Tingkat Urbanisasi Test of Goodness of Fit Uji Kesesuaian . 1. Koefesien Determinasi R Uji Penyimpangan Asumsi Klasik .1 Multikolinearitas

nyata dengan besarrnya koefisien 0.911164 yang artinya jika Angka Harapan Hidup meningkat sebesar 1 persen maka akan menurunkan TFR di Indonesia sebesar 0.91 persen, cateris paribus. c. Indeks Tingkat Pendidikan Indeks Tingkat Pendidikan mempunyai pengaruh yang negatif terhadap jumlah anak yang dimiliki oleh ibu atau TFR di Indonesia dan berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 95 dengan besarrnya koefisien 0.590014 yang artinya jika Index Tingkat Pendidikan meningkat sebesar 1 persen maka akan menurunkan jumlah anak yang dimiliki oleh ibu di Indonesia sebesar 0.59 persen, cateris paribus. d. Wanita kawin umur 15-49 Tahun menggunakan alat kontrasepsi Wanita kawin umur 15-49 Tahun menggunakan alat kontrasepsi mempunyai pengaruh yang negatif terhadap jumlah anak yang dimiliki oleh ibu atau TFR di Indonesia dan berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 99 dengan besarnya koefisien 0.519767 yang artinya jika Wanita kawin umur 15-49 Tahun menggunakan alat kontrasepsi meningkat sebesar 1 persen maka akan menurunkan jumlah anak yang dimiliki oleh ibu di Indonesia sebesar 0.52 persen, cateris paribus.

e. Tingkat Urbanisasi

Tingkat Urbanisasi mempunyai pengaruh yang negatif terhadap jumlah anak yang dimiliki oleh ibu atau TFR di Indonesia dan tidak berpengaruh nyata dengan besarrnya koefisien 0.139553 yang artinya jika Tingkat Urbanisasi meningkat sebesar 1 persen maka akan menurunkan TFR di Indonesia sebesar 0.14 persen, cateris paribus. Universitas Sumatera Utara 4.10 Test of Goodness of Fit Uji Kesesuaian 4.10. 1. Koefesien Determinasi R 2 Koefisien determinasi R 2 pada Total Fertility Rate di Indonesia sebesar 0.664037. Artinya secara keseluruhan, variabel PDRB perkapita, Angka Harapan Hidup, Index Tingkat Pendidikan, Wanita kawin umur 15-49 Tahun menggunakan alat kontrasepsi, dan Tingkat Urbanisasi mampu menjelaskan variasi perubahan variabel Total Fertility Rate sebesar 66.40 . Sedangkan sisanya sebesar 33.60 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam persamaan error term.

4.10.2 Uji Parsial Test t-stat

Uji t-statistik merupakan suatu pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah masing – masing koefesien regresi signifikan atau tidak terhadap variabel dependen dengan variabel yang konstan. Dalam uji ini dipergunakan hipotesis sebagai berikut : Ho : bi = 0 tidak signifikan Ha : bi ≠ 0 signifikan

a. Variabel PDRB Perkapita X1

Dari hasil analisa diketahui t-hitung = 0,914466 α 5 = α, df = n – k – 1 = 33 – 6 – 1 = 26 maka t-tabel : 2,056 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.9 Kurva t-statistik variabel PDRB Perkapita X1 Ha diterima Ha diterima Ho diterima -2,056 0 0,914 Dari hasil regresi tersebut diketahui bahwa variabel PDRB Perkapita X1 berpengaruh tidak signifikan terhadap Total Fertility Rate TFR di 33 provinsi di Indonesia pada α 5 dengan t- hitung t- tabel 0,914 2,056 dengan demikian hipotesa Ho diterima artinya variabel Indeks PDRB Perkapita tidak berpengaruh nyata terhadap TFR pada tingkat kepercayaan 95.

2. Variabel Angka Harapan Hidup Saat Lahir X2

Dari hasil analisa diketahui t-hitung -0.963013 α 5 = α, df = n – k – 1 = 33 – 6 – 1 = 26 maka t-tabel : -2,056 Gambar 4.10 Kurva t-statistik variabel Angka Harapan Hidup X2 Ha diterima Ha diterima Ho diterima -2,056 -0,963 0 2,056 Universitas Sumatera Utara Dari hasil regresi tersebut diketahui bahwa variabel Angka Harapan Hidup X2 berpengaruh tidak signifikan terhadap Total Fertility Rate TFR di 33 provinsi di Indonesia pada α 5 dengan -t- hitung -t- tabel -0,963 -2,056 dengan demikian hipotesa Ho diterima artinya variabel Angka harapan hidup tidak berpengaruh nyata terhadap Total Fertility Rate pada tingkat kepercayaan 95.

3. Variabel Indeks Tingkat Pendidikan X3

Dari hasil analisa diketahui t-hitung -2.759494 α 5 = α, df = n – k – 1 = 33 – 6 – 1 = 26 maka t-tabel : -2,056 Gambar 4.11 Kurva t-statistik variabel Indeks Tingkat Pendidikan X3 Ha diterima Ha diterima Ho diterima -2,759 -2,056 0 2,056 Dari hasil regresi tersebut diketahui bahwa variabel Indeks Tingkat Pendidikan X3 berpengaruh signifikan terhadap Total Fertility Rate TFR di 33 provinsi di Indonesia pada α 5 dengan -t- hitung -t- tabel -2,759 -2,056 dengan demikian hipotesa Ha diterima artinya variabel Indeks Tingkat Pendidikan berpengaruh nyata terhadap Total Fertility Rate TFR pada tingkat kepercayaan 95. Universitas Sumatera Utara

4. Variabel wanita kawin umur 15-49 tahun yang menggunakan alat kontrasepsi

X4 Dari hasil analisa diketahui t-hitung -4.846775 α 1 = α, df = n – k – 1 = 33 – 6 – 1 = 26 maka t-tabel : 2,779 Gambar 4.12 Kurva t-statistik variabel wanita kawin umur 15-49 tahun yang menggunakan alat kontrasepsi X4 Ha diterima Ha diterima Ho diterima -4.846 -2,779 0 2,779 Dari hasil regresi tersebut diketahui bahwa variabel Wanita kawin umur 15-49 Tahun yang menggunakan alat kontrasepsi X4 berpengaruh signifikan terhadap Total Fertility Rate TFR di 33 provinsi di Indonesia pada α5 dengan -t- hitung -t- tabel -4,846 -2,779 dengan demikian hipotesa Ha diterima artinya variabel Wanita kawin umur 15-49 Tahun yang menggunakan alat kontrasepsi berpengaruh nyata terhadap Total Fertility Rate TFR pada tingkat kepercayaan 99. Universitas Sumatera Utara

5. Variabel Urbanisasi X5

Dari hasil analisa diketahui t-hitung -0.963013 α 5 = α, df = n – k – 1 = 33 – 6 – 1 = 26 maka t-tabel : -1.663865 Gambar 4.13 Kurva t-statistik variabel Urbanisasi X5 Ha diterima Ha diterima Ho diterima -2,056 -1,664 0 2,056 Dari hasil regresi tersebut diketahui bahwa variabel Urbanisasi X5 berpengaruh tidak signifikan terhadap Total Fertility Rate TFR di 33 provinsi di Indonesia pada α 5 dengan -t- hitung -t- tabel -1,664 -2,056 dengan demikian hipotesa Ho diterima artinya variabel urbanisasi tidak berpengaruh nyata terhadap Total Fertility Rate pada tingkat kepercayaan 95.

4.10.3 Uji F-Statistik Uji keseluruhan

Uji F-statistik ini dilakukan untuk menguji signifikansi pengaruh dari semua variabel independen secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Berdasarkan estimasi diperoleh nilai F-hitung sebesar 10,67321 α =1 , n = 33, k = 6 Universitas Sumatera Utara df = k-1,n-k-1 = 6-1,33-6-1 = 5,26 maka F-tabel = 3,82 Gambar 4.14 Kurva F-statistik Ho diterima Ho ditolak 3,82 10.67321 Dapat ditarik kesimpulan bahwa H a diterima, dimana F hitung F tabel 10.67321 3,82, artinya variabel independen secara bersama-sama mampu memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel Total Fertility Rate, pada tingkat kepercayaan 99 . 4.11 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik 4.11.1 Multikolinearitas Untuk dapat mengetahui ada tidaknya multikolonieritas di dalam suatu model maka dapat dilakukan dengan menggunakan Correlation Matrix, sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10 Correlation Matrix C X1 X2 X3 X4 X5 C 15.56698 -3.478231 -0.125944 0.173769 0.015327 -0.007470 X1 -3.478231 0.895218 -0.029069 -0.025686 -0.028502 -0.008127 X2 -0.125944 -0.029069 0.045716 -0.003367 0.011668 0.000749 X3 0.173769 -0.025686 -0.003367 0.007035 -0.001988 -0.002245 X4 0.015327 -0.028502 0.011668 -0.001988 0.011500 0.000663 X5 -0.007470 -0.008127 0.000749 -0.002245 0.000663 0.002163 Sumber : Data Diolah Dari Tabel 4.4 Correlation Matrix tersebut dapat diketahui bahwa tidak terdapat hubungan yang erat antar variabel. Cara lain yang dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearity dapat dilihat dari nilai R 2 , Jika R-square lebih kecil dari R adjusted maka tidak ditemukan multikokonieritas, namun sebaliknya jika R square lebih besar daripada R adjusted, maka di dalam model terdapat multikolonieritas. Berdasarkan hasil regresi pada penelitian ini R 2 R adjusted 0,664 0,602, sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model penelitian ini tidak ditemukannya multikokonieritas.

4.11.2 Uji Autokorelasi

Autokorelasi terjadi apabila term of error µ dari peride waktu yang berbeda berkolerasi. Dikatakan term of error mengalami korelasi serial apabila variabel ei.ji ≠ 0 untuk i≠j dalam hal ini dapat dikatakan tidak memiliki masalah masalah autokorelasi. Untuk mengetahui keberadaan autokorelasi dapat dilakukan dengan uji D-W Durbin Waston Test. Dengan hipotesis sebagai berikut : Ho :ρ = 0, artinya tidak ada autokorelasi Ha :ρ ≠ 0, artinya ada autokorelasi Universitas Sumatera Utara Dari hasil regresi diperoleh DW hitung = 1.839270 k = 5 ; n = 33 ; α = 5 • dl = 1,13 • 4 – dl = 4 – 1,13 = 2.87 • du = 1,81 • 4 – du = 4 – 1,81 = 2,19 Untuk mengetahui lebih jelas mengenai ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat pada kurva berikut ini : Gambar 4.15 Kurva Durbin Watson Inconclusive Autokorelasi No Serial Correlation Autokorelasi 0 1,13 1,81 1,839 2 2,19 2,87 Dari Gambar 4.15 Di atas dapat dilihat bahwa nilai DW-hitung adalah sebesar 1,83927 dan berada pada posisi du DW 4–du yaitu 1,81 1,839 2,19 ini berarti Ho diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat Autokorelasi. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh PDRB Perkapita, Angka harapan hidup, Indeks tingkat pendidikan, wanita berumur 15-49 tahun yang menggunakan alat kontrasepsi dan tingkat urbanisasi terhadap Total Fertility Rate TFR di 33 Provinsi di Indonesia, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan yaitu : 1. Koefisien determinasi R 2 sebesar 0,664037. Nilai ini menggambarkan bahwa secara bersama variabel bebas yang digunakan memiliki kemampuan menjelaskan variasi perubahan Total Fertility Rate TFR adalah sebesar 66,4037, sedangkan sisanya sebesar 33,5963 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam model estimasi. 2. Variabel Indeks Tingkat Pendidikan X3 dan Persentase wanita berumur 15- 49 tahun yang menggunakan alat kontrasepsi X4 berpengaruh signifikan terhadap Total Fertility Rate TFR di 33 provinsi di Indonesia pada masing- masing α 5 dan 1. Dengan demikian hipotesis Ha diterima artinya variabel Indeks Tingkat Pendidikan dan Persentase wanita berumur 15-49 tahun yang menggunakan alat kontrasepsi berpengaruh nyata terhadap Total Fertility Rate TFR pada tingkat kepercayaan 95 dan 99. 3. Variabel PDRB perkapita X1, Angka harapan hidup saat lahir X2 dan Tingkat Urbanisasi X5 tidak berpengaruh signifikan terhadap Total Fertility Rate TFR di 33 provinsi di Indonesia pada α 5 . Dimana, hipotesa Ha diterima pada tingkat kepercayaan 95. Universitas Sumatera Utara