Prinsip-prinsip Kepercayaan Diri Kepercayaan Diri

22 Berdasarkan beberapa teori di atas, teori dari Lauster 1992 dan Guilford 1959 tentang ciri-ciri orang yang mempunyai kepercayaan diri lebih komplek dan jelas. Pada dasarnya kedua ahli tersebut mengungkapkan hal yang sama dan setara tentang ciri-ciri orang yang mempunyai kepercayaan diri, artinya Guilford 1959 menjabarkan dalam tinjauan teoritis, sementara Lauster 1992 menjabarkan dalam bentuk aitem-aitem yang mengungkap rasa percaya diri.

2.1.5 Prinsip-prinsip Kepercayaan Diri

Menurut Luxori Yusuf 2005 para pakar psikologi sepakat bahwa ada lima prinsip yang harus dipegang untyuk memperoleh rasa percaya diri. Kelima prinsip tersebut adalah sebagai berikut: 1. Menumbuhkan sifat-sifat positif dalam diri. Artinya dalam waktu yang sama, di haruskan mengikis habis sifat- sifat negatif yang dimiliki. Karena sifat-sifat itulah yang akan menjerumuskan pada kegagalan. Tanamkanlah dalam jiwa bahwa sekaranglah waktu yang tepat untuk memperoleh rasa percaya diri. Sejak saat ini, hendaknya berusaha keras untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat dalam dirinya. 23 Jika berhasil, maka dengan sendirinya kadar rasa percaya diri menjadi bertambah. 2. Bersikaplah bijaksanan dalam merancangkan target-target dalam kehidupan. Artinya, untuk mencapai kesuksesan, harus memulai pekerjaan dari hal-hal yang mungkin bisa dikerjakan. Karena setiap saat melakukan pekerjaan tersebut, pada saat itulah kesuksesan dan kadar rasa percaya diri akan bertambah.Selain itu, juga dikarenakan kegagalan selamanya akan menghancurkan kepercayaan seseorang pada dirinya sendiri. Sebuah penelitian ilmiah menyimpulkan bahwa faktor utama yang menyebabkan orang kehilangan rasa percaya dirinya sehingga hidupnya gagal adalah karena mereka menganggap diri mereka tidak mampu melakukan hal yang terbaik sama sekali dalam hidupnya. Pada dasarnya, anggapan seperti itu sangat keliru. Apabila mereka mau mengubah dan menanggalkan pola pikir seperti ini, maka kesuksesan akan menyongsong mereka. 24 3. Memiliki kemampuan berinteraksi dengan orang lain. Karena orang lain biasanya senang menjalin tali persahabataan hanya dengan seorang individu yang mau memberikan perhatian dan kehormatannya pada mereka. Disamping itu, orang lain akan senang menjalin persahabataan dengan individu yang siap memberikan mereka rasa kasih dan kehangatan. Lalu, orang lain akan senang menjalin persahabatan dengan individu yang punya perhatian terhadap penampilan fisik dan psikisnya. Selain daripada itu, orang lain akan senang menjalin persahabatan dengan individu-individu yang tampak bahagia, optimistis, dan murah senyum. 4. Menjaga penampilan psikis dan fisik. Usahakan agar nada suara, tutur kata, dan etika keseharian terlihat indah dan menarik simpat orang yang melihatnya. Jika mampu mempraktikkan hal itu, maka kepercayaan pada diri akan bertambah. Tanamkanlah dalam diri bahwa manusia yang percaya pada dirinya sendiri akan selalu menjaga penampilannnya agar senantiasa terlihat baik dan serasi. 25 Dalam sebuah riset dikatakan bahwa penampilan luar outer performance yang baik akan menimbulkan rasa percaya diri. Lebih jauh lagi, riset tersebut juga menyimpulkan bahwa percaya diri yang dihasilkan oleh orang yang berpenampilan sekadarnya, itu tidak berpengaruh apa-apa jika dibandingkan dengan percaya diri yang dihasilkan oleh seseorang yang perfect, bersih, dan berpenampilan menarik. 5. Pilihlah teman yang siap memberikan kepercayaannya. Dalam hal ini, ada dua tipe teman yang sebaiknya dipilih salah satu dari keduanya, yaitu teman dengan individu yang punya rasa percaya diri atau seseorang individu yang siap memberi kepercayaannya. Apabila dua tipe ini ada dalam satu orang, maka jadikanlah sebagai teman sejati. Carilah teman tipe ini sebanyak mungkin agar bisa lebih percaya diri.

2.1.6 Memupuk Kepercaya Diri