akan terus membangun proyek Bandar udara di berbagai provinsi yang ada di Indonesia khususnya provinsi provinsi yang sudah mapan ekonominya dan dalam
hal, provinsi-provinsi yang ada nantinya akan terus mengalami peningkatan.
Tabel 4.8: Lalu Lintas Penerbangan Luar Negeri Indonesia Tahun 2005-2008
Deskripsi Unit
2005 2006
2007 2008
1. Pesawat
Berangkat Unit
56 322 56 453
49 406 56 255
Datang Unit
56 203 55 610
47 971 55 786
2. Penumpang
Berangkat Orang
5 744 631 5 672 214
6 581 348 7 297 757
Datang Orang
5 812 458 5 748 730
6 552 583 7 303 343
Transit Orang
301 269 277 033
236 943 251 374
3. Barang
Muat Ton
135 156 141 676
174 418 169 181
Bongkar Ton
94 876 107 567
148 450 150 814
4. Bagasi
Muat Ton
74 282 71 226
83 792 90 730
Bongkar Ton
92 718 96 708
105 785 116 091
5. Pos Paket
Muat Ton
588 789
812 1 297
Bongkar Ton
1 171 1 696
1 939 1 947
Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara 2009
4.4 Perkembangan jumlah pelanggan dan Trend Industri Telekomunikasi di Indonesia
Jumlah pelanggan telekomunikasi dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Sebagai contoh, proyeksi P.T. Telkom untuk tahun 1997, permintaan
telepon diperkirakan mencapai 1,3 juta. Namun ternyata baru bisa dipasok sekitar 1,2 juta dengan pembangunan sebanyak 184.000 SST. Artinya dengan penduduk
sebanyak 33,5 juta jiwa, maka diproyeksikan pada akhir tahun nanti densitas
Universitas Sumatera Utara
telepon akan mencapai 2,45 SST per 100 penduduk. Sedangkan target pemerintah sampai akhir pelita VII 2005 akan memasang 14 juta saluran telepon , berarti
ratio telepon akan mencapai 6,3 untuk 100 orang. Sedangkan untuk akhir pelita VIII 2009 bakal memiliki 21 juta saluran telepon dengan ratio 9 per seratus
orang. Kalau dibandingkan misalnya padatahun 1996 Swedi tertinggi dunia sudah mencapai 68 per seratus orang, dan hongkong 54 per seratus orang.
Gambar 4.3: Pertumbuhan Jumlah Pelanggan Telkom Indonesia 1988-2007
Melihat dari data-data di atas jelas potensi pasar jasa telekomunikasi cukup besar dan meningkat dari tahun ke tahun, apalagi di Indonesia banyak potensi pelanggan
yang belum digarap. Bisnis pertelekomunikasian merupakan bisnis yang dinamik, menarik, multi aspek,dan pelopor dalam ekspansi global. Di sisi lain pelbagai
bukti empirik secara tak langsung telah membuktikan bahwa sektor telekomunikasi merupakan sektor bisnis yang paling diminati oleh perusahaan
multi nasional dalam kerangka ekspansi dan globalisasinya Ini terjadi baik dalam rangka swastanisasi maupun dalam konteks aliansi strategis antar pelaku di negara
2,000,000 4,000,000
6,000,000 8,000,000
10,000,000 12,000,000
1988 1989
1990 1991
1992 1993
1994 1995
1996 1997
1998 1999
2000 2001
2002 2003
2004 2005
2006 2007
TAHUN J
IW A
Universitas Sumatera Utara
maju maupun dalam ekspansi ke negara berkembang. Berdasarkan kebijakan pemerintah struktur pasar jasa telekomunikasi sudah diatur sedemikian rupa
sehingga perusahaan-perusahaan yang akan masuk dalam industri ini akan mengalami kesulitan. Di samping itu perusahaan-perusahaan yang ada sudah
memiliki identitas merek yang biasanya merupakan nama dari perusahaan itu sendiri ataupun jasa yang ditawarkan sebagai unggulan. Misalnya : 001 Indosat,
008 Satelindo, Satelindo GSM, Telkomsel GSM, Pasopati, dan lain-lainnya.
Modal yang dibutuhkan untuk memasuki industri ini sangat besar, mengingat mahalnya teknologi yang digunakan dan biaya pembangunan jaringan
yang luas. Sehingga yang dapat masuk ke industri ini adalah pengusaha- pengusaha bermodal besar ataupun perusahaan-perusahaan raksasa yang telah
mapan. Jadi dengan kondisi tersebut di atas, maka kecil kemungkinannya pendatang baru untuk dapat memasuki industri ini, karena banyaknya barrier to
entry, yang sengaja dibuat agar tidak meruntuhkan pemain yang sudah ada.
Kontribusi Sektor Transportasi dan Telekomunikasi
Sektor transportasi maupun telekomunikasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam menunjang kegiatan perekonomian dam masyarakat suatu
daerah. Oleh karena itu, pengembangan sektor transportasi dan telekomunikasi harus diselenggarakan secara efektif dan efisien sehingga mampu memperlancar
arus lalu lintas orang, barang dan jasa serta informasi. Selain itu, diarahkan juga agar dapat menunjang pertumbuhan ekonomi memantapkan stabilitas nasional
serta pemerataan dan penyebaran hasil pembangunan dengan menembus daerah terisolasi serta keterbelakangan daerah terpencil.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9: Kontribusi Sektor Transportasi dan Telekomunikasi terhadap PDB Indonesia 1988-2007
No Tahun
PDB Sektor Transportasi Dan
Telekomunikasi PDB Indonesia
Kontribusi Sektor Transportasi dan
Telekomunikasi
1 1988
8.139,7 142.104,8
5,7 2
1989 9.305,5
167.494,7 5,6
3 1990
10.999,6 195.597,22
5,6 4
1991 13.908,0
227.450,18 6,1
5 1992
17.099,3 259.884,52
6,6 6
1993 20.728,2
329.775,80 6,9
7 1994
27.352,7 382.219,90
7,0 8
1995 30.795,1
454.514,20 7,2
9 1996
34.926,3 532.567,50
6,8 10
1997 38.530,9
627.695,90 6,5
11 1998
51.937,2 955.753,90
6,1 12
1999 55.189,6
1.099.731,90 5,4
13 2000
62.305,6 1.389.769,90
5,0 14
2001 77.187,6
1.646.322,00 4.9
15 2002
97.970,3 1.821.833,40
4,7 16
2003 118.267,3
2.013.674,60 4,6
17 2004
142.292,0 2.295.826,2
5,3 18
2005 180.584,9
2.774.281,1 5,8
19 2006
231.523,5 3.339.216,8
6,1 20
2007 264.263,3
3.950.893,2 6,1
Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara 2009
Dari tabel terlihat bahwa kontribusi sektor transportasi dan telekomunikasi terhadap PDB Indonesia pada tahun 1988-2007 adalah fluktuatif, di mana terlihat
bahwa kontribusi tertinggi terjadi pada tahun 1995 yaitu sebesar 7,2 serta kontribusi terendah yaitu pada tahun 2003 hanya sebesar 4,6. Pada tahun 2004
sampai dengan tahun 2007 kontribusi ini mengalami peningakatan yang signifikan yaitu 5,3 sampai dengan 6,1, sementara itu pada tahun 2007 kontribusi pada
sektor tidak berubah yaitu masih 6,1. Peningkatan ini disebabkan karena
Universitas Sumatera Utara
tingginya minat masyarakat dalam memanfaatkan maupun mengelola kegiatan baik di bidang transportasi maupun di bidang telekomunikasi.
Peningkatan ini juga terjadi karena meningkatnya tingkat mobilitas di Indonesia. Penggunaan jasa Telekomunikasi yang meningkat serta perkembangan
teknologi maupun pembangunan sarana dan prasarana transportasi maupun telekomunikasi yang meningkat setiap tahunnya.
4.5 Gambaran Umum Penduduk Indonesia