Analisis Statistik Deskriptif Uji Asumsi Klasik Uji Statistik F

penelitian. Jika instrumen validbenar maka hasil pengukuran pun kemungkinan akan benar. Adapun kriteria penilaian uji validitas adalah : 1. Jika r hitung r tabel , maka instrumen penilitian dinyatakan valid. 2. Jika r hitung r tabel , maka instrumen penilitian dinyatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Tujuan pengujian reliabilitas adalah untuk melihat apakah instrumen penelitian merupakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya Juliandi dan Irfan, 2013:83. Adapun kriteria penentuan reliabilitas adalah : 1. Jika r Cronbach’s Alpha dari r standar 0,6 maka instrumen penilitian dinyatakan reliabel 2. Jika r Cronbach’s Alpha dari r standar 0,6 maka instrumen penilitian dinyatakan tidak reliabel.

3.8.2 Analisis Statistik Deskriptif

Istijanto 2009:96 Burns dan Bush mengelompokkan alat analisis statistik menjadi lima atas dasar tujuannya, yaitu analisis deskriptif, analisis inferial, analisis perbandingan, analisis asosiatif, dan analisis prediktif. Melihat kebutuhan penelitian, peneliti hanya menggunakan analisis statistik deskriptif yang bertujuan mengubah kumpulan data mentah menjadi mudah dipahami dalam bentuk informasi yang lebih ringkas Istijanto, 2009:96. Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai jawaban responden mengenai variabel-variabel penelitian yang digunakan. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan teknik Analisis Indeks, untuk menggambarkan persepsi responden atas item-item pertanyaan yang diajukan. Teknik skoring yang dilakukan dalam penelitian ini adalah minimum 1 dan maksimum 5, maka perhitungan indeks jawaban responden dilakukan dengan rumus sebagai berikut : Nilai Indeks = F1x1+F2x2+F3x3+F4x4+F5x55 Dimana : F1 = Frekuensi responden yang menjawab 1 F2 = Frekuensi responden yang menjawab 2, dan seterusnya

3.8.3 Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik diperlukan untuk mengetahui apakah hasil estimasi regresi yang dilakukan benar-benar bebas dari adanya gejala heteroskedastisitas, gejala multikolinieritas, dan gejala autokorelasi Rusiadi et al, 2014:148. Dari lima jenis asumsi klasik yang populer digunakan, peneliti memilih uji normalitas dan uji heteroskedastisitas. Ghozali dalam Rusiadi et al 2014 menjelaskan uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Jadi, uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data terdistribusi dengan normal atau tidak, dimana model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.

3.8.4 Metode Analisis Regresi

Juliandi dan Irfan 2013:164 memaparkan bahwa analisis regresi bertujuan untuk memprediksi perubahan nilai variabel terikat akibat pengaruh dari nilai variabel bebas. Melihat kerangka konseptual dalam penelitian ini, analisis regresi yang digunakan adalah :

1. Regresi Liniear Sederhana

Metode ini berguna untuk menentukan besarnya pengaruh variabel independen Country Of Origin terhadap variabel dependen Perceived Value. Model persamaan regresinya adalah : Y = a + bX + e Keterangan : Y = Perceived Value X = Country Of Origin a = konstanta b = koefisien regresi Country Of Origin e = error

2. Regresi Uji Residual

Rusiadi et al 2014:231 Analisis residual ingin menguji pengaruh deviasi penyimpangan dari suatu model. Fokusnya adalah ketidakcocokan lack of fit yang dihasilkan dari deviasi hubungan linier antar variabel independen. Lack of fit ditunjukkan oleh nilai residual di dalam regresi. Dalam hal ini jika terjadi kecocokan antara variabel independen dengan variabel moderating nilai residual kecil atau nol yaitu variabel independen tinggi dan variabel moderating juga tinggi, maka variabel dependen juga tinggi. Sebaliknya jika terjadi ketidakcocokan antara variabel independen dengan variabel moderating maka variabel dependen akan rendah. Model persamaan regresi uji residual adalah : 1 Z = a + bX + e 2 | e | = a = bY Keterangan : Z = Consumer Ethnocentrism X = Country Of Origin Y = Perceived Value a = konstanta b = koefisien regresi Country Of Origin

3.8.5 Uji Statistik F

Uji Statistik F digunakan untuk menganalisis apakah hipotesis diterima atau ditolak yang dapat dilihat pada nilai F, yaitu pada nilai probabilitasnya. Kriteria penerimaanpenolakkan hipotesis dengan uji statistik F adalah sebagai berikut: 1. Tolak H jika nilai probabilitas P Value yang dihitung probabilitas yang ditetapkan sebesar 0,05 Sig. α 0.05 2. Terima H jika nilai probabilitas P Value yang dihitung probabilitas yang ditetapkan sebesar 0,05 Sig. α 0.05 .

3.8.6 Uji Koefisien Determinasi R

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH RELIGIOSITY, CONSUMER ETHNOCENTRISM DAN COUNTRY OF ORIGIN TERHADAP PURCHASE INTENTION Analisis Pengaruh Religiosity,Consumer Ethnocentrism Dan Country Of Originterhadap Purchase Intention (Studi Empiris Dalam Membeli iPhone Oleh Mahasi

0 2 14

ANALISIS PENGARUH RELIGIOSITY, CONSUMER ETHNOCENTRISM DAN COUNTRY OF ORIGIN TERHADAP PURCHASE INTENTION Analisis Pengaruh Religiosity,Consumer Ethnocentrism Dan Country Of Originterhadap Purchase Intention (Studi Empiris Dalam Membeli iPhone Oleh Mahasi

0 4 17

71676 ID pengaruh country of origin terhadap perc

0 0 27

Pengaruh Country Of Origin Terhadap Minat Beli Smartphone Oppo Dengan Perceived Quality Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Pengunjung Plaza Millennium)

0 0 15

The Influence of Country of origin on Co

1 1 7

PERAN DIMENSI-DIMENSI COUNTRY OF ORIGIN (COO), CONSUMER ETHNOCENTRISM, DAN KETERLIBATAN PRODUK PADA NIAT BELI KONSUMEN TERHADAP MEREK GLOBAL

0 1 16

Pengaruh Country Of Origin Terhadap Perceived Value dengan Consumer Ethnocentrism sebagai Variabel Moderator (Studi pada Konsumen Televisi Merek Samsung di Kota Medan)

0 0 33

BAB II KERANGKA TEORI - Pengaruh Country Of Origin Terhadap Perceived Value dengan Consumer Ethnocentrism sebagai Variabel Moderator (Studi pada Konsumen Televisi Merek Samsung di Kota Medan)

0 1 11

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Country Of Origin Terhadap Perceived Value dengan Consumer Ethnocentrism sebagai Variabel Moderator (Studi pada Konsumen Televisi Merek Samsung di Kota Medan)

0 0 10

Pengaruh Country Of Origin Terhadap Perceived Value dengan Consumer Ethnocentrism sebagai Variabel Moderator (Studi pada Konsumen Televisi Merek Samsung di Kota Medan)

0 0 13