61
BAB IV ANALISA PEMBAHASAN STRUKTUR CORE WALL DUA CELL
4.1. Masalah Torsi
Pada prinsipnya persamaan-persamaan untuk menentukan torsi, persamaan untuk menentukan gaya-gaya batang, dan kondisi bentuk-bentuk struktur gabungan,
tabel 4.1, masing-masing adalah berdiri sendiri. Masalah torsi untuk batang tunggal khususnya masalah lentur, dapat diselesaikan dengan mengintegrasikan persamaan torsi
1.89, yang mana menghasilkan persamaan :
EI
ΩΩ
ф’’’’ - G ⌡ф’’ = -M’
Ω
– T …………………………………… 4.1
Konstanta warping kelengkungan I
ΩΩ
diperoleh dari persamaan 1.64j untuk tampang terbuka dan tertutup. Sedangkan konstanta torsi St. Venant
⌡ didapat dari persamaan 1.64k untuk tampang terbuka dan persamaan 3.36 untuk tampang tertutup.
Bentuk-bentuk struktur yang umum dalam pembahasan masalah torsi diberikan dalam tabel 4.1. Pada bentuk struktur dimana batangnya diberi perkuatan untuk
melawan pelengkungan ŵ maka nilai ф’ adalah nol. Dengan demikian nilai torsi
St.Venant Ts juga nol, dan jumlah torsi yang disalurkan ke struktur pendukung adalah torsi warping T
Ω
. Hal ini dijelaskan dalam kasus a dan c dalam tabel 4.1. Untuk bentuk dimana batangnya bebas melengkung warp M
Ω
, menyebabkan nilai ф’’ adalah nol.
Hal tersebut dapat dilihat dalam kasus b, d, dan g dalam tabel 4.1. Mungkin saja terjadi kondisi bentuk struktur yang diberi dua torsi, seperti pada kasus c dan d, karena secara
Universitas Sumatera Utara
62 statika M
Ω
menghasilkan gaya dan moment nol. Dengan demikian M
Ω
dapat dihasilkan pada ujung yang kaku, dimana torsi lain bekerja ke arah meninggalkan ujung batang
yang bebas berputar. Tabel 4.1 – Kondisi bentuk struktur tipikal
URAIAN
Kondisi bentuk kinematik
Kondisi bentuk gaya
Reaksi gaya
Konsekuensi kinematik
Kasus
Penyokong warping tetap
Ф = 0 Ф’=0
T = T
Ω
≠ 0 M
Ω
≠ 0 Ф’’
≠ 0 a
Bentuk jepit menggantung
Bebas melengkung
Ф = 0 M
Ω
≠ 0 T
≠ 0 Ф’
≠ 0 Ф’’= 0
b
Penyokong warping diberi torsi
Ф’ = 0 T=T
Ω
≠ 0 M
Ω
≠ 0
Menahan pelat
penyokong
Ф ≠ 0
Ф’’ ≠ 0
c
T ≠ 0
Ф ≠ 0
T
T
Universitas Sumatera Utara
63
Torsi diberi pada bentuk struktur
bebas melengkung warp
M
Ω
= 0 Ф’
≠ 0 Ф’’
= 0 d
Struktur diberi torsi dan momen warping
T ≠ 0
M
Ω
≠ 0 Ф
≠ 0 Ф’
≠ 0 Ф’’
≠ 0 e
Struktur hanya diberi momen warping,
tanpa torsi
T = 0
M
Ω
≠ 0 T
S
= - T
Ω
Ф ≠ 0
Ф’ ≠ 0
Ф’’ ≠ 0
f
Bentuk struktur bebas
T = 0
M
Ω
= 0 Ф
≠ 0 Ф’
≠ 0 Ф’’
≠ 0 g
Persamaan 4.1 tersebut menunjukkan bahwa aplikasi momen warping M’
Ω
yang bervariasi sebagaimana penyaluran torsi T, dapat menimbulkan torsi. Momen warping yang bekerja pada ujung batang, seperti yang ditunjukkan dalam kasus f, juga
T M
Ω
M
Ω
Universitas Sumatera Utara
64 akan menyebabkan torsi. Dapat dikatakan bahwa gaya axial yang bekerja pada bagian
lateral ataupun pada ujung batang bisa menyebabkan torsi.
4.2. Torsi dan Lentur pada Batang dengan Penampang Dinding Tipis Terbuka