Komunitas Plankton TINJAUAN PUSTAKA

9

2.2.4. Siklus hidup ikan Bandeng

Siklus hidup ikan bandeng, dimulai dari telur yang berasal dari pemijahan yang berlangsung dilaut terbuka dekat dengan pantai pada kedalaman 10-40 m, dengan dasar perairanya dapat berupa pasir atau koral Gordon Hong, 1986. Telur ikan bandeng melayang, bersifat pelagis dengan diameter 1,10-1,25 mm, masa inkubasi sampai menetas berlangsung 20-25 jam pada suhu 16-32 C dan salinitas 29-34 ppt Garcia, 1990. Menurut Nontji 2006 larva bandeng merupakan komunitas plankton di laut yang kemudian berkembang di perairan pantai berpasir yang berair disebut nener, sedangkan bila berukuran lebih besar sekitar 5-8 cm disebut protolan. Setelah beberapa hari larva bandeng kembali ke laut, kemudian berkembang menjadi juvenil dalam kurun waktu 1-2 minggu. Juvenil bandeng selanjutnya memasuki perairan pantai, muara-muara sungai, kawasan mangrove, danau pinggir laut dan rawa. Beberapa di antaranya memasuki perairan tawar, seperti sungai dan danau Bagarinao, 1994. Juvenil kemudian berkembang menjadi ikan-ikan remaja dan kembali ke laut terbuka. Ikan bandeng mengalami matang gonad pada umur 5-6 tahun, dan untuk selanjutnya ikan-ikan dewasa akan hidup di perairan laut dan siap untuk memijah Gordon Hong, 1986.

2.3. Komunitas Plankton

Plankton adalah mahluk tumbuhan atau hewan yang hidupnya mengapung atau mengambang, atau melayang di dalam air yang kemampuan renangnya kalapun ada sangat terbatas hingga selalu terbawa hanyut oleh arus 10 Nontji, 2006. Menurut Nyibakken 1988 plankton dapat dibagi menjadi dua golongan, yakni fitoplankton dan zooplankton. Fitoplankton terdiri dari tumbuhan yang bebas melayang dan hanyut serta mampu berfotosintesis, sedangkan zooplankton ialah hewan-hewan planktonik. Fitoplankton adalah mikroorganisme nabati yang hidup melayang di dalam air, relatif tidak mempunyai daya gerak sehingga keberadaanya dipengaruhi oleh gerakan air, serta mampu berfotosintesis. Kemampuan fitoplankton melakukan fotosintesis karena sel tubuhnya mengandung klorofil. Klorofil berfungsi untuk mengubah zat anorganik menjadi zat organik dengan bantuan sinar matahari. Zat organik yang dihasilkan dipergunakan untuk kebutuhan dirinya sendiri dan untuk kebutuhan organisme air lainya Davis, 1995. Fitoplankton dapat ditemukan di seluruh massa air mulai dari permukaan sampai pada kedalaman di mana intensitas cahaya matahari masih memungkinkan untuk digunakan dalam proses fotosintesis zona eufotik. Fitoplankton merupakan flora yang paling besar perananya di perairan yaitu sebagai produsen primer. Salah satu sifat khas fitoplankton adalah dapat berkembang sacara kerapatan berlipat ganda dalam waktu yang relatif singkat, tumbuh dengan kerapatan tinggi, melimpah, dan terhampar luas Nontji, 1987. Zooplankton, disebut juga plankton hewani, adalah hewan yang hidupnya mengapung, mengambang, atau melayang di air. Kemampuan renangnya sangat terbatas hingga keberadaanya sangat ditentukan oleh arus. Zooplankton bersifat heterotrofik, yakni tidak dapat memproduksi sendiri bahan organik dari anorganik. Oleh karena itu kelangsungan hidupnya sangat bergantung pada bahan organik 11 dari fitoplankton sebagai makananya. Ukurannya yang paling umum berkisar 0,2-2 mm Nontji, 2006. Status tropik Waduk Ir. H. Juanda tergolong eutrofik - hypertropik Nastiti dkk, 2001. Akibat penambahan nutrien yang melimpah telah menyebabkan kelimpahan fitoplankton meningkat. Komposisi kelimpahan fitoplankton terdiri dari kelas chlorophyceae, cyanophyceae, bacillariophyiceae, dan dinophyiceae. Kelimpahan tertinggi dari kelas chlorophyceae Umar dkk, 2004. Zooplankton yang terdapat di Waduk Ir. H. Juanda termasuk dalam kelas crustaceae, terdiri atas 7 genera yaitu Cyclops, Diaptomus, Daphnia, Diaphanosoma, Brachionus, Keratella, dan Polyartha. Kartamihardja, 2007.

2.4. Makanan ikan bandeng