Sumber-sumber dan Jenis Pendapatan Pengakuan Pendapatan

D. Sumber-sumber dan Jenis Pendapatan

Pada dasarnya pendapatan itu timbul dari penjualan barang atau penyerahan jasa kepada pihak lain dalam periode akuntansi tertentu. Pendapatan dapat timbul dari penjualan, proses produksi, pemberian jasa, termasuk pengangkutan dan proses penyimpangan. Dalam perusahaan dagang, pendapatan timbul terutama dari penjualan barang dagang. Pada perusahaan manufaktur, pendapatan diperoleh dari penjualan produk selesai sedangkan untuk perusahaan jasa, pendapatan usaha dari penyerahan jasa kepada pihak lain. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia 2002 : 01 menyebutkan bahwa dalam akuntansi untuk pendapatan yang timbul dari transaksi dan peristiwa ekonomi adalah sebagai berikut : a. Penjualan Barang b. Penjualan jasa, dan c. Penggunaan aktiva perusahaan oleh pihak-pihak lain yang menghasilkan biaya, royalti dan deviden. Adapun sumber pendapatan berbeda-beda bagi perusahaan sesuai dengan jenis usaha yang dilakukan oleh perusahaan yang bersangkutan. Secara umum pendapatan dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu : a. Pendapatan operasi perusahaan, yaitu pendapatan yang diterima perusahaan yang berhubungan langsung dengan usaha operasi pokok sebagai hasil dari penjualan barang atau jasa yang diberikan b. Pendapatan diluar operasi perusahaan, yaitu pendapatan yang diterima perusahaan yang tidak berhubungan langsung dengan usaha atau operasi Universitas Sumatera Utara pokok perusahaan, biasanya jumlah pendapatan diluar operasi relatif kecil. Pendapatan diluar operasi dibagi dua kelompok : 1. Pendapatan dari kegiatan normal, yaitu pendapatan dari kegiatan yang cukup sering dilakukan seperti pendapatan deviden, bunga dan sewa. 2. Pendapatan diluar kegiatan normal, yaitu pendapatan karena penjualan atau pertukaran aktiva yang bukan barang dagangan yang dikenal dengan istilah gain, dimana gain ini merupakan arus masuk dari aset.

E. Pengakuan Pendapatan

Laporan laba rugi yang disajikan dalam suatu perusahaan darimana sumber penghasilan diperoleh, serta jenis-jenis biaya yang menjadi pengurang penghasilan, dan laba diperoleh perusahaan dalam suatu periode akuntansi, biasanya jangka periode tersebut adalah satu tahun. Jadi laporan laba rugi berguna untuk mengetahui kemajuan yang telah dicapai dalam perusahaan, dan juga mengetahui berapa pendapatan, biaya dan laba bersih yang diraih dalam satu periode akuntansi. Permasalahan utama dalam akuntansi pendapatan adalah menentukan saat pengakuan pendapatan. Hal ini disebabkan karena sifat dan lamanya proses perolehan pendapatan berbeda-beda antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Secara umum pendapatan harus dapat dicatat apabila memenuhi dua kondisi yaitu proses laba telah selesai dan telah terjadi suatu pertukaran. Kriteria tersebut telah mengarahkan kepada pengakuan pendapatan yang konvensional pada satu titik tertentu dalam proses perolehan laba yaitu saat Universitas Sumatera Utara barang atau jasa dijual atau diserahkan. Untuk barang yang diakui pada saat penjualan biasanya ditaksir dalam arti saat penyerahan barang kepada pelanggan. Pendapatan dari jasa-jasa diakui pada saat jasa telah dilaksanakan dan dapat ditagih dan pendapatan yang diperoleh karena pemberian ijin kepada pihak lain, untuk menggunakan sumber daya perusahaan diakui saat sumber daya dipergunakan. Pendapatan diakui melalui tahapan siklus operasi yaitu saat penerimaan pesanan, produksi, penjualan dan penagihan. Sulitnya mengalokasikan pendapatan dan laba pada berbagai tahapan siklus operasi para akuntan menggunakan prinsip realisasi untuk memilih suatu peristiwa yang krisis dalam siklus tersebut untuk pengakuan dan penentuan waktu pendapatan. Peristiwa yang krisis dipilih untuk menunjukkan kapan perubahan tertentu dalam aktiva dan utang bisa diperhitungkan secara tepat. Dalam perusahaan dagang sering terjadi adanya perbedaan saat persetujuan untuk menjual barang dengan saat dilakukannya penyerahan barang. Pada keadaan ini perusahaan harus menetapkan kebijakan mengenai saat pengakuan dan pencatatan barang dalam pembukuan. Sama halnya pada perusahaan kontraktor, khususnya untuk kontrak-kontrak jangka panjang dimana sering terjadi pada saat tutup buku pekerjaan belum selesai sehingga perusahaan harus manaksir berapa pendapatan yang dapat dilaporkan untuk laporan keuangan dalam periode akuntansi. Pada dasarnya tujuan pengakuan pendapatan adalah agar prestasi perusahaan diperlihatkan sehingga laporan keuangan perusahaan dapat mencerminkan apa Universitas Sumatera Utara yang sebenarnya atau mendekati kebenaran dan tidak menyesatkan bagi para pengguna laporan keuangan tersebut. Realisasi adalah suatu perubahan dalam aktiva atau utang telah cukup pasti dan objektif sehingga dapat diberikan pengakuan atas perkiraan-perkiraan itu. Pengakuan ini bisa didasarkan pada transaksi pertukaran antar pihak-pihak yang independent atau atas dasar pelaksanaan kontrak yang dianggap benar-benar pasti. Adanya tafsiran-tafsiran yang berbeda tentang prinsip realisasi dan yang digunakan untuk pengakuan perubahan aktiva dan utang ini, maka pengandalan prinsip realisasi bisa menyesatkan. Umumnya pendapatan diakui atas dasar aktual atau dasar peristiwa kritis. Dasar akrual untuk pengakuan pendapatan bisa mengisyaratkan bahwa pendapatan harus dilaporkan selama produksi, pada akhir produksi, pada penjualan barang atau pada penagihan penjualan. Menurut Baridwan 1997 : 10 menyatakan bahwa ”Biasanya pendapatan diakui pada saat terjadinya penyerahan barang atau jasa, yaitu pada saat ada kepastian mengenai besarnya pendapatan yang diukur dengan aktiva yang diterima”. Dari definisi diatas dapat dikatakan bahwa pendapatan yang belum diterima merupakan pendapatan yang masih harus diterima dan jika pendapatan tersebut telah terealisasi, maka telah dapat dikatakan bahwa pendapatan tersebut merupakan pendapatan yang sebenarnya terjadi dalam suatu periode akuntansi. Ada dua sistem pelaporan dan beban dalam akuntansi yaitu : 1. Dasar kas, yaitu pelaporan pendapatan dan beban yang didasarkan pada jumlah kas yang diterima dan yang dikeluarkan pada saat terjadinya, tanpa Universitas Sumatera Utara memperhatikan untuk periode kapan pendapatan dan beban itu harus diterima dan dikeluarkan. 2. Dasar akrual, yaitu pelaporan pendapatan dan beban yang didasarkan pada kapan terjadinya periode pendapatan atau beban itu benar-benar terjadi. Menurut pendapatan diatas dapat dikatakan bahwa pendapatan umumnya diakui dengan memperhatikan situasi-situasi sebagai berikut : 1. Pendapatan sewa, bunga dan komisi diakui pada saat diperoleh jika terdapat persetujuan atau kontrak sebelumnya yang merinci kenaikan bertahap dalam klaim terhadap pelanggan. 2. Seseorang atau sebuah perusahaan yang memberikan jasa profesional atau yang serupa mungkin lebih baik menggunakan dasar akrual untuk pengakuan pendapatan, kalau sifat dari klaim terhadap pelanggan merupakan fungsi dari proporsi jasa yang diberikan. 3. Pendapatan atas kontrak jangka panjang diakui atas dasar kemajuan pelaksanaan konstruksi atau presentase penyelesaian. 4. Pendapatan atas kontrak menurut biaya ditambah honorarium tetap lebih baik diakui atas dasar akrual. Menurut Smith and Skousen 1992 : 311 menyatakan bahwa : ”Suatu perusahaan akan mengakui pendapatan dan biaya sesuai dengan kemajuan penyelesaian dan tidak memisahkan pengakuan unsur-unsur ini sampai kontrak selesai”. Untuk perusahaan yang bergerak dalam bidang asuransi masalah pendapatan khususnya pendapatan premi telah diatur dalam PSAK No. 28 yaitu premi yang Universitas Sumatera Utara diperoleh sehubungan dengan kontrak asuransi dan reasuransi diakui sebagai pendapatan selama periode polis kontrak berdasarkan jumlah proteksi yang diberikan. Dalam hal periode polis berbeda secara signifikan dengan periode risiko misalnya pada penutupan jenis pertanggungan asuransi kontruksi, maka seluruh premi yang diperoleh tersebut diakui sebagai pendapatan selama periode resiko. Apabila jumlah premi masih dapat disesuaikan, misalnya premi ditentukan pada akhir kontrak atau premi disesuaikan pada akhir kontrak berdasarkan nilai pertanggungan, maka pendapatan premi diakui sebagai berikut : a Apabila jumlah premi dapat diestimasikan secara layak, maka pendapatan premi diakui selama periode kontrak dan estimasi jumlah premi tersebut disesuaikan setiap periode untuk mencerminkan jumlah premi yang sebenarnya. b Apabila jumlah premi tidak dapat diestimasikan secara layak, maka premi diperlakukan dengan menggunakan metode uang muka sampai jumlah diestimasikan secara layak. Premi dari polis bersama diakui sebesar pangsa premi yang diterima oleh perusahaan. Perusahaan asuransi dapat memperoleh ganti rugi atau klaim sehubungan dengan kontrak asuransi yang ditutupnya dengan melakukan kontrak reasuransi dengan asuradur lain atau reasuradur. Selanjutnya reasuradur dapat mengadakan kontrak reasuransi dengan reasuradur lain yang dikenal sebagai proses retrosesi. Perlakuan akuntansi terhadap transaksi reasuransi tertanggung Universitas Sumatera Utara pada apakah suatu kontrak reasuransi tersebut merupakan reasuransi prospektif atau retroaktif. Jumlah premi dibayar atau bagian premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasuransi selama sisa periode kontrak yang jumlahnya proporsional dengan proteksi yang diberikan. Jika bagian premi reasuransi masih dapat disesuaikan dan jumlahnya dapat diestimasikan secara layak, maka jumlah premi reasuransi yang diakui selama periode kontrak adalah sebesar estimasi premi yang akan dibayar tersebut. Pembayaran atau kewajiban atas transaksi reasuransi retroaktif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar jumlah kewajiban yang dicatat sehubungan dengan kontrak reasuransi yang mendasari. Apakah kewajiban yang dicatat melebihi jumlah yang dibayar, maka piutang reasuransi harus dinaikkan untuk mencerminkan perbedaan tersebut dan menimbulkan keuntungan ditangguhkan. Keuntungan ditangguhkan diamortisasikan selama estimasi sisa periode penyelesaian. Apabila pembayaran atau kewajiban atas transaksi reasuransi retroaktif melebihi jumlah kewajiban yang dicatat, perusahaan asuransi harus menaikkan kewajiban yang bersangkutan atau mengurangi piutang reasuransi, atau keduanya pada saat kontrak reasuransi dilakukan dimana perbedaan tersebut dibebankan pada laporan laba rugi. Perubahan dalam estimasi jumlah kewajiban sehubungan dengan kontrak reasuransi yang mendasari diakui dalam laporan laba rugi pada periode perubahan. Piutang reasuransi harus mencerminkan perubahan yang berhubungan Universitas Sumatera Utara dengan jumlah klaim yang dapat diperoleh dari reasuradur dan keuntungannya ditangguhkan dan amortisasikan. Apabila kontrak reasuransi mencakup baik reasuransi prospektif maupun reasuransi retroaktif, maka transaksi reasuransi tersebut dipertanggungjawabkan secara terpisah. Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN Dalam mewujudkan suatu karya ilmiah diperlukan data-data atau keterangan yang konkrit, baik data yang berbentuk angka-angka maupun penjelasan- penjelasan yang berhubungan dengan pemecahan masalah yang dihadapi.

A. Tempat Penelitian