Gambar 4.5 Angka Harapan Hidup di Indonesia Tahun 2007
Berdasarkan hasil tabel diatas dapat kita lihat bahwa Angka Harapan Hidup yang paling rendah adalah pada Provinsi Nusa Tenggara Barat 66.0 dimana
usia rata-rata orang di Provinsi tersebut adalah 66 tahun. Rendahnya rata-rata usia hidup orang di Nusa Tenggara Barat menunjukkan masih kurangnya mutu,
ketersediaan, dan keterjangkauan fasilitas pelayanan kesehatan yang belum memadai terutama bagi masyarakat miskin dan yang tinggal di daerah terpencil
seperti di NTB serta serta perilaku hidup sehat yang belum menjadi budaya dalam masyarakat baik karena faktor sosial ekonomi maupun karena kurangnya
pengetahuan di Provinsi tersebut dan lain-lain sebagainya. Kemudian Provinsi terbesar Angka Harapan Hidupnya adalah DKI.
Jakarta sebesar 75.8 yang artinya rata-rata usia hidup orang disana sebesar 75-76 tahun. Hal ini diakibatkan karena pelayanan kesehatan yang baik, merata, akses
60 62
64 66
68 70
72 74
76 78
N ag
g ro
e A
ce h
D ar
u ss
al am
S u
m at
e ra U
tar a
S u
m at
e ra B
ar at
Ri au
Ja m
b i
S u
m at
e ra S
e lat
an B
e ng
k ul
u La
m pung
K e
p. B
a ng
k a
B e
li tung
K e
p . Ri
au D
K I J
ak ar
ta Jaw
a B ar
at Jaw
a T e
n g
ah D
I Y o
g y
ak ar
ta Ja
wa T
im u
r B
an te
n B
al i
N u
sa T e
n g
g ar
a B
ar at
N u
sa T e
n g
g ar
a T
im u
r
K al
im an
tan B
ar at
K al
im an
tan T
e n
g ah
K al
im an
tan S
e lat
an
K al
im an
tan T
im u
r S
u law
e si
U tar
a
S u
la wes
i T en
g a
h
S u
law e
si S
e lat
an
S u
law e
si T
e n
g g
ar a
G o
ro n
tal o
S u
law e
si B
ar at
Ma lu
k u
M al
u k
u U
tar a
P ap
u a B
ar at
P a
pua
Angka Harapan Hidup
Angka Harapan Hidup
Universitas Sumatera Utara
yang mudah dan cepat dan lain-lain sebagainya. Dari data diatas maka rata-rata angka harapan hidup masyarakat Indonesia berkisar antara 66 sampai 75 tahun.
4.5 Perkembangan Indeks Pendidikan
Salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan si suatu Negara adalah tersedianya cukup sumber daya manusia SDM yang berkualitas. Merujuk
pada amanat UUD 1945 beserta amandemennya pasal 31 ayat 2, maka melalui jalur pendidikan pemerintah secara konsisten berupaya meningkatkan SDM
penduduk Indonesia. Program wajib belajar 6 tahun dan 9 tahun, Gerakan Nasional Orang Tua Asuh GNOTA, dan berbagai program pendukung lainnya
adalah bagian dari upaya pemerintah mempercepat peningkatan kualitas SDM, yang pada akhirnya akan menciptakan SDM yang tangguh, yang siap bersaing di
era globalisasi. Peningkatan SDM sekarang ini lebih difokuskan pemberian kesempatan seluas-luasnya kepada penduduk untuk mengecap pendidikan,
terutama penduduk kelompok usia sekolah umur 7-24 tahun. Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk melihat keberhasilan
bidang pendidikan adalah tingkat buta huruf. Makin rendah persentase penduduk yang buta huruf menunjukkan keberhasilan program pendidikan, sebaliknya
makin tinggi persentase penduduk yang buta huruf mengindikasikan kurang berhasilnya program pendidikan. Dan untuk melihat rata-rata lamanya pendidikan
penduduk dengan melihat dari rata-rata lama sekolah. Untuk melihat rendahnya pendidikan seseorang dapat dilihat melalui
Index Pendidikan, dimana Index Pendidikan tersebut merupakan gabungan antara rata-rata lama sekolah dan tingkat buta huruf dalam bentuk persen dan dirata-
ratakan. Semakin tinggi Index Pendidikan penduduk maka menunjukkan
Universitas Sumatera Utara
rendahnya pendidikan penduduk tersebut dan sebaliknya. Kaitannya antara pendidikan dengan fertilitas adalah bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang
maka semakin rendah tingkat kesuburan orang tersebut hal ini berarti bahwa terjadinya penurunan pada fertilitas.
Tabel 4.7 Indeks Tingkat Pendidikan Indonesia tahun 2007
No Provinsi
Buta Huruf
Rata-Rata Lama Sekolah
Indeks
1 Naggroe Aceh Darussalam
4.87 8.3
61.615 2
Sumatera Utara 2.96
8.5 59.045
3 Sumatera Barat
3.51 8.2
58.270 4
Riau 2.47
8.2 56.190
5 Jambi
4.61 7.6
56.720 6
Sumatera Selatan 3.03
7.5 52.935
7 Bengkulu
5.44 7.8
59.630 8
Lampung 6.10
7.2 57.20
9 Kep. Bangka Belitung
4.76 7.2
54.52 10
Kep. Riau 3.97
8.9 63.565
11 DKI Jakarta
1.17 10.1
65.465 12
Jawa Barat 4.15
7.5 55.175
13 Jawa Tengah
10.09 6.8
62.680 14
DI Yogyakarta 11.14
8.6 76.03
15 Jawa Timur
11.34 6.9
65.805 16
Banten 4.24
7.7 56.605
17 Bali
12.68 7.6
72.86 18
Nusa Tenggara Barat 17.56
6.5 75.745
19 Nusa Tenggara Timur
11.47 6.4
62.94 20
Kalimantan Barat 9.39
6.6 60.03
21 Kalimantan Tengah
3.02 7.7
54.165 22
Kalimantan Selatan 5.33
7.3 56.285
23 Kalimantan Timur
3.87 8.7
62.115 24
Sulawesi Utara 1.06
8.7 56.495
25 Sulawesi Tengah
4.71 7.7
57.545 26
Sulawesi Selatan 12.28
7.2 69.560
27 Sulawesi Tenggara
8.36 7.7
64.845 28
Gorontalo 4.19
6.9 51.505
29 Sulawesi Barat
12.14 6.5
64.905 30
Maluku 2.84
8.5 58.805
31 Maluku Utara
4.78 7.8
58.310 32
Papua Barat 9.38
7.7 66.885
33 Papua
23.15 6.5
86.925
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.6 Indeks Pendidikan Tahun 2007
Berdasarkan tabel dan gambar di atas bahwa Index Pendidikan penduduk yang paling tinggi adalah papua yakni sebesar 86,925 menunjukkan bahwa
pendidikan pada penduduk Papua sangat rendah hal ini dikarenakan terbatasnya akses atas kebutuhan dasar pendidikan, putus sekolah karena alasan anak harus
membantu orangtua mencari nafkah, masalah tingginya biaya pendidikan seperti pengeluaran di luar iuran sekolah yang menghambat masyarakat miskin
menyekolahkan anaknya seperti di Provinsi Papua. Index Pendidikan penduduk yang paling rendah adalah Gorontalo dengan
angka 51,505 yang pengaruhnya tidak terlepas dari ketersediaan dan kualitas pendidik yang memadai, kesejahteraan pendidik yang cukup baik, fasilitas belajar
yang cukup tersedia terjadi di Provinsi Gorontalo. Rata-rata Index Pendidikan di Indonesia adalah sebesar 59,63.
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
N ag
g ro
e A
ce h
D ar
u ss
al am
S u
m at
e ra U
tar a
S u
m at
e ra B
ar at
R iau
Jam b
i
S u
m at
e ra S
e lat
an B
e n
g k
u lu
La m
p u
n g
K e
p . B
a n
g k
a B
e li
tu n
g K
e p
. R iau
D K
I J ak
ar ta
Jaw a B
ar at
Jaw a T
e n
g ah
D I Y
o g
y ak
ar ta
Jaw a T
im u
r B
a n
te n
B al
i
N u
sa T e
n g
g ar
a B
ar at
N u
sa T e
n g
g ar
a T
im u
r
K al
im an
tan B
ar at
K al
im an
tan T
e n
g ah
K al
im an
tan S
e lat
an
K al
im an
tan T
im u
r
S u
law e
si U
tar a
Su la
w es
i T en
g a
h
Su la
w es
i Sel a
ta n
Su la
w es
i T en
g g
a ra
G o
ro nt
a lo
S u
law e
si B
ar at
Ma lu
ku M
al u
k u
U tar
a P
ap u
a B ar
at P
a p
u a
Universitas Sumatera Utara
4.6 Perkembangan Jumlah Wanita Berumur 15-49 Tahun yang Mempergunakan Alat Kontrasepsi