Latar Belakang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi PDB Sektor Transportasi Dan Telekomunikasi Indonesia

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengukuran tingkat keberhasilan suatu pembangunan yang dilaksanakan di suatu negara ataupun daerah dapat dilihat dari tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu gambaran mengenai dampak kebijaksanaan pembangunan yang dilaksanakan suatu negara dan daerah khususnya di bidang ekonomi. Laju pertumbuhan ekonomi tersebut terbentuk dari berbagai macam sektor ekonomi yang secara tidak langsung akan menggambarkan tingkat perubahan ekonomi yang terjadi di suatu negara dan daerah tersebut. Indikator yang paling penting dari kemajuan perekonomian suatu negara atau daerah adalah melalui pencapaian tingkat Produk Domestik Bruto PDB untuk tingkat nasional dan Produk Domestik Regional Bruto PDRB untuk tingkat daerah setiap tahun. Dimana PDB didefenisikan sebagai nilai pasar semua barang dan jasa akhir yang dihasilkan baik oleh penduduk suatu negara maupun orang asing yang bermukim di negara tersebut, selama kurun waktu tertentu. Untuk mencapai sasaran dan tujuan pembangunan tersebut, maka pembangunan perlu didukung oleh berbagai faktor baik ekonomi maupun faktor non ekonomi, dimana dalam hal ini yang sangat mendukung dan mempengaruhi jalannya roda pembangunan tersebut adalah infrastruktur. Infrastruktur merujuk pada sistem fisik yang menyediakan transportasi, telekomunikasi, bangunan- Universitas Sumatera Utara bangunan gedung dan fasilitas publik lainnya yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial dan ekonomi. Berbicara mengenai transportasi, maka transportasi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Terdapat hubungan erat antara transportasi dengan jangkauan dan lokasi kegiatan manusia, barang-barang dan jasa. Dalam kaitan dengan kehidupan manusia, transportasi memiliki peranan signifikan dalam aspek aspek sosial, ekonomi, lingkungan, politik dan pertahanan keamanan yang natinya akan dapat meningkatkan PDB Indonesia. Dalam aspek perekonomian, transportasi mempunyai pengaruh yang besar. Bahkan data menunjukan salah satu kendala yang dihadapi dalam kalangan industri adalah sektor transportasi. Sebagaimana dikemukakan dalam kata pertimbangan undang-undang Republik Indonesia tentang transportasi ini, pada umumnya dikemukakan bahwa transportasi merupakan sarana yang sangat penting dan strategis dalam memperlancar roda perekonomian, memperkukuh persatuan dan kesatuan serta mempengaruhi semua aspek kehidupan bangsa dan negara. Pentingnya transportasi tersebut terrcermin pada semakin meningkatnya kebutuhan akan jasa angkutan bagi mobilitas orang serta barang dari dan keseluruh pelosok tanah air, bahkan dari dalam negeri dan keluar negeri. Menyadari perannya, maka transportasi harus ditata dalam satu sistem transportasi nasional secara terpadu. Dalam hal ini, transportasi tidak hanya difokuskan hanya diperkotaan, tetapi juga di daerah pedesaan atau antar keduanya. Sarana transportasi dibutuhkan guna menghubungkan kota dengan desa atau sebaliknya desa dengan kota. Perbedaannya adalah terletak pada intensitas, Universitas Sumatera Utara manajemen, atau pengaturan dan kebutuhan fasilitas. Transportasi juga harus mampu mewujudkan tersedianya jasa transportasi yang serasi dengan tingkat kebutuhan pelayanan yang aman, nyaman, cepat, tepat, teratur, dan dengan biaya yang terjangkau oleh daya beli masyarakat. Untuk itu perlu dikembangkan berbagai moda transportasi dengan mempertimbangkan karakteristik dan keunggulan moda yang bersangkutan, dalam kaitannya dengan jenis dan volume yang diangkut serta jarak tempuh yang harus dilayani. Pada umumnya, infrasturuktur transportasi mengemban fungsi pelayanan publik dan misi pembangunan nasional yang mana sebagian besar pendanaannya masih tergantung pada pemerintah, dimana pemerintah pada umumnya memandang bahwa bidang transportasi adalah sangat vital untuk kepentingan Negara baik dari sudut perekonomian maupun dari sudut sosial, politik, pemerintahan, pertahanan, dan keamanan. Infrastruktur lain yang juga sangat dibutuhkan manusia adalah sektor telekomunikasi. Berdasarkan pasal 1 Undang-undang No.36 tahun 1999 tentang telekomunikasi mengemukakan defenisi atau pengertian telekomunikasi, bahwa: Telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman, dan atau penerimaandari setiap informasi dalam bentuk tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara dan bunyi melalui sistem kawat, optik, radio atau sistem elektromagnetik lainnya. Sedangkan alat komunikasi adalah setiap alat perlengkapan yang digunakan dalam bertelekomunikasi. Telekomunikasi sebagai wahana bagi pertukaran informasi akan semakin memperhatikan aspek kualitas jasa. Selain itu perkembangan di bidang dunia Universitas Sumatera Utara informasi saat ini begitu cepat, baik dilihat dari isi maupun teknologi yang digunakan untuk menyampaikan informasi. Masyarakat dunia informasi menyadari hal tersebut sehingga mereka berupaya keras menciptakan infrastruktur yang mampu menyalurkan informasi secara cepat, artinya mereka sangat membutuhkan jaringan telekomunikasi yang memiliki kualifikasi sebagai information superhighway. Pembangunan sektor telekomunikasi juga masih menghadapi berbagai tantangan, salah satu tantangan tersebut adalah kemampuan untuk mengikuti perkembangan sektor telekomunikasi beserta pemanfaatannya berdasarkan daya dukung regulasi, potensi bisnis dan tingkat kemampuan pemecahan permasalahannya. Tantangan lainnya adalah pembangunan telekomunikasi saat ini masih terkonsentrasi di kota-kota besar, dan benturan permasalahan antara kalangan industri dengan pemerintah daerah. Selain itu, untuk menghadapi perubahan sehingga kehadiran teknologi baru di bidang telekomunikasi berikut dengan pemanfaatannya di masa mendatang dapat memberikan manfaat yang semaksimal mungkin untuk mencapai peningkatan dan kemajuan bangsa serta kesejahteraan segenap lapisan masyarakat. Dari kedua sektor ini baik transportasi maupun telekomunikasi, fungsi keduanya hampir sama yaitu melayani mobilitas orang, barang dan jasa baik lokal, regional, maupun internasional serta peranannya sebagai sektor pendukung lainnya. Dimana peranan sektor transportasi dan telekomunikasi ini akan mempengaruhi sektor-sektor lainnya yang tentunya berpengaruh pada produksi Universitas Sumatera Utara atau pendapatan sektor tersebut ataupun sektor-sektor lainnya yang berakhir pada peningkatan PDB. Mengingat begitu besarnya peranan sektor tansportasi dan telekomunikasi terhadap PDB, penulis tertarik untuk meneliti seberapa besar peranan sektor tersebut dari prasarana dan pemanfaatan jasa sektor tersebut. Penulis juga ingin melihat besarnya kontribusi sektor transportasi dan telekomunikasi terhadap PDB. Dan penulis menjadikan Negara Indonesia sebagai lokasi penelitian. Pertumbuhan sektor transportasi di Indonesia cukup pesat di mana dapat kita lihat dari perumbuhan prasarana jalan di Indonesia. Pada tahun 2005 panjang jalan di Indonesia sejauh 391.009 km dan pada tahun 2006 bertambah menjadi sejauh 403.080. dan pada tahun 2008 bertambah sebesar 43.965 km menjadi 437.759 km. Dalam hal ini, panjang jalan dapat menunjukkan tingkat keterbukaan dan perkembangan masyarakat suatu wilayah. Semakin panjang suatu jalan, maka tingkat keterbukaan dan perkembangannya semakin tinggi. Pertumbuhan kendaraan bermotor juga cukup pesat.. Pada tahun 2005 kendaraan bermotor di Indonesia sebanyak 38,156,278 unit dan pada tahun 2006 bertambah menjadi sejauh 45,081,255 unit. Dan pada tahun 2008 bertambah menjadi 57,769,449 unit. Dalam hal ini, kendaraan bermotor dapat menunjukkan peningkatan PDB Indonesia. Begitu juga pada sektor telekomunikasi yang penulis tinjau dari pengguna jasa telepon tersambung baik yang berbayar maupun dinas. Pada tahun 2002 pengguna jasa telepon sebanyak 7.750.035 pelanggan. Pada tahun 2003 Universitas Sumatera Utara bertambah menjadi 8.682.763 pelanggan dan pada tahun 2004 melonjak menjadi 10.051.547 pelanggan. Hal ini mengindikasikan bahwa telepon masih digemari di tengah gencarnya penggunaan telepon selular baik dari segi keabsahan aplikasi yang terpercaya, kesehatan, akesibilitas dan lain-lain. Peningkatan PDB telekomunikasi dan transportasi juga tidak terlepas dari banyakanya jumlah penduduk. Semakin banyak jumlah penduduk, maka perkembangan kedua sektor ini akan menjadi semakin pesat. Terbukti bahwa pada tahun 2005 dimana penduduk Indonesia dengan jumlah 219.852.000 jiwa menyumbang sektor transportasi dan telekomunikasi sebesar Rp 180.584,9 dalam Miliar . Pada tahun 2006, dengan jumlah penduduk sebanyak 222.747.000 dapat memberikan kontribusi sebesar Rp 231.523,5 dalam Miliar. Sedangkan pada tahun 2007 dengan jumlah penduduk melonjak menjadi 225.642.000 jiwa mampu memberikan sumbangan terhadap sektor ini sebesar Rp.264.263,3 dalam Miliar. Hal ini mengindikasikan bahwa kedua sektor ini tidak boleh dilepaskan dari kegiatan masyarakat banyak dan Negara karena begitu pentingnya peranan mereka tersebut sehingga sektor-sektor ini sangat berpengaruh terhadap Produk Domestik Bruto Indonesia. Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis mencoba menganalisis mengenai seberapa besar peranan sektor telekomunikasi dan transportasi terhadap PDB Indonesia. Untuk itu, penulis mengambil judul mengenai “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi PDB Sektor Transportasi Dan Telekomunikasi Indonesia” Universitas Sumatera Utara

1.2 Perumusan Masalah