A B
Gambar 6. Implan penyangga mahkota. A. Implan penyangga mahkota yang ditanam. B. Implan yang telah dipasangkan mahkota. http:site.netopia.com sdperio
dentalimplants1 17 Oktober 2010
2.2 Osseointegrasi
Konsep osseointegrasi pertama kali diperkenalkan oleh Branemark pada tahun 1952.
14
Osseointegrasi adalah adanya hubungan struktural langsung antara tulang dan permukaan implan yang menerima beban yang terlihat pada pemeriksaan mikroskop
cahaya. Tidak ada jaringan ikat lunak dan ligamen periodontal yang ditemui antara tulang dan implan, implan yang terosseointegrasi dengan baik dapat berfungsi tanpa
adanya mobiliti.
3
Kriteria sukses implan sangat berhubungan dengan perlekatan maksimum sejumlah tulang yang berkontak dengan implan tersebut. Keberhasilan pemakaian
implan tergantung pada osseointegrasi yang dipengaruhi oleh beberapa faktor penting antara lain material implan yang biokompatibel dan pemilihan tipe implan yang
sesuai, kualitas dan kuantitas tulang yang tersedia, dan beban pengunyahan yang
Universitas Sumatera Utara
dapat menyebabkan implan goyang atau terganggu pada waktu proses penyembuhan tulang. Implan yang terbuat dari bahan titanium murni dapat meningkatkan terjadinya
osseointegrasi dibandingkan dengan jenis bahan implan lainnya. Keberhasilan pemakaian implan dengan bahan titanium telah banyak dilaporkan.
10
Kualitas, kuantitas dan kontur dari tulang akan menentukan ukuran dan posisi gigi tiruan. Hal ini akan berpengaruh pada desain dan keberhasilan implan dental.
14
Lama perawatan untuk peletakan implan dan pemasangan protesa tergantung pada tipe tulang dimana implan tersebut dipasang. Protesa harus dipasangkan setelah
implan memiliki osseointegrasi dengan tulang disekitarnya. Ada empat tipe tulang pada wajah manusia yaitu:
15
1. Tipe I
Tulang ini dianalogikan seperti kayu oak, keras dan padat. Tipe tulang ini memiliki suplai darah yang kurang dibandingkan dengan tipe tulang lainnya. Suplai
darah ini penting dalam kalsifikasi tulang di sekitar implan. Tipe tulang ini membutuhkan waktu sekitar 5 bulan untuk berintegrasi dengan implan.
2. Tipe II
Tulang ini dianalogikan seperti kayu pinus, tidak sekeras tipe I. Tulang ini membutuhkan waktu 4 bulan untuk berintegrasi dengan implan.
3. Tipe III
Tipe tulang ini seperti kayu balsa, tidak sepadat tipe II. Karena kepadatannya kurang dari tipe II, maka dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk berintegrasi
dengan implan, yaitu 6 bulan.
Universitas Sumatera Utara
4. Tipe IV
Tipe tulang ini kepadatannya paling rendah. Tulang ini memerlukan waktu yang paling lama untuk berintegrasi dengan implan yaitu 8 bulan. Bone grafting atau
bone augmentasi tulang sering dibutuhkan.
Gambar 7. Tipe tulang wajah http:www.seattle-implants.com
Tulang tipe I, II dan III memiliki kekuatan yang ideal untuk kesuksesan implan. Tulang tipe IV sering di jumpai pada bagian posterior dari maksila. Tulang
tipe IV ini memiliki tingkat keberhasilan implan paling rendah. Dari hasil penelitiannya Jaffin dan Berman menyatakan penempatan implan pada tulang tipe IV
ini memiliki kegagalan sebesar 35. Ini menunjukkan bahwa kualitas tulang bisa menjadi penentu yang baik untuk prognosis implan.
14
----------00000----------
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 BONE GRAFT DAN PROSEDUR BONE GRAFTING DALAM RANGKA