3. Laju Pertambahan Tinggi Tanaman Cm
Tabel.3 Respon pemberian nematisida biologi terhadap laju pertambahan tinggi tanaman tomat Cm
Perlakuan Laju pertambahan tinggi tanaman
∆ 15
30 45
60 P0V1
8.20 b 21.13 c
22.53 b 19.33 b
P1V1 7.33 b
20.20 c 21.60 b
26.13 b P2V1
7.70 b 20.70 c
23.00 b 20.77 b
P3V1 9.93 a
20.50 c 22.10 b
18.43 b P4V1
7.90 b 21.30 c
23.13 b 21.50 b
P5V1 9.23 a
30.53 a 34.17 a
33.57 a P6V1
7.03 b 31.43 a
33.10 a 31.53 b
P0V2 7.63 b
31.47 a 31.63 a
29.20 b P1V2
10.67 a 28.30 b
36.77 a 36.90 a
P2V2 8.00 b
32.77 a 30.10 a
32.87 a P3V2
8.70 b 30.00 a
32.20 a 47.87 a
P4V2 6.93 c
31.47 a 31.30 a
29.37 b P5V2
7.03 b 32.17 a
30.33 a 34.27 a
P6V2 9.57 a
30.20 a 30.43 a
35.23 a P0V3
8.23 b 31.80 a
29.73 a 40.47 a
P1V3 10.3 a
30.33 a 33.13 a
31.77 b P2V3
7.90 b 31.63 a
32.57 a 26.47 b
P3V3 7.10 b
32.30 a 23.07 b
27.10 b P4V3
10.6 a 28.50 b
36.13 a 29.80 b
P5V3 8.00 b
31.87 a 22.03 b
37.20 a P6V3
10.23 a 30.47 a
35.80 a 25.23 b
P0V4 7.67 b
32.67 a 24.53 b
25.54 b P1V4
7.67 b 32.53 a
34.07 a 37.17 a
P2V4 10.13 a
31.03 a 34.13 a
25.83 b P3V4
7.90 b 33.10 a
27.20 a 34.73 a
P4V4 10.63 a
28.83 b 35.53 a
37.50 a P5V4
7.70 b 31.633 a
32.27 a 35.83 a
P6V4 8.00 b
31.47 a 14.60 b
11.57 c P0V5
9.77 a 30.27 a
31.27 a 29.47 b
P1V5 8.67 b
32.60 a 31.27 a
39.73 a P2V5
9.43 a 30.53 a
23.10 b 20.39 b
P3V5 7.50 b
31.50 a 31.43 a
30.10 b P4V5
7.00 b 31.40 a
32.87 a 40.49 a
P5V5 9.17 a
32.80 a 33.87 a
27.59 b P6V5
8.30 b 27.30 b
34.50 a 41.83 a
Keterangan: Angka yang diikuti oleh notasi huruf yang berbeda pada kolom yang sama berbeda nyata pada taraf 5 pada Uji Jarak Duncan
Universitas Sumatera Utara
Hasil analisis perlakuan nematisida dan tanaman tomat terhadap laju pertambahan tinggi tanaman pada 15 hst, 30 hst, 45 hst dan 60 hst menunjukkan
bahwa kombinasi perlakuan nematisida dan varietas berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman.
Dilihat dari rataan tinggi tanaman pada 15 hst tinggi tanaman yang terendah terdapat pada perlakuan P4V2 setinggi 6.93 cm sedangkan tinggi
tanaman yang tertinggi adalah P1V2 yaitu 10.67 cm. Sedangkan pada pengamatan 30 hst tinggi tanaman yang terendah adalah pada perlakuan P1V1 yaitu 20.20 cm
sedangkan tanaman tertinggi adalah pada perlakuan P2V2 yaitu 32.77 cm. Pada pengamatan 45 hst tinggi tanaman terendah adalah P6V4 yaitu 14.60 cm
sedangkan tanaman tertinggi adalah P1V2 yaitu 36.77 cm. Pada pengamatan 60 hst tinggi tanaman terendah terdapat pada perlakuan P6V4 yaitu 11.57 cm
sedangkan yang tertinggi adalah 47.87 cm. Dari tabel.3 tampak bahwa laju pertambahan tinggi tanaman tomat yang
tidak mendapat perlakuan kontrol berbeda nyata dengan tinggi tanaman yang mendapat perlakuan nematisida dan varietas. Hal ini dikarenakan pada tanaman
kontrol nematoda dapat dengan bebas menyerang akar tanaman tomat, menginfeksi dan mengambil nutrisi dari jaringan tanaman. Beberapa jaringan
tanaman tomat mengalami kerusakan sehingga terganggunya fungsi fisiologis tumbuhan sehingga yang mengakibatkan tidak optimalnya pertumbuhan tanaman.
Hal ini sesuai dengan literatur Luc et al 1995 apabila tanaman terinfeksi berat oleh Meloidogyne sistem akar yang normal berkurang sampai pada batas jumlah
akar yang berpuru berat dan menyebabkan sistem pengangkutan mengalami disorganisasi secara total. Sistem akar fungsinya benar benar terhambat dalam
Universitas Sumatera Utara
menyerap dan menyalurkan air maupun unsur hara. Tanaman mudah layu, khususnya dalam keadaan kering dan tanaman sering menjadi kerdil. Supardan
1991 menyatakan bahwa gejala pada bagian tanaman di atas permukaan tanah yaitu tanaman kerdil, daunnya pucat, dan layu pada musim panas, tanaman yang
terserang nematoda akan mengalami kekurangan mineral. Penghambatan laju pertambahan tinggi tanaman pada setiap tanaman
perlakuan disebabkan oleh kerusakan jaringan akar. Kerusakan jaringan akar ini menyebabkan berkurangnya konsentrasi zat pengatur tumbuh tanaman seperti
auksin, sitokinin dan gibberelin yang banyak terdapat pada ujung rambut akar Wallace, 1973 ; Singh, 1980. Berkurangnya konsentrasi zat pengatur tumbuh
juga dapat terjadi karena nematoda mengeluarkan enzim sellulose, invertase dan pektinase. Patogen ini dapat mendegradasi sel-sel tumbuhan sehingga
menyebabkan auksin tidak aktif. Dengan tidak aktifnya auksin dapat menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan akar terhambat yang akhirnya
mengkibatkan tanaman menjadi lebih pendek Deubert dan Rohde, 1971.
Universitas Sumatera Utara
4. Populasi akhir nematoda