PSAK No. 28 2002 : 01 menyebutkan bahwa : Usaha asuransi kerugian memiliki karakteristik khusus yang membuat akuntansi
industri atau transaksi asuransi menjadi relatif rumit. Pendapatan diketahui dan terjadi terlebih dahulu, sementara beban klaim yang merupakan beban utama,
belum terjadi dan diliputi ketidakpastian baik mengenai kejadian maupun jumlahnya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perjanjian asuransi tertuang dalam polis asuransi, dimana disebutkan syarat-syarat, hak-hak, kewajiban
masing-masing pihak, jumlah uang yang dipertanggungkan dan jangka waktu asuransi. Jika dalam masa pertanggungan terjadi resiko maka pihak asuransi akan
membayar sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat dan ditandatangani bersama sebelumnya.
C. Pengertian Pendapatan
Pendapatan umumnya merupakan aliran masuk aktiva yang diterima perusahaan dari aktivitas usahanya dimana setiap perusahaan berbeda dalam
memberikan sebutan seperti penghasilan jasa, bunga, deviden, royalti, dan sewa tergantung jenis usaha yang dilakukannya. Aktivitas perusahaan untuk
memperoleh pendapatan tersebut berupa kegiatan penjualan hasil produksi, pemberian jasa dan persetujuan dengan pihak lain untuk menggunakan sumber
daya perusahaan dengan imbalan bunga, sewa, royalti, honorarium dan lainnya. Pengertian tentang pendapatan yang dikemukakan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 2002 : 06 Pendapatan
Universitas Sumatera Utara
adalah ”arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan
ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal”. Definisi tersebut menyatakan bahwa pendapatan hanya terdiri dari arus bruto
dari manfaat ekonomi yang diterima dan dapat diterima oleh perusahaan untuk dirinya sendiri. Jumlah yang ditagih atas nama pihak ketiga seperti pajak
pertambahan nilai bukan merupakan manfaat ekonomi yang mengalir ke perusahaan dan tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas dan karena itu harus
mengeluarkan pendapatan. Dalam hubungan keagenan, arus bruto manfaat ekonomi termasuk jumlah yang ditagih atas nama prinsipal, tidak mengakibatkan
kenaikan ekuitas perusahaan karena bukan merupakan pendapatan hanya komisi yang diterima.
Sedangkan menurut Baridwan 1997 : 10 mengemukakan bahwa :”Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta yang timbul dari penyerahan barang
atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu”. Pendapatan hanya terdiri dari arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang
diterima dan dapat diterima oleh perusahaan untuk dirinya sendiri. Jumlah yang ditagih atas nama pihak ketiga seperti pajak pertambahan nilai, bukan merupakan
manfaat ekonomi yang mengalir ke perusahaan dan tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas dan karena itu harus dikeluarkan dari pendapatan. Begitupun dalam
keagenan, arus masuk bruto manfaat ekonomi termasuk jumlah yang ditagih atas nama prinsipal tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas perusahaan dan karena itu
bukan merupakan pendapatan . Sedangkan Hendriksen 1993 : 164
Universitas Sumatera Utara
mengemukakan bahwa :”konsep dasar pendapatan adalah bahwa pendapatan merupakan proses arus yaitu penciptaan barang dan jasa oleh perusahaan selama
jangka waktu tertentu”. Konsep pendapatan melalui pendekatan yang menekankan pada dasar
terciptanya suatu pendapatan yaitu dimulai dengan proses menghasilkan barang atau jasa dikenal sebagai proses produksi selama suatu masa tertentu, kemudian
hasil produksi tersebut didistribusikan kepada masyarakat yang memerlukan melalui penjualan barang atau jasa dan akhirnya timbullah pendapatan bagi
perusahaan. Jadi pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa dan dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti
penjualan, penghasilan jasa, penghasilan bunga, dan lain-lain. Didalam kepustakaan akuntansi ditemukan beberapa pendekatan terhadap
pendapatan, namun pada dasarnya konsep pendapatan didekati dari dua sudut pandang yaitu :
a. Pandangan yang memusatkan perhatian pada arus masuk aktiva yang
ditimbulkan oleh kegiatan operasional perusahaan. b.
Pandangan yang memusatkan perhatian pada penciptaan barang dan jasa oleh perusahaan dan transfer barang dan jasa tersebut kepada konsumen atau
produsen lainnya. Berdasarkan pendekatan ini dasar timbulnya pendapatan diawali dengan adanya proses penciptaan barang dan jasa oleh perusahaan
selama masa waktu tertentu, kemudian barang dan jasa yang diciptakan tersebut akan keluar dari perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Konsep pendapatan sebenarnya adalah suatu proses mengenai arus penciptaan barang dan jasa oleh perusahaan selama jangka waktu tertentu. Konsep
pendapatan seringkali didekati melalui pengaruhnya terhadap equity pemilik. Konsep pendapatan belum dirumuskan dengan jelad dalam kepustakaan
akuntansi karena pendapatan biasanya dikaitkan dengan prosedur akuntansi tertentu, jenis perubahan nilai tertentu dan kaidah implisit atau yang diasumsikan
untuk menetapkan kapan pendapatan dikaitkan dengan pengukuran dan saat pencatatan dalam konteks tata buku berpasangan.
Dalam kepustakaan akuntansi dikemukakan dua pendekatan terhadap konsep pendapatan yang berfokus pada arus masuk aktiva kedalam perusahaan sebagai
hasil kegiatan operasi perusahaan. Konsep ini menekankan bahwa pendapatan akan mengakibatkan aktiva atau penurunan kewajiban sebagai hasil dari aktivitas
yang dilakukan perusahaan. Aktivitas perusahaan untuk memperoleh pendapatan tersebut berupa kegiatan
penjualan hasil produksi, pemberian jasa dan persetujuan dengan pihak lain untuk menggunakan sumber daya perusahaan dengan imbalan bunga, sewa, royalti,
honorarium dan lainnya. Menurut Hendriksen 1993 : 163 ada dua pendekatan yang membahas
konsep hal ini, yaitu : Satu diantaranya berfokus pada arus masuk aktiva sebagai hasil dari kegiatan operasi perusahaan dan yang lainnya berfokus pada penciptaan
barang dan jasa oleh perusahaan serta penyalurannya kepada konsumen dan produsen lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Pada dasarnya, pendapatan ini mempunyai definisi yang bermacam-macam. Menurut Harahap 1993 : 39 pendapatan dibedakan dalam dua pandangan yang
berbeda : a.
Secara luas, pendapatan dianggap termasuk seluruh hasil dari perusahaan dan kegiatan investasi. Termasuk pendapatan adalah seluruh perubahan net asset
yang timbul dari kegiatan produksi dan dari laba rugi yang berasal dari penjualan aktiva dan investasi.
b. Secara sempit, pendapatan berasal dari kegiatan produksi tidak termasuk laba
rugi yang berasal dari penjualan aktiva tetap.
Pendekatan pendapatan yang menekankan pada terciptanya pendapatan merupakan konsep pendapatan. Konsep pendapatan tersebut adalah penciptaan
barang dan jasa oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu. Pendekatan pendapatan yang menekankan pada aktiva bagi perusahaan melihat sumber atau
asal dari pendapatan itu sendiri. Konsep pendapatan yang lain berfokus pada penciptaan barang dan jasa oleh
perusahaan serta penyalurannya kepada konsumen atau produsen lainnya. Konsep ini menekankan bahwa timbulnya pendapatan dimulai dengan penciptaan barang
atau jasa melalui proses produksi selama jangka waktu tertentu dan selanjutnya mendistribusukan hasil produksi tersebut pada konsumen lainnya.
Menurut Harahap 1993 : 39 mendefinisikan sebagai berikut : Revenue berasal dari penjualan barang dan pemberian jasa dan diukur dengan
jumlah yang dibebankan kepada pelanggan, klaim atas barang dan jasa yang disiapkan untuk mereka. Juga termasuk laba dari penjualan atau pertukaran asset
kecuali surat berharga , hak deviden dari investasi dan kenaikan lainnya pada equity pemilik kecuali yang berasal dari modal donasi dan penyesuaian modal.
Universitas Sumatera Utara
Konsep pendapatan yang lain berfokus pada penciptaan barang dan jasa oleh perusahaan serta penyalurannya kepada konsumen atau produsen lainnya. Konsep
ini menekankan bahwa timbulnya pendapatan dimulai dengan penciptaan barang atau jasa melalui proses produksi selama jangka waktu tertentu dan selanjutnya
mendistribusikan hasil produksi tersebut kepada konsumen lainnya. Pandangan umum menyatakan bahwa terciptanya pendapatan apabila terjadi
penyerahan barang atau jasa kepada langganan atau klien. Nilai tukar produk atau jasa perusahaan merupakan ukuran terbaik bagi pendapatan. Pendapatan harus
diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima. Pendapatan ini menunjukkan ekuivalen kas atau nilai sekarang dari pendiskontoan tagihan
uang yang aktivanya akan diterima dari transaksi pendapatan. Kegiatan perusahaan dalam penciptaaan pendapatan dimulai dengan
memproses sumber daya yang berupa tenaga kerja, bahan baku, modal dan menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Aktivitas selanjutnya adalah
melaksanakan penjualan atas barang hasil produksi tersebut kepada konsumen atau perusahaan lain yang akan menghasilkan pendapatan bagi perusahaan.
Suatu penjualan barang selalu dibedakan antara penjualan kotor dan penjualan bersih. Jumlah yang dibebankan kepada pelanggan sesuai dengan harga
penjualan disebut dengan penjualan kotor. Sedangkan bila penjualan kotor dikurangi dengan rabat penjualan yang diberikan kepada pelanggan atau barang-
barang yang dikembalikan oleh sebab sesuatu hal maka selisih dari penjualan kotor dan pengurangan atas penjualan tersebut disebut dengan penjualan bersih.
Universitas Sumatera Utara
D. Sumber-sumber dan Jenis Pendapatan