2.3 Rosella
Tanaman ini belum begitu popular di masyarakat umum, bahkan tanaman ini sudah tumbuh di Indonesia kurang lebih 1 abad. Namun dikalangan pecinta
tanaman obat, rosella merupakan salah satu jenis tanaman yang memiliki banyak khasiat. Kepopuleran rosella didak lepas dari peran para pecinta tanaman obat
yang mengenalkan rosella kepada masyarakat umum. Seiring dengan berjalannya waktu, rosella kini sudah mulai dikenal luas. Dengan produk olahannya rosella
semakin populer, saat ini sebagian besar masyarakat sudah mengenal tanaman ini, bahkan tidak sedikit yang menjadikan rosella sebagai salah satu koleksi tanaman
hias di halaman rumah.Devi, 2009
2.3.1 Asal usul dan perkembangan rosella
Banyak pendapat mengenai asal usul bunga rosella. Ada yang berpendapat bahwa tanaman rosella berasal dari Afrika. Selanjutnya rosella didomestikasi
pada awal abad 4000 SM di Sudan. Sebagai tanaman sayuran. Sampai di Amerika dan Asia pada abad ke 17. Tanaman ini digunakan sebagai tanaman serat.
Hibiscus sabdariffa rosella tidak dikenal luar Afrika sampai tahun 1914, ketika biji dari Ghana diterima di Filipina, tanaman ini dikenal sebagai tanaman yang
potensial menghasilkan serat. Percobaan penanaman di mulai di Kuba pada tahun 1919. Di Asia, Hibiscus sabdariffa dikenalkan ke Jawa pada tahun 1918 dan
percobaan dimulai yang kemudian diikuti Negara-negara lain seperti Malaysia 1921, Sri Lanka 1923 dan india 1927. Rosella diperkenalkan di Vietnam
pada tahun 1957.Devi, 2009 Ada juga yang berpendapat bahwa tanaman rosella berasal dari india
bagian barat. Saat itu serat rosella digunakan sebagai bahan pembuat tekstil, dan pada abad 14, pedagang India membawa tanaman rosella ke Indonesia.Devi,
2009 Namun dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa rosella
hanya dikenal di kalangan petani. Mereka memanfaatkan daun muda untuk dikonsumsi, bunga rosella untuk dijadikan sirup dan perkembangannya kini
rosella dijadikan teh dan masih banyak lagi olahan yang berasal dari rosella. Hingga diketahui bahwa kelopak bunga rosella memiliki banyak khasiat. Dan
Universitas Sumatera Utara
rosella menjadi sangat popular di berbagai penjuru dunia yang beriklim tropik dan subtropik termasuk di Indonesia.
2.3.2 Jenis-jenis Rosella
Tanaman Rosella sudah ada sejak dulu tumbuh liar di pinggir-pinggir hutan, perkebunan, dan sawah Indonesia warna, bentuk, dab ukurannya sedikit
berbeda untuk setiap daerah. Bahkan sebutannya pun berbeda-beda di setiap daerah. Misalnya ada yang menyebutnya kembang fambrosen, dikarenakan
warnanya mirip dengan buah fambrosen. Ada juga yang menyebutnya kembang gandaria, karena rasa asamnya menyerupai buah gandaria.
Ada beberapa jenis rosella yang beredar di pasaran. Beberapa jenis itu adalah: 1.
Rosella SudanAfrika, jenis ini berwarna kehitaman. 2.
Rosella Cranberry. Rosella jenis ini banyak terdapat di Belanda, berwarna merah, kelopaknya menyerupai kotak dan ujung kelopaknya
berbentuk oval, tidak seperti rosella yang tumbuh di Indonesia ujung kelopaknya kuncup.
3. Rosella Taiwan. Rosella ini berwarna merah, panjang sekitar 5 cm dan
ujung kuncupnya agak merekah. Jenis-jenis rosella tersebut kini banyak ditanam dan dibudidayakan di
Indonesia antara lain di Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.Widyanto dan Nelistya, 2009
Karena orang dahulu belum mengetahui khasiat dari bunga rosella, tanaman ini tidak dibudidayakan, namun serat batangnya digunakan untuk bahan
pembuat tali dan karung goni. Dan ada juga yang memanfaatkan bunga dan daunnya untuk dijadikan sayuran.
2.3.3 Klasifikasi bunga rosella