paling kecil yakni sebesar Rp. 2.450.599. Hal ini membuat para orang tua menginginkan banyak anak sebagai asset untuk kedepannya. Kemudian Provinsi
yang TFR terkecil terdapat pada Provinsi D. I. Yogyakarta dengan TFR sebesar 1.8 yang artinya rata-rata wanita usia 15-49 tahun mempunyai anak dengan
jumlah 1-2 orang anak. Sementara itu pada Provinsi Sumatera Utara mempuyai TFR sebesar 3,8
yang dimana rata-rata ibu mempunyai anak 3 sampai 4 orang anak. Berdasarkan tabel diatas dapat kita ketahui bahwa rata-rata wanita di Indonesia mempunyai
anak sebesar 2,8 orang anak hal ini dapat dikatakan bahwa rata-rata anak yang lahir di Indonesia sekitar 2-3 orang saja dan hal ini hampir sesuai seperti
kebijakan pemerintah melalui Keluarga Berencana yakni rata-rata keluarga ideal mempunyai anak sekitar 1-2 orang saja.
4.3 Perkembangan PDRB Perkapita
Dengan terjadinya pertumbuhan PDRB yang industri tinggi belum tentu mencerminkan tingkat kesejahteraan masyarakat, karena hal ini sangat tergantung
pada perkembangan jumlah penduduk walaupun pertumbuhan PDRB mengalami peningkatan yang cukup signifikan tetapi jika pertumbuhan penduduk tidak bisa
ditekan bahkan lebih besar pertumbuhan penduduk daripada pertumbuhan ekonomi maka dalam hal ini tidak dapat mengangkat tingkat kemakmuran
masyarakat. Untuk itu PDBR perkapita sebagai salah satu alat pengukur tingkat
kemakmuran merupakan hasil pembagi antara PDRB dengan jumlah penduduk. Kemudian dalam kaitannya terhadap fertilitas apabila PDRB perkapita mengalami
Universitas Sumatera Utara
peningkatan maka boleh dikatakan adanya peningkatan kemakmuran dari masyarakat kemudian yang terjadi pada fertilitas akan mengalami penurunan.
Dari sisi pertumbuhan, pada tahun 2007 seluruh provinsi mengalami pertumbuhan PDRB positif, Provinsi yang pertumbuhan ekonominya dengan
migas diatas 7 persen adalah Kepulauan Riau, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tengah, Gorontalo dan Sulawesi Barat, masing-masing 7,01 persen, 7,99 persen,
7,96 persen, 7,52 persen dan 7,43 persen. Dari 33 provinsi di Indonesia, DKI Jakarta merupakan provinsi yang
mempunyai PDRB terbesar. Nilai PDRB DKI Jakarta atas Rp 36.733.181 dasar harga konstan pada tahun 2007 sebesar rupiah. Provinsi dengan PDRB terkecil
adalah Gorontalo dengan nilai PDRB Rp 2.435.835. Besaran PDRB per kapita suatu daerah tergantung pada besaran PDRB suatu penduduk. Berdasarkan PDRB
per kapita atas dasar harga konstan dengan migas, Kalimantan Timur, DKI Jakarta, Riau dan Kepulauan Riau merupakan provinsi yang mempunyai besaran
per kapita tertinggi. PDRB per kapita DKI Jakarta lebih kecil dari Kalimantan Timur karena
jumlah penduduk DKI Jakarta lebiuh besar dari Kalimantan Timur. Berdasarkan harga berlaku, PDRB perkapita dengan migas di Kalimantan Timur, DKI Jakarta,
Riau dan Kepulauan Riau masing-masing sebesar 70,1 juta rupiah, 62,5 juta rupiah, 41,4 juta rupiah dan 37,2 juta rupiah.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5 PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Konstan Indonesia
tahun 2007
NO PROVINSI
PDRB Perkapita
1 Naggroe Aceh Darussalam
8532088 2
Sumatera Utara 7775393
3 Sumatera Barat
7006092 4
Riau 17001395
5 Jambi
5205741 6
Sumatera Selatan 7872137
7 Bengkulu
4335452 8
Lampung 4485039
9 Kep. Bangka Belitung
8552842 10
Kep. Riau 24921649
11 DKI Jakarta
36733181 12
Jawa Barat 6793989
13 Jawa Tengah
4913801 14
DI Yogyakarta 5325762
15 Jawa Timur
7800779 16
Banten 6902711
17 Bali
6752442 18
Nusa Tenggara Barat 3812582
19 Nusa Tenggara Timur
2450599 20
Kalimantan Barat 6284710
21 Kalimantan Tengah
7767327 22
Kalimantan Selatan 7631654
23 Kalimantan Timur
32334164 24
Sulawesi Utara 6588273
25 Sulawesi Tengah
5710602 26
Sulawesi Selatan 5367670
27 Sulawesi Tenggara
4593440 28
Gorontalo 2435835
29 Sulawesi Barat
3509340 30
Maluku 2790769
31 Maluku Utara
2648775 32
Papua Barat 8288162
33 Papua
9513757 Indonesia
75224165 Sumber : BPS, Statistik Indonesia 2007
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.4 PDRB Perkapita Provinsi di Indonesia Tahun 2007
4.4. Perkembangan Angka Harapan Hidup Saat Lahir