28
3.1.2 Sinopsis Novel Nora
Novel ini berkisah tentang seorang wanita bernama Nora yang terbelenggu oleh perlakuan kasar keluarganya yang akhirnya menikah dengan seorang pria sukses bernama
Mala atas dasar kesalahpahaman antara Mala dan keluarga Nora. Tuduhan bahwa Nora telah dinodai oleh Mala membuat pernikahan sederhana berlangsung yang tak lain hanyalah
merupakan sebuah keterpaksaan bagi Mala yang dianggap sebagai orang yang paling bertanggungjawab atas kehamilan Nora. Kisah mereka yang unik dan jarang ditemui dalam
rumah tangga pasangan-pasangan pada umumnya membuat novel ini menarik dan memiliki komposisi yang berbeda dengan novel-novel lainnya.
Tuduhan itu berawal dari sebuah kejadian kecil yang terjadi di belakang rumah Nora. Saat itu Nora yang sedang mencuci piring tidak sengaja memergoki Mala sedang buang air
kecil. Sebelum sempat mendehem, Mala sudah melaksanakan hajat kecilnya dan Nora terpaksa melihatnya. Pemandangan yang baru pertama kali dilihat oleh Nora itu
membuatnya shock berat karena hal itu membuatnya merasa sangat malu dan merasa bersalah. Ia menangis dan merasa seperti baru saja diperkosa dan kehilangan harga dirinya.
Setelah kejadian itu, Nora demam hingga berminggu-minggu. Seluruh tubuhnya kejang-kejang seperti disengat oleh aliran listrik. Ia juga mengigau. Tetapi igauannya tidak
memberikan informasi yang jelas. Dia hanya menyebutkan “Hitam, hitam, hitam......besar, hitam, dan panjang. Takut, takut, takut......” Baru waktu igauannya menyebut nama Mala,
semua orang baru mendapat pencerahan. Mereka cepat menafsirkan bahwa tetangga mereka Kemala, diam-diam menaruh cinta pada Nora. Mereka beranggapan bahwa Mala
telah memelet Nora. Namun hal itu tidak membuat orang tua Nora marah. Justru sebaliknya, setelah kejadian itu orang tua Nora langsung bergegas ke rumah Mala
Universitas Sumatera Utara
29 menyampaikan lamaran untuk putri mereka. Orang tua Nora mengatakan agar Mala tidak
perlu malu-malu lagi untuk terang-terangan meminang Nora bila kenyataannya Nora telah berbadan dua. Mereka berusaha menenangkan sekaligus menghasut Mala dengan asumsi
yang tidak jelas kebenarannya. Hal itu membuat Mala bingung dan ternganga. Ia tidak mengerti apa yang sedang disampaikan oleh orang tua Nora tersebut. Namun akhirnya
dengan hasutan dan dapat dikatakan paksaan, Mala menikah dengan Nora. Namun pernikahan Nora dan Mala tersebut akhirnya menjadi sebuah bencana bagi
Mala. Rumah tangga mereka dipenuhi oleh masalah-masalah yang tak ada habisnya dan nyaris tidak dapat diterima oleh akal sehat. Semua serba rumit dan sulit dipercaya. Nora
yang telah berusia 22 tahun bertingkah laku bagai anak kecil yang suka menangis, merepotkan, dan kurang dapat menempatkan diri dalam setiap suasana atau keadaan. Profil
Nora sebagai gadis yang bisa dikatakan cacat mental ini memberikan warna tersendiri bagi Mala yang akhirnya membuat Mala jatuh cinta pada Nora. Namun ketika rasa cinta itu
mulai tumbuh di hati Mala, Nora malah meninggalkannya dengan alasan yang tak jelas dan tidak masuk akal. Hingga akhirnya mereka berpisah karena Nora dipaksa menikah lagi
dengan anak pamannya. Namun setelah kepergiannya itu, Nora kembali lagi kepada Mala dan bertingkah laku semakin aneh lagi yang membuat Mala bingung dan tidak paham
dengan jalan pikiran istrinya itu. Akhirnya sebelum mereka benar-benar kembali menjadi sepasang suami istri yang utuh, Mala masuk penjara karena tersangkut masalah ‘makar’
yang tidak jelas kebenarannya.
Universitas Sumatera Utara
30
3.2 Teknik Analisis Data