Latar Belakang Gambaran Makroskopis dan Mikroskopis Ginjal Mencit (Mus musculus) Akibat Pemberian Pb Asetat dan Rosella (Hibiscus sabdariffa)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia senantiasa dapat terpapar logam berat di lingkungan kehidupannya sehari-hari. Di lingkungan yang kadar logam beratnya cukup tinggi, kontaminasi dalam makanan, air dan udara dapat menyebabkan keracunan. Terlalu banyak logam berat dalam tubuh manusia dapat menyebabkan kerusakan serius terhadap otak, ginjal, hati, sistem saraf, sel darah merah maupun organ lainnya. Dalam jumlah kecil, timbal merusak kesehatan tubuh, terutama pada janin dan anak- anak.Anggraini, 2008 Timbal plumbumPb atau timah hitam adalah satu unsur logam berat yang lebih tersebar luas dibanding kebanyakan logam toksik lainnya. Timbal berupa serbuk berwarna kebiru-biruan atau abu-abu keperakan sering digunakan pada perindustrian maupun juga zat tambahan pada bahan bakar kendaraan bermotor. Timbal Pb merupakan pencemar udara yang berasal dari gas buangan kendaraan bermotor. Untuk menghasilkan pembakaran yang baik dan meningkatkan efisiensi motor bakar, bensin diberi zat tambahan, yaitu PbC2H54 atau tetra ethyl lead TEL. Setelah mengalami pembakaran di dalam motor, timbal dilepas ke udara dalam bentuk oksida timbal.Tong, dkk, 2000; Mardiani, 2008 Timbal dapat masuk kedalam tubuh manusia melalui pernafasan, pemaparan maupun saluran pencernaan. Lebih kurang 90 partikel timbal dalam asap atau debu halus di udara dihisap melalui saluran pernafasan. Laporan yang dikeluarkan Poison Center Amerika Serikat menyatakan anak-anak merupakan korban utama ketoksikan timbal; dengan 49 dari kasus yang dilaporkan terjadi pada anak- anak berusia kurang dari 6 tahun. Yang lebih menghawatirkan adalah efeknya terhadap kecerdasan IQ anak – anak, sehingga menurunkan prestasi belajar mereka, walaupun kadar timbal di dalam darah mereka tidak dianggap toksik. Sehingga timbal merupakan radikal bebas yang berbahaya yang bersifat toksik Universitas Sumatera Utara dan banyak tersebar di udara lingkungan sekitar kita.Wade, dkk, 1993; Johnson, 1998; Hariono, 2005; Anggraini, 2008 Akhir-akhir ini banyak sekali masyarakat Indonesia mengkonsumsi teh rosella dikarenakan mempunyai khasiat dapat menyembuhkan berbagai penyakit dan juga sebagai antioksidan yang baik untuk dikonsumsi. Tanaman Rosella Hibiscus sabdariffa adalah tumbuhan yang tersebar di daerah tropis dan non tropis. Umumnya tumbuhan ini ditanam sebagai tanaman hias ataupun diambil seratnya untuk membuat karung goni dan bahan pembuat kertas, namun beberapa diantaranya dipercaya memiliki khasiat medis, salah satu diantaranya adalah Rosella Merah atau Rosella.Devi, 2009 Hasil penelitian menunjukkan, kelopak, daun, dan biji bunga Rosella banyak mengandung beberapa senyawa, yaitu asam sitrat, asam malat, vitamin A, C, D, B1 dan B2, antosianin, protein, kalsium, fosfor, asam organik dan flavonoid. Kandungan flavonoid bernama gossypetine, hibiscetine dan sabdaretine menpunyai kerja sebagai antioksidan, yaitu aktivitas yang dapat melawan radikal bebas. Radikal bebas adalah perusak sel tubuh yang menyebabkan sel mengalami pertumbuhan yang tidak normal, yang dapat menyebabkan penyakit kronis , seperti kerusakan ginjal, diabetes, jantung koroner dan kanker darah.Widyanto dan Nelistya, 2009 Berdasarkan hal itu dilakukan penelitian mengenai perubahan gambaran histologi ginjal mencit yang diberi Pb asetat dan rosella Hisbiscus sabdariffa .

1.2 Rumusan Masalah