggaraan jasa telekomunikasi dapatdilimpahkan kepada badan penyelenggara. Badan penyelenggara adalah Badan Usaha Milik Negara BUMN yang dibentuk untuk itu sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Peraturan lain yaitu di dalam Undang – Undang Republik Indonesia No. 36 tentang Telekomunikasi antara lain yaitu: Telekomunikasi dikuasai oleh Negara dan pembinaannya dilakukan oleh Pemerintah. Pembinaan telekomunikasi diarahkan untuk meningkatkan penyelenggaraan telekomunikasi yang meliputi penetapan kebijakan, pengaturan, pengawasan, dan pengendalian. Dalam penetapan kebijakan, pengaturan, pengawasan, dan pengendalian di bidang telekomunikasi, sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dua dilakukan secara menyeluruh dan terpadu dengan memperhatikan pemikiran dan pandangan yang berkembang dalam masyarakat serta perkembangan global. Dalam rangka pelaksanaan pembinaan telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal Pemerintah melibatkan peran serta masyarakat. Ketentuan mengenai tata cara Universitas Sumatera Utara peran serta masyarakat dan pembentukan lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat 3 diatur dengan Peraturan Pemerintah dan Menteri bertindak sebagai penanggung jawab administrasi telekomunikasi Indonesia.

2.6.2 Produk Telekomunikasi

Perusahaan telekomunikasi di Indonesia pada umumnya menyediakan produk berupa jasa-jasa telekomunikasi, baik domestik maupun internasional. Jasa-jasa telekomunikasi yang ditawarkan meliputi sambungan tetap dan bergerak, komunikasi data, dan sewa sambungan, dan berbagai jasa bernilai tambah. Jasa-jasa tersebut secara rinci sebagai berikut:

1. Jaringan telepon umum public switched telephone network

1. Jasa pelanggan telepon telephone subscriber services 2. Jasa interkoneksi operator telekomunikasi interconnection services to other telecommunications operators 1. Interkoneksi jarak jauh internasional international long distance interconnection 2. Interkoneksi sambungan tetap dan bergerak mobile and fixed cellular interconnection

2. Jasa sambungan bergerak mobille cellular services

1. Jasa sambungan GSM GSM cellular services 2. Jasa sambungan PCN PCN cellular services

3. Jasa satelit satellite services

4. Jasa lainnya yaitu VSAT, E-mail, Kartu Telepon calling cards.

Universitas Sumatera Utara

2.7 Kependudukan Demografi

2.7.1 Definisi

Menurut Undang –Undang RI No.10 tahun 1992, Penduduk adalah orang dalam matranya sebagai pribadi, anggota keluarga, anggota masyarakat, wara negara dan himpunan kuantitas yang bertempat tinggal di suatu tempat dalam batas wilayah negara pada waktu tertentu. Kependudukan Demografi Adalah ilmu yang mempelajari jumlah, persebaran, territorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu, yang biasanya timbul karena natalitas fertilitas, mortalitas, gerak territorial migrasi dan mobilitas sosial perubahan status. Mantra 2000 . Demografi Umum: 2 Dari definisi tersebut, dapatlah disimpulkan bahwa demografi mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Sruktur penduduk meliputi : jumlah, persebaran, dan komposisi penduduk. Struktur penduduk itu selalu berubah-ubah, dan perubahan tersebut disebabkan karena proses demografi yaitu : kelahiran fertilitas, kematian mortalitas, dan migrasi penduduk. Struktur penduduk merupakan aspek yang statis, merupakan gambaran atau potret penduduk dari hasil sensus penduduk cacah jiwa pada hari sensus yang berakhiran dengan anka kosong 0. Data penduduk pada hari sensusu penduduk hari H ini dijadikan sebagai basis perhitungan penduduk. Sesudah hari sensus, struktur penduduk akan berubah. Komponen kependudukan yang dapat Universitas Sumatera Utara