Distribusi ikan Bandeng Fisiologi ikan bandeng

6 Gambar 1. Ikan bandeng Chanos chanos, Forskal 1775 Foto: Aqil 2010 Ikan bandeng secara morfologi dicirikan dengan bentuk memanjang berbentuk seperti torpedo. Sirip ekornya bercabang forked, pada bagian tubuhnya tersusun sisik-sisik kecil yang teratur membentuk cycloid. Tubuhnya berwarna putih keperakan terutama pada bagian perut ventral, sedangkan pada bagian punggung dorsal warnanya biru kehitaman. Garis linea lateralis jelas terlihat memanjang dari bagian belakang tutup insang sampai ke pangkal ekor. Ikan bandeng dewasa dapat mencapai bobot 4-14 kg dengan panjang 50-150 cm Gotanco Menez, 2004.

2.2.2. Distribusi ikan Bandeng

Menurut Bagarinao 1994, ikan bandeng diduga berasal dari wilayah Eropa dan Amerika Utara dan melakukan migrasi ke wilayah laut tropis. Saat ini ikan bandeng lebih banyak ditemukan pada daerah tropis. Ikan bandeng dewasa hidup di laut dengan panjang total tubuh 70-150 cm. Bila tiba saatnya, bandeng secara alami akan memijah di tengah malam sampai menjelang pagi. Jumlah telur 7 yang dihasilkan dalam satu kali pemijahan berkisar antara tiga ratus ribu sampai satu juta Nontji, 2006. Ikan bandeng sudah lama dibudidayakan, umumnya pada kolamtambak air payau, keramba jaring apung di laut Garcia, 1990 dan di danau-danau dangkal yang berair tawar dengan sistem pen pagar bambu di Philipina dan Taiwan Liau Chen, 1986. Di alam ikan bandeng banyak dijumpai di daerah pantai dan pulau di daerah trofik di Indo-pasifik. Kelimpahan tertinggi terdapat di daerah Asia Tenggara dan sebelah barat perairan pasifik Gordon Hong, 1986. Ikan bandeng hidup pada berbagai tipe habitat, meliputi perairan pantai, muara, kawasan mangrove, danau pinggir pantai, daerah pasang surut tidal flash, sungai dan daerah berarus stream. Namun demikian ikan bandeng umumnya hidup di daerah litoral pantai pada sepanjang masa hidupnya Gordon Hong, 1986.

2.2.3. Fisiologi ikan bandeng

Ikan bandeng merupakan ikan euryhaline yang dapat beradaptasi pada salinitas yang luas, dapat hidup di perairan tawar, payau, dan laut Gordon Hong, 1986. Lee 1986 melaporkan bahwa ikan bandeng dewasa di Danau Naujan dan Taal di Philipina yang dikenal sebagai daerah habitat ikan bandeng dewasa, ikan tersebut tidak mengalami matang gonad immature. Pematangan gonad akan berlangsung dalam waktu yang singkat ketika mereka kembali ke laut untuk memijah. 8 Ikan air laut memiliki mekanisme adaptasi tertentu yang bermanfaat untuk menghindari kehilangan air dari tubuh mereka. Kehilangan air dari tubuh akan terjadi melalui insang, dan sebagai penggantinya hewan ini meminum air laut dalam jumlah yang sangat banyak. Namun cara tersebut menyebabkan garam yang ikut masuk ke dalam tubuh harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Pengeluaran kelebihan garam dalam jumlah besar dilakukan melalui insang, karena insang akan mengandung sel khusus yang di sebut klorid. yaitu sel yang berfungsi mengeluarkan NaCl dari plasma air laut secara aktif Isnaeni, 2006. Ikan air tawar memiilki osmoregulasi yakni ikan mempunyai cairan tubuh dengan tekanan osmotik yang lebih tinggi dari lingkungannya hipertonisosmotik. Air masuk kedalam tubuh hewan dikeluarkan dalam bentuk urin. Laju urin hewan air tawar jauh lebih tinggi dari pada yang dialami hewan laut. Jadi hewan perlu transpor aktif untuk memasukan ion kedalam tubuhnya Isnaeni, 2006. Batas toleransi ikan bandeng terhadap salinitas bervariasi dilihat dari usia Duenas Young, 1983 dalam Garcia, 1990. Larva berumur tujuh hari merupakan masa yang paling sensitif terhadap perubahan salinitas dan penanganan stres, tingkat toleransi hanya dalam kisaran 16-20 ppt. Sebaliknya, ikan bandeng umur 21 hari sudah dapat mentolerir salinitas dengan kisaran 0-70 ppt. Kemampuan benih untuk menahan ekstrimnya salinitas mungkin terkait dengan kemampuan mereka untuk secara bertahap mengubah kepadatan dan ukuran sel klorida mereka dan osmolalitas plasma dan untuk mendekati keadaan normal Almendras, 1982 dalam Garcia, 1990. 9

2.2.4. Siklus hidup ikan Bandeng