11 dari fitoplankton sebagai makananya. Ukurannya yang paling umum berkisar
0,2-2 mm Nontji, 2006. Status tropik Waduk Ir. H. Juanda tergolong eutrofik - hypertropik Nastiti
dkk, 2001. Akibat penambahan nutrien yang melimpah telah menyebabkan kelimpahan fitoplankton meningkat. Komposisi kelimpahan fitoplankton terdiri
dari kelas chlorophyceae, cyanophyceae, bacillariophyiceae, dan dinophyiceae. Kelimpahan tertinggi dari kelas chlorophyceae Umar dkk, 2004.
Zooplankton yang terdapat di Waduk Ir. H. Juanda termasuk dalam kelas crustaceae, terdiri atas 7 genera yaitu Cyclops, Diaptomus, Daphnia,
Diaphanosoma, Brachionus, Keratella, dan Polyartha. Kartamihardja, 2007.
2.4. Makanan ikan bandeng
Makanan merupakan faktor penting yang harus tersedia dalam suatu perairan. Ketersediaan makanan merupakan faktor yang menentukan kepadatan
populasi, pertumbuhan, reproduksi dan dinamika populasi serta kondisi ikan yang ada disuatu perairan. Ikan yang hidup pada suatu perairan untuk melangsungkan
hidupnya memerlukan makanan, sedangkan makanan ditentukan oleh kemampuan suatu perairan untuk mensuplai bahan organik Effendi, 1979. Makanan alami
bagi ikan dapat berupa fitoplankton, zooplankton, ikan, tumbuhan air, hewan dasar organisme benthik ataupun detritus, tergantung dari kategori jenis ikan,
yaitu herbivora, karnivora, omnivora, dan detritifora Ikan herbivor secara sederhana dapat dinyatakan bahwa ikan ini tidak
mempunyai kemampuan untuk memakan dan mencerna materal lain selain
12 tumbuhan, oleh karena itu ikan pemakan tumbuhan cenderung memakan material
tumbuhan yang lambat dicernanya. Ikan herbivor harus dapat mengekstraksi nutrien melalui ususnya yang panjang. Usus ini berfungsi sebagai penahan
makanan dalam jumlah yang besar dalam waktu yang lama untuk mendapat kesempatan penggunaan penuh material makanan yang sudah dicerna
Effendi, 1997. Ikan herbivor tidak mempunyai gigi dan mempunyai tapis insang yang
lembut yang dapat menyaring fitoplankton dari air. Ikan ini tidak mempunyai lambung yang benar yaitu bagian usus yang mempunyai jaringan otot kuat,
mengekresi asam, mudah mengembang, terdapat di bagian muka alat pencerna makanannya, ususnya panjang berliku-liku dengan dinding yang tipis. Ikan
karnivor mempunyai gigi untuk menyergap, menahan, dan merobek mangsa dan jari-jari tapis insangnya menyesuaikan untuk penahan, memegang, memarut, dan
menggilas mangsa. Memiliki lambung benar, palsu dan usus pendek, tebal dan elastis Effendi, 1997.
Ikan bandeng adalah ikan herbivora Garcia, 1990, pada seluruh stadia hidup ikan ini merupakan ikan planktivorus, aktivitas makannya adalah pada siang
hari Kumagai et al, 1985. Makanan dimakan dengan cara menyaringnya dari air kemudian masuk ke dalam mulut, dengan menggunakan tapis insang
Gordon Hong, 1986. Jenis makanan ikan bandeng bervariasi teragantung pada stadia hidup dan
habitatnya. Ikan bandeng dewasa di alam jenis makanan utamanya terdiri dari organisme benthik dan planktonik yang terdiri dari gastropoda, lamellibranchia,
13 foraminifera, alga berfilamen, diatoma, cocepoda, nematoda, dan detritus.
Sedangkan larva bandeng umumnya memakan Copepod dan diatoms Santiago, 1986. Menurut penelitian Luckstadt 2002 melaporkan bahwa isi
lambung ikan bandeng juvenil di Tarawa Selatan Philipina didominansi oleh alga yang terdiri dari alga sel tunggal chlorophyta, sel tunggal dan sel berfilamen
cyanophyta, diatom, crustaceae, ciliata, dinoflagellata, rotatoria, dan yang terbesar adalah detritus.
Ikan bandeng yang dibudidayakan di tambak umumnya memakan klekap lab-lab, yaitu komunitas mahluk hidup komplek yang terdiri dari asosiasi antara
blugreen algae, diatom, dan hewan invetebrata serta lumut alga hijau berfilamen. Menurut Garcia 1990 klekap atau lab-lab merupakan komposisi
biologi kompleks dari hewan dan tumbuhan mikrobentik yang berasosiasi dengan lumpur di dasar kolam. Komponen tumbuhan dapat terdiri dari berbagai tipe alga
berfilamen dari bluegreen algae dan green algae serta diatom. Komponen hewan terdiri dari protozoa, copepoda, ostracoda, nematoda, moluska, dan crustaceae.
Namun demikian dari banyak studi mengenai kebiasaan makanan menunjukan bahwa kelompok makanan yang disukai oleh seluruh kelompok umur ikan
bandeng adalah bluegreen algae dan yang dipelihara di tambak air payau adalah benthik diatom Tang Hwang, 1966 dalam Garcia, 1990.
2.5. Kimia dan Fisika Perairan