67,46 dan penduduk yang jumlahnya kedua tertinggi adalah Bengkulu dengan jumlah pemakai 67,30 penduduk yang paling sedikit menggunakan alat
kontrasepsi adalah Papua Barat sebesar 28,29. Sementara pada Provinsi Sumatera utara banyaknya yang memakai alat kontrasepsi wanita usia 15-49 tahun sebesar
45,03. Jumlah ini menunjukkan bahwa penduduk Sumut masih cukup tinggi dalam memakai alat kontrasepsi. Rata-rata penduduk wanita Indonesia memakai
alat kontrasepsi sebesar 56,11.
4.7 Perkembangan Tingkat Urbanisasi
Gambar 4.8 Tingkat Urbanisasi di Indonesia Tahun 2007
Berdasarkan tabel diatas maka Provinsi yang paling besar Tingkat urbanisasinya adalah DKI. Jakarta dengan angka 1 persen. Penyebab tingginya
angka Urbanisasi dikarenakan kebanyakan para kaum urban berharap mendapat kesempatan untuk bekerja lebih baik daripada mereka kembali ke desanya dimana
tidak begitu banyak lapangan kerja yang tersedia. Sehingga dengan melakukan Urbanisasi maka kehidupan mereka jauh lebih baik selain itu juga daerah
0,2 0,4
0,6 0,8
1 1,2
N ag
g ro
e A
ce h
D ar
u ss
al am
S u
m at
e ra U
tar a
S u
m at
e ra B
ar at
R iau
Jam b
i
S u
m at
e ra S
e lat
an B
e n
g k
u lu
La m
p u
n g
K e
p . B
a n
g k
a B
e li
tu n
g K
e p
. R iau
D K
I J ak
ar ta
Jaw a B
ar at
Jaw a T
e n
g ah
D I Y
o g
y ak
ar ta
Jaw a T
im u
r B
a n
te n
B al
i
N u
sa T e
n g
g ar
a B
ar at
N u
sa T e
n g
g ar
a T
im u
r
K al
im an
tan B
ar at
K al
im an
tan T
e n
g ah
K al
im an
tan S
e lat
an
K al
im an
tan T
im u
r
S u
law e
si U
tar a
Su la
w es
i T en
g a
h
Su la
w es
i Sel a
ta n
Su la
w es
i T en
g g
a ra
G o
ro nt
a lo
S u
law e
si B
ar at
Ma lu
ku M
al u
k u
U tar
a P
ap u
a B ar
at P
a p
u a
Universitas Sumatera Utara
perkotaan seperti Jakarta yang umumnya memiliki fasilitas yang lebih memadai dan dibutuhkan oleh penduduk sehingga mengundang penduduk wilayah
perdesaan untuk berusaha di daerah perkotaan. Provinsi yang paling sedikit tingkat urbanisasinya adalah Nusa Tenggara
Timur yakni 0.156 persen. Penyebab masih rendahnya tingkat urbanisasi di NTT adalah peluang dan kesempatan untuk kerja kecil sehingga membuat penduduk
yang ingin melakukan urbanisasi tidak menjadikan NTT untuk dijadikan pilihan urbanisasi. Rata-rata tingkat urbanisasi di Indonesia adalah sebesar 0.335
.
4.8 Pembahasan
Dari analisa yang dilakukan maka diperoleh hasil yang diperlihatkan oleh tabel berikut ini :
Tabel 4.9 Hasil Regresi
Variabel Terikat Y : Total Fertility Rate TFR
Variabel Koefisien
Std. Error t-statistik
Prob. C
8.581030 3.945501
2.174890 0.0386
X1 0.042532
0.046510 0.914466
0.3686
X2 -0.911164
0.946160 -0.963013
0.3441
X3
-0.590014 0.213812
-2.759494 0.0103
X4 -0.519767
0.107240 -4.846775
0.0000
X5 -0.139553
0.083873 -1.663865
0.1077
R
2
0.664037
Adjust R
2
0.601822
DW-stat 1.839270
F-statistik 10.67321
ProbF-statistic 0.000010
Sumber : Data Diolah dari Data Sekunder BPS, 2007 Model persamaan adalah sebagai berikut :
= α + β
1
log X
1
+ β
2
log X
2
+ β
3
log X
3
+ β
4
log X
4
+ β
5
log X
5
+ µ .........3
Berdasarkan hasil regresi maka diperoleh hasil estimasi sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
= 8.581030 + 0.042532 log X
1 −
0.911164 log X
2 −
0.590014 log X
3
- 0.519767 log X
4
− 0.139553 log X
5
signifikan pada derajat kepercayaan 1 signifikan pada derajat kepercayaan 5
signifikan pada derajat kepercayaan 10
4.9 Interpretasi Model