Langkah-langkah yang bisa dilakukan perusahaan dalam menganalisis nilai pelanggan demi menghasilkan kepuasan diatas menurut Kotler dan Keller
2009:137 yaitu : 1.
Mengidentifikasi atribut dan manfaat utama yang dinilai pelanggan 2.
Menilai arti penting kuantitatif dari atribut dan manfaat yang berbeda 3.
Menilai kinerja perusahaan dan pesaing berdasarkan nilai pelanggan yang berbeda dan membandingkannya dengan peringkat arti pentingnya
4. Mempelajari bagaimana pelanggan dalam segmen tertentu menentukan
peringkat kinerja perusahaan terhadap pesaing utama berdasarkan suatu atribut atau manfaat
5. Mengamati nilai pelanggan sepanjang waktu
2.2 Country Of Origin
Konsep Country Of Origin atau COO pertama kali dikemukakan oleh Nagashima pada tahun 1960, sedangkan penelitian tentang COO effect pertama
kali dilakukan oleh Schooler pada tahun 1965 Listiana, 2012. Menurut Tjiptono dan Chandra 2012:444 yang dimaksud dengan Country Of Origin effect adalah
segala pengaruh dari negara asal terhadap persepsi positif maupun negatif konsumen atas produk dan merek tertentu.
Cateora dan Graham 2007:71 mendefinisikan Country Of Origin sebagai pengaruh yang dimiliki negara yang memproduksi, merangkai, atau mendesain
terhadap persepsi positif maupun negatif konsumen atas produk. Konsumen biasanya memiliki persepsi umum atas produk yang dinilai baik yang berasal dari
suatu negara, misalnya : parfum dari Perancis, jam dari Swiss, kulit dari Italia,
mobil dari Jerman, sutra dari China, perangkat elektronik dari Jepang, rum dari Jamaika, dan seterusnya.
Efek Country Of Origin, juga dikenal sebagai konsep “made in”, telah digambarkan secara luas sebagai pengaruh positif atau negatif dimana sebuah
negara yang menghasilkan produk sudah mempengaruhi proses keputusan konsumen atau perilaku sesudahnya Elliott dan Cameron, 1994. Namun, tak satu
pun negara yang memonopoli reputasi positif untuk sebuah produk spesifik dan juga tidak ada reputasi yang secara universal inferior. Persepsi masing-masing
individu di setiap negara berbeda-beda terhadap seberapa penting dampak COO bagi keputusan pembelian yang mereka lakukan. Implikasinya, reputasi suatu
negara bisa berbeda-beda di setiap negara dan bisa berubah seiring perubahan waktu Tjiptono dan Chandra, 2012:444.
Dengan demikian, label “made in” masih menjadi atribut yang memegang peranan penting dalam kegiatan pemasaran internasional. Perusahaan juga
dituntut melakukan pemasaran yang efektif dengan memperhatikan penilaian konsumen atas citra negara asal produk, serta mempertimbangkan perbedaan
sikap mereka dalam proses evaluasi produk secara keseluruhan. Bluemelhuber et al 2007 menemukan bahwa Country Of Origin
mempengaruhi sikap konsumen terhadap aliansi merek lintas negara secara berbeda di berbagai kondisi keakraban merek brand familiarity. Mereka
menyimpulkan bahwa COO memiliki pengaruh yang signifikan terhadap aliansi merek lintas negara, pengaruh COO lebih kuat daripada mereknya ketika
konsumen tidak familiar dengan sebuah merek, dan ketika konsumen familiar
dengan suatu merek maka pengaruh merek lebih kuat dibandingkan Country Of Origin
. Laroche et al. 2005 menggarisbawahi keyakinan konsumen atas suatu
negara diukur berdasarkan model tiga faktor yang terdiri dari keyakinan atas negara country beliefs, pengaruh masyarakatnya people affect, dan keinginan
berinteraksi dengan negara tersebut desired interaction. Verlegh dan Steenkamp 2009 juga mengemukakan bahwa secara
kognitif, COO bisa dipandang sebagai suatu isyarat ekstrinsik untuk kualitas produk asing. Konsumen menyimpulkan penilaian kualitas produk dari citra
negara, dimana terdapat keyakinan tentang produk suatu negara, dan juga tentang karakteristik yang lebih umum, seperti perekonomian, kekuatan pekerja dan
budaya.
2.3 Consumer Ethnocentrism