47
4.1.3 Latar
Latar atau yang lazim disebut dengan setting merupakan unsur penting yang turut membantu jalan cerita dalam karya sastra. Suatu peristiwa tidak akan mungkin terjadi tanpa
adanya latar sebagai tempat dan waktu terjadinya peristiwa tersebut. Dengan demikian, setiap karya sastra wajib memiliki latar. Menurut Stanton 1964:35,
“Latar adalah lingkungan yang melingkupi sebuah peristiwa dalam cerita, semesta yang berinteraksi dengan peristiwa-peristiwa yang sedang berlangsung. Latar dapat
berwujud dekor seperti sebuah cafe di Paris, pegunungan di California, sebuah jalan buntu di sudut kota Dublin dan sebagainya. Latar juga dapat berwujud waktu-waktu
tertentu hari, bulan, dan tahun, cuaca, atau satu periode sejarah”. Latar dalam sebuah karya sastra bukan semata-mata tempat peristiwa terjadi. Lebih
daripada itu, pengarang dengan berbagai cara dapat mempergunakannya untuk mencapai suatu maksud atau tujuan tertentu.
Untuk menentukan latar terhadap novel Nora, maka analisis yang dilakukan mengacu kepada pandangan yang dikemukakan oleh Stanton. Pada novel Nora ini, latar tempat
terjadi di kota Jakarta antara lain, di belakang rumah Nora, di rumah kontrakan Mala, di rumah Nora, di kantor Mala, di Stasiun Kereta Api Gambir, di hotel.
Untuk lebih jelasnya keberadaan latar tempat ini penulis memberi kutipan masing- masing latar. Kutipan tersebut dapat dilihat di bawah ini,
“Seorang tukang rokok membalik koran pagi di Stasiun Gambir. Tapi, ia tidak tertarik dengan head line lenyapnya dana 400 miliar yang misterius itu. Ia sedang mencari
iklan yang dibisikannya kemarin. Cara baru dalam meningkatkan potensi kejantanan, sekaligus memperbesar alat kelamin dalam waktu satu hari.” hlm 177
“Di sebuah hotel bintang lima ditemukan potongan tubuh manusia. Peristiwa itu menjadi head line hampir di semua media massa. Masing-masing tampil dengan
kepala berita yang mencolok. Nadanya menggugat penguasa karena sudah membiarkan kekejaman itu terjadi. Hukum yang sejak zaman Petrus tak berdaya
menghadapi kekuasaan senjata, kian terpuruk.” hlm 202
Universitas Sumatera Utara
48 Latar waktu dalam novel Nora tidak begitu banyak dijelaskan oleh Putu Wijaya.
Dapat diketahui dari beberapa kutipan berikut, “Pagi hari Mala bangun dalam keadaan capai. Seluruh buku tulangnya pegal. Ada
sesuatu yang salah terasa hari itu. Ketika menyelidik, ia mencium semacam bau yang amat dikenalnya dari tubuhnya.” hlm 10
4.1.4 Tema